#4

...******...

..."Ikatan masih tak cukup untuk membuat kita saling mengenal. Kita tetaplah menjadi orang asing di dalam ikatan pernikahan"...

^^^~sayyidah nur kamila^^^

^^^#stay dengan jabatan orang asing.^^^

...******...

"Angkahtuka wazawwajtuka mahtubataka Al karimah sayyidah nur kamila binti Agas Ihsan Ahmad mawliyata abihha alladzi qod wakkilni bimahri asaro dirhaman Hallan"

Dengan wajah datar dan tangan yang tak bergetar Rasya dengan jas hitamnya menerima tangan penghulu di depannya.

"Qabiltu nikahaha watazwijaha bimahri madzkur halllan"

Keluarga Ar-Razi tersenyum dan menangis haru melihat putra keduanya sudah menikah. Mereka berfikir selama ini kalau hormon Rasya terhadap wanita tidak bekerja dan masih dalam perbaikan.

SAH.

Dibalik tabir panjang Mila masih tidur dengan posisi kedua tangan menyangga wajahnya. Salfa yang sudah berimajinasi akan mendengar namanya disebuah akad mendadak kesal melihat tingkah Mila yang tak kunjung sadar akan statusnya sebagai pengantin wanita.

"Bangun,akadnya udah selesai"

"Oh bagus kalau gitu gue bisa tidur"

"Ya ampun sana cium tangan suami dulu terus minta di kecup keningnya"

"Hmm"ucap Mila yang masih stay dengan kedua bola mata yang ia tutup.

Kriiiing....

Rasya mengendurkan dahinya melihat delapan panggilan tak terjawab dari prof Hamka. Dirinya mengundurkan diri dari kerumunan tamu undangan dan menyepi ke sudut ruangan untuk mengangkat teleponnya.

"Rasya pasien 304 semakin menjadi!prof Hamka dari tadi menghubungi mu,kamu darimana saja?"

"Aku akan datang"ucap Rasya lalu memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. Belum sempat pergi Maira mencekal erat tangan Rasya membuat pemuda itu menghentikan langkahnya,"aku tidak akan meninggalkan pasienku!'ucap Rasya menatap Maira tajam.

"Temui istrimu dulu setelah itu pergilah"ucap Maira.

Rasya menghela nafasnya kasar lalu melangkah menuju tabir pengantin wanita dan keluarga nya.

Rasya memanggil anak laki laki untuk menyampaikan pesan kepada Mila jika dirinya ingin menemui nya.anak laki laki itu tersenyum mengisyaratkan gesekan ibu jari dan jari telunjuknya. Dengan nafas yang besar Rasya mengeluarkan selembar uang merah dari saku kemejanya. Anak laki laki itu tersenyum puas lalu memanggil Mila dengan suara bak terompet nya.

"KAKAK MILA!!!SUAMI BARU KAKAK PINGIN KETEMU!!"teriaknya membuat Rasya malu melihat tamu undangan dan keluarga nya yang menertawai nya.

Salfa yang mendengarkan itu merasa panik setengah mati dan bingung untuk mengatasi keadaan yang diluar rencana karena sifat Mila yang keras kepala.

(Dua menit sebelum Rasya datang)

"Gak mau tahu gue mau gosok gigi!"ucap Mila melangkah pergi.

Salfa menarik tangan Mila erat,"please,jangan pergi...gimana kalau nanti suamimu datang kemari"

"Ya kali gue mau ketemu suami mulut gue bau... bukannya pesta pernikahan tapi hari ini bakal menjadi hari terburuk gue yang ditinggal suami sebelum di jamah"

"Terserah Lo"ucap Salfa membiarkan Mila pergi.

Rasya berdehem dibalik tabir membuat Salfa tercengang,"bisakah kita bertemu?"ucapnya.

"Mila...Mila..Mila please datang"batin Salfa keras dengan keringat dingin di pelipis nya.

"Kak,bentar"ucap Salfa gugup.

"Siapa?"

"Salfa,sepupunya"

"Bilang padanya aku ingin bertemu dengannya"

"Tapi kak emm"

"Salfa!"teriak Mila sambil melambaikan tangannya

"Cepat kesini suami lo datang"ucap Salfa dengan isyarat tangannya.

"Apa yang lo bilang tadi"tanya Mila sambil mencium aroma mulutnya.

"Suami lo ada didepan"

Deg.

Tap.

Tap.

Dengan langkah perlahan dan jantung yang berdegup kencang Mila membuka sedikit demi sedikit tabir didepannya.

Dirinya sungguh berharap kelakuan nya tidak memalukan saat di hadapan suaminya,"Mila buruan!"bentak Salfa membuat aliran darah Mila mengalir sampai ke otak.

