Di lain tempat, Keyla dan sisil yang sudah sampai dikelas langsung duduk ditempat duduk masing-masing.
"Key lo nggk malu apa, ngeluarin toa kebesaran Lo?mana didepan Zico lagi. gue yakin anak-anak sekarang pasti pada ngegosipin lo" tanya Sisil yang tidak habis fikir dengan kelakukan sahabatnya itu, diakhiri tawa kala mengingat ekspresi Zico pada saat itu.
"Biasa aja, lagian siapa suruh didepan gue" jawab Keyla mengedikkan bahu acuh tak acuh.
"Oh iya key, ntar pulang nongki di kafe depan sekolah yuk" ajak sisil pada Keyla.
"Sorry gue nggak bisa, gue mau beli sepatu sekolah gue soalnya" tolak Keyla
"Lah, kan yang dipake Lo sepatu sekolah...ngapain beli lagi?"tanya Sisil bingung
"Ini tu bukan sepatu gue, tapi sepatu tetangga gue. sepatu gue udah kaya sundel bolong gara-gara anjingnya ibu kosan" jawab Keyla kesal kala mengingat bentuk sepatunya. apalagi 2 hari pindah 2 hari pula sepatunya raib akibat peliharaan laknat Neni ibu kosan.
"Prrrfftthhhhhh...."Sisil tertawa lepas mendengan ucapan Keyla yang lebih tepatnya curhatan.
"Seneng amat Lo liat temen lagi susah" sinis Keyla memutar bola matanya malas.
"Hehehe...abisnya Lo sih sepatu bukannya ditaroh didalem rumah malah diluar" ucap Sisil disela tawanya.
"Ya udah gue temenin Lo ya, sekalian gue pengen ke tempet Lo. Lo bawa kendaraan nggak?" ucap Sisil sambil bertanya
"Gue nggak bawa kendaraan, Lo bawak?"tanya Keyla balik.
"Gue bawa motor, ya udah bareng gue aja yak" tawar Sisil yang dibalas anggukan kepala oleh Kayla.
Ddrriinngg
Lonceng tanda pulang sekolah, murid berhamburan untuk pulang. begitu pula dengan Sisil dan Keyla, mereka sudah mengendarai motor keluar gerbang sekolah menuju tempat sepatu.
*****
Di lain tempat dikelas XI IPA 1, tepatnya kelas Ben, Bram dan Kenzo. mereka bertiga bersiap-siap untuk pulang.
"Kalian mau ikut gue ke toko sepatu nggak?" tawar kenzo
"Ngapain?" jawab serempak Ben dan Bram
"Beli celana dalem" ketus Kenzo yang mendapat tatapan tajam dari Bram dan Ben.
"Abis Lo berdua pertanyaannya aneh banget. udah disebut toko sepatu, masih aja nanya mau beli apa" jawab Kenzo sewot
"Dasar nggak beres" ucap Bram menanggapi Kenzo, sedangkan Ben hanya geleng-geleng kepala melihat kedua sahabatnya itu.
Ya mereka bertiga sering kali cekcok mulut atau sekedar bercanda khususnya Kenzo. dari mereka bertiga Kenzo lah yang paling suka bercanda tapi itu hanya ditujukan pada dua sahabat nya dan orang terdekat. mereka bertiga akan bersikap dingin dan datar pada orang yang tidak kenal atau tidak dekat. terutama Ben yang dikenal sangat dingin di antara mereka bertiga.
"Mau sampai kapan Lo berdua, hah?" ucap Ben datar pada dua sahabatnya itu. pasalnya sudah 10 menit tapi keduanya masih cekcok kayak betina. Sontak Bram dan Kenzo melihat ke arah Ben yang menatap mereka datar, mereka saling pandang kemudian tertawa menyadari tingkah mereka.
Mereka pun pergi menuju area parkiran motor, Ben and the geng mengendarai motor sport mereka masing-masing. mereka bertiga adalah anak konglomerat namun, Ben lh diantara mereka bertiga yang paling kaya. sebab perusahaan Dady nya tersebar dibeberapa titik di dalam negeri maupun diluar negeri. sekitar 20 menit Ben and the geng tiba di mall xx terbesar di kota Jakarta. mereka segera menuju salah satu toko sepatu yang ada diarea tersebut.
****
"Eh ini bagus banget sumpah, astaga yang itu, ya ampun yang itu juga" jerit Sisil kala melihat outfit yang terpampang di sana.
