Magic In Love
Ali di kamar tampak baru selesai memakai jaket dan akan menyambar ransel miliknya, saat kemudian pintu kamar diketuk dan terlihat kepala seorang perempuan melongok.
"Li, ayolah, cepat berangkat."
Kata perempuan itu,
"Ya Kak."
Sahut Ali.
Ali, seorang pemuda tampan yang sebentar lagi akan lulus SMA, dan akan segera masuk bangku perkuliahan di salah satu universitas terbaik di Jepang.
Menjadi anak pasangan pengusaha sukses, memiliki Kakek yang merupakan pendiri dan juga pemegang saham terbesar di dua perusahaan raksasa di negara masing-masing membuat Ali hidup sangat berkecukupan.
Ayah Ali, merupakan cucu dari pendiri serta pemilik sebuah perusahaan raksasa Alpha Centauri di Indonesia, yang bergerak dalam banyak bidang, dari konstruksi, ekspor impor, rumah sakit, mall dan lain sebagainya.
Sedangkan Ibunya Ali, adalah anak dari pengusaha besar di Malaysia yang berfokus pada pertambangan, minyak, batu bara dan emas.
Kakek Ali di Malaysia juga memiliki saham cukup besar di Alpha Centauri, begitupun sebaliknya.
Intinya, Ali berada di tengah para pembisnis kelas berat, yang jika toh dihantam gelombang krisis, mereka hanya akan oleng sebentar lalu bisa berdiri tegak lagi.
Ali memakai kacamatanya, wajahnya yang sudah terlihat tampan meski masih remaja itu sangat mempesona.
Tak jarang Ali mendapatkan tawaran masuk ke dunia hiburan, beberapa kali ia bahkan didapuk menjadi cover majalah para pengusaha ketika perusahaan kedua kakeknya mengisi berita utama.
Ali, dia juga sangat cerdas, hal itu tak diragukan karena Ayah dan Bundanya memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Dan yang paling luar biasanya lagi, Ali juga memiliki kekuatan supranatural. Kekuatan yang tak dimiliki banyak orang, kekuatan yang sempat membuat Ali cukup terganggu dan tak nyaman.
Untungnya, Ali memilki sepupu yang teramat membantunya bisa menerima kekuatannya dengan baik.
Sepupunya yang juga memiliki kekuatan yang tak jauh berbeda, mengajarkan Ali untuk menerima kekuatan itu sebagai bagian dari takdir.
Menikmatinya dan juga menggunakannya untuk hal-hal yang baik tentu saja.
Ya, sepupunya itu, anak dari saudara kembar Ayah Ali, meski ia sangat bandel, tapi Ali adalah salah satu fansnya. Dan nyatanya, Ali juga banyak belajar darinya, terutama soal kekuatannya.
"Tuh Ali sudah siap."
Perempuan yang tadi melongok di pintu kamar Ali menunjuk Ali yang kini menuruni anak tangga sambil menenteng ransel hitamnya.
"Tidak bawa koper Li?"
Tanya anak perempuan lain yang usianya hanya berjarak sekitar dua tahun di atas Ali, ia merupakan kakak perempuan Ali.
"No, Kak, aku hanya bawa apa yang aku suka. Baju dan lain-lain, aku akan beli saja di Jepang."
Kata Ali.
"Kabari Ayah jika telah sampai di Jepang."
Kata Ayah begitu Ali menghampiri Ayahnya untuk pamit, begitu juga dengan Ibu.
"Jaga diri baik-baik Ali, berjanjilah pada Ibu jangan terlibat masalah dengan hantu yang berbahaya."
Kata Ibu berpesan.
Pesan yang tidak lazim didengar dari seorang Ibu kebanyakan pastinya, dan sebetulnya Ibu Ali juga kadang merasa ia sepertinya akan menjadi Ibu yang aneh di dunia.
Ali tersenyum sambil mengangguk,
"Ada kak Zizi bersamaku, tak perlu khawatir Bu, tak ada hantu berani mengganggu karena ia tinggal bersamaku sementara ini di Jepang."
Ujar Ali.
Perempuan yang tadi melongok di pintu kamar Ali mengacungkan ibu jarinya.
Dialah sepupu Ali, sepupu absurd sepanjang jaman, namanya adalah Zizi.
**------------**
Brrrr...
Brrr...
Syuuuuuuuuu...
Pasukan burung gagak hitam menyerbu sebuah perkampungan yang ditinggali mahluk-mahluk dengan topi kerucut kecil berwarna-warni.
