Chapter 14 #DESYA (DEFFA TASYA)

Disuatu tempat seseorang merasa geram atas kepergian Deffa yang tidak bilang kepadanya, dia marah karena Deffa tidak pernah membalas cintanya, hingga ada berita di televisi menyatakan bahwa Deffa akan menikah.

"Awas aja kamu Deffa, aku tidak akan biarkan kamu menikah dengan yang lain, aargghh". Teriak cewek tersebut.

"Aku tidak akan pernah membiarkan kamu bahagia bersama dengan wanita itu". Ujarnya geram.

"Lihat saja Deffa, kamu berhadapan dengan seorang Gisella Aura Brestand, anak dari pasangan seorang bangsawan di London, jika aku tidak bisa memiliki mu maka oranglain pun sama!!". Ujar Gisella sinis.

Gisella merencanakan akan datang ke Jakarta, sebelum pernikahan Deffa dilaksanakan, ia ingin melihat orang yang disayang oleh Deffa menderita seperti dirinya, ia sangat benci dengan Tasya karena telah merebut Deffa darinya.

Kembali pada Tasya, kini ia sedang duduk bersama dengan keluarganya juga Deffa calon suaminya, 5 hari lagi pernikahan mereka akan terlaksanakan membuat Tasya bahagia.

"Tasya, daddy harap kalian berdua harus tetap waspada karena kita semua ngga tahu berita pernikahan kalian, akan tetap lancar atau terjadi sesuatu oleh karena itu kalian harus memperketat keadaan saat pernikahan kalian berlangsung". Ujar Daddy Aldi tegas pada mereka berdua.

"Iyaa siap dad". Ujar mereka berdua.

"Deff, daddy minta kamu perbanyak CCTV disetiap tempat sudut kampus". Ujar Daddy Aldi padanya.

"Kenapa dad? apa akan terjadi sesuatu?". Tanya Deffa penasaran padanya.

"Daddy cuman takut pernikahan kalian sama seperti daddy, banyak rintangan yang harus dihadapi, walau sudah menikah pun masih saja rintangan terus menerus menghampiri kita berdua". Ujar Daddy Aldi diangguki istrinya.

"Mommy takut kejadian itu terulang lagi pada kalian, jadi tetaplah berwaspada karena kita tidak tahu kedepannya akan ada rintangan apa setelah pernikahan kan?". Tanya Mommy.

Tasya juga Deffa hanya menganggukkan kepalanya mengerti, Deffa izin membawa Tasya ke halaman belakang, calon istri dari Deffa hanya menatapnya dengan bingung bertanya untuk apa ke halaman belakang rumah, pikirnya.

Sesampainya di halaman belakang, Deffa langsung menarik tubuh Tasya masuk kedalam pelukannya, Tasya bingung dengan sikap Deffa yang tiba - tiba, Deffa menatap wajah Tasya dengan sendu membuat Tasya makin bingung.

"Kamu kenapa sayang?". Tanya Tasya lembut.

"Aku takut kehilangan kamu". Ujar Deffa memeluk kembali Tasya.

"Aku ada bersamamu, engga akan kemana - mana kok". Ujar Tasya lembut mengelus punggung Deffa.

"Aku mohon apapun yang terjadi, jangan tinggalkan aku". Ujar Deffa sendu.

Tasya hanya mengangguk tanda ia mengerti, Deffa mencium bibir Tasya agar pikiran dan hatinya tenang, Tasya pun membalasnya karena ia tau pasti calon suaminya banyak pikiran juga hatinya tidak tenang.

Kamu ada masalah apa sih kak? apa karena perkataan Daddy? apakah benar akan terjadi sesuatu saat nanti kita menikah? apa mungkin akan ada seorang perempuan menghancurkan pernikahan kami? banyak sekali pertanyaan yang ingin aku tanya kepada kak Deffa. Batin Tasya.

Deffa melepaskan ciumannya, menatap lembut Tasya lalu memeluk Tasya kembali, Tasya hanya membalasnya tanpa berkomentar, mereka duduk sambil memandang kolam.

"Kak Deffa". panggil Tasya.

"Loh manggil kak lagi sihh, kan aku udah bilang jangan mangg.. ". Ujar Deffa terpotong karena Tasya menciumnya.

"Udah jangan marah dulu". Ujar Tasya malu - malu kucing.

