Keesokan harinya Tasya juga sahabatnya telah berada di rumah sakit, yang dimana Luna dirawat namun kondisinya koma membuat mereka sedih melihat Luna, seorang pria masuk kedalam ruangan Luna berniat menjenguk.
"Permisi, boleh saya masuk?". Tanya dokter tersebut.
"Iyaa silahkan". Ujar mereka dari dalam.
"Apakah kamu yang menelpon saya?". Tanya Tasya.
"Iyaa benar, saya yang menelpon kamu karena saya tidak tahu nomor orangtuanya yang mana". Ujar dokter muda itu pada Tasya.
"Orangtuanya kandungnya sudah meninggal, dia hanya dari panti asuhan namun sudah mempunyai orangtua angkat". Ujar Tasya sedih.
"Ahh maafkan saya, bisakah saya meminta nomor telpon nya? agar saya mudah menghubungi keadaannya". Ujar dokter tersebut.
"Iyaa tidak apa - apa, ohh oke sini HP dokter, saya tuliskan nomornya". Ujar Tasya diangguki olehnya.
"Ahh perkenalkan nama saya Anatasya Putri Abraham". Ujar Tasya mengulurkan tangannya pada dokter tersebut dan memberikan HP nya kembali.
"Zibran Putra Salim dan kalian?". Tanya Zibran pada sahabat Luna yang lain.
"Bella Maudi Saputra ". Ujarnya tersenyum.
"Prita Amanda Nurvalentina". Ujarnya.
"Ingrita Ayu Dewi". Ujar Ingrita.
"Nah kalau sahabat kita yang lagi koma , namanya Luna Sasi Kirana". Ujar Tasya membuat Zibran kaget.
Melihat reaksi Zibran membuat mereka menatapnya heran, tetapi mereka biarkan saja, karena tidak ada masalah sedikitpun dengan dokter muda tersebut, Zibran mencoba tenang kembali menetralkan kekagetannya.
"Panti asuhan mana yang dulu ditempati Luna?". Tanya Zibran pada sahabat Luna.
"Panti Asuhan Fatimah". Jawab Tasya padanya.
"Ahh ternyata benar". Ujar Zibran pelan namun terdengar oleh mereka.
"Maksudnya?". Tanya Bella penasaran.
"Saya dan Luna dari panti asuhan yang sama, namun saya terpisah karena memang Luna di adopsi oleh pasangan suami istri, akhirnya saya bertemu dengannya setelah 16tahun yang lalu". Jawab Zibran padanya.
Datanglah kedua orangtua angkatnya Luna, Mami Cyndia langsung menangis melihat anaknya terbaring lemah, Papi Maxim memeluk Mami Cyndia untuk menenangkannya.
"Sayang, ini mami nak, bangun nak". Ujar Mami Cyndia menangis.
"Sabar sayang, doakan saja anak kita supaya cepat sadar". Ujar Papi Maxim memeluk istrinya.
"Tasya bagaimana bisa Luna seperti ini?". Tanya Mami Cyndia pada Tasya.
"Tasya juga ngga tau tante, Tasya tau nya dari Zibran karena dia yang menghubungi Tasya". Ujar Tasya menunjuk Zibran.
Mami Cyndia melihat kearah Zibran begitu juga dengan suaminya, betapa terkejutnya dia melihat Zibran berada tepat di depannya, Mami Cyndia pun menghampirinya memperhatikan dari atas kebawah.
"Zibran? ini kamu nak?". Tanya Mami Cyndia membuat Tasya bingung.
"Iyaa tante, ini aku teman Luna dari kecil waktu di panti asuhan". Jawab Zibran membuat semua kaget kecuali Mami Cyndia dan Papi Maxim.
"Maafkan tante, yang memisahkan kamu dari Luna". Ujarnya memeluk Zibran.
"Iyaa gapapa kok tante, yang penting banyak yang menyayangi nya membuat aku bahagia". Ujar Zibran pada mami.
