Laura tersenyum manis kepada Barra sambil memegang wajah suaminya tersebut.
"Hati ku jauh lebih sakit jika kamu bersama dengan wanita lain, yang mungkin saja bisa membawa kamu jauh dari kehidupan kuu."
Laura memegang tangan Barra dan mencium nya dengan penuh perasaan.
"Ini hanya sampai Gisella melahirkan anak kamu Mas, lebih cepat lebih baik kita bisa mengurus anak kita."
Barra hanya bisa terdiam dia tidak tahu apa yang ada di pikiran istri nya tersebut, padahal Barra bisa mengajak Laura pergi dari rumah nya dan hidup bahagia berdua.
"Mas, aku sudah menyiapkan baju pernikahan kamu. Mama bilang pernikahan ini di gelar nya sederhana dan privasi saja jangan sampai ada orang penting yang tahu jika kamu itu menikah untuk kedua kalinya."
Barra memeluk erat tubuh istrinya tersebut dia terus memeluk erat sambil Laura merasa tidak nyaman.
"Hmmmm, lepaskan aku Mas. Aku tidak bisa bernafas ini."
Barra melepaskan pelukan erat nya dan dia memandangi wajah cantik istri nya tersebut.
"Aku akan selalu setia menemani muu, hanya kamu Laura wanita yang aku sayangi tidak ada orang lain selain kamu."
Ucapan Barra membuat Laura semakin yakin sekali dengan kesetiaan Barra.
"Iya Mas, aku yakin kamu pasti akan selalu setia menemani kuu."
Barra pun langsung menarik selimut nya dia menginginkan malam kebersamaan yang hangat dengan istri nya tersebut.
"Ayo, kita harus sering melakukan nya agar kamu bisa cepat hamil dan aku sangat yakin keajaiban itu pasti datang."
Laura hanya terdiam saja ketika suaminya mengatakan hal tersebut.
Mereka berdua pun melewati malam tersebut dengan penuh keromantisan yang hangat.
***
Gisella tidak bisa beristirahat dia selalu saja memikirkan tentang rencana pernikahan tersebut.
"Gisella, kamu tidak boleh menghianati Kak Laura. Ingat dengan apa yang sudah dia berikan kepada kamu."
Gisella mulai merasakan ingin membatalkan rencana pernikahan tersebut.
"Aku melakukan bukan karena untuk 100 juta, tapi aku melakukan nya karena Kak Laura. Mungkin ini memang kelihatan tidak mudah aku harus hamil dan melahirkan tapi setelah itu aku akan bebas menikmati kehidupan kuu."
Gisella beranjak dari tempat tidur nya dia duduk di kursi belajar nya.
"Ayolah Gisell, ini hanya satu tahun saja tidak lama setelah itu kamu sudah bisa membayar semua kebaikan yang di berikan oleh Kak Laura selama ini."
Gisell pun mengingat percakapan nya bersama dengan Laura di telephone jika dirinya sudah menyiapkan baju pernikahan untuk dirinya.
"Besok aku harus datang ke rumah Kak Laura, lebih baik aku abaikan saja apapun ucapan dari Ibu Rossa yang selalu menyakiti hati semua orang. Yaa aku harus datang aku boleh membuat Kak Laura kecewa."
Gisella mulai mempersiapkan diri nya sendiri, dia tidak mau membuat Laura sakit hati terhadap nya.
"Hah, Gisella kamu bukan pelakor kamu tidak merebut Kakak ipar kamu. Kamu melakukan ini karena keinginan dari Kakak kandung kamu sendiri dan untuk membahagiakan mereka berdua."
Gisella pun kembali berbaring ke tempat tidur nya, dia menarik selimut nya dan mencoba untuk memejamkan mata nya.
Lampu kamar pun sudah dia matikan supaya membuat nya semakin lelap tertidur.
Tapi Gisella terus saja gelisah dia tidak bisa tertidur pulas dia mengambil bantal untuk menutupi wajah nya agar dia bisa tertidur pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments