Pancaran matahari sudah masuk ke dalam kamar Laura, dia merasa sangat kelelahan sekali dan membuat nya bangun siang.
Laura melirikan mata nya tidak ada Barra di samping nya.
"Kemana Mas Barra ya, kenapa dia tidak ada di samping kuu."
Laura melihat jam di handphone nya yang ternyata sudah jam 8 siang.
"Astaga, sudah jam 8 Mas Barra pasti sudah berangkat kerja. Kenapa Mas Barra tidak membangun kan aku yaa."
Laura pun langsung membereskan tempat tidur nya dia menuju ke kamar mandi nya untuk mandi.
Setelah selesai bersiap-siap Laura melihat Ibu mertua nya yang sedang duduk di meja sarapan.
"Laura hari ini kamu tidak pergi untuk ke perusahaan muu,? kamu sudah bilang kepada Gisella untuk datang ke sini mencoba gaun yang sudah kamu pilihkan itu."
Laura pun langsung menghampiri Ibu mertua nya tersebut.
"Aku akan pergi ke kantor siang saja setelah membawa Gisella ke sini."
Rossalinda pun langsung berdiri dari tempat duduk nya dia pun berniat untuk pergi.
"Yasudah, lebih baik sekarang kamu sarapan terlebih dahulu saja. Setelah itu kamu bisa menjemput Gisella."
Laura merasa sikap Ibu mertua nya sangat baik kepada nya tidak seperti biasa nya.
Rossalinda memandangi Laura yang sedang menikmati sarapan pagi nya.
"Kasihan sekali Laura harus melerakan Barra menikah dengan adik kandung nya sendiri, tapi bagaimana pun juga Barra harus memiliki penerus keluarga ini. Karena Barra adalah anak tunggal dari keluarga ini."
Rossalinda langsung pergi ke kantor nya.
Setelah selesai sarapan pagi, Laura dengan penuh semangat sekali dia pergi untuk menjemput Gisella.
"Aku harus secepatnya menjemput Gisella karena aku pun harus pergi ke kantor kuu."
Laura masuk ke dalam mobil nya dia melihat ada setangkai bunga mawar putih dengan selembar kertas putih.
Laura pun langsung mengambil setangkai bunga mawar putih tersebut dan membawa isi pesan yang di tulis kan.
*Selamat pagi istri cantik kuu, aku akan selalu mencintaimu sampai hembusan nafas terakhir kuu.*
Laura tersenyum manis ketika membaca tulisan tersebut, dia pun merasa jika Barra begitu sangat mencintai nya.
"Aku sangat beruntung sekali mendapatkan suami seperti kamu, walaupun umur mu jauh lebih muda dari umur kuu tapi kasih sayang kamu sangat luar biasa sekali Mas."
Laura mencium tulisan kertas putih tersebut dan menempel lipstik merah milik nya.
Laura pun langsung mengambil handphone nya dia mengirimkan pesan untuk suaminya tersebut.
*Terimakasih banyak atas semua kasih sayang kamu Mas, semoga kamu akan selalu sayang kepada aku seperti janji manis mu itu.*
Setelah mengirimkan pesan tersebut Laura langsung menjalankan mobilnya untuk menjemput Gisella.
Ketika sampai di depan gerbang rumah nya, Laura melihat Gisella keluar dari taksi sambil di tuntun oleh Ibu nya.
Seketika Laura pun langsung keluar dari mobil nya dan menghampiri Gisella.
"Gisella kamu kenapa,? kamu sakit yaa."
Laura terlihat sangat panik dan hawatir sekali melihat kondisi Gisella.
"Iyaa Kaa, tiba-tiba saja aku demam kaa. Mungkin aku yang terlalu ketakutan untuk menghadapi sebuah pernikahan."
Laura pun memegang kening Gisella yang memang sangat panas sekali.
"Yasudah Laura, ibu bawa dulu Gisell ke dalam yaa. Kasihan sekali dia lihat tangga nya saja sampai bergetar seperti ini."
Seketika Laura pun langsung terdiam ketika melihat kondisi Gisella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments