Riana berdiri dari tempat duduk nya, dia menghampiri Laura.
"Sudah yaa Buu, mungkin ini adalah jalan hidup ku memang seperti ini, aku yakin ini yang terbaik untuk rumah tangga aku."
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil di depan rumah. Laura langsung pergi ke luar ternyata itu adalah suaminya.
"Mas Barra, kenapa hanya diam di mobil ayo kita masuk ke dalam sarapan dulu."
Barra turun dari mobil nya dia langsung memeluk Laura dengan erat sekali.
"Aku sangat merindukanmu sayaaaaang, kenapa kamu semalam tidak pulang saja ke rumah."
Laura hanya tersenyum kepada suaminya itu.
"Jika aku memilih untuk pulang mungkin rencana ini tidak akan pernah terjadi."
Laura mengandeng tangan suaminya untuk masuk ke dalam rumah nya, suasana di dalam rumah seketika hening ketika melihat kehadiran Barra.
Gisell yang tidak kuasa melihat wajah Barra, lebih memilih untuk menundukkan kepalanya.
"Kenapa semua nya jadi terdiam seperti ini, oh iya Gisell lebih baik kamu bersikap terlebih dahulu karena kita akan segera pergi, jangan membuang-buang waktu yaa."
Gisell mengikuti apa yang di perintah Kakak nya, dia langsung pergi ke kamar nya.
Barra hanya terdiam saja dia seperti malu dan merasa sangat bersalah kepada kedua orang tuanya Laura.
"Sayang, aku tunggu di dalam mobil saja yaa, nanti kamu langsung ke mobil saja."
Barra lebih memilih untuk pergi dia sedikit pun tidak menyapa ke dua orang tuanya Laura.
"Kak, aku sudah siap ayo kita berangkat sekarang."
Gisell berpamitan untuk pergi ke Ayah dan Ibunya.
"Kamu hati-hati yaa sayang, jangan jauh dari Kak Laura dan segera langsung pulang."
Laura dan Gisella pun meninggalkan rumah nya, dan menuju ke rumah keluarga suaminya.
"Mas, aku duduk di belakang ya bersama Gisell kamu nggak apa-apa kan, di depan sendiri."
Barra tidak menjawab pertanyaan istri kesayangan nya itu, dia langsung menyalakan mesin mobil nya, di sepanjang perjalanan dia memikirkan apa yang terjadi ke depannya setelah dia menikah dengan Gisella.
Sesampainya di depan gerbang rumah nya. Gisell di buat sangat ketakutan karena dia tau jika Rossalinda itu sangat jutek sekali.
"Kamu jangan takut yaa, ada Kakak di samping kamu yaa."
Barra membukakan pintu mobil nya, sehingga Laura dan Gisella langsung keluar dari mobilnya.
Gisell terus menggenggam tangan Laura sambil memandangi wajah Barra.
Mereka masuk dan langsung di sambut oleh Rossalinda.
"Silahkan duduk semuanya."
Rossa memperhatikan penampilan Gisella, dia melihat jika Gisell masih sangat lugu dan sangat polos sekali.
"Berapa umur kamu,?" tanya Rossa kepada Gisella dengan wajah yang sangat serius sekali.
"25 tahun Tante," ucap Gisell dengan suara lirih.
"Ohhh, ternyata kamu seumur dengan Barra, baguslah kalau begitu, jadi kamu tahu kan jika kamu bisa memberikan keturunan untuk keluarga saya dan menyerahkan anak itu semenjak dia lahir saya akan membayar kamu 100 juta, dan selama kamu hamil semua biaya nya menjadi tanggung jawab saya, kamu setuju."
Gisella menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Iyaa Tante saya mengerti dan saya setuju."
Rona kebahagiaan terpancar dari wajah Laura dia sangat di buat senang dengan jawaban Adiknya tersebut.
"Seperti nya sudah selesai, aku pamit pulang."
Gisella berdiri dari tempat duduk nya, tapi di cegah oleh Laura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments