Ali masuk ke dalam ruangan di mana ia tinggali. Malam semakin larut, kini saatnya ia harus istirahat.
Dokter Takeru sebetulnya masih berada di rumah utama memeriksa sepupunya yang terindikasi hamil muda.
Ah apa kata dunia, Kak Zizi akhirnya hamil, tidak bisa dibayangkan seperti apa anak-anaknya kelak. Jangan-jangan akan sebar-bar Ibunya. Batin Ali sambil tersenyum sendiri.
Ali membuka jendela ruangan tempat tinggalnya, membiarkan angin malam di musim semi kali ini bebas memasuki ruangan itu.
Tampak pemuda itu kemudian mengambil satu minuman soda di kulkas, dibukanya dengan kuku jarinya sekali sentakan, lalu meneguknya seraya berjalan ke arah karpet di depan TV.
Tak ada yang akan ia tonton karena jelas Ali tak suka nonton TV.
Ali hanya suka saja duduk di sana sambil meneguk minuman sodanya dan memandangi langit malam dari jendela yang ia buka lebar.
"Anakku..."
Ali tiba-tiba saja seperti ingat suara perempuan yang menyebut nama Lori dan mengatakan anakku anakku berulangkali.
Teringat kemudian Ali atas cermin tua di ruangan tersebut.
Ali cepat beranjak dari ruang TV, lalu ia langsung menuju tempat di mana cermin tua yang tadi ia lihat digantung, tapi...
Ali celingak-celinguk,
Ke mana cermin itu?
Ali jelas kebingungan, karena tiba-tiba saja cermin itu tak terlihat.
Penasaran Ali akhirnya keluar dari ruangan tempat tinggalnya dan memanggil Tomomi sebagai kepala pelayan di rumah Hokkaido.
Tomomi si Kepala pelayan tergopoh-gopoh menghadap tuan mudanya, menanyakan ada apa gerangan Tuan muda Ali memanggilnya di saat hari telah malam.
"Cermin tua yang ada di dinding ruangan tempat aku tinggal, di mana cermin itu? Siapa yang memindahkannya?"
Tanya Ali.
Tomomi yang ditanya tentang cermin tampak bingung, ia menatap Ali dengan kepala penuh tanda tanya.
"Maaf Tuan Muda, saya sungguh tidak mengerti tentang cermin yang anda maksudkan."
Ujar Tomomi.
"Cermin tua dengan bingkai kayu berukiran bunga, tadi jelas-jelas aku melihatnya di ruanganku."
Kata Ali.
Tomomi yang benar-benar tak merasa pernah ada cermin berbingkai kayu jadi kebingungan.
"Coba tanyakan pada pelayan lain, siapa yang menggantungnya di sana, dan sekarang siapa yang membawanya pergi."
Dalam keributan Ali dan Tomomi, hantu kepo teman Zizi melayang ke arah Ali.
"Ada apa?"
Tanya Aunty Maria, si hantu None Belanda.
Ali menghela nafas.
Tomomi yang diminta Ali menanyakan soal cermin pada pelayan lain akhirnya permisi untuk mengumpulkan para pelayan agar bisa ia tanyai satu persatu terkait cermin yang dimaksud Ali.
"Cermin."
Jawab Ali pada Aunty Maria tatkala tomomi sudah pergi.
"Cermin? Lagi?".
Tanya Aunty Maria.
"Ini berbeda dengan saat beberapa waktu lalu Aunty, ini tidak seperti yang ada di gudang. Aku hanya merasa cermin itu sangat antik, dan aku suka dengan cermin itu, sangat kuno, klasik, tapi itu justeru yang membuatnya bernilai."
Kata Ali.
Aunty Maria yang tak tahu soal barang antik, klasik dan cantik, hanya nyengir saja.
Bersamaan dengan itu, Tomomi datang menghadap lagi, dan ia menyampaikan bahwa tak ada satupun pelayan yang merasa menggantung cermin tua di ruangan tempat di mana Ali akan tinggal selama di Jepang.
Tomomi juga menyampaikan bahwa karena tak ada yang merasa menggantungkan cermin tua di dinding ruangan di mana Ali tinggal, maka otomatis juga mereka tak ada yang tahu menahu soal cermin itu, apalagi sampai memindahkannya tanpa ijin Ali.
"Aneh sekali, padahal jelas-jelas tadi sore aku melihatnya, tapi sekarang..."
Ali menghela nafas, lalu...
"Baiklah, biar saya coba mencari tahu Tuan muda, tunggu sebentar."
Kata Aunty Maria pada Ali.
**------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Semuanya pada di buat penasaran sama Ali jadinya
2023-02-05
1
juwita
paling otor yg ambil tuh cermin
2022-06-27
2
Hurustiati Rahayu
penasaran ini akunya...semangat othore bunga untukmu
2022-05-31
1