#14

Kediaman Ar Razi sudah sangat bahagia karena kabar dari Rafka,putra sulungnya yang akan pulang Minggu depan. Maira yang terus menelfon Rasya dan Mila  yang tak kunjung  mendapat jawaban akhirnya terjawab Mila yang baru merebahkan tubuhnya di Asrama cahaya. Semua temannya terdiam sambil menahan tawanya saat notif ibu mertua terlihat jelas di layar hape Mila.

"Ada apa ma?"

"Sayang kamu darimana saja baru angkat sekarang?apa putraku terus menganggu mu?"

Mila tersenyum tipis,"maaf ma"

"Oh iya besok Kakak Ras...."ucap Maira yang tiba tiba tak terdengar karena Dara yang tak sengaja menjatuhkan rantang sayur di atas rak paling atas.

"Ssssttt....."seru semua teman temannya.

"Kamu bisa datang kan sayang?"

"Iya ma, maaf?"

"Kamu dengar mama kan sayang kalau papa mertuamu akan datang juga,kita bisa berkumpul bersama, mama harap kalian berdua juga datang"

"Iya ma Mila lihat besok"

Telepon dari Maira membuat mood Mila langsung berantakan.  Mila bingung dengan dirinya sendiri tentang bagaimana cara nya untuk memberitahu hal itu pada suaminya.

Mila pergi ke kamar mandi lalu membanting keras tubuhnya di kasur asrama nya.  Nafasnya sedikit jengah lalu tertidur setelah melihat gelang yang baru saja menghiasi tangan nya. Nyaman. Batin nya.

Byurrr..

"Astaga Mila,maaf"teriak dara menumpahkan kuah merah di atas kemeja putih Mila. Sontak Mila yang tertidur langsung terbangun dan membawa kemejanya ke wastafel kamar mandi nya.

"Maaf...maaf jangan marah ya mil"

"Ya ampun dara apa yang lo lakuin?gue masih ada ujian praktek besok"

"Lo pake kemeja Hujan dulu,ntar gue antar kemeja Lo yang udah bersih ke kelas"

Mila terdiam,"gue cabut"ucapnya tak menyadari jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Sesampai di rumah bukan ketenangan yang Mila dapatkan tapi lelah yang tak ada obatnya.

"Saya harap kalian berdua bisa datang"

Kata kata itu terus terngiang di pikiran nya. Mila menghembus nafasnya besar lalu membanting tubuhnya di atas kasur  sambil memikirkan bagaimana dia bisa bertemu dengan suaminya.

Mila terbangun,membuka lemari bajunya dan melihat setumpuk pakaian Rasya yang  berwarna klasik dan membosankan.

"Dilihat pakaian nya,aku yakin suamiku ada orang yang membosankan,tua,dan menyebalkan"pikir Mila,"jika aku mengajaknya bicara apa tidak terlihat seperti cucu dan kakeknya?"ucapnya sendiri lalu menggeleng kan kepalanya

"Tidak...tidak dia masih belum pensiun dari profesinya, setidaknya dia tidak setua itu"

Keadaan rumah sakit Aryasanjaya semakin tidak kondusif. Banyak jadwal shift malam dokter bedah yang berantakan. Dan juga Rasya yang terlibat masalah karena keluarga pasien yang tak terima dengan kematian suaminya.

Pikiran Rasya semakin terbebani dengan surat tuntutan yang dikirim atas namanya. Ditambah lagi dengan prof Hamka yang terus mengekangnya untuk keluar dari profesi dosen nya agar lebih fokus menjadi dokter profesional di rumah sakit bersama nya.

Krriiiiing....

Jam Beker tak berhasil mengganggu tidur cantik seorang Mila yang begadang karena membayangkan sosok suami nya.

Mila memilih untuk mematikan Jan beker lalu memasukkan nya kedalam bantal agar bisa melanjutkan tidurnya. Suara jam Beker yang Tak terima di abaikan terpaksa membuat Mila membantingnya keras hingga berantakan di atas lantai.

Mila membuka matanya malas saat mendengar dering telepon dari temannya,Reygan.

"Dengerin gue,kalo Lo gak Dateng Lo gak bakal dapat tempat magang"pengingat ramah dari Reygan sontak membuat Mila merasa kaget dan langsung berlari ke kamar mandi tanpa membawa baju ganti nya.

Rasya kembali ke rumah untuk mengambil nomor telepon pengacara yang ia simpan di buku pribadi nya.

Sesampainya di rumah Rasya langsung bergegas ke kamar nya untuk mengambil kunci ruangan pribadi nya yang ia simpan didalam brangkas.

Klik..

Rasya  membuka brankas dan mengambil kuncinya,"semoga setelah ini akan baik baik saja"batin nya lalu pergi

Tap.

Tap.

"Bibi,bantu aku ambilkan baju mandi ku di atas kasur"teriak Mila yang masih stay dengan aktifitas gosok gigi nya.

