Pagi itu seperti yang dijanjikan Nathan, Elios memberikan kartu tanpa batas kepada Jeni.
"Hei Elios,aku bisa menggunakan kartu ini untuk membeli apapun yang aku mau?"
" Ia Nona Muda!"
"Beli mobil juga?"
" Apapun itu, tapi semua yang Anda gunakan, harus bisa Anda pertanggung jawabkan bila nanti Tuan Muda bertanya!"
"Cihhh apanya yang boleh kalau begitu!"
Jeni meninggalkan Elios sendiri,dan sebelum ia pergi,Jeni membisikkan sesuatu ke telinganya.
" Kau sebenarnya tampan, tapi minim ekspresi!"
Setelah membisikkan kata keramat ditelinga Elios,Jeni berlari dan menjulurkan lidahnya ke arah Elios.yang masih diam mematung, dan tidak mengeluarkan ekspresi apapun.
Oh tidak Nona Muda,ternyata Anda sangat manis, rancau Elios dalam hati.
Didalam mobil,sebenarnya Nathan melihat interaksi Jeni dan Elios.hanya saja ia tidak tau apa yang mereka katakan, Nathan menahan rasa penasarannya,sampai Elios masuk ke dalam mobil.
"Apa dia menyukainya?"
" Iya Tuan Muda!"
"Lalu apa yang dia bisikan di telinga mu, sampai dia menjulurkan lidahnya begitu!"
Elios masih diam, dan belum menanggapi pertanyaan Nathan, yang membuat si Tuan tentu gusar sampai menendang kursi depan yang ia duduki.
" Nona Muda bilang,saya tampan tapi minim ekspresi!"
"Apa,,wahh gadis itu sudah berani menggoda mu ya!
"Lain kali jangan hiraukan dia lagi, mengerti!"
Nathan menyadarkan tubuhnya, di dalam hati ia teramat kesal, bisa-bisanya istri kecilnya mengatakan pria lain tampan.tapi sekali pun, dia tidak pernah memuji dirinya.
awas kau sebentar malam,aku akan memberimu hukuman,rancau Nathan dalam hatinya.
Sedangkan Elios,hanya melirik sekilas ke arah Nathan, dan mulai memfokuskan pandangannya kedepan.Jeni kini berada di toko miliknya, membuat aneka cake untuk para pelanggan setia.setelah mendapatkan Kartu tanpa batas dari sang suami, ia menghubungi Tania.meminta Tania menemaninya ke salon,seperti perintah sang Tuan pengusa.sambil menunggu kedatangan Tania, ia melayani beberapa pengunjung,salah satunya adalah wanita yang berpenampilan modis, cantik tinggi dan memiliki bentuk tubuh yang ideal. sejenak Jeni menatapnya kagum,apakah wanita ini seorang artis pikir Jeni, wanita itu menghampiri Jeni dan menanyakan rasa cake yang paling terkenal dan enak di tokonya.dengan senang hati, Jeni menawarkan beberapa macam rasa, dan semua rasa dibeli oleh si wanita. saat itu Tania datang,dari kejauhan ia melihat seseorang yang begitu ia kenal. tapi ia takut salah orang, jadi ia membiarkan wanita itu pergi begitu saja.
"Kau sudah datang?,, sapa Jeni, yang melihat adik iparnya itu sedikit aneh menurutnya.
" Siapa wanita tadi kak?,, Tania begitu penasaran, hingga ia pun bertanya.Jeni pun menjelaskan, kalau wanita tadi hanya seorang pelanggan.
"Ayo kita pergi ke salon, toko baju dan sepatu, kita habiskan uang kakakmu!"
Sambil menarik tangan Tania,yang tersenyum melihat kekonyolan istri kakaknya tersebut.kini mereka telah sampai di salon, mereka melakukan perawatan dari ujung kaki sampai ujung rambut. rasa rileks dan segar dirasakan keduanya, Setelah dari salon, kini mereka ke butik memilih beberapa pakaian, dress dan sepatu yang mereka sukai.
Puas berbelanja kini waktunya menikmati jajanan pikir Jeni dan Tania, yang memang memiliki sedikit kesamaan dalam selera makan.
Di kantor begitu banyak notifikasi yang masuk ke ponsel Elios, semuanya dari rekening yang diberikan kepada Nona Mudanya.
"Nona Muda sudah pergi ke salon dan ke butik Tuan Muda, dan sepertinya Nona Muda pergi bersama Nona Tania!"
"Hmm,,baguslah biarkan mereka semakin dekat!"
Elios hanya menundukkan kepala.
