Pagi ini dikediaman Tuan Nathan,semua para pelayan sibuk dengan urusan mereka tak terkecuali Jeni.ia melayani suaminya, dari menyiapkan air hangat, pakaian ganti dan sebagainya.ia melakukan dengan sangat baik, kini mereka telah berada di meja makan. mereka menyantap sarapan dengan diam, setelah selesai makan, Nathan berangkat ke kantor. setelah mengantar kepergian sang suami,Jeni kembali kedalam rumah, ia menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar mengambil tas selempang dan juga ponselnya.
Dibawah sang ibu mertua dan adik iparnya, telah menunggu dengan tangan di dada. ibu mertua menatap Jeni tak suka.
"Mau kemana, setelah suami pergi kau juga akan pergi?"
Jeni menghembuskan nafasnya, ia menatap sang ibu mertua, sambil menampilkan senyum secerah mentari.
" Saya harus berangkat kerja bu!"
Dengan senyum mengejek dan merendahkan, ibu mertua, berjalan mengitari tubuh Jeni. menilai dengan seksama apa yang membuat putranya, tertarik menikahi wanita dihadapan kini.
"Memang apa pekerjaanmu?"
Jeni merasa jengah dan merasa direndahkan,tidakkah putranya memberi tau ibunya kalau ia memiliki toko Roti.atau hubungan keduanya tidak baik, sehingga pekerjaan menantu sendiri dia tidak tau.
"Saya menjual berbagai macam kue bu!"
Mendengar jawaban Jeni,membuat ibu mertua tertawa mengejek.bagaimana mungkin putranya bisa menikahi, wanita yang memiliki pekerjaan rendah sepertinya.
" Kau pikir putraku,tidak mampu menghidupi mu, dan memberimu uang.sehingga kau harus berjualan!"
Mendengar ocehan ibu mertua, Jeni sungguh merasa muak, ingin sekali rasanya ia menyumpal mulut sang ibu mertua. Jeni akhirnya menyerah dan menatap mata ibu mertuanya, dengan tatapan kesal.
"Suamiku telah memberi izin ibu,jadi saya tidak perlu mendapat izin darimu kan ibu mertua?"
Dengan geram, ibu mertua ingin memaki Jeni. namun pak Mul datang, membuat sang ibu mertua membatalkan niatnya.
" Nona Muda,Jemputan anda sudah datang!"
Dengan segera Jeni berlari, meninggalkan sang ibu mertua yang masih belum terima dengan kata-kata nya tadi.
"Wah sepertinya ibu akan mendapatkan lawan yang kuat!,,ucap Tania sang putri, ia cekikikan melihat raut wajah ibunya yang menurutnya menyeramkan.
Tania siswi sekolah menengah atas, ia tau betul sifat ibunya,ia yakin tidak lama lagi sang ibu akan menyukai kakak iparnya itu. sang ibu hanya suka cari perhatian, karena itu dia melakukan apapun untuk menarik perhatian Jeni.Tania bukannya tidak menyukai kakak iparnya, hanya saja ia masih perlu beberapa waktu untuk bisa mengenalnya.
Didepan pintu gerbang, telah menunggu ojek online langganannya, "kita ke toko ya bang!,,tidak menunggu lama ojek pun sampai didepan toko roti miliknya.
" Hai kak Jeni",,, sapa ayu karyawannya.
"Kemarin kak Jeni kemana?"
" Ada sedikit urusan",, sambil tersenyum Jeni meninggalkan ayu.Jeni pergi ke ruangannya, kemudian pergi keruang pembuatan kue,sudah ada beberapa karyawannya yang lain.Jeni memakai celemek dan mulai membuat adonan, ia ingin membuat kue cake.Hari itu ia lalui seperti biasanya, melihat jam dinding membuat Jeni menghentikan kegiatannya,satu jam lagi suaminya pulang.
"Ayu hari ini kakak pulang cepat, tolong jaga toko seperti biasa!
"Iya kak!"
Jeni pergi ke ruangannya, mengambil tas dan juga ponsel miliknya.sebelum kembali ke rumah suaminya, Jeni memutuskan pulang ke rumah orang Tuanya. ia berharap tak bertemu siapapun di rumah, tapi sungguh malang nasibnya ia mendapati ibu dan saudari tirinya.
" Kenapa kau pulang, apa kau diusir oleh suamimu itu?"
Mendengar pertanyaan sang adik, Jeni memutar bola matanya. sungguh jahat sang adik, dia begitu mengharapkan hal buruk terjadi padanya.
"Aku datang bukan untuk bertengkar denganmu,aku tidak punya waktu,aku datang mengambil beberapa barang ku!"
Jeni meninggalkan ibu dan adiknya, menuju kamarnya.ada beberapa barang yang ingin dia ambil.
"Lihatlah dia bu!,, dengan perasaan kesal, Lara menghempaskan bokongnya di sofa. dan duduk disebelah ibunya,melihat wajah kesal sang putri,sang ibu tersenyum.
" Ibu yakin tidak lama lagi, dia akan ditendang dari rumah itu bersabarlah Lara!"
Sang ibu memberi semangat kepada anaknya, mendapat dukungan penuh dari sang ibu yang licik, membuat Lara bahagia.tidak lama kemudian, Jeni keluar dari kamarnya. ia tidak terlihat membawa apapun,membuat Lara dan sang ibu saling melempar pandangan.
"Apa yang kau ambil? "
" Apa yang bisa aku ambil dari rumah ini, bukankah apa yang aku miliki,sudah kau rebut dan kau miliki?
"Kau… ..!!
Tanpa menunggu apapun lagi,Jeni keluar dari rumah itu, dipandanginya rumah yang selama ini ia tempati. ada kenangan indah bersama sang ibu, dan kenangan pahit dan menyakitkan bersama keluarga barunya.tanpa ia sadari sebening kristal telah jatuh di pipinya.
inikan yang kalian mau, aku keluar dari rumah,dan selamat kalian telah berhasil menyingkirkan ku.
Jeni pergi ke garasi, mengambil satu-satunya barang yang ia beli dari hasil keringatnya.motor matic yang selalu ia kendarai, ia pergi dengan mengucapkan selamat tinggal,pada rumah yang mungkin tidak akan pernah ia datangi lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Gusti Kadek Wahyuni
👍👍
2022-05-20
0