Mami Cyndia sudah merasa tenang, karena melihat Zibran yang berada di depannya, namun ia baru menyadari jika Zibran memakai jas almamater dokter begitu juga suaminya.
"Sekarang kamu kerja menjadi dokter?". Tanya Papi Maxim.
"Iyaa om, tepat sekali ini rumah sakit yang aku bangun sendiri om". Jawab Zibran membuat mereka terkejut.
"Jadi kamu pemilik juga bekerja di rumah sakit sendiri?". Tanya Mami Cyndia diangguki oleh Zibra.
"Kamu sudah sukses sekarang". Ujar Papi Maxim bangga.
Tasya dan sahabatnya hanya bisa melongo mendengar percakapan kedua orangtuanya Luna dengan Zibran, mereka penasaran dengan cerita Luna juga Zibran dan itu disadari oleh kedua orangtua Luna juga Zibran.
"Kalian penasaran yaa?". Tebak Zibran diangguki oleh mereka.
"Haha baiklah biar Zibran yang jelaskan, nanti tante yang menjelaskan selanjutnya hehe". Ujar Zibran terkekeh.
"Kamu ini ngga berubah yaa masih kaya dulu". Ujar Mami Cyndia.
"Cepett dongg, kita penasaran bangett nihh". Ujar Ingrita mulai kepo.
Flashback On!
Luna yang usianya 5tahun menangis kencang, ketika melihat kedua orangtuanya yang ia sayangi pergi untuk selamanya, istri kedua dari ayahnya mengirim ia ke Panti Asuhan Fatimah, karena istri keduanya itu tidak sudi merawat Luna jadi masukan ke panti.
Saat itu Zibran tidak sengaja, melihat Luna disakiti anak panti yang lain sehingga ia ingin melindungi Luna, usia Zibran jauh beda tiga tahun dengan Luna saat itu, Luna yang awalnya selalu diam juga tatapan matanya kosong, seketika tertawa keras ketika melihat Zibran berjoged di depannya membuat Zibran bahagia melihatnya.
"Aku senang kamu tertawa, jangan menangis lagi juga jangan takut pada mereka, karena aku akan selalu menjagamu kecuali jika kamu sudah diadopsi". Ujar Zibran lembut.
"Makasih yaa kak, kakak udah hibur aku, kakak lucu banget tadi hahaa". Ujar Luna tertawa.
"Uhh gemesnya". Ujar Zibran mencubit pipi Luna.
Luna pun memeluk Zibran karena merasakan kasih sayang dari Zibran, sekarang mungkin tidak ada rasa malu memeluk Zibran, akan tetapi nanti di masadepan mungkin rasa malunya sangatlah banyak.
"Kak, nanti kalau udah besar aku pengen nikah sama kakak". Celoteh Luna.
"Hahaha kamu ini masih kecil, sudah membicarakan tentang nikah". Ujar Zibran tertawa.
"Emangnya kakak engga mau nikah sama aku?". Tanya Luna polos.
"Kalau kita berjodoh, kakak pasti akan menikahimu". Ujar Zibran lembut.
Luna dan Zibran pun saling bertukar cerita, Zibran memang tinggal di panti asuhan dari bayi, mungkin kedua orangtuanya tidak sayang padanya, namun ia merasa senang ada ibu panti yang selalu menyayanginya.
"Luna, jika suatu saat nanti kamu di adopsi, jangan lupa sama kakak ya". Ujar Zibran.
"Iyaa kak, kakak tenang aja aku engga akan lupa sama kakak kok, karena aku selalu menulis nama kakak di buku diary aku, agar aku nanti mudah mengingat kakak". Ujar Luna polos membuat Zibran tersenyum.
"Baiklah, sekarang kita masuk kedalam sudah malem". Ujar Zibran diangguki Luna.
Dua tahun kemudian...
