Para orangtua saling menatap lalu menatap kembali kepada Deffa juga Tasya, mereka terdiam setelah mendengar perkataan Rezky adik dari Deffa. Mereka pun tersenyum, membuat Rezky juga Widuri mengernyitkan alisnya menatap mereka dengan aneh.
"Apakah kalian memiliki hubungan?". Tanya Daddy Anton.
"Hmm ngga, iyaa". Ujar Tasya dan Deffa hampir berbarengan.
"Jadi yang benar iya apa ngga? jawab sesuai jawaban kalian berdua". Tanya Mommy Sandra.
"Engga mom, aku ngga ada hubungan apapun sama kak Deffa kok". Ujar Tasya tersenyum kikuk.
"Baiklah, kalau kamu Def?". Tanya Mommy Nissa.
"Ada lah mom, dia itu kesayangan aku dari kecil tentunya memiliki hubungan". Ujar Deffa sambil melirik Tasya.
"Yasudah, kalian menikah saja". Ujar Daddy Aldi enteng.
"APA!!??". Ujar mereka berdua kagett begitu juga dengan adik mereka.
"Iyaa kalian menikah saja, lagian kalian itu cocok kok dan kita para orangtua ingin memiliki cucu". Ujar Mommy Nissa.
"Tapi tan, aku masih kuliah". Ujar Tasya.
"Iyaa gapapa dong sayang, kan masih bisa lanjut walau kalian sudah menikah, iya kan dad?". Tanya Mommy Sandra.
"Iyaa benar , apa yang di bilang mommy nak, dulu daddy dan juga mommy menikah saat masih kuliah". Ujar Daddy Aldi.
Tasya yang mendengar itu menghela nafas lega, karena sebenarnya memang ia memiliki perasaan pada Deffa namun ia takut bertepuk sebelah tangan. Deffa yang melihat itu hanya tersenyum karena selama ini memang inilah yang dia tunggu - tunggu yaitu menikahi Tasya, gadis kesayangannya.
"Kalau kamu bagaimana, Def?". Tanya Daddy Anton.
"Yaa aku sih mau dad, karena aku kan memang menunggu dari dulu". Ujaar Deffa membuat mereka kaget termasuk Tasya.
"Maksudnya bagaimana nak?". Tanya Mommy Nissa.
"Mom, aku dari kecil sudah menyukai dan mencintai Tasya, aku juga engga mau kehilangan dia mom". Ujar Deffa jujur.
"Kenapa kamu ngga pernah bilang pada daddy ataupun mommy?". Tanya Daddy Anton.
"Aku takut kalian tidak merestui dad". Ujar Deffa menunduk.
"Dasarr bodoh, bagaimana mungkin kita tidak merestui hubungan kalian, justru kita senang karena kita sudah menjodohkan kalian berdua". Ujar Daddy Anton.
"Apaa!!??". Teriak Deffa juga Tasya kaget.
"Iyaa benar, kalian di jodohkan semenjak kecil namun kalian tidak tau". Ujar Mommy Nissa.
"Kalau tau di jodohkan, aku engga perlu menggoda Tasya kemarin". Ujar Deffa.
Tasya yang mendengar perkataan Deffa pipi nya memerah, namun jika benar ia harus menikah dengannya akan menjadi perbincangan di kampus oleh temannya, jadi Tasya hanya ingin orang terdekat saja yang datang ke acara pernikahan dia dengan Deffa.
"Baiklah, pernikahan kalian akan dilaksanakan seminggu lagi". Ujar Daddy Anton diangguki mereka bertiga.
"Apa engga terlalu cepat dad?". Tanya Tasya kaget.
"Yaa gapapa dong, jadi kan aku bisa dengan mudah membuat cucu buat orangtua kita". Ujar Deffa enteng.
"Ishh dasarr mesum". Ujar Tasya mencubit Deffa hingga meringis merasakan sakit.
"Sakitt tau". Ujar Deffa mendengus hanya dijawab dengan tawa kecil Tasya.
"Awas aja, nanti aku akan membalas yang kamu lakukan". Bisik Deffa membuat Tasya merinding geli.
Keluarga Brata pun pamit pulang setelah dirasa sudah lama berkunjung ke kediaman Abraham, namun Deffa segera menarik tangan Tasya ke halaman belakang membuat para orangtua saling menatap hingga tersenyum. Sesampainya Deffa dan Tasya di halaman belakang rumah Tasya, Deffa langsung mendudukkan Tasya dikursi yang ada disana.
