Sebuah restoran
Kimberly bersama paman Sean dan Holdie mendatangi restoran untuk pertemuan Kimberly dengan seorang pria kenalan dari paman Sean
"Paman, apa kita tidak bisa beruding lagi?" tanya Kimberly
"Tidak bisa" jawab paman Sean
"Kimberly, suka atau tidak kau bisa katakan, ini tidak memaksa" ujar Holdie
"Iya" jawab Kimberly dengan menghabiskan air di gelasnya
Tidak lama kemudian seorang pria yang baru melangkah masuk ke restoran itu ingin berjalan menghampiri meja yang di mana tempat Kimberly berada
Saat Kimberly melihat ke arah pria itu yang tidak jauh jaraknya ia langsung bersembunyi di bawah kolong meja
"Hah..bukankah dia adalah Raymond Martinez? kenapa bisa ada di sini?" gumam Holdie
Raymond yang baru tiba ke restoran itu ingin berjalan melewati meja paman Sean dan Holdie
"Mudah-mudahan makhluk aneh itu tidak tahu aku di sini" batin Kimberly
"Kimberly? dia ada di bawah meja itu" batin Raymond
Raymond yang bisa mendengar suara hati dari Kimberly langsung mengetahui jika istrinya itu sedang bersembunyi di bawah meja
"Apa Kimberly ada di sini?" tanya Raymond yang menghentikan langkahnya dengan menatap ke arah Holdie dan paman Sean
"Dia ada di sini" jawab serentak Holdie dan paman Sean dengan menunjuk ke arah tempat duduk Kimberly
"Ke mana dia?" tanya paman Sean yang melihat Kimberly tidak ada di sana
"Tadi dia masih di sini" jawab Holdie dengan heran
"Apa dia sudah keluar dari sini?" tanya paman Sean yang melihat ke sana sini
"Aku tidak melihat dia meninggalkan sini, lagi pula posisi meja kita di paling ujung, jika dia pergi kita pasti melihatnya" jawab Holdie dengan heran
"Lalu dia ke mana?" tanya paman Sean dengan heran
"Aku rasa aku tahu di mana dia berada" kata Raymond yang menunjuk ke arah bawah meja
Paman Sean dan Holdie lalu menunduk melihat ke bawah kolong meja
"Kenapa kau bisa ada di bawah meja?" tanya paman Sean
"Paman, anting-anting yang aku pakai hilang, biarkan aku cari sebentar" jawab Kimberly dengan alasan
"Anting-anting mu masih melekat di telinga mu" jawab paman Sean
"Aku baru ingat aku sedang mencari garpu, tadi aku menjatuhkannya" jelas Kimberly dengan alasan
"Makanan saja belum tiba bagaimana bisa ada garpu?" ujar Holdie yang kesal dengan tingkah sahabatnya itu
"Iya, aku lupa. aku kehilangan koinku biarkan aku cari sebentar" ucap Kimberly dengan alasan
"Dompet mu ada di dalam tas, mana mungkin koin mu bisa jatuh ke bawah meja?" tanya paman Sean yang mulai kesal
"Tapi koinku memang hilang semalam, Paman"
"Semalam? memang kamu hilangnya di mana?" tanya paman Sean
"Di bawah meja yang di rumah" jawab Kimberly
"Lalu kenapa kau bisa mencarinya di sini?" tanya paman Sean dengan kesal
"Mana tahu ada di sini, soalnya aku sudah mencari di rumah di setiap sudut tapi tidak dapat" jawab Kimberly dengan alasan
"Jangan mencari alasan terus, cepat keluar sekarang juga" ujar paman Sean dengam tegas
"Tapi Paman aku..?' ucap Kimberly yang terhenti
"Kalau sekarang kamu tidak mau keluar maka jangan pernah keluar lagi" bentak paman Sean dengan tegas
"Hai...istriku" sapa Raymond yang membungkuk dan melihat ke bawah meja
"Kenapa kau bisa ada di sini ya? kebetulan sekali" balas sapaan Kimberly dengan berpura-pura
"Aku datang ke sini untuk makan siang, dan kenapa istriku bisa berada di bawah meja?" tanya Raymond dengan berpura-pura tidak tahu apa-apa
"Oh..karena di sini lebih nyaman" jawab Kimberly dengan senyum paksa
"Ternyata begitu! bagaimana kalau kita makan bersama di bawah meja?"
"Hah..makan di bawah meja?"