"Uhh agresif yaa calon istriku ini, tapi aku suka". Ujarnya.

"Ada yang ingin aku tanyakan". Ujar Tasya pelan.

"Kamu pasti mau tanya tentang kenapa sama sikap aku tadi kan?". Tanya Deffa hanya diangguki oleh Tasya.

"Aku sebenarnya takut Gisella". Ujarnya.

"Siapa wanita itu? kenapa kamu mesti takut? ". Tanya Tasya cemberut.

"Wanita itu bernama Gisella Aura Brestand, saat di London dia menyukaiku, memaksaku menerima perasaan nya, akan tetapi aku tidak bisa karena yang ku cintai dan ku sayangi adalah kamu Anatasya Putri Abraham". Ujar Deffa membuat Tasya tersenyum malu.

"Aku pikir dia mantan kamu, sayang". Ujar Tasya meluk manja pada Deffa.

"Tidak ada mantan sayang, karena yang ku tunggu dari dulu adalah kamu". Ujar Deffa padanya.

(Ditto & Prita)

Kini kedua sejoli itu sedang duduk bersama menonton film di apartement Prita, mereka berdua dalam posisi saling memeluk dari samping, hingga tak terasa Prita tertidur membuat Ditto tersenyum.

"Kamu lelah yaa sayang? uhh ingin sekali memiliki kamu seutuhnya, tetapi kita belum menikah dan kamu juga belum lulus". Ujarnya pada Prita yang sedang tidur.

"Curi ciuman lagi tidur gapapa kan?". Tanya Ditto pada Prita.

"Iyaa bolehh". Jawab oleh dirinya sendiri.

Ditto pun mencium lembut bibir Prita dengan pelan, agar tidak terbangun namun sayang Ditto tidak mengetahui, jika Prita sudah bangun sejak Ditto berbicara tadi, Prita membalas ciuman Ditto membuatnya kaget, tetapi melihat mata Prita tertutup Ditto mengelus dadanya lega.

"Sayang, aku pulang dulu ya". Pamit Ditto saat ia telah memindahkan Prita ke kamar.

"Good night sayang, sweat a dream". Ujar Ditto mencium kening Prita.

"Sayang tadinya aku ingin memakan mu, tetapi aku tidak tega". Bisik Ditto membuat Prita merinding.

Ditto pun pergi dari apartement Prita, selama perjalanannya ia tersenyum ketika melihat wajah Prita yang sedang pura - pura tertidur, karena itu ia menjahilinya dengan bisikkan.

Walaupun Prita pernah melakukannya dengan Steven, akan tetapi ia akan merasa malu jika melakukannya dengan orang yang dulu pernah ia tolak juga menghinanya, apalagi sekarang menjadi pacarnya makin malu, pikirnya.

(Luna dan Zibran)

Luna sedang menjalankan mobilnya, naas ia mengalami kecelakaan hingga membuatnya terpental jauh, untung saja ada seseorang lewat hingga membawa nya ke rumah sakit tempatnya bekerja, selama perjalanan pria tersebut panik pada Luna entah kenapa ia juga tidak tahu.

"Kok kalau di lihat mirip Luna dari panti asuhan yaa". Ujarnya sambil melihat wajah Luna.

"Ahh mana mungkin ini Luna, tetapi aku juga tidak tau kabar tentangnya sejak 16tahun yang lalu". Ujar pria tersebut.

"Ahh lebih baik nanti saja aku tanyakan saat ia terbangun nanti". Ujarnya lagi..

Sesampainya di rumah sakit, Luna langsung ditangani oleh dokter, meskipun ia juga dokter namun ia hanya dokter kandungan bukan kecelakaan parah, setelah menunggu beberapa jam akhirnya operasi Luna berhasil namun keadaannya koma.

Aku harus hubungi siapa? coba aku lihat ponselnya aja kali ya. Batin pria tersebut.

Pria tersebut pun mengabari kepada yang bernama 'Tasya_Sahabatku' , tanpa basa basi pria itu memberitahukan kondisi Luna juga lokasi rumah sakit nya, setelah itu ia kembali melihat kondisi Luna yang masih sama seperti sebelumnya yaitu Koma.

Bagaimana kelanjutannya? mau tau?

Jangan lupa Like and Comment yaa :)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***