Datanglah sepasang suami istri ke Panti Asuhan Fatimah, mereka dulu selalu mengajak Zibran juga Luna bermain, kini mereka datang lagi karena ingin mengadopsi Luna, membuat Zibran sedih karena tidak bisa melihat Luna.
"Sayang, nanti tante akan kasih kabar kamu pada ibu panti jika kamu mau tau kabar Luna ya". Ujar Mami Cyndia.
"Baiklah tante, jaga Luna ya dia sudah seperti adik kandung bagi saya". Ujar Zibran berumur 10tahun.
"Tentu sayang, tante akan menjaga adik kamu dengan baik". Ujar Mami Cyndia tersenyum.
Zibran memeluk Luna sebagai tanda perpisahan, Luna membalas pelukan dari Zibran, mereka pun berpisah namun saat Luna sudah di dalam mobil.
"KAKAK, AKU MENCINTAIMU, JANGAN LUPAKAN LUNA". Teriak Luna membuat Zibran kaget.
"Kakak juga mencintaimu sayang, kamu juga jangan lupa sama kakak ya". Ujar Zibran saat didekat mobil.
"Luna sayang kak Zibran". Ujar Luna mencium pipi Zibran.
Kedua orangtua angkat Luna tertawa kecil, melihat tingkah laku putri angkat mereka, Zibran membalas ciumannya di kening Luna, setelah itu Luna juga kedua orangtua angkatnya pergi meninggalkan panti asuhan.
Kakak janji akan selalu mengingatmu, jika kamu lupa dengan kakak, maka kakak akan selalu membuatmu teringat pada kakak, sampai jumpa nanti Lunaku sayang. Batin Zibran.
Flashback Off!
Mendengar cerita dari Zibran, yang tadinya sedih berubah menjadi tawa, karena mereka baru tau orang yang pertama dicium oleh Luna adalah Zibran, dokter muda di Rumah Sakit As - Salim.
"Terus bagaimana cerita dari tante?". Tanya Ingrita mulai kepo.
"Kalian lanjut saja mengintipnya , ada pasien yang harus aku tangani, jadi aku permisi ya tante om juga kalian". Ujar Zibran.
"Yaudah berarti tante cerita nya pas Zibran ada waktu saja". Ujar Mami Cyndia membuat para pendengar kecewa.
Sebelum Zibran pergi, ia mendekatkan dirinya pada Luna, menyuruh Luna agar bangun dari bawah alam sadarnya, lalu mencium kening Luna dan beranjak pergi meninggalkan mereka yang terbengong diruangan.
"Hahaha sepertinya, tinggal kalian berdua yang jomblo". Ujar Prita menunjuk Bella juga Ingrita.
"Hahaha iyaa juga yaa, aku akan menikah loh, kalian masa masih jomblo saat aku akan menikah, harus ada pasangan dong". Ujar Tasya meledek mereka berdua.
"Udah deh jangan meledek". Ujar Bella sebal begitu juga dengan Ingrita.
Terkadang kita lupa bahwa,
Yang mencintai akan kalah,
Dengan yang selalu ada.
#S2N26:)
___________________________
Hallo readers:)
Terus dukung karya aku yaa:)
Jangan lupa Like, Comment juga Vote nya ya gays:)
Aku tunggu 😁🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
flower garden
Thor maaf aku baca kisah Zibran dan Luna ....Luna umurnya lebih muda 3 tahun.dari Zibran.
Klo skr Luna usianya sama dengan Tasya 20 tahun + 3 tahun.= berarti umur Zibran 23 tahun....jadi dokter baru lulus klo lanjut specialis bbrp tahun....berarti sekitar 27.
anggaplah bisa punya Rumah Sakit praktek sambil merintis.... mohon pencerahannya 🙏✌️
2020-09-08
0
Shimizu_Shua
wah lanjutkan lagi ceritamu thor! semangat terus berimajinasi, karyamu sangat bagus.
feedbackmu kutunggu kak
Salam dari Perjalanan Melawan Dunia
2020-07-25
0