Makhluk-mahluk yang hidup di rumah-rumah berbentuk seperti jamur itu berlarian menyelamatkan diri.
"Lariii... pasukan Gagak menyeraaang... Lariiiiiii..."
Pasukan gagak terbang mengejar mereka yang berlarian ke sana ke mari tak tentu arah.
Hingga ada satu mahluk yang terlihat paling renta, ia lari tertinggal dari yang lain, ia tampak payah, berulangkali berhenti dan bahkan tersandung hingga jatuh berguling.
Seekor gagak terbang ke arahnya dengan cepat.
Syuuuuuuu...
Jelas sekali gagak itu akan mengarah kepada mahluk itu, saat tiba-tiba...
Plak!!
Sebuah benda melayang ke arah burung gagak hitam.
Burung gagak hitam itu terpental dan seketika berubah menjadi anak kecil penyihir.
Anak kecil penyihir dengan pakaian hitam dan topi kerucut yang dibagian dekat wajah menjuntai itu menatap kesal pada seseorang yang kini terbang melesat ke arahnya.
"Lagi-lagi gadis sialan itu."
Geram si anak penyihir.
"Loriiii... Untunglah kau datang."
Mahluk kakek yang tadi jatuh dan nyaris diserang burung gagak tampak begitu lega menyambut kedatangan seorang gadis super cantik yang terbang ke arahnya.
Gadis dengan gaun putih tanpa lengan dan bagian bawahnya terlihat berkelip-kelip itu turun dan berdiri di dekat si kakek.
"Kau tak apa Kek?"
Tanya gadis bernama Lori.
"Hey peri kurang kerjaan!"
Anak penyihir yang menjelma sebagai burung gagak itu juga terbang ke arah si kakek dan Lori.
Lori meminta si kakek berdiri di belakangnya.
"Kenapa kau selalu mencampuri urusan kami?!"
Marah anak penyihir,
Lori tersenyum miring.
"Tentu saja aku harus ikut campur, kalian membuat masalah di tempat yang dekat dengan tempat aku tinggal, dasar bodoh!"
Lori kesal.
"Harusnya kau abaikan saja kami, kau bisa hidup lebih nyaman jika pura-pura tidak tahu!"
Kata si anak penyihir.
"Pura-pura adalah karakter pengecut, dan aku tidak seperti itu!"
Lori lantas diam-diam membuat bulatan cahaya dengan tangan kanannya.
Dari yang hanya sebesar kelereng, kini pelahan semakin membesar seperti bola tenis.
Anak penyihir yang menyadari Lori membuat bola dari cahaya langsung bersiap kabur.
"Berjanjilah berhenti bermain-main di sekitar sini! Apalagi jika permainan yang kalian anggap seru itu membuat para kurcaci terganggu, terintimidasi, tersakiti, ketakutan, bahkan tak jarang kalian membuat beberapa dari mereka kehilangan rumah!"
Kata Lori.
Si anak penyihir tertawa,
"Kalau kami ingin tetap bermain, apa masalahmu Lori? Apa yang akan kamu lakukan?"
Tanya si anak penyihir.
Lori mengangkat bola cahaya di tangannya, dan kemudian bersiap melemparkannya ke arah si anak penyihir.
"Tidak usah tanya bodoh! Jelas aku akan membinasakan kalian semua!"
Lori melempar bola cahaya itu ke arah si anak penyihir.
Anak penyihir itu terbang secepat yang ia mampu untuk menghindar, tapi bola cahaya itu terus mengejar si anak penyihir.
"Whoii... Toloooong..."
Si Anak penyihir berteriak-teriak meminta pertolongan pasukannya,
Para burung gagak terbang mengejar mereka berbondong-bondong, sedangkan si anak penyihir kini ketakutan setengah mati karena bola cahaya milik Lori beberapa kali mengenai jubah hitamnya dan kemudian jubah hitam itu terbakar.
Lori memandangi si anak penyihir jadi tertawa, begitu juga dengan kakek kurcaci yang Lori selamatkan, ia terus terkekeh-kekeh senang.
**----------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Divan
Seru /Smile/
2024-08-04
0
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Makanya jangan suka mengusik orang lain kalau g mau jadi celaka sendiri pada akhirnya
2023-02-05
1
Yani Cuhayanih
Akul lagi mikir thor ini cerita anak indigo kolab peri atau apa.aku indigo makanya jd penasaran .
2022-10-16
1