"Jadi Merry memintamu datang ke dunia manusia untuk mencari Aquamarine stone yang terpecah-pecah entah di mana?"
Tanya Aunty Maria, begitu akhirnya Lori dibawa ke bangunan utama di mana Zizi berada.
Ali menatap Lori yang duduk berdekatan dengan Zizi.
Peri cantik itu seperti boneka hidup yang cantiknya memang tak sebanding dengan manusia.
"Tunggu, apa kau tinggal dengan Merry lagi Lori? Bukankah kau sudah diperingatkan bahwa seharusnya kau bersembunyi jauh dari hutan bunga?"
Tanya Zizi pula.
"Belle sakit, aku tidak tahu harus minta tolong siapa lagi jika bukan pada Merry."
Lirih Lori.
Zizi menggelengkan kepalanya.
"Lalu tongkat Oracle, dia ada padamu?"
Tanya Zizi pula.
Dan Lori menggeleng,
Melihat Lori menggeleng, Zizi pun tampak menghela nafas,
"Di mana tongkat itu?"
Zizi menatap Lori,
"Dikembalikan pada Oracle."
Jawab Lori.
"Oleh Merry?"
Tanya Zizi lagi, yang kemudian tampak Lori kembali menggelengkan kepalanya.
"Aku mengembalikannya karena akhirnya Oracle yang memiliki obat untuk menyembuhkan Belle."
"Harusnya kau ingat jika Merry juga akan sama saja dengan Shilba Dolores, keinginannya memiliki Aquamarine stone juga harusnya kau curigai."
Kata Zizi.
Lori terdiam, ia memang sama sekali tak terfikirkan sampai sana.
"Aquamarine stone, pasti batu itu memiliki sesuatu yang belum kita tahu untuk apa."
Gumam Zizi.
"Ah, apa kau tahu di mana harus mencarinya?"
Tanya Zizi akhirnya, lalu...
"Entahlah Nona Zizi, aku sendiri bingung harus memulai darimana, Merry juga tidak memberitahu apapun selain aku harus mencari pecahan batu itu."
"Dari dulu selalu bingungan."
Kata Ali.
Lori menoleh ke arah Ali, membuat kedua mata mereka bertemu sejenak, dan tampak Ali jadi salah tingkah,
Aunty Maria yang jiwa keponya selalu mudah bergejolak mendapatkan keduanya saling pandang dan berakhir dengan salah tingkahnya Ali jadi harus menahan cekikikan.
"Yang jelas Merry ingin aku mendapatkannya sebelum yang lain, berarti itu sangat penting."
"Seperti apa memangnya batu itu?"
Tanya Zizi lagi.
Lori sejenak mengulurkan tangannya, dibukanya pelahan telapak tangannya dan muncul dari telapak tangan itu seberkas cahaya biru kehijauan.
Cahaya biru kehijauan itu lantas membentuk sebuah batu permata yang seperti bagian dari pecahan satu batu utuh.
Zizi meraih batu di telapak tangan Lori tersebut, ia lalu menatap Ali,
"Al..."
Panggil Zizi.
Ali melihat ke arah Zizi,
"Kau... bukankah kau dulu juga memilikinya Al?"
Tanya Zizi.
Ali mengerutkan kening,
"Aku?"
Tanya Ali,
"Ya... Kau pernah cerita pada Kak Zizi, kau ingat, batu permata di bawah tumpukan salju."
Kata Zizi.
Ali lantas tercenung, mencoba mengingat tentang batu permata yang dimaksud oleh Zizi.
**--------------**
Flashback,
"Kak Zizi... Kak Zizi..."
Ali yang melihat Zizi tiba-tiba melompat dan berlari seperti mengejar sesuatu juga jadi ikut penasaran.
Ali berlari mengejar Zizi, mencoba menyusul kakak sepupunya untuk mencari tahu apa yang kali ini kakak sepupunya lihat.
Ah yah, Ali memang sangat menyukai Kakak sepupunya itu, menurut Ali, kakak sepupunya itu sangat keren.
Ali suka mendengarkan apa yang dilihat dan apa yang dilakukan Zizi pada para hantu yang ditemui, buat Ali yang tak bisa melihat, tentu itu sangat keren.
Ali terjatuh di atas salju, ia tampak ketakutan karena jelas sekali kakinya tadi seperti di cengkeram tangan tak terlihat.
Ali mundur-mundur ke belakang, hantu yang dikejar Zizi kini justeru muncul dari balik salju, ia meski tanpa mata seolah bisa menatap Ali.
Tangan hantu itu terulur ke arah Ali, ketika kemudian hantu Maria lebih dulu melihatnya.
Aunty Maria melayang cepat dari atas atap dan langsung menabok kepala si hantu tanpa muka.
Plak!!
"Pergi kau!!"
Bentak Aunty Maria.
Si hantu tanpa muka melayang pergi tapi hanya sampai pagar saja, Aunty Maria yang kesal jadi mengejarnya agar hantu itu bisa pergi lebih jauh.
Ali sejenak berusaha bangun, ia tak tahu ada dua hantu yang sedang ribut karena dirinya, Ali hanya merasa ia ditarik tangan tapi tak ada.
Dan...
Ali tiba-tiba melihat seperti ada cahaya di salju yang ada di bawah kakinya.
Ali segera meraih sesuatu yang semacam batu kecil itu.
Batu dengan cahaya biru kehijauan dari berkilauan itu begitu Ali pegang tiba-tiba seperti masuk ke dalam tangan Ali.
Ali ketakutan, ia lari tunggang langgang sampai bolak balik terjatuh karena licin dan akhirnya tak sadarkan diri.
Flashback berakhir,
**-----------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉
Zizi memang bolot,tp ingatannya bagus juga
2023-02-05
1
Ragil Nisha23
batunya nyatu sama tubuh ali
2022-06-19
2
Putrii Marfuah
aunty selalu terdepan
2022-05-29
1