Ya setelah membeli sepatu Keyla berniat untuk langsung pulang, namun baru dua langkah keluar dari tempat sepatu Sisil sudah menarik duluan tangan Keyla menuju ke salah satu toko pakaian wanita.
"Key, kira-kira mana yang bagus?" tanya Sisil menempelkan dua helai baju ke tubuh nya bergantian
"Hmmmm...yang ini cantik" ucap Keyla memegang dagu sambil munjukkan dress warna sotf pink yang menurutnya cocok untuk Sisil yang berkulit sawo mateng. Sisil yang mendengarnya pun melihat dress yang ditunjuk Keyla, Sisil mengernyitkan dahinya lalu menggelengkan kepala.
"Pilihan Lo nggak cocok buat gue, gue pengen yang merah ini aja biar kulit gue bersinar"ucap Sisil yang menolak mentah-mentah pilihan Keyla. Keyla yang mendengarnya pun langsung menatap Sisil datar.
"Temen ****** lo, ngapain nanya ke gue kalo ujung-ujungnya Lo milih sendiri." ucap Keyla dengan nada yang kesal. rasanya ingin sekali Keyla mengangkat tubuh Sisil lalu melemparnya dari lantai atas mall ini, namun diurungkan mengingat dia masih waras.
Sedangkan Sisil tidak menanggapi, dia langsung membayar belanjaannya ke kasir tanpa memperdulikan Keyla yang sedang mengumpat kesal kearahnya. setelah membayar, mereka bergegas untuk pulang. setelah hampir sampai di pintu masuk mall, dari arah belakang terdengar kegaduhan. sontak Keyla dan Sisil memutar badannya dan terkejut melihat apa yang terjadi. dimana ada seorang pria dengan bekas luka di wajahnya sedang menyandera seorang gadis kecil menggunakan pisau, terlihat gadis tersebut menangi ketakutan.
"Lepaskan anakku brengsek, jangan menyakitinya!berapa yang kau inginkan hah?" bentak seorang lelaki paruh baya kepada sang penjahat. nafasnya naik turun kala melihat putrinya menjadi sandera orang yang tidak dia kenal.
"Hahahaha..." tawa menakutkan dari penjahat tersebut.
"Aku tidak membutuhkan uangmu, yang aku inginkan nyawamu, NYAWAMU!" ucapnya dengan nada tinggi 3 oktaf dengan mata memerah penuh amarah dan penekanan diujung kalimatnya. hal tersebut membuat orang tua gadis kecil itu yok. pasalnya dia tidak ada masalah dengan orang yang kini tengah menyandera anak semata wayangnya.
"Apa yang kau katakan hah? aku tidak mengenalmu sama sekali, kenapa kau ingin nyawaku?" tanya pria yang diketahui bernama Bambang kepada penjahat tersebut.
"Ya kau memang tidak mengenal ku, tapi kau mengenal Tika. dia adikku yang ku yang kau buang begitu saja setelah apa yang kau perbuat padanya dan dia mengakhiri hidupnya, semuanya karena mu keparat!" bentak Riki sang penjahat
DEG
Bambang mematung, karena dia tahu betul siapa Tika, Tika adalah mantan kekasihnya dulu. dia memang meninggalkan wanita itu karena telah mengkhianatinya. tapi dia tidak tahu bahwa mantannya tersebut telah tiada.
Kejadian itu disaksikan semua pengunjung mall, para penjaga kemanan mall sudah memberi peringatan namun nihil. Riki yang sudah diselimuti amarah dan dendam atas kematian adik semata wayangnya pun menjadi gelap mata.
"Aku akan membuatmu merasakan kehilangan orang yang kau sayangi....haahahaha! ucap Riki tertawa seraya ingin menggores pisau tajam ke leher gadis itu. istri Bambang yang melihat itu sontak histeris.
"Jangaaaaaannn......
*
*
*
bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
wah ketemu nih keyla ama Ben.. kan sama2 ke toko sepatu yak..
haduhh gimana tuh anak di sandera di depan mata mau dicelakin..🙈🙈
2022-07-25
0
ẅ͜͡üɭäN⃟●⃝ғғ♕︎٭ཽ࿐🐊
sebuah dendam 😌
2022-07-19
0
꧁᭕༺𝐚𝐬𝐭𝐲᭄꧂
aelatunya jadi korban anjing tetangga
2022-07-19
0