Sakit bila kau melupakan ku,
Tetapi aku selalu mengingat mu.
#S2N26:)
_____________________________________________
Kini Tasya dan Deffa berada di atap kampus memandangi indahnya ciptaan tuhan, terbesit senyum di bibir Tasya karena bersama dengan lelaki masa kecil nya. Berbeda dengan Deffa, dia hanya melihat senyum yang terukir di bibir Tasya mengingatkan akan seseorang.
"Sya?". Panggil Pak Deffa.
"Iyaa pak, ada apa?". Tanya Tasya.
"Ketika berdua dengan saya jangan panggil bapak merasa tua". Ujar Deffa.
"Ya habis manggil nya gimana dong kak atau abang?". Tanya Tasya.
"Terserah yang penting jangan panggilan buat orangtua". Ujar Deffa.
"Oke deh aku manggil nya kak Deffa aja ya". Ujar Tasya tersenyum.
"Iyaa, boleh kakak nanya sama kamu?". Tanya Kak Deffa.
"Boleh tanya aja kak". Ujar Tasya.
"Tadi kan kata kamu dekat dengan keluarga pemilik kampus, selain orang yang kata kamu mirip namanya dengan kakak, apa ada yang kamu kenal lagi?". Tanya Kak Deffa penasaran.
"Ada kak, namanya Alexa Artia Brata biasa aku panggil Alexa". Jawab Tasya.
"Terus yang Deffa itu siapa kamu?". Tanya Kak Deffa.
"Itu orang yang terpenting dalam hidup aku sesudah keluarga ku". Ujar Tasya.
Dia kenal adik gue? jangan bilang kalau dia Tasya kesayangan gue waktu kecil. Jika itu benar, maka gue harus kasih kejutan seolah gue lupa sama dia. Batin Deffa.
_____________________________________________
Setelah menyelesaikan semua ceritanya, Deffa berlari meninggalkan Tasya sendiri di atap entah kemana Deffa pergi, namun Tasya merasakan pipi nya dingin sudah pasti itu minuman yang mungkin saja tadi Deffa ke kantin pikirnya.
"Nih minum dulu, kamu haus kan". Ujar Kak Deffa padanya.
"Makasih kak". Ujar Tasya tersenyum manis.
"Iyaa sama sama, udah ini juga kakak harus mengajar di kelas kamu". Ujar Kak Deffa.
"Ahh iyaa aku lupaa belum mengabari sahabat aku kak". Ujar Tasya.
"Yaudah selesai kamu minum, kamu ke kelas duluan nanti kakak nyusul belakangan". Ujarnya.
"Yaudah sekali lagi makasih minum nya kak, kalau gitu aku ke kelas ya". Ujar Tasya diangguki Kak Deffa.
Senyuman manis mu bikin aku tak kuat untuk pura - pura lupa. Batin Deffa.
Mereka tidak menyadari seseorang yang sejak daritadi mendengar perbincangan mereka, dia menatap punggung Tasya penuh kebencian karena Tasya selalu mendapatkan orang yang dia mau.
Gue ngga akan bikin lo bahagia Tasya. Batin Prita.
Prita tadi tidak sengaja melihat Tasya dan Pak Deffa berjalan ke arah atap, akhirnya ia mengikuti mereka berdua karena rasa penasaran nya, ia terkejut saat melihat Pak Deffa tersenyum kepada Tasya berbeda dengan waktu di aula yang begitu dingin membuatnya bergidik.
_____________________________________________
Sesampainya di kelas, Bella langsung menghampiri Tasya begitupun dengan Ingrita dan Luna yang mengikuti Bella.
"Lo dari mana sih? gue khawatir tau kok lama banget ngajak keliling nya". Ujar Bella khawatir.
"Gausah khawatir gitu, gue gapapa ko LALUTA tenang aja, tadi gue cuman ngobrol ko di atap sama Kak Deffa". Ujar Tasya tanpa sadar memanggil Deffa dengan sebutan 'Kakak'.
"Maksud lo? tadi lo ngobrol sama Kak Deffa? emang dia beneran Kak Deffa sewaktu kecil?". Tanya Bella penasaran.
"Ahh itu gue,, maksud gue sama Pak Deffa habis namanya sama jadi gue manggil Kak Deffa hehe". Ujar Tasya cengengesan.
