#10

...****...

..."Hal yang tidak membuat mu yakin jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan"...

...~Muhammad Rasya Ibnu Ar Razi...

...*****...

Pagi pagi Rasya tersenyum melihat Mila yang asyik bermain bersama anak anak. Walaupun tak terlihat namun itu tetap senyuman yang jarang sekali di tangkap oleh manusia biasa.

Rasya menatap Mila dan berfikir kalau Mila itu berbakat....berbakat untuk mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan kala anak anak itu sedang bermain bersama temannya disekolah.

"Paman ayo bermain"ucap anak kecil sambil memegang jemari Rasya.

Seketika lamunan Rasya buyar membuat dirinya sedikit terkejut di hadapan anak kecil itu. Mila yang melihatnya dari kejauhan hanya bisa tertawa sambil  bermain bersama anak anak lainnya.

"Ali kemari lah,Paman itu gak bisa bermain"teriak Mila .

Mata Ali berkaca kaca membuat Rasya tak tega  melihatnya, lalu dirinya mengangkat anak itu ke atas pundaknya,"saya masih ingat caranya bermain"ucap Rasya bergabung dengan Mila dan anak anak lainnya.

Senyuman Ali langsung merekah bersama dengan Mila yang berfikir kalau Pak Rasya yang ia kenal ternyata tak sedingin yang ia pikirkan.

"Mereka sangat serasi, sayangnya nona nur udah menikah"ucap salah satu penduduk yang bahagia melihat pemandangan mereka.

"Hal yang paling gak masuk akal di dalam hidupku adalah melihat Rasya sehangat itu"lirih Rizal tak percaya sambil menggelengkan kepalanya.

🌼🌼🌼🌼

Tiga jam yang lalu keadaan masih baik-baik saja. Sekarang,semua berteriak dan berlarian ke tanah lapang saat melihat bangunan 83meter hancur begitu saja dalam hitungan per detiknya.

Mila merasa panik saat tak melihat anak anak yang baru saja bermain dengannya ada di hadapannya. Tidak bisa,hati nuraninya menginginkan dia untuk kembali dan mencari mereka.

"Nur,ayo lari keamanan nya sudah tidak bisa di perkirakan" teriak Laila yang sudah berlari bersama yang lainnya.

Mila tak memedulikan peringatan dari Laila. Matanya yang melihat bayangan ayahnya membuatnya mantap untuk kembali.

Mila berlari kembali,namun tangan besar mencekal tangan nya kuat dari belakang membuat gadis itu menoleh mencari pemilik nya,"pak Rasya!apa yang anda lakukan!"

"Jangan kembali atau kamu akan terluka!"

"Aku tidak peduli!"teriak Mila yang ingin berlari namun Rasya malah menariknya lebih kuat.

Rasya menatap Mila tajam,"jangan keras kepala!"teriak Rasya lebih keras melebihi suara Mila.

Mila semakin kesal melihat Rasya yang mencegah hati nuraninya untuk bertindak,"SAYA BUKAN DOKTER SEPERTI BAPAK YANG BARU BEKERJA SAAT SUDAH DI BAYAR!!'

Rasya menatap Mila tak percaya,lalu melepas tangannya yang sedari tadi mencekal tangan Mila.

"Saya tidak menyangka jika kata itu bisa keluar darimu!"ucap Rasya lalu pergi meninggalkan Mila.

Ali!!!!!!

Teriak empat anak kecil yang bersembunyi di balik sisa bangunan saat melihat Ali jatuh dibawah bongkahan bangunan. Mereka menangis dan berharap agar Mila segera datang untuk menolongnya.

Empat menit kemudian Mila melihat anak anak menangis dengan luka luka di tubuhnya. Tanpa berfikir panjang Mila langsung berlari dan memeluk mereka.

"Jangan takut,kakak akan melindungi mu"ucap mila sedih sambil merangkul mereka erat.

"Kakak! bangunan besar membawa Ali pergi"ucap gadis kecil yang tak mau melepas pelukannya..

Bruuukk

"Kakak,kita takut"teriak keempatnya membuat Mila yang terjebak bersama mereka ikut khawatir,"jangan takut,kakak akan cari jalan keluar"ucap Mila berdiri lalu terdiam saat melihat pecahan bangunan hendak menjatuhinya.

Mila memejamkan matanya,mengikhlaskan tubuhnya yang mungkin akan terluka parah atau bahkan tak bisa di selamatkan.

Mila membuka matanya perlahan saat tubuh kekar berusaha melindungi nya dan membiarkan tubuhnya sendiri terluka oleh hantaman gips besar.

Mila menahan nafasnya sambil meneteskan air mata nya,"pak Rasya....."

Rasya terdiam dengan keringat yang sudah membasahi tubuhnya sambil menahan rasa sakit di bagian punggung  nya yang sudah banjir akan darah,"lindungi anak anak,ayo kita pergi"lirihnya pelan.

Sedikit demi sedikit Mila berjalan bersama anak anak hingga menuju tanah lapang yang aman dari reruntuhan bangunan. Mila merasa bersalah saat menyadari Rasya yang mulai mengabaikan nya.