Langkah Rasya terhenti menatap baju berwarna biru yang tertata rapi di atas kasurnya. Hatinya menyuruhnya untuk mengambil dan membantu nya.

Tok.

Ketuk Rasya melihat tangan putih keluar dari pintu yang terbuka sedikit. Rasya langsung menyodorkan perlahan dan pergi setelah tangan itu mengambil alih dari tangan nya.

Kriing..

Panggilan telepon membuat Rasya memilih keluar untuk menemui panggilan orang yang meneleponnya.

Tap.

Satu langkah.

Dua langkah.

"Bibi...bibi...bantu aku...aku terlambat"teriak Mila turun dari tangga sambil mengikat rambutnya.

Wati menatap Mila bingung,"loh nona muda belum berangkat?saya pikir nona sudah berangkat dari tadi....tuan muda"ucap Wati menggantung.

Mila meminum air sambil mengambil apel di atas meja,"kenapa tuan muda?"tanya Mila,"Apa dia sudah sarapan?"

"Sepertinya belum"jawab Wati membuat Mila menghentikan langkahnya,"Astaga aku belum masak"batin Mila.

Mila meletakkan semua buku-buku nya dan langsung berlari ke dapur tanpa memedulikan dirinya yang sudah terlambat.

Lima menit,hanya lima menit bagi Mila untuk menyiapkan nasi goreng dan telur mata sapi yang penuh dengan sayur di sekeliling piringnya,"bi,saya sudah masakin buat bibi dan tuan muda....kalau tuan muda gak makan tolong buatkan bekal untuk nya....saya pergi"teriak Mila lalu pergi ke kampusnya.

Dua menit.

Sepuluh detik.

"Lo tuan muda belum berangkat?"

Rasya terdiam,"saya pergi keluar mengangkat telepon"jawab Rasya.

"Apa tuan akan pergi lagi?"tanya Wati melihat Rasya yang tak sengaja meminum air digelas bekas Mila.

Rasya mengangguk,"saya mandi dulu setelah itu ke kampus"jawab Rasya pergi ke kamarnya.

🌼🌼🌼

Hari ini sungguh tak bersahabat dengan Mila. Dirinya terjebak kemacetan luar biasa bersama tukang ojek pesanan nya yang menyimpan bau badan yang tidak sedap untuk di hirup apalagi di rasakan.

Mila semakin tak tahan bahkan sulit bernafas saat lampu merah muncul di hadapannya. Mila memilih turun setelah membayar ongkosnya lalu berlari melawan sengat matahari yang sudah seperti bara yang akan membakar nya hidup².

Kemudian langkah nya kembali terhenti saat melihat lutut anak laki-laki yang terluka"jangan menangis"ucap Mila mengeluarkan plester lalu menempelkannya di atas luka di lutut itu.

Akan tetapi,Bukannya terdiam anak laki-laki itu semakin menangis histeris sampai sang ibu datang menolongnya.

Ibu itu mendorong tubuh Mila keras sampai dirinya terjatuh"Dasar,kau apakan anak saya"

Mila bangkit dan berusaha sabar menghadapi ibu ibu jama now yang overprotektif pada anaknya,"Aku hanya memberi nya plester"ucap Mila.

"Halah, pokoknya anda harus tanggung jawab"

Mila menghembus nafasnya besar sambil menatap anak kecil yang sedang tertawa senang melihatnya.

"Kenapa kamu berbohong?"tanya Mila.

"Karena kamu jahat,aku sengaja melukai lutut ku agar ibuku tidak memaksa ku pergi ke sekolah"ucap anak laki-laki itu lalu kabur meninggalkan Mila.

Mila hanya bisa menghembuskan nafasnya sabar,"Dasar anak jaman sekarang,semoga segera di beri hidayah"lirih Mila lalu mengeluarkan selembaran uang merah karena dirinya yang tidak mau memperpanjang masalah.

Setelah itu mila kembali meneruskan perjalanan nya menuju kampus.

🌼🌼🌼🌼

Tap.

Tap.

Suara langkah kaki dari Rasya yang turun dari tangga sambil melipat lengan bajunya. Rasya berjalan ke meja makan dan terus memperhatikan rumahnya yang selalu sepi tak ada orang.

Rasya mengambil kursi nya sambil menatap nasi goreng yang menggugah selera nya. "Gak ada orang di rumah?"

Wati menggeleng,"nona pergi kuliah"jawab Wati melihat Rasya yang mulai memakan nasi gorengnya.

"Kuliah?"tanya Rasya bingung karena dia yang baru tahu istrinya  memutuskan untuk melanjutkan kuliah nya.

"Iya tuan muda nona kuliah"

Terpopuler

Comments

universal cell

universal cell

mf saya udahan baca nya,jenuuuhh....ceritanya kayak senetron trsanjung🤭🤭

2023-11-25

1

putrie

putrie

lah si Mila kejedot kali kalau suami Lo kakek2 mertua Lo udah nyatu ma tanah 😅😅

2023-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!