#7

"Pak,apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Rasya menatap Mila perlahan,lalu berjalan pergi melewatinya,"Kamu salah orang, saya tidak pernah bertemu denganmu"

Merasa tak terma dengan instingnya yang salah. Mila kembali berlari di belakang Rasya,"walaupun ingatan saya lemah,saya yakin kalau saya pernah bertemu dengan bapak"ucap Mila"tapi saya lupa ketemu dimana?"sambungnya sambil meletakkan satu jari di pelipisnya.

Langkah Rasya terhenti menatap Mila tajam,"berapa derajat panas seseorang yang harus segera di stabilkan"

Mila terdiam.

"Pulanglah kamu masih harus mengulang semua pelajaran mu"ucap Rasya lalu pergi meninggalkan Mila.

"CK,bawa bawa pelajaran padahal aku yakin kalau kita pernah bertemu"

...****...

..."Hal yang membuatmu lelah jangan di pikirkan,tuhan tak mengizinkan takdirnya menjadi hal yang susah di kehidupan mu"...

...Reyhan Chandra Andriano...

🌿🌿🌿

Tiiin.

Bel sepeda motor menyapa Mila yang sudah kering menyapa ojek pesanan nya. Suara itu datang dari sosok Reygan yang membawa ninja merah kesayangannya. Reygan yang berusaha menawarkan tumpangan kepada Mila hanya bisa menggelengkan kepalanya karena tak berhasil mengambil hati gadis di hadapannya.

"Naiklah"perintah Reygan sambil membuka helm hitam full facenya.

Mila yang diberi tumpangan masih stay dengan pikiran yang mengganggunya dan memilih mengabaikan Reygan di depan nya. Reygan yang tak terima di abaikan hanya bisa memperhatikan Mila yang sibuk dengan dirinya sendiri. Ribet. Batinnya.

"Mikirin apa sih,ribet banget hidup Lo"

"Dosen yang tadi namanya siapa?"

Reygan mengedikan bahu nya,"yang mana?"

"Yang Lo suka"

"Ouh pak Reygan Chandra Andriano"

Mila mencubit keras lengan Reygan membuat pria itu menjerit sambil mengelus-elus lengannya,"sakit tau,resek lu"

"Makanya yang serius"

"Gue gak salah,gue kan udah bilang kalau gue suka sama diri gue sendiri,tampan,kaya,pinter,baik hati"ucap Reygan. "kalau yang sedikit gue suka namanya pak Rasya"

"Ouh Rasya,jawab gitu aja ribet"

"Kenapa sih?Lo naksir?"

"Apaan sih"

"Hah Lo naksir,udah kebaca dari otak Lo"

"Emang apa yang ada di otak gue"

"Dada bidang sama alat pejantan nya rasanya gimana"

Mila menatap Reygan tajam lalu memukul punggungnya keras,"Lo yang mesum"

Reygan tertawa,"latihan dulu sama gue,gue juga gak keberatan"gurau Reygan,"entar biar sama pak Rasya Lo nya langsung 4G gak H+"

"Lo ngomong lagi gue pastiin Lo bakal ngerasain sakitnya pentofel"

"Iya iya serius,kenapa Lo mikirin pak Rasya?"

"Gue cuman pernah ketemu tapi gak tau dimana"

"Yaudah Gausah dipikirin,gak capek apa?"

"Capek tapi gue penasaran"

Reygan menghela nafas besar,"ribet,Lo mau naik gak?"

"Nggak"ucap Mila membuat Reygan pergi tanpa bertanya lagi, karena sesuatu yang sulit adalah yang paling dibenci oleh sosok Reygan.

Bruuukkk.

Langkahnya belum jauh dari sekolah,Mila melihat pengemudi sepeda motor yang di hantam sebuah truk besar dari arah yang berlawanan. Kepalanya berdarah membanjiri aspal panas di bawahnya. Juga jari tangan yang terlempar sekitar 2 cm dari tubuhnya.

Semua orang menjerit membuat Mila bergegas berlari di lokasi kejadian. Rasya yang hendak menuju rumah sakit juga menangkap kejadian yang  terjadi hanya dalam sekejap mata.

Mila mengamati Rasya yang sedang mencari  nafas korban. Tatapan Rasya menjadi serius melihat lambung korban yang keluar dari tubuhnya.

"Apa yang terjadi?"tanya Mila tak mendapat respon sedikitpun dari Rasya.

Tanpa berfikir panjang Mila yang melihat pendarahan terus mengalir langsung menyobek kemeja Rasya dari belakang yang duduk di sampingnya. Lalu, mengikatnya pada tubuh anak kecil untuk menghentikan pendarahan.

Rasya yang merasa sebagian dari tubuhnya diambil menatap Mila tajam,"kenapa kamu menyobek kemeja saya?"

Mila menatap Rasya dengan wajah polosnya,"Kalau saya menyobek kemeja saya,bapak tidak bisa konsentrasi untuk menyelamatkan nya"

"Ck!'