Mila memegang dadanya erat erat berharap dirinya tak berakhir di atap langit ruangan darurat.huff dia hanya manusia bukan kepala sekolah bermata merah,tuhan jika dia tidak tampan setidaknya jangan dibuat terlalu tua.batinnya.

Kreeeek.

Mila memejamkan matanya dan berusaha untuk membukanya perlahan. Namun pria yang hampir membuatnya step stadium akhir tak berhasil jatuh didalam pandangan nya. Salfa yang keheranan hanya bisa membantu membolak-balik  kain dan mencarinya dikolong meja.

"Mana suami lo!"tanya Salfa penasaran,"gue belum sempet liat wajahnya"

"BAB mungkin, kebanyakan makan semangka"jawab Mila enteng sambil memakan sepotong semangka di tangannya.

"Dia dokter pasti selalu memperhatikan makanannya"

"Hah?kenapa harus dokter?"

"Terus Lo maunya apa?"

Mila tersenyum miring,"ketua BASARNAS"

🌿🌿🌿🌿

Rumah sakit Arya sanjaya

Braaakkk.....

Nampan operasi terbanting keras oleh sosok dokter yang dingin dan tak banyak bicara. Dirinya merasa tak terima jika pasien yang selalu ia jaga,pasien yang selalu menyapa hangat dirinya dengan senyuman telah tiada tanpa sepengetahuan dirinya. Ditambah lagi dengan kabar orang yang menangani nya adalah prof kepercayaannya,Hamka.

"Bagaimana bisa anda mencabut semua alat pernafasan nya"

"Komplikasi dalam tubuhnya sudah tidak bisa kita deskripsi kan,detak jantung nya lemah,aliran darahnya lambat,dan paru parunya bekerja sebagian....sekalipun dia hidup dia hanya bisa bergantung dengan semua alat alat itu,apa kamu tega melihatnya?"

Rasya terdiam.

"Dia hanya bocah berumur 7 tahun"ucap prof Hamka dengan kesedihan yang ia lawan untuk menghadapi kenyataan.

Azahratus Syifa,(bunga yang menjadi sebuah obat),telah menjadi pasien kesayangan Rasya selama dua tahun.Dirinya yang mengidap penyakit aneh dengan semua komplikasi di dalam tubuhnya tak berhasil membuat Rasya menyerah untuk menyelamatkan nya.

Senyuman manis dengan pipinya yang kemerahan membuat Rasya percaya kalau bidadari sungguh ada di kehidupannya. Namun takdir terus menegaskan kalau selamanya pelangi tak pernah  setia bersama awan putih. Senyum itu hilang membuat Rasya merasakan arti dari sebuah kegagalan untuk pertama kalinya.

🌼🌼🌼🌼🌼

Masih didalam aula yang sama dengan hiasan pernikahan yang masih melekat di dinding ruangan. Kamila duduk didepan kipas sambil memakan sisa perjamuan tamu undangan. Lalu sebuah tangan putih nan lembut menyentuh punggungnya membuat Mila terkejut dan tersedak

"Eh maaf maaf"

"Gak papa Tante"

"Kok panggilnya tante sih"

"Hah?"pikir  Mila tak mengerti melihat wanita setengah parubaya didepannya yang tampak anggun dengan kebaya putihnya. Wanita itu menggeleng sambil mengusap bibir Mila yang belepotan karena ayam panggang pedas di piringnya,"saya ini ibu mertuamu!"ucapnya dengan senyum ramahnya.

Mila tersenyum kaget,"saya pikir ibu peri tadi"

Sejenak senyum maira terlihat namun dirinya krmbali menekuk wajahnya mrmbuat Mila yang melihatnya terpaksa menghentikan aktifitas makan nya. Lalu mendekati ibu mertuanya yang sedih karena sesuatu yang menganggu pikiran nya.

"Ada apa tan,ma,Bu,emm...?"ucap Mila bingung memanggil mertuanya.

Maira tersenyum,"panggil mama aja"ucap Maira mendapat anggukan dari Mila.

Satu menit

Dua menit.

"Nak,maaf jika putraku dan suamiku meninggalkanmu sekarang,mereka ada tugas di rumah sakit"

Mila tersenyum,"tidak papa ma,jika disisi lain adalah hari pernikahan ku dan disisi lainnya adalah pasien yang menunggunya di meja operasi,aku akan tetap menyuruhnya pergi"

Maira memeluk erat tubuh Mila tanpa memedulikan tangan Mila yang masih penuh dengan bumbu merah,"makasih sayang,mama bersyukur kalau menantu mama memang gadis yang baik"

🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

syukurnya Nila memiliki jiwa sosial yg tinggi jd bisa memaklumi kepergian suami dan papa mertua di hari pernikahannya...

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!