"Bolehkan, aku mencium nya lagi?". Tanya Deffa menunjuk bibir merah Tasya.
"Engga boleh". Ujar Tasya langsung memalingkan wajahnya.
"Yakin engga boleh, Sayang". Bisik Deffa menekankan kata 'sayang' membuat Tasya bersemu merah.
"Udah sana pulangg, keluargamu menunggu.. ". Belum sempat menyelesaikan perkataan nya, Deffa sudah mencium bibir Tasya dengan lembut juga **********.
Deffa pun melepaskan saat Tasya tidak bisa bernafas, lalu menatap wajah yang selalu di rindukan nya, menatap dalam matanya membuat Tasya kembali bersemu merah segera memalingkan pandangannya. Namun, ditahan oleh Deffa yang lagi - lagi mengangetkan Tasya karena Deffa mencium dahi Tasya dengan lembut.
"Sekarang kamu milikku, sayang". Ujar Deffa tersenyum.
"Sejak kapan, aku milikmu?". Tanya Tasya tersenyum sinis.
"Sejak hari ini, kau hanya milikku, mengerti?". Kata Deffa kepada Tasya menatapnya dengan lembut.
"Ishh ngga bisa gitu dong, pacaran aja engga kenapa tiba - tiba aku jadi milikmu". Ujar Tasya cemberut.
"Udah dong jangan cemberutt gitu, ingin di cium lagi hem?". Tanya Deffa menggoda Tasya.
"Ishh jangan menggodaku". Ujar Tasya bersemu merah.
"Aku sukaa saat kamu bersemu seperti itu". Bisik Deffa membuat Tasya kembali bersemu.
"Yaudah sayang aku pulang yaa". Ujar Deffa sambil mencium dahi dan bibir Tasya.
"Ahh iyaa, hatihati". Ujar Tasya gugup.
"Kurang tepat deh kata - katanya, sayang ya kamu panggil aku begitu sekarang". Ujar Deffa tersenyum menggoda.
"Hmm, engga bisa gitu dong karena kita tidak memiliki hubungan apapun". Protes Tasya.
"Okeee, Tasyaku sayang maukah kamu menjadi pacarku sekaligus ibu dari anak - anakku?". Tanya Deffa sambil jongkok memegang tangan Tasya.
"Iyaa aku mau". Ujarnya memerah malu.
"Sayang, kamu kurang memanggilku". Ujar Deffa.
"Baiklah, sa.. yang". Ujar Tasya terbata.
"Aku pulang sayang, sampai ketemu di kampus". Ujar Deffa.
"Hati hati sayang". Ujar Tasya memberanikan diri memanggil Deffa begitu.
Deffa menatap Tasya dengan penuh cinta, dia senang akhirnya bisa memiliki Tasya gadis kesayangannya itu, dia lalu mencium kembali bibir Tasya, yaa gadis di depan inilah yang selalu ada di pikirannya dan beberapa hari lagi ia akan sepenuhnya memiliki Tasya.
"I love you, Tasya sayang". Ujar Deffa.
"I love you too, Kak Deffa sayang". Ujar Tasya masih malu - malu.
"Berikan HP mu, sebelum aku pulang". Ujar Deffa dan Tasya pun memberikan HP nya.
"Jangan lupa hubungi aku, nama kontaknya My Hubby Handsome hehe". Lanjut Deffa terkekeh hanya diangguki Tasya tersenyum.
Akhirnya aku memilikimu, walau belum sepenuhnya. Batin Deffa tersenyum.
Tasya pun mengantar Deffa kembali ke depan, setelah melihat mobil Deffa menghilang Tasya pun memegang jantungnya yang sedari tadi berdegup. Tasya memilih kembali masuk ke dalam rumah, langsung berpamitan ke kamar untung mengabari sahabatnya tentang hubungan dirinya di kamar. Kedua orangtua nya pun senang melihat Tasya tersenyum sepanjang jalan ke kamarnya, mereka sudah menebak nya dengan pasti Deffa mengungkapkan perasaan nya pada Tasya.
Semoga kamu selalu bahagia nak, seorang ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya. Batin Mommy Sandra tersenyum.
Bagaimana kelanjutannya?
Jangan lupa Like, Comment and Vote ya gays:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Ilan Irliana
mg deffa g akn prnh trgoda oleh cewek mn pun..
2020-09-04
0
🌸EɾNα🌸
menarik ceritanya 👍👍
2020-07-13
0
DeLa😒😊🖤
lanjut thor
2020-07-12
0