Malam itu di kediaman Sanjaya,dimeja makan mereka duduk dan menyantap makanan dengan pikiran Masing-masing. tidak ada yang bersuara, hinga Tuan Sanjaya memulai percakapan.
"Jeni bagaimana pertemuan mu dengan Tuan Muda Nathan,dan kapan pernikahan kalian,?"
Jeni hanya menatap sang ayah sebentar, kemudian menunduk dan menjawab tak acuh pertanyaan sang Ayah.
" Sabtu depan pernikahan kami dilaksanakan!"
Tuan Sanjaya,menghentikan kegiatannya dan menatap tak percaya ke arah sang putri.
" Lalu apa yang harus kami siapkan?"
"Ayah tidak perlu menyiapkan apapun, karena mereka sudah menyiapkan segalanya!"
Jeni menyelesaikan makan malamnya lebih cepat dari biasanya, rasa lapar hilang seketika saat sang ayah membahas masalah pernikahan. ia berdiri dan pergi meninggalkan Tiga manusia berbeda usia tersebut.
" Lihatlah dia, orang tua belum selesai bicara sudah pergi seenaknya saja!"
Sang ibu terlihat kesal, melihat kelakuan sang anak tiri, begitu juga dengan saudari tirinya yang geram akan kelakuan Jeni,yang dinilainya semakin berani.Dua hari telah berlalu, Pagi itu kegaduhan terjadi.para penghuni rumah,dikagetkan dengan kedatangan beberapa pria berbadan tinggi dan tegap ,lengkap dengan pakaian serba hitamnya.
"Siapa kalian?"
Tuan Sanjaya bertanya pada salah satu pria itu.pemapilan mereka yang terlihat sedikit menyeramkan,membuat Tuan Sanjaya takut.
"Kami datang untuk menjemput Nona Muda! "
Tuan Sanjaya yang bingung, akan maksud mereka saling melempar tatapan dengan sang istri, mengerti dengan maksud suaminya sang istri meminta pelayan memanggil Jeni, melihat yang dicari sudah datang,salah satu pria berbadan tegap itu menundukkan kepala, dan menghampiri Jeni yang berdiri kebingungan.
"Selamat pagi Nona Muda,maaf kami mengganggu waktu anda!"
"I...ya!"
"Tuan Muda, meminta kami menjemput anda!"
Mendengar nama Tuan Muda,mengingatkannya akan hari pernikahan yang akan dilaksanakan hari ini.membuat sang ibu antusias, dan mendekati Jeni.
" Pergilah Jeni, tunggu apa lagi!"
Teriak sang ibu,menyeret Jeni agar ikut dengan para bodyguard itu, Jeni yang masih belum sadar, dan tidak percaya dengan yang terjadi hanya pasrah,mengikuti para bodyguard yang dikirim oleh Tuan Muda Nathan.
"Mari Nona Muda!"
Jeni masuk kedalam mobil,yang siap membawanya ke hotel,tempat dilaksanakannya resepsi pernikahan antara dirinya dan Nathan.
Sesampainya di lobby hotel,ia telah disambut oleh beberapa pelayan, ia dibawa ke sebuah ruangan VIP yang begitu mewah. di sana sudah terdapat Dua orang Mua terkenal,dan profesional yang akan meriasnya.sebelum dirias beberapa pelayan membantunya melakukan perawatan, dan membersihkan diri, setelah selesai dengan urusan perawatan. kini Jeni duduk didepan meja rias, bersiap untuk disulap dari itik menjadi angsa, begitulah kira-kira.
Setelah Dua jam lamanya para Mua berkutat dengan peralatan make-up,untuk menghasilkan hasil yang maksimal dan memuaskan. dilihatnya pantulan dirinya di cermin,wanita yang memang menawan,dengan wajah polos kini terlihat lebih anggun dan menawan lagi. hanya dengan sedikit sentuhan dari para Mua, Jeni berubah menjadi pengantin tercantik ,yang pernah ditemui oleh para Mua tersebut.
"Nona Muda, anda sangat cantik dan anggun, saya yakin Tuan Muda tidak akan mengalihkan pandangannya dari anda malam ini! "
Mendengar pujian sang Mua, Jeni hanya bisa tersenyum, dan melihat pantulan dirinya dicermin.
Benarkah ini diriku aku tidak menyangka mereka bisa mengubahku seperti ini.jika ini pernikahan yang didasari oleh cinta, ini akan menjadi pernikahan terbahagia ku.
"Terimakasih telah membantu merias wajahku!"
Ucap Jeni kepada para Mua, mereka tersenyum dan menganggukkan kepala,dan memberi selamat atas pernikahan nya.
Sedangkan di rumah Tuan Sanjaya tampak kacau, sang istri tampak marah kepada sang suami, bagaimana mereka bisa melupakan hari bersejarah dalam hidup mereka.bisa menjadi bagian dari keluarga konglomerat,menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka.
Tuan Sanjaya sudah Rapi dengan stelan jasnya, begitu juga dengan sang putri yang tampil secantik mungkin.ia berharap bisa memikat hati Tuan Nathan, dan membuatnya merasa menyesal, karena tidak memilihnya. Sang ibu yang tidak mau kalah, dengan dandanannya,juga menampilkan yang terbaik.Melihat istri dan anaknya sudah siap, Tuan Sanjaya membawa mereka pergi,menuju tempat di adakannya resepsi pernikahan sang putri pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Ambara
samakin seru....
2022-05-07
0
Ambara
ceritanya semakin menarik. di tunggu episode berikutnya.....
2022-05-07
1
serina
next episode kak,, 😊
2022-05-06
1