Laura memegang erat tangan Gisella.
"Jangan dulu pulang kita mengobrol dulu yaa sebentar di sini, kamu harus mulai akrab mengobrol dengan Mas Barra, supaya nanti tidak canggung lagi yaa."
Barra memilih untuk pergi ke dalam kamar nya.
"Aku cape, mau beristirahat saja."
Rossalinda memperhatikan sikap Barra yang belum bisa menerima kehadiran Gisell.
"Sebaiknya kamu akrabkan dulu mereka berdua, supaya mereka berdua bisa nyaman untuk berkomunikasi. Mama mau pergi ke kantor kembali banyak pekerjaan yang menumpuk di sana."
Rossalinda meninggalkan Laura dan Gisella.
"Kak, seperti nya Kak Barra itu nggak suka sama aku lebih baik aku pulang aja yaa Kak."
Gisella terus memohon kepada Laura.
Laura menghampiri suaminya ke dalam kamar, dia menyuruh Gisell untuk menunggu di ruang tamu.
Laura langsung masuk ke dalam kamar nya, dia melihat ternyata suaminya tidak sedang tertidur tapi memainkan handphone di kasur.
"Mas, kamu kenapa sih tadi sikapnya seperti itu sama Gisell,? kan kasian dia jadi makin nggak nyaman."
Barra langsung menarik tangan istrinya, dan Laura pun jadi terjatuh ke kasur. Barra saling bertatapan wajah dengan istrinya di kasur.
"Aku sangat merindukanmu, aku ingin kita melakukan nya sekarang."
Barra langsung mencium kening istrinya tersebut.
"Tapi Mas, di luar Gisell sedang menunggu kita loh Mas, nanti malam saja ya sayang."
Barra semakin mendekatkan diri nya dengan istrinya tersebut, dia seperti tidak mengijinkan istri nya untuk terbangun.
Barra mencium bibir Laura dengan penuh perasaan, membuat Laura tidak berdaya.
Laura membalas ciuman mesra suaminya tersebut, dia langsung terbawa suasana melupakan sejenak permasalahan Adiknya.
Baraa membuka satu persatu kancing kemeja istri nya tersebut, dan dia pun menemukan sesuatu yang membuatnya senang memainkan nya.
Laura memejamkan mata nya, dia mengigit bibir bawahnya dan menahan rasa yang di berikan oleh suaminya tersebut.
Laura hanya mengelus rambut suaminya, dia seakan di bawa terbang melayang.
"Dasar bayi besar, lahap sekali," ucap Laura dengan suara manja.
Barra terus menikmati apa yang dia rasakan, dia sengaja seperti mengulur waktu agar Gisella menunggu lama dan segera pergi dari rumah nya.
Barra pergi ke tempat favorit nya yang lain dan itu membuat istrinya tidak kuasa menahan suaranya.
Laura menutup mulutnya dengan kedua tangan nya, tapi suaminya malah semakin asik memainkan nya.
"Sudah Mas, langsung saja aku tidak kuat menahan nya, hmmmmmm."
Barra mengabaikan ucapan istrinya, dia terus melakukan sesuka hati nya.
Tampa mereka sadari mereka di kamar sampai 1 jam lebih dan membuat Gisella sampai ketiduran di ruang tamu.
Barra tersenyum puas melihat istrinya yang seperti kelelahan. Laura terus mengatur nafas nya.
"Kamu luar biasa sayaaaaang, aku suka sekali."
Barra mencium kening istrinya tersebut, dan langsung pergi ke kamar mandi.
Laura sangat kelelahan di saat dia ingin tertidur pulas dia ingat jika Adik nya menunggu nya di ruang tamu.
Laura langsung beranjak dari tempat tidurnya, dan langsung masuk ke dalam kamar bersama dengan suaminya.
"Kamu belum puas yaa sayang, mau lagi yaa ketagihan,"
ucap Barra menggoda istri nya tersebut.
"Apasih Mas, ayo cepat kita mandi kasihan Gisell, menunggu kita lama sekali."
Mereka akhirnya mandi bersama, dan lagi-lagi Barra membuat mereka berdua berlama-lama di kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Lidya Waney
cerita GK jelas, bukannya Laura lagi haid,kenapa bisa berhubungan, dan juga kok bisa ortunya Gisell mau anak keduanya menikah dgn suami kakaknya.ceritamu terlalu ngawur thor.sekalipun hanya novel setidaknya buatlah para pembaca merasa klu ceritamu ini nyata.jgn asal buat😔
2022-08-06
4