"Pak maaf,darahnya memang harus dihentikan,kan?"ucap Mila polos merasa bersalah karena melihat punggung belakang Rasya yang terbuka.

"Panggil Ambulans!!!"teriak Rasya kesal membuat semua orang tersentak kaget termasuk Mila.

🌿🌿🌿

Rumah sakit Arya sanjaya

Dua orang sudah siap mendorong brankar yang baru datang dari dalam ambulans. Semua pandangan jatuh pada Rasya yang berlari dengan kemeja yang tak sempurna.

"Dr Rasya apa yang terjadi pada pakaian mu?"tanya Dr Qiana Mirabella,sosok yang obsesi untuk mencintai Rasya selama hidupnya. Lebih tepatnya mereka adalah dua dokter profesional yang dikagumi banyak orang.

"Siapkan ruang Operasi darurat"perintah Rasya tegas mendapat anggukan kepala dari Nabila,suster pribadinya.

Qiana berlari mengikuti Rasya di depan nya,"Aku akan membantumu"

"Tidak perlu"ucap Rasya sambil memakai sarung tangan operasi nya.

Kemudian pintu operasi tertutup rapat untuk Qiana dengan lampu merah sebagai tanda operasi mulai dilakukan.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Tak terasa menit sudah menjadi jam. Hampir tujuh jam lebih Mila menunggu Rasya di depan ruang Operasi sambil membawa sup iga sebagai tanda permintaan maafnya. Mila berharap dari lubuk hatinya yang paling dalam kalau dirinya tidak akan di suruh  mengganti kemeja Rasya yang seharga dengan uang kuliahnya.

Dua menit.

Satu jam.

Lampu operasi yang dari tadi menyala mulai mematikan sinarnya sebagai isyarat bahwa Rasya telah berhasil menyelamatkannya.

"Tidak tahan lagi,aku sangat lelah"gerutu dr Rizal sambil menepuk nepuk punggung belakang nya,"Kau mengajar kenapa masih sempat membawa pasien!"cetus Rizal.

"Aku menemukan nya dalam perjalanan ku"

"Aku bisa mati jika seperti ini,kenapa dari kecil aku selalu memikirkan profesi ini"ucap Rizal,"sudah begini,aku sulit berkencan sampai saat ini

Rasya keluar dari ruangan menatap mentah kedatangan Mila sambil melepas kedua sarung tangan nya. Mila yang melihat pria yang sudah ia tunggu segera bergegas membuntutinya dari belakang

"Pak bagaimana keadaannya?"

"Apa kamu keluarga?"

Mila menggeleng.

"Privasi pasien sangat terjaga disini"

"Tapi saya adalah orang yang pertama kali melihatnya"ucap Mila namun Rasya yang sudah sampai di ruangannya segera menutup pintunya.

"Pak,saya bawa SOP,pasti bapak lelah"teriak Mila dari luar ruangan namun tak mendapat jawaban,"saya taruh di depan, jangan lupa makan keburu dingin"ucap Mila lalu pergi setelah meletakkan termos sup nya di salah satu kursi tunggu yang tak tak jauh dari ruangan Rasya.

Kriing

Rasya menekan tombol ponselnya untuk memanggil Nabila kedalam ruangan. Nabila yang selalu stay menunggu panggilan Rasya segera bergegas menemui tuannya.

"Pesankan saya makanan"ucap Rasya sambil memijat jidatnya karena lelah dengan tumpukan berkas di hadapannya.

Nabila menatap Rasya bingung,"tapi pak jam segini jarang ada yang jual makanan"

"Apa di kantin tidak ada?"

Nabila menggeleng.

"Ya sudah pergilah"ucap Rasya mengisyaratkan jarinya untuk menyuruh Nabila keluar,"permisi,pak"lirih Nabila lalu pergi ke luar ruangan.

Dua menit kemudian,Rasya yang keluar dari ruangan menemukan satu termos sup yang masih hangat di atas kursi depan ruangannya. Rasya membuka surat yang di tinggalkan di atas nya. 

Teruntuk pak dosen yang baik dan dokter yang murah hati dengan otot punggung yang menarik,selamat menikmati....

Semoga bapak menyukainya dan tidak menuntut kerusakan kemeja yang saya pikir saya  tidak bisa menebusnya.

Rasya melipat kertas itu dan membawa sup nya masuk kedalam ruangannya. ia memakannya karena tak tahan dengan rasa pusing yang menyerangnya.

"Semoga bapak suka"lirih Mila yang bersembunyi di balik dinding yang tak jauh dari Rasya. Lalu pergi.....

#7

#janlupavomennya

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

lucu sih.. kisah suami istri yg gak saling mengenal... tp secara tidak sengaja, semesta selalu mempertemukan dan membuat mereka terlibat dlm hal yg tak di sangka ... takdir itu aneh tp nyatanya.. ☺☺

2023-10-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!