Merry pulang ke pondoknya, dan Belle tampak sedang berada di atap pondok.
Tadi saat langit tiba-tiba menjadi gelap, Belle juga seperti peri yang lain langsung panik dan keluar dari pondok untuk memantau langit dari atas atap.
"Belle, turunlah."
Kata Merry.
Belle melayang turun, menghampiri nenek angkatnya, lalu mengikuti Merry masuk ke dalam pondok.
"Lori, ke mana dia?"
Tanya Merry.
"Lori?"
Belle balik tanya,
"Bukankah kau memintanya masuk ke dunia manusia untuk mencari pecahan Aquamarine stone yang terpencar."
Kata Belle mengingatkan Merry yang tampaknya pikun.
Merry duduk termangu, ia lupa berpesan pada Lori jika ada kemungkinan ia akan bertemu dengan monster para penyihir tua yang bisa saja akan melukainya.
"Langit tadi tiba-tiba menjadi gelap sekejap, apa itu Merry? Apa ada sesuatu yang jahat akan membahayakan kita?"
Tanya Belle.
Merry mengangguk pelan,
"Para penyihir tua sepertinya sedang merencanakan sesuatu, kita tidak tahu mereka akan melakukan apa. Sebetulnya, adanya Shilba Dolores ada bagusnya karena para penyihir tak berani masuk ke wilayah kita, tapi Shilba juga mengutuk kita para peri, ini rasanya seperti keluar dari mulut harimau masuk mulut buaya."
"Monster milik para penyihir tua, kenapa mereka ada di dunia manusia hingga bisa bertemu Lori?"
Tanya Belle,
"Karena mereka akan sangat kuat jika memakan jiwa-jiwa murni manusia."
"Maksudnya, mereka membunuh manusia?"
Tanya Belle.
Merry mengangguk,
"Ya, mereka mencekik Manusia agar bisa memakan jiwa murni mereka."
"Setelah kuat apa yang akan mereka lakukan?"
Tanya Belle.
"Sama seperti yang mereka lakukan pada kedua orangtua kalian, mereka akan membunuhi para peri dan menjadikan semua wilayah ini adalah milik mereka."
"Oracle harusnya bisa menghadapi mereka."
Kata Belle.
"Oracle terluka parah oleh Shilba Dolores, ia hanya akan kuat jika ada Pangeran Noel."
Ujar Merry.
"Pangeran Noel?"
Belle menatap Merry tak mengerti, baru kali ini ia mendengar nama Pangeran Noel.
"Dia suami Oracle,"
"Di mana dia?"
"Dia ditangkap kerajaan bawah laut, saat itu ia akan mengambil mutiara merah untuk menyelamatkan anaknya."
"Kerajaan bawah laut, maksudnya Kerajaan Neptunus?"
Belle seperti sulit percaya,
Merry mengangguk.
"Aku pikir Raja Neptunus sangat baik."
Lirih Belle.
"Dia baik hanya pada satu peri, bahkan ia memberikan Aquamarine stone padanya."
Kata Merry.
Belle terdiam, ia menatap Merry yang ekspresinya begitu sulit ia pahami.
Antara marah, kesal, tapi juga sedih. Seperti semua rasa kini begitu tumpang tindih di dalam hati Merry.
Sampai akhirnya Merry tiba-tiba saja berdiri, ia lalu pergi ke ruangan di mana di sanalah tadi Lori menghilang masuk ke dunia manusia lewat cermin.
"Dia tidak akan kenapa-kenapa kan Merry?"
Tanya Belle yang jadi khawatir dengan keselamatan Lori.
Merry menggelengkan kepalanya,
"Ini seperti kita sedang mengundi keberuntungan."
Kata Merry.
"Jika Lori beruntung, ia akan bertemu dengan beberapa peri dan manusia baik yang ada di sana. Tapi jika ia tak sedang beruntung, maka ia akan bertemu dengan monster milik para penyihir tua."
"Apa monster itu sangat kuat Merry?"
Merry mengangguk,
"Ya, Monster itu sangat kuat, aku khawatir Lori akan berhadapan dengan monster itu karena kecerobohannya."
Kata Merry.
Belle lantas memandangi cermin di mana Lori tadi menghilang,
"Lori, semoga dia di dunia manusia bertemu Ali."
Lirih Belle.
**-------------**
Ali baru akan tertidur setelah matanya begitu sulit ia pejamkan, saat tiba-tiba dari dinding yang tadi sempat jadi sumber kehebohan Ali melihat cahaya menyilaukan.
Cahaya itu berpendar membuat Ali terpaksa bangun dan duduk menatap cahaya yang putih berkilauan itu.