Sedangkan di rumah Utama kini kedatangan tamu, pak mul mempersilakan wanita itu masuk, dan menunggu diruang tamu, sambil menunggu Nyonya Besar. alangkah terkejut dan bahagia sang Nyonya,ketika tau siapa wanita yang datang berkunjung.
Dia adalah Selena, mantan kekasih Nathan,yang hampir menjadi menantu di rumah yang mewah itu.Nyonya Besar memberi pelukan selamat datang kepada Selena,Pak Mul dan salah satu pelayanan, menghidangkan minuman untuk Nyonya dan tamunya. sementara pak Mul,hanya menatap dan memperhatikan mereka dari jauh.mereka bercerita dan saling bertukar kabar, hingga pandangan Nyonya Besar, beralih pada Box yang berada di ujung meja.
"Apa yang kau bawa itu Selena?"
Selena yang baru ingat,kalau sebenarnya dia membawa oleh-oleh berupa cake.saat box dibuka aroma cake yang begitu menggoda, tercium membuat sang Nyonya tak sabar ingin mencicipinya.dipanggilnya seorang pelayanan, untuk membantu Selena, menyiapkan cake yang beraneka rasa itu.
"Ini sungguh lembut Selena, kau memang yang paling tau kesukaan ibu!"
" Terimakasih atas pujiannya bu!"
Sambil menikmati cake, Selena menanyakan kabar Nathan, dan tentu saja sang ibu menceritakan semuanya. dari memilih calon istri, dan cara sang istri memperlakukan dirinya, dan sungguh terlihat di mata Selena, kalau sang ibu tidak menyukai menantunya itu.bukankah ini kesempatan bagi Selena, untuk merebut hati Nathan lagi, apalagi sang ibu mendukungnya.
Tak terasa hari telah menjelang sore, sudah waktunya bagi Jeni dan Tania,untuk pulang ke rumah.
"Ahh aku belum puas jalan-jalan kak Jen!"
" Hei,,masih ada hari esok, jika kakakmu yang galak itu tau,kita lambat pulang, kau tau kan artinya apa!"
"Kau tidak kasihan dengan kakak ipar mu yang cantik ini!"
Tania memutar bola matanya,mendengar kalimat dramatis yang keluar dari mulut kakak iparnya itu.
Kini sampailah mereka di rumah besar dan mewah itu. Mereka pergi ke kamar mereka masing-masing, Jeni membersihkan diri dan menunggu si Tuan Muda datang.sambil menunggu Nathan,kini ia berselancar di dunia maya,sudah beberapa minggu sejak ia menikah, media sosial seakan terlupakan. Sedangkan dibawah Nathan sudah tiba, ia melangkahkan kakinya di rumah.ia hanya melihat pak Mul yang menyambutnya,melihat sang istri tidak ikut menyambutnya, membuat Nathan menatap pak Mul,seolah tau arti dari tatapannya, pak Mul menundukkan kepala.
"Nona Muda, ada di atas Tuan Muda!"
Nathan mengangkat sebelah alisnya, tumben istri kecilnya tidak turun pikirnya. ia melangkahkan kakinya menuju kamar, saat pintu terbuka, ia mendapati Jeni yang sedang tersenyum dan tertawa lepas. senyum yang begitu memukau, sesaat Nathan menikmati hal itu, karena saat bersamanya,Jeni tidak pernah tertawa seperti itu. perlahan Nathan mendekat, dan duduk disebelah Jeni.
"Apa yang kau lihat,sampai mengabaikan kedatanganku?"
Mendengar suara sang suami,Jeni kaget ponsel ditangannya terjatuh mengenai kedua kakinya.
" Aakkhhh,,aduh sakit!"
Jeni berjongkok mengusap kedua kakinya, ia mendongakkan kepala,dan menegakkan tubuhnya, sambil menyatukan kedua tangannya di dada.
" Maaf Tuan,saya lupa menyambut anda, sudah berapa lama anda duduk di sampingku?"
" klettaakk,, Nathan menyentil kening Jeni.
"Kau harus mendapat hukuman, karena mengabaikan suamimu!,, Nathan berdiri menuju kamar mandi.
" Bantu aku mandi dan keramas!"
Sial kenapa aku sampai lupa akan kepulangannya,aku yakin dia akan menghukum ku, di dalam sana.
Sambil mengusap keningnya, Jeni mengikuti Natahan, dan ikut masuk ke dalam kamar mandi. ia membantu sang Suami,menggosok punggung dan membantunya keramas.
Sungguh mataku telah ternodai,oleh ulah Tuan penguasa,tapi tubuhnya sangat indah. kenapa kulitnya mulus sekali, aku jadi iri.maki Jeni dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments