Karena Ali masih tak mampu mengingat dengan baik batu berkilauan yang tiba-tiba masuk ke dalam dirinya itu sekarang ada di mana, maka Zizi memutuskan untuk mengakhiri diskusi mereka malam ini.
"Nanti kita akan bahas lagi, seberapa besar kemungkinan Aquamarine itu adalah yang Ali miliki juga."
Kata Zizi, lalu...
"Ah sudahlah, ayo kita istirahat dulu saja. Lori, pilihlah salah satu kamar di bagian rumah ini, jangan satu tempat tinggal dengan Ali."
Kata Zizi akhirnya.
Saat itu waktu telah menunjukkan angka tiga dini hari.
Ali yang sebetulnya telah mengantuk karena lelah sejak perjalanan dari Kuala Lumpur bahkan sudah beberapa kali kedapatan oleh Zizi tertidur lalu akan bangun lagi karena harus melanjutkan obrolan.
"Kenapa aku harus pindah kamar? Aku suka di tempat tadi."
Kata Lori.
Haiiish... Ali mendesis.
"Kamu seorang gadis dan Ali akan dihukum tinggal satu tempat dengan seorang gadis jika orangtuanya tahu."
Kata Zizi,
"Kenapa hanya karena tinggal dengan seorang gadis Ali dihukum?"
Tanya Lori bingung,
"Tentu saja karena kalian belum menikah!"
Kesal Aunty Maria jadinya.
"Oh, kalau begitu, ayo kita menikah Ali."
Ujar Lori seenaknya, membuat Ali jelas saja jadi keselek.
"Ap... Apa maksudmu? Apa kau gila?"
Ali gelagapan, membuat Zizi dan Aunty Maria jadi tertawa.
"Kenapa marah..."
Lori garuk-garuk kepala,
"Pokoknya kamu pilihlah kamar lain, biar Aunty Maria yang temani kamu memilih kamarnya, besok baru aku akan bicara dengan para pelayan. Sepertinya kamu akan berbeda dengan Aunty Maria yang tak terlihat, kamu pasti akan terlihat oleh para pelayan."
Kata Zizi, yang setelah itu menguap, lalu menggeliatkan tubuhnya.
"Aku ngantuk dan lelah, aku mau tidur."
Kata Zizi.
Ali juga sama,
"Aku apalagi, aku pamit dulu."
Kata Ali, tampak Zizi mengangguk,
"Oke Lori, selamat istirahat."
Ucap Zizi.
Lori akhirnya mengangguk, meski sebetulnya ia masih tak tahu kenapa ia tidak boleh tinggal bersama Ali, akhirnya Lori memutuskan menuruti apa yang diperintahkan Zizi.
Ya tentu saja, ia harus menurut dengan pemilik rumah, apalagi ia masih ingat betul dengan semua yang telah dilakukan Zizi beberapa waktu lalu ketika menyelamatkan wilayahnya dari kutukan sang peri jahat Shilba Dolores.
Ali beranjak dari ruangan tempat mereka berkumpul, ia keluar dan langsung berjalan ke arah bangunan tempat ia tinggal.
Bangunan yang terpisah dari bangunan utama, yang di mana memang Ali memilihnya sebagai tempat ia tinggal karena ingin bisa belajar dengan baik nantinya.
Lori menatap kepergian Ali, si tampan itu masih saja seperti dulu saat pertama mereka bertemu. Terlihat cuek, meskipun juga kadang malu-malu kucing.
"Kau mau disitu terus?"
Tiba-tiba Aunty Maria mengejutkan Lori yang masih terus memandang Ali yang menjauh.
"Ah oh..."
Lori tergagap.
Ia lantas menyadari Zizi juga sudah tak ada di sana.
"Nona Zizi sudah pergi juga rupanya."
Kata Lori.
"Ya iyalah, kamu matanya hanya fokus pada Ali."
Ujar Aunty Maria, membuat Lori jadi tersipu malu.
Aunty Maria lalu mengajak Lori cepat untuk mencari kamar tempat Lori akan tinggal sementara waktu selama di dunia manusia.
"Nona Zizi, aku melihat dia hamil."
Gumam Lori tatkala mengikuti Aunty Maria menuju deretan kamar di rumah tersebut.
"Bagaimana kau tahu?"
Tanya Aunty Maria, karena ia sendiri tak bisa merasakan apapun.
"Aroma mahluk baru, mahluk dengan jiwa murni, peri seperti kami bisa merasakan keberadaan jiwa-jiwa murni manusia."
"Kau akan memakannya?"
Aunty Maria menatap Lori curiga, membuat Lori tertawa kecil.
"Apanya yang lucu? Kau bicara soal keberadaan jiwa-jiwa murni manusia, seakan kau akan memakannya."
Ujar Aunty Maria.
"Ah yeah, tentu saja jika aku bodoh. Bagaimana bisa aku akan memakan jiwa murni anak Nona Zizi, aku bahkan masih ingat bagaimana ia mengamuk di istana Oracle."
Kata Lori.
Aunty Maria tertawa,
"Kau ketakutan?"
"Bukan hanya takut, aku sampai hari ini masih merinding jika mengingat nya."
Aunty Maria Mantuk-mantuk.
"Cepatlah pilih kamarmu."
Kata Aunty Maria kemudian ketika akhirnya mereka berada di depan deretan kamar yang ada di rumah tersebut,
Lori melayang sebentar sampai ke ujung, lalu kembali lagi.
Setelah itu, ia menunjuk kamar paling dekat dengan taman yang sama dengan taman yang akan menuju bangunan tempat di mana Ali tinggal.
"Ah sudah kuduga kau akan memilih kamar itu,"
Gumam Aunty Maria yang lantas menyusul Lori menuju kamar tersebut.
Lori menggeser pintu kamar yang ia pilih, Aunty Maria masuk dan menyalakan lampu ruangan kamar.
Kamar dengan luas sekitar sepuluh kali sepuluh meter persegi itu, tampak rapi dengan furnitur ala kamar Jepang yang simpel.
"Aku tak menyangka jika dunia manusia ternyata lumayan menyenangkan."
Kata Lori yang langsung melompat ke atas kasur dan merebahkan diri.
Aunty Maria geleng-geleng kepala,
"Ini belum seberapa, kelak mungkin kamu akan menolak kembali ke dunia peri."
Ujar Aunty Maria.
"Kenapa?"
Tanya Lori.
"Ya mungkin saja, karena aku tadi baru melihat peri laki-laki tua yang katanya juga telah lama tinggal di dunia manusia. Banyak hantu mengatakan ia terjebak dan tak bisa pulang, tapi aku rasa, sebetulnya peri itu lah yang menolak pulang."
Kata Aunty Maria yang kemudian tertawa.
Tapi, Lori demi mendengar ada peri laki-laki tua terlihat sangat serius,
"Peri laki-laki tua? Di mana dia?"
Tanya Lori,
"Peri itu? Ada tak jauh dari sini, dia berada di tengah hutan kota, besok aku akan mengajakmu."
Kata Aunty Maria.
Lori tampak mengangguk setuju,
"Baiklah, kita akan ke sana, siapa tahu peri itu tahu di mana Aquamarine yang tercecer di dunia manusia."
Ujar Lori.
**--------------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
G perlu tanya dokter lah y, tanya Lori aja dia tahu kalau Zizi hamil
2023-02-05
1
white angel
buset?? bisa dibangun jadi 3 kontrakan ituuuu
2022-11-25
0
Ragil Nisha23
luas bener ya kamernya
2022-06-19
1