"Apa ini..."
Ali tampak mulai panik saat cahaya itu tiba-tiba seperti membentuk seperti pintu dan begitu ia terbuka, tiba-tiba...
"Aaaaaa..."
Bluk!
"Awww."
Terdengar kemudian suara gadis yang jatuh nyungsep ke lantai ruangan di mana Ali tinggal.
Ali bangkit berdiri dan menatap seorang gadis yang kini berusaha berdiri sambil mengusap-usap keningnya.
Seiring dengan itu, pendar cahaya putih yang menyilaukan mata tampak meredup lalu sama sekali menghilang kemudian.
Ali masih berdiri mematung menatap gadis bergaun sepanjang lutut tanpa lengan yang kini perlahan berbalik menghadap Ali dan menurunkan tangannya yang menutupi wajah cantiknya.
Sejenak, keduanya tampak saling berpandangan, sama-sama tertegun, sama-sama bingung karena akhirnya...
"Ali."
Gadis yang tak lain adalah peri Lori itu tersenyum manis sekali pada Ali.
Wajahnya yang putih terlihat senang karena begitu sampai di dunia manusia ia langsung bertemu dengan Ali.
Ya...
Tentu saja, seusai impiannya jika ia harus bertemu dengan manusia, maka ia ingin manusia pertama yang ia temui di dunia manusia adalah Ali, atau minimal adalah Nona Zizi, saudara dari Ali yang sempat masuk ke dunia peri juga untuk menyelamatkan Ali.
"Ka... Kau... Kau... Lori asli atau KW?"
Tanya Ali tampak mundur ke belakang manakala Lori akan mendekatinya.
Lori celingak-celinguk ke belakangnya,
"Diam di situ! Aku harus pastikan kamu Lori asli atau bukan!"
Kata Ali,
Lori tampak tepuk keningnya,
"Ali, bagaimana caranya kamu membuktikan aku asli atau KW, lagipula aku bukan merk branded, tidak usah khawatir, aku tidak akan ada KW nya!"
Kesal Lori, datang-datang malah dikata KW.
"Ke... Kenapa kamu tiba-tiba muncul? Dan kenapa kamu muncul di ruangan tidur laki-laki?"
Tanya Ali gugup,
Lori mendesis, ia lalu memilih duduk saja di kasur Ali yang kosong,
"Aku bahkan tidak tahu akan sampai di mana, baguslah aku sampai di kamarmu."
Jawab Lori sambil kemudian malah merebahkan diri.
"Perjalanan yang sangat melelahkan, aku pikir berpindah dimensi hanya cukup menghilang lalu muncul, ternyata ini sangat melelahkan."
Lori membenahi posisi berbaringnya di atas kasur,
"Hey, ini kasurku."
Protes Ali.
Ia akan teriak marah, manakala ia melihat jam dinding yang sudah hampir melewati jam satu dini hari.
"Biarkan aku tidur sebentar, aku lelah. Berbuatlah baik padaku, bukankah aku juga baik padamu saat kamu tersesat di alam peri."
Kata Lori mengingatkan jika Ali harusnya ingat jika ia hutang budi cukup banyak pada Lori.
Ali menghela nafas,
"Ya baiklah, kupikir kau ikhlas dan tak akan menagih."
"Aku ikhlas lah, aku hanya mengingatkanmu saja agar jadi manusia yang tidak suka lupa pada kebaikan orang lain."
"Kamu bukan orang."
Kata Ali yang lantas menuju lemari yang seperti di kamar Nobita untuk mengambil kasur lipat yang selalu disimpan di sana apabila ada teman atau sahabat yang datang ikut menginap.
"Ish aku bukan orang, ya tentu saja, aku peri, aku bahkan lebih cantik dari orang."
Kesal Lori mendengar kata-kata Ali yang selalu saja tidak pernah manis sejak mereka kenal.
Ali mesem tipis tanpa diketahui Lori,
"Aku akan tidur, jangan berisik, besok kita bahas lagi kenapa kamu tiba-tiba muncul tanpa diundang."
Kata Ali.
Lori mendengus.
"Sekarang dia menyamakan aku dengan jaelangkung."
Batin Lori kesal.
**-------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Syukurlah mereka ketemu
2023-02-05
1
Naya Dewi
ternyata kisah jelangkung sdh sampai dunia peri...aah tehnologi kn mmg sdh canggih y tor...😅😅
2022-08-01
2
Diana Dwiari
lori tahu jyga ttg jelangkung, pdhl itu adanya di indo loh
2022-07-31
1