Semuanya bubar dari tempat tersebut, karena permasalahan sudah ditangani oleh Deffa selaku dosen dan pemilik Kampus tersebut. Walaupun tak banyak yang tau bahwa Kampus Leonard tersebut milik keluarga nya, kecuali sahabat dan Tasya serta sahabat kesayangan nya yang sedari kecil.
*Kediaman Abraham
Kini Tasya sedang duduk bersama para sahabatnya di taman belakang rumah sambil memakan cemilan snack yang disiapkan oleh pelayan dirumah Tasya, sedang asyik memakan cemilan tiba - tiba Tasya mengeluarkan suara.
"Gue aneh deh, mau dia apasih sebenernya padahal dia yang khianatin gue, tapi kenapa sekarang dia nyuruh gue jauhin pak Deffa karena dia suka juga gitu? terus si brengsek Steven itu gimana?". Berondong pertanyaan yang dikeluarkan Tasya.
"Udah sih jangan dibahas lagi Sya, bikin kesel tau inget kelakuan dia". Seru Bella.
"Iyaa bener tuh kata Bella , jangan ungkit lagi masalah yang berkaitan dengan pengkhianat seperti dia bikin gue geram". Seru Luna diangguki Ingrita.
"Ohh oke dehh sorry guys, yaudah kita belanja ke Mall milik keluarga kak Deffa yuk". Ajak Tasya.
"Capcusss dong masalah itu mah". Seru mereka semangat.
"Yaudah siap - siap dulu sebelum kesana". Ujar Tasya diangguki mereka.
_____________________________________________
Setelah mereka siap - siap, merekapun berangkat untuk shopping ke Mall Leonard milik keluarga Deffa, dalam perjalanan mereka berbincang bincang sambil bercanda tawa tentang komedi.
*Di Mall Leonard
Sesampainya mereka di Mall Leonard, langsung saja mereka mengelilingi Mall tersebut dengan uang mereka masing - masing tentunya.
Ditengah jalan mereka melihat Prita sedang bersama dengan lelaki lain yang bukanlah Steven, mereka juga melihat Prita dirangkul pria tersebut seperti seorang ****** yang selalu di belai.
Merekapun menghampiri Prita yang berada di depan berpeluk manja kepada om - om, perilaku Prita membuat mereka bergidik ngeri karena baru tau sikap sebenernya seorang Prita.
Sedangkan Prita bukanlah bersama dengan om sugar melainkan asli dengan om Bryan adik dari papah nya Prita yang bernama Geonald. Prita tidak tau bahwa mantan sahabatnya berada di belakang mereka, sesaat Prita menoleh ketika merasa di panggil oleh seseorang.
"Kalian ngapain disini?". Tanya Prita saat melihat mantan sahabatnya.
"Ya bebas dong kan mall umum bukan punya lho aja". Ujar Ingrita.
"Yaudah terserah kalian, kalau gitu gue cabut duluan, bye". Pamit Prita.
"Tunggu, sebelum lo cabut siapa om om yang ada di samping lo?". Tanya Tasya.
"Apa urusan nya sama lo?". Tanya Prita sinis.
"Gue cuman ngga mau lo jadi sugar om om Prita". Ujar Luna.
"Terserah gue lah, bukan urusan lo pada juga kan". Ujar Prita berlalu pergi.
"Prita kok lo berubah". Gumam Tasya setelah punggung Prita tidak terlihat lagi.
Pasti mikirin Prita deh, padahal dia yang udah ngekhianatin lo Sya tapi kenapa lo seakan ngga rela kalau Prita berubah. Batin Bella.
_____________________________________________
Setelah kepergian Prita, mereka pun melanjutkan shopping yang tertunda tadi namun Tasya hanya melamun memikirkan perubahan mantan sahabatnya dulu, namun jauh dari lubuk hatinya ia masih menganggap Prita sahabatnya.
"Udah jangan dipikirin lagi Sya". Ujar Bella.
"Ahh okee BelaQu sayangg". Ujar Tasya lebay.
"Sudah jangan lebay deh Sya, ngga lucu ahh". Ujar Bella.
"Siapa bilang gue lagi ngelawak sih". Ujar Tasya pada sahabatnya.
"Udah udah kita bayar ke kasir dulu". Ajak Luna diangguki sahabatnya.
Sesudah membayar ke kasir, mereka pun pergi ke sebuah Cafe untuk makan bersama dan tentunya di traktir oleh Tasya karena sudah terbiasa. Sesampainya di Cafe, mereka pun duduk lalu memesan makanan yang akan mereka makan pada waktu sore ini.
Disisi lain, Deffa sedang menelpon seseorang yang tak lain adalah sahabatnya sejak kecil yang bernama Devan Ibrahim Saputra anak dari teman ayahnya, mereka biasa disebut oleh kedua orangtuanya dengan panggilan 'DeDe' karena nama depan mereka sama.
Deffa mempunyai sahabat hanya satu yaitu Devan saja, karena menurutnya Devan lah yang paling mengerti segala tentang dia, Devan juga mempunyai adik perempuan yang bernama Siska Aulia Saputri biasa di panggil olehnya Sisi atau Lia.
"Dev, gue akhirnya ketemu sama Tasya kecil gue disini". Ujar Deffa melalui telepon.
"Serius lo Deff? ketemu dimana? apa dia kenal lo? atau masih lupa ingatan?". Tanya Devan membrondong.
"Bisa ga sih satu satu kalau nanya pala gue pusing, oke gue jawab pertanyaan lo. Gue ketemu Tasya di kampus keluarga gue, sepertinya dia kenal namun gue pura pura ngga kenal dengannya". Jawab Deffa santai.
"Lo gimana sih Deff, gimana kalau Tasya malah semakin menjauh dari lo?". Tanya Devan Kesal.
"Gue engga akan buat dia ngejauh dari gue, gue akan buat dia selalu dekat dengan gue". Jawab Deffa.
"Terserah lo Deff, gue dukung lo yaudah gue matiin telepon nya, byee". Ujar Devan mematikan secara sepihak.
_____________________________________________
Kini Tasya merebahkan dirinya di kasur setelah tadi ia belanja dan makan bersama dengan sahabatnya, namun terbesit pikiran tentang Prita yang jalan dengan om - om membuat Tasya terus saja memikirkan nya selama ia belanja maupun makan bersama sahabatnya.
"Auu ahh kenapa juga gue harus mikirin si pengkhianat itu". Ujar Tasya.
"Tapi gue penasaran sama om - om tadi, apakah benar Prita memiliki suga om - om?". Tanya pada sendirinya.
"Ahh udahlah mending gue tidur aja deh". Ujarnya.
Tasya pun tertidur karena kelelahan dari habis kuliah, belanja dan makan di Cafe membuatnya tambah mengantuk hingga tidak sadar bahwa ia belum membersihkan tubuhnya yang penuh keringat.
Bagaimana kelanjutannya? jangan lupa simak terus ceritanya ya:)
Jangan lupa Like and Comment yaa gays:)
Vote juga boleh ya mentemen membantu aku:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
jeje
si Tasya di antra baik Ama bego...berat bego.nya deh sumpah dah...udh tau tmen luknat msh aja di pkirin
2020-09-26
0
DeLa😒😊🖤
lanjut thor
2020-07-05
0
Indah Febrina
up nya jangan ya lama thor 😁
2020-07-05
0