"Iya, bukankah istriku mengatakan jika di sini lebih nyaman" ujar Raymond
"Kimberly, apa masih belum cukup berulah, cepat keluar dari sana" tegas paman Sean dengan kesal
"Iya!" jawab Kimberly dengan menurut
Kehadiran Raymond secara tiba-tiba membuat Holdie dan paman Sean merasa cemas, karena niat mereka adalah ingin melakukan perjodohan untuk Kimberly dengan putra dari teman sendiri
Di siang itu mereka terpaksa makan bersama, paman Sean dan Holdie hanya bisa menurut dan sementara Kimberly merasa kesal dengan pria yang baru dia kenal selama 3 hari dan sudah menjadi suaminya selama 3 hari juga
"Tuan Raymond, ini terlalu banyak hidangan jika untuk makan berempat" ucap paman Sean dengan merasa segan
"Iya, ini terlalu banyak" ujar Holdie yang menatap semua hidangan di depan matanya
"Anggap saja ini untuk pertemuan kita, kalian adalah kerabat Kimberly jadi biarkan saya mentraktir kalian" ucap Raymond dengan bersikap ramah dan sedang duduk bersama dengan Kimberly
"Terima kasih untuk Anda Tuan Raymond, ini sangat banyak hidangannya" balas ucapan paman Sean dengan tersenyum
"Aneh, kenapa semua hidangan ini adalah makanan kesukaanku" batin Kimberly
"Karena aku tahu semua tentangmu" ujar Raymond yang berbisik di di telinga Kimberly
"Hah...jangan dekat-dekat" teriak Kimberly yang kaget dengan Raymond yang tiba-tiba di dekatnya
"Kenapa dia bisa tahu apa yang ku pikirkan ya?" batin Kimberly
"Karena kau adalah istriku" jawab Raymond yang lagi-lagi berisik di telinga Kimberly
"Aaarrrggghhhh" jeritan Kimberly yang langsung bangkit dari tempat duduknya karena di kagetkan lagi oleh suaminya
"Kimberly, ada apa lagi denganmu?" tanya paman Sean yang kesal melihat ulah gadis itu
"Tidak, semalam aku bermimpi buruk" jawab Kimberly dengan alasan
"Memangnya kau bermimpi apa sehingga kau berteriak begini di sini?" tanya Holdie
"Aku bermimpi bertemu dengan alien me.sum" jawab Kimberly dengan ceplas ceplos
"Sudah jangan berulah, tuan Raymond ada di sini. cepat duduk sana" ujar paman Sean dengan tegas
"Iya" jawab Kimberly dengan menurut dan duduk kembali ke kursinya
Di saat mereka sedang makan bersama seorang pria yang tak lain adalah putra dari teman paman Sean yang ingin di jodohkan dengan Kimberly menghampiri mereka
"Paman Sean" sapa pria yang berparas tampan dengan sopan
"Vincent" balas sapaan paman Sean yang merasa cemas karena takut di ketahui oleh Raymond
"Iya, maaf jika saya sudah terlambat" ucap Vincent dengan bersikap ramah
"Tuan Raymond.?" sapa Vincent dengan hormat
"Tuan muda Vincent, tidak menyangka bisa bertemu di sini" balas sapaan Raymond dengan bersikap dingin
"Iya, kebetulan hari ini saya ada janji dengan paman Sean"
"Vincent adalah putra dari teman saya" ucap Paman Sean
"Silakan duduk dan makan bersama, karena kalian adalah kenalan maka jangan sungkan" ujar Raymond
"Gawat, Vincent dan Raymond ada di sini, bagaimana mau menyembunyikan kebenarannya" batin paman Sean
"Rencana ingin melakukan perjodohan ini tapi malah begini" batin Holdie
"Ini sungguh luar biasa, perjodohan yang di atur paman Sean, hahahaah..ke dua pria ini bertemu" batin Kimberly
"Paman Sean, terima kasih karena ingin membantu ku untuk menjodohkan ku dengan..?" ucap Vincent yang di potong oleh paman Sean
"Dia! dia adalah gadis yang ingin ku jodohkan denganmu" kata paman Sean yang menunjukkan ke arah Holdie
"A..apa, aku?" tanya Holdie dengan merasa heran
"Iya kamu" jawab paman Sean dengan mengedip matanya
"Paman, kenapa matamu mengedip terus? kamu sudah tua jangan main mata terus" ujar Kimberly yang tidak mengerti apapun
"Kalau kau tidak bicara tidak ada yang mengatakan kamu bisu" kata serentak Holdie dan paman Sean dengan ketus
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
shanty
Paket komplit, misteri, cinta, perjodohan dan kocak,, sukaaaa banget
2023-08-05
1
Oi Min
ngakak terooookkzzzz
2023-05-10
0
Widia Aja
Author, apakah cerita ini adalah comedy romance fantasy mafia ?
2022-11-24
0