"Yaudah deh, yang penting lo gapapa Sya gue takut kejadian dulu terulang lagi". Ujar Bella padanya.
"Yaudah jangan dibahas lagi, lebih baik kita duduk sekarang karena Pak Deffa udah dateng". Ujar Luna yang sedari tadi diam.
"Yaudah yuk, nanti pulang kita ke Mall lo ya Sya". Ajak Ingrita.
"Ohh oke deh, tapi pulang dulu ya ntar kita naik mobil gue aja, biar gue jemput kalian ke rumah". Ujar Tasya diangguki mereka.
Seandainya lho gak berbuat salah Prita, lho pasti masih bersama kita. Batin Bella.
_____________________________________________
Beberapa jam kemudian, akhirnya mereka selesai kelas juga dan bersiap akan pulang menaiki mobil masing - masing. Namun, mereka berhenti karena melihat Prita di depan.
"Mau apa lagi lo? gue udah kasih Steven kan buat lo!! sekarang lo pergi dari hadapan gue". Ujar Tasya emosi.
"Tenang Sya, jangan emosi gitu bicara pakai kepala dingin oke". Ujar Bella.
"Oke, gue tanya sama lo, mau lh apa?". Tanya Tasya berusaha tenang.
"Gue mau lo jangan deket sama pak Deffa". Ujar Prita membuat Tasya serta sahabat nya kaget.
"Mau lo apa sih!? setelah apa yang lo lakuin ke gue dan sekarang lo nyuruh gue jauhin pak Deffa? apa urusannya sama lo jika gue dekat sama pak Deffa hahh!!". Teriak Tasya dengan emosi meledak - ledak.
"Gue mau rebut apa yang lo miliki Sya, lo selalu bikin gue benci dari sejak SMP". Ujar Prita dengan penuh kebencian.
"Wahh parah lo ya Prita, murahan banget lho jadi cewek, tega lo khianatin Tasya setelah apa yang Tasya berikan sama lo". Ujar Luna geram.
"Lo gak bisa syukur sama sekali ya, Tasya yang ngajak lo sahabatan karena liat lo di ejek sama yang lain, tapi ini balesan lo? hati lo dimana hah!!?. Tanya Ingrita emosi.
Deffa yang tak sengaja mendengar perdebatan tersebut langsung menghampiri mereka dengan wajah killer nya itu, saat dia akan berbicara namun ia kaget mendengar Prita menyuruh Tasya menjauhi dirinya, apalagi dia kaget ketika mendengar Prita akan merebut yang dimiliki Tasya.
Sungguh menjijikan. Batin Deffa.
______________________________________________
Prita membuka mulutnya akan berbicara, namun terhenti ketika mendengar suara bariton dari belakang nya.
"APA YANG KAMU LAKUKAN!!?". Teriak Pak Deffa.
"Pak Def-ffa disini?". Tanya Prita gugup.
"Iyaa saya disini baru saja mendengar ucapan yang keluar dari mulut kamu!". Sinis pak Deffa.
"Dia duluan pak yang salah bukan saya pak". Ujar Prita menunjuk Tasya.
"Engga dia bohong pak, justru dia duluan yang menghalangi jalan kami terus memulai perdebatan". Ujar Bella diangguki yang lain.
"Apa yang kalian permasalahkan?". Tanya Deffa pura - pura tidak tau.
"Dia menyuruh Tasya menjauhi pak Deffa setelah apa yang dia lakukan pada Tasya beberapa hari yang lalu merebut Steven dari Tasya". Ujar Ingrita.
"Siapa Steven?". Tanya Deffa penasaran.
"Pacar Tasya tapi udah putus karena keduanya mengkhianati Tasya". Jawab Bella karena melihat raut wajah Deffa penasaran.
"Terus kenapa kamu menyuruh Tasya menjauhi saya? kamu seperti cewek murahan jika kamu sudah merebut pacarnya namun menyuruh dia menjauhi saya, emang apa hak kamu!!". Bentak Deffa membuat Prita pucat pasi.
Ternyata Tasya pernah berpacaran tapi sekarang aku senang dia sudah putus. Batin Deffa tersenyum.
Jangan lupa Vote, Like and Comment:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments