"Jadi ada peri tua di sekitar hutan dekat sini?"
Tanya Zizi begitu mendapat laporan dari Aunty Maria.
Shane telah pergi tidur sejak tadi, sementara Zizi yang sempat muntah-muntah lagi akhirnya memilih duduk sambil minum air hangat.
Lelah juga rasanya selalu muntah-muntah, apalagi jika dibawa makan, rasanya begah nian perut.
"Sepertinya ada sesuatu yang sedang terjadi di dunia peri, dan ada sesuatu yang mungkin membuat Tuan Muda Ali terhubung."
"Ali?"
Zizi menatap Aunty Maria.
Hantu none belanda itu mengangguk,
Aunty Maria kemudian akan bicara lagi, tatkala ia tiba-tiba merasa ada aroma mint yang seperti terbawa sepoi angin malam yang masuk ke dalam ruangan di mana ia dan Zizi duduk.
Ruangan yang sedikit terbuka itu menghadap taman luas dari rumah yang Zizi tempati.
"Arahnya dari tempat Tuan Muda Ali tinggal."
Kata Aunty Maria.
"Apa?"
Tanya Zizi.
"Aroma Mint, apa kau tak menciumnya Zi?"
Tanya Aunty Maria heran.
Belakangan ia merasa kemampuan Zizi menurun atau hanya perasaan dia saja.
Zizi mencoba konsentrasi menghirup aroma di sekitarnya,
"Oh aroma mint, aku pikir ini aroma pasta gigimu Aunty."
Ujar Zizi.
Haiiish... Aunty Maria mendesis.
"Sejak kapan hantu sikat gigi."
Kesal Aunty Maria.
"Coba cari tahu Aunty, apa ada sesuatu di tempat Ali, mungkin ada hal yang mencurigakan dan semacamnya."
Kata Zizi.
Aunty Maria pun akhirnya menurut, ia bergerak cepat keluar dari ruangan menuju tempat kediaman Ali yang bangunannya sedikit terpisah.
Mendekati bangunan di mana Ali tinggal, Aunty Maria merasakan aroma mint semakin tercium kuat, bukan hanya aroma mint yang segar, ia juga mencium aroma wangi-wangian bunga.
Aunty Maria menatap pohon sakura yang belum berbunga, pun juga bunga setaman yang belum bermekaran.
Maka aroma ini jelas bukan dari bunga yang ada di sana, tapi entah dari mana.
Aunty Maria melayang ke arah bangunan di mana Ali tinggal, di sana lampu masih terlihat terang.
Tampaknya Ali belum tidur di jam selarut ini.
Apa dia mual-mual juga macam Zizi?
Ah yang benar saja, masa Ali juga hamil. Eh Zizi hamil kan?
(Yeee mana aye tahu)
Aunty Maria lantas melayang semakin dekat bangunan tempat tinggal Ali, saat kemudian ia mendengar suara Ali dari dalam.
"Baiklah, aku akan tidur di depan TV, kamu di kamar, jangan ganggu aku, mengerti."
Aunty Maria pasang telinganya baik-baik.
"Apa tuh Tuan Muda Ali, kenapa berbagi tempat tidur. Ah berbagi tempat tidur dengan siapa ya? Mencurigakan sekali."
Gumam Aunty Maria yang makin menempelkan telinganya ke dinding bangunan Ali tinggal.
"Harusnya aku yang bilang padamu jangan sampai menggangguku saat aku tidur."
Kali ini terdengar suara seorang gadis.
Wah...
Aunty Maria jelas langsung merasa mendapatkan bahan gosip terbaik, ia pun semakin semangat menguping.
"Lho bagaimana mungkin aku mengganggu, sudah jelas yang masuk kamarku sembarangan itu kamu."
Kata Ali tak mau kalah.
"Aku kan sudah bilang aku bahkan tidak tahu di mana aku akan sampai begitu masuk ke alam manusia."
Hah?!
Aunty Maria ternganga, mendengar kalimat sang gadis tersebut, jelas sudah kini ia bisa menebak siapa kiranya yang ada di sana.
Lori...
Mungkinkah ada Lori di tempat tinggal Ali?
Aunty Maria yang tak lagi kuat menahan kekepoannya, akhirnya melongok ke dalam tepat di samping kasur di mana Lori duduk, dan tentu saja...
"Hah... Hantuuu..."
Lori menabok wajah Aunty Maria dengan bantal.
"Kau takut hantu?"
Tanya Ali heran,
Lori nyengir,
"Tidak. Aku hanya tak suka ada hantu asal melongok."
"Dia Aunty Maria, sahabat Kak Zizi."
Kata Ali, yang langsung membuat Lori melongo,
"Oh yah?"
Lori menengok ke arah dinding di mana tadi Aunty Maria melongok.
"Kenapa tidak bilang?"
Lori panik langsung berdiri dan bergegas melayang keluar dari bangunan tempat tinggal Ali.
Tampak Aunty Maria di luar sedang mengusap-usap wajahnya dengan kedua telapak tangan.
"Hihihi maaf Bibi Maria..."
Kata Lori yang lantas melayang mendekat.
Saat Lori melayang, cahaya-cahaya kecil mengikutinya seperti kerlip serbuk emas.
Aunty Maria mendengus menatap Lori yang mendekat sambil menyunggingkan senyuman.
Ali juga menyusul keluar, untungnya bulan ini sudah masuk musim semi, udara terasa cukup hangat, Ali keluar menghampiri kedua mahluk yang kini ada di dekat pohon bunga Sakura.
"Seharusnya lihat dulu hantu apa yang melongok, jangan langsung gampar."
Kata Aunty Maria pada Lori yang nyengir.
"Aku diminta Zizi memastikan Ali tidak ada apa-apa, malah akunya ternyata yang terluka fisik dan harga diri."
Keluh Aunty Maria.
Ali jadi tertawa kecil mendengarnya, sementara Lori jadi merasa tidak enak hati.
"Aku sungguh minta maaf."
Kata Lori pula.
"Kapan kamu datang? Sore tadi sepertinya kamu belum ada."
Kata Aunty Maria.
Lori mengangguk,
"Iya Bibi, aku baru saja tiba."
Ujat Lori.
"Sepertinya umurmu akan panjang Lori, aku dan Zizi baru saja membicarakanmu."
Kata Aunty Maria.
"Oh ya?"
Lori terlihat senang, tentu saja...
"Aku pikir kalian sudah melupakan aku, ternyata tidak, aku sangat lega."
Kata Lori terharu.
"Bagaimana bisa kami lupa, saat selama ini kami hanya menemui hantu, siluman, dedemit atau apalah yang lain, tiba-tiba kami bisa bertemu denganmu, seorang peri."
Sahut Maria.
Lori tersenyum,
"Ya aku juga selama ini tahunya hantu selalu mengganggu, ternyata mengenal Aunty Maria jadi tahu bahwa ada juga hantu yang bisa menjadi sahabat dan saudara yang baik."
Kata Lori.
**-------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Untungnya mereka saling ketemu dg makhluk yg baik tentunya
2023-02-05
1
Naya Dewi
bener2 keapesan onti maria itu sepanjang masa...
2022-08-01
1
Ragil Nisha23
apes dah maria
2022-06-19
1