"Nur bagaimana keadaan mu"tanya Laila melihat Mila yang masih memperhatikan gerak gerik Rasya,"Nur kamu membuat ku takut"seru Laila kesal.

"Anak anak bagaimana?"

"Sudah diobati tapi mungkin masih sedikit ketakutan"

"Baguslah"ucap Mila sambil melihat kekhawatiran Laila,"aku tidak papa tapi dokter Rasya terluka"

"Aku akan memanggil dokter Rizal untuk mengobati nya"ucap Laila lalu pergi,"jangan khawatir obati lukamu"

"Aku akan menemuinya"batin Mila khawatir.

🌼🌼🌼🌼

Rasya terdiam sambil membiarkan Rizal untuk membalut lukanya di dalam tenda.

Luka Rasya cukup parah sampai mempengaruhi fungsi bahu belakang nya. Sedangkan dr Rizal yang terus membersihkan lukanya yang tak kunjung henti hanya bisa menghembuskan nafasnya besar,"aksi heroik mu terlalu berbahaya"ucap nya,"luka mu cukup banyak,kamu membutuhkan banyak istirahat sekarang"

"Aku tidak lemah"

"Ck,jangan keras kepala kalau kamu masih mau menggendong istrimu di masa depan"

Cekrekkk...

Mila datang ke ruangan Rasya sambil membawa semangkuk salep yang ia buat khusus untuknya. Rasya yang merasakan kedatangan mila langsung memalingkan wajahnya.

"Ada apa kamu kesini?"ucap Rasya dingin.

Mila terdiam sejenak sambil menundukkan kepalanya,"aku akan membantumu mengoles obat"

"Pergilah,kamu bukan mahram ku untuk bisa datang kesini"

Plaaak.

Merasa setuju dengan ucapan Rasya kalau dirinya bukan siapa-siapa untuk bisa melihat dan menyentuh tubuh asing di hadapannya. Mila memundurkan langkahnya dan memberikan salep kepada dokter Rizal lalu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

Rizal yang tak terima dengan sikap Rasya kepada Mila langsung memukulnya keras tanpa memedulikan Rasya yang mendesah kesakitan.

"Ada apa denganmu?kita orang kedokteran yang terikat oleh sumpah tidak pernah membahas hubungan laki dan perempuan yang bukan mahramnya"

Rasya terdiam lalu memejamkan matanya,"obati lukanya jika kamu memang seorang dokter!"ucap Rasya sebelum tidur lalu Rizal pergi meninggalkannya.

Setelah memeriksa anak anak Mila merasakan ada yang salah pada tubuhnya. Bibir Mila mulai memucat hingga membuat tubuhnya limbung ke atas tanah membuat semua orang berlari ke arahnya. Ternyata Mila demam.

Disisi lain,Rizal yang mendengar Mila demam langsung berlari ke tenda Rasya yang masih sibuk memakai pakaiannya.

"Sya,ngapain Lo?"

Rasya terdiam,kemudian memasukkan semua barangnya ke dalam koper.

"Badan nona nur panas,mungkin gara gara sikap Lo tadi"

Rasya masih terdiam dan stay dengan aktifitas nya,"seberapa panas"

"Sekitar 45°"

Rasya menutup koper nya lalu berdiri untuk memeriksa dokumen nya"Itu tidak akan mempengaruhi hidupnya"ucapnya dingin .

Rizal kesal sambil mengambil dokumen dari tangan Rasya,"pergilah jika Lo mau luka Lo sembuh,karena hanya dengan salep nona nur luka Lo bisa sembuh lebih cepat"ucap Rizal lalu pergi setelah melempar dokumen Rasya kembali ke tangannya.

Pukul 21.30, Rasya meletakkan punggung tangannya di atas dahi Mila lalu mengompresnya perlahan dengan air hangat. Dalam keadaan tak sadar Mila memegang tangan Rasya dan memeluknya erat,"jangan pergi,ayah"lirihnya..

Rasya mencoba mengambil tangan nya perlahan lalu merapikan selimut Mila,"tidurlah dengan baik,kamu sudah cukup lelah"ucap Rasya lalu pergi namun langkahnya kembali terhenti saat merasakan sebuah tangan menarik tangan nya dari belakang,"tunggu aku punya banyak uang,dokter itu pasti akan menyelamatkan ayah"ucap Mila lalu menangis membuat Rasya tak tega meninggalkannya.

Rasya mengelus rambut Mila pelan,"tenanglah"lirihnya.

"sebenarnya apa yang terjadi pada ayahmu"batin Rasya lalu pergi saat Mila yang kembali pulas dalam tidurnya.

#bagaiamana,kah?

#jangandiskiptapidivotehhh

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kejadian yg berhubungan dgn ayahnya yg membuat Muka selalu menganggap dokter bekerja setelah di bayar... dan sayangnya di dunia nyata emang begitu cara kerjanya...

2023-10-19

0

Rolly Hutajulu

Rolly Hutajulu

lanjut

2022-05-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!