Setelah Nickel menghubungi Tian, kini Tian berganti menghubungi Daffin.
"Ada apa Om?" tanya Daffin yang sedang ngumpul bersama teman nya.
"Kau dimana?"
"Sedang ngumpul bareng teman. Tumbenan Om nelpon Daffin?" tanya Daffin penasaran karena biasanya Tian sama sekali tidak pernah menghubungi dirinya. Jika pun iya, pastinya dirinyalah yang menghubungi orang seper sibuk itu.
"Tadi Daddy mu menghubungiku, dia mengatakan jika kau akan menyusul Princess dan apakah itu benar?" tanya Tian.
"Benar, dan apakah Om mengizinkan?" tanya Daffin semangat.
"Kenapa kau malah tanya Om? Bukankah seharusnya kau tanya sama Daddy mu itu, apakah dia mengizinkan atau tidak!" ucap Tian sambil geleng kepala mendengar Daffin yang aneh.
"Kalau Daddy, Daffin yakin pasti di izinkan. Karena Om tahu sendiri kan Daddy terlalu sayang dengan ku," jawab Daffin percaya diri.
"Jelas saja dia mengizinkan. La wong kamu saja mengancam akan membuatkan cucu untuk nya. Dasar keponakan sebleng," batin Tian
"Baiklah, tapi Om akan tanya dulu dengan Princess. Apakah dia mau jika kau menyusul nya disana," jelas Tian, namun dengan cepat di larang oleh Daffin.
"Om jangan! Jangan bilang dengan Princess. Biarkan aku langsung menyusul nya disana. Jika Om bilang aku akan menyusul nya itu bukan surprise namanya," ucap Daffin menahan agar Tian tidak menghubungi Chloe. Daffin yakin jika Chloe tahu dia akan datang, sudah di pastikan Chloe akan melarang nya.
"Jika sampai princess tahu aku datang, gagal sudah semua rencana ku yang ingin datang di negara K bertemu dengan banyak cewe cewe kece baday. Aku sudah tidak tahan, jiwa playboy ku meronta," batin Daffin sudah tidak sabar.
"Oh begitu, baiklah jika itu keinginan mu," jawab Tian tersenyum. Ia tahu maksud dari larangan itu, tapi biarlah. Dengan adanya Daffin di samping Chloe, Tian yakin Daffin pasti akan melindungi Chloe seperti Aldirch yang melindungi.
"Tapi Om harap jaga kelakuan mu itu. Jangan mengumbar burung mu itu di sarang sarang yang tidak jelas. Jika sampai burung mu itu bertelur si sarang rimba lebat, awas kau," ancam Tian dengan sungguh sungguh.
Ceril yang berada di samping Tian terkekeh dengan ucapan suami nya yang nyeleneh itu menurut nya. Karena biasanya Tian sama sekali tidak pernah mengeluarkan kata kata yang aneh.
Gleek....
"Baik Om," Daffin menelan ludah dengan kasar saat mendengar suara penekanan dari Tian, si Mafia.
"Ingat apa yang Om katakan, karena disana banyak mata mata yang Om sebar untuk melindungi kalian semua nanti. Jadi jangan pernah macam macam"
"Baik Om," jawab Daffin lirih dan lesu.
"Gagal sudah," Daffin lemas seolah tak bersemangat. Namun saat mengingat bayangan akan bertemu wanita wanita cantik nanti, dia dengan cepat kembali semangat.
.
.
.
Setelah menghubungi Daffin,Tian pun beranjak dan akan langsung menjemput keponakan itu menggunakan jet pribadi nya dengan di temani oleh Samuel.
"Sayang, aku pergi dulu. Aku harus segera menjemput si burung kakak tua itu dan mengantarkan nya ke negara K," ucap Tian mencium bibir Ceril.
"Baiklah, hati hati di jalan," pintanya memeluk tubuh suami tercintanya. Tian mengangguk setelah itu pergi.
.
.
Beberapa jam perjalanan menggunakan pesawat, kini Tian dan lainnya sudah berada di bandara Negara A. Sedangkan Daffin si burung kakak tua dan Nickel serta Sesil sudah berada di bandara menunggu kedatangan nya.
"Kita berangkat secepatnya saja. Om ada pekerjaan lain setelah ini," ucap Tian berbicara pada Daffin.
"Baik Om. Dad, Mom, Daffin berangkat ya. Doain Daffin dapat sarang burung sesuai keinginan kalian," ucap Daffin sambil terkekeh.
Nickel yang mendengar melotot dan langsung memukul kepala Anak nya yang sebleng itu. "Otak mu isinya selalu sangkar sangkar terus. Tidak bisakah ada yang lainnya? Daddy tidak mau itu untuk saat ini, yang Daddy inginkan kau belajar lah yang sungguh sungguh untuk menggantikan Daddy nantinya."
"Dasar anak nakal, pikiran mu selalu saja kesana. Jika kau nanti disana bersama princess kau masih seperti itu, aku yakin burung kakak tua kebanggaan mu itu pasti akan di sembelih oleh princess mu itu," kesal Sesil menimpali. Dia sudah pusing mengatasi anak sulungnya itu, entahlah mungkin waktu membuat dia salah gaya sehingga jadilah Daffin si gila sangkar rimba.
Tian yang melihat wajah frustrasi Nickel dan Sesil terkekeh, sungguh pemandangan yang jarang dia lihat. Jika dulu nya Nickel sama sekali tidak pernah pusing berbeda dengan sekarang, dia benar benar di buat pusing oleh anak sulung nya itu.
.
.
Daffin dan Tian pun akhirnya berangkat meninggalkan Nickel dan Sesil yang masih melihat ke arah pesawat nya. Beberapa jam perjalanan, jet pribadi nya kini mendarat di bandara Negara K.
Mereka semua turun. Samuel membawakan Koper milik Daffin. Sedangkan Tian menghubungi Aldirch sesuai permintaan Daffin.
"Hallo Dad," jawab Aldirch di telepon.
"Kamu sedang apa?" tanya Tian takut Putra nya sedang Kuliah.
"Al sedang mengintai princess," jawab Aldirch yang saat ini sedang mengawasi kakak tercintanya di rumah Brian.
"Mengintai? Kau mengawasi kakak mu? Memang nya kakak mu sedang apa?" tanya Tian penasaran dengan ulah anak nya yang selalu mengintai kegiatan Chloe.
"Kakak sedang bersama dengan laki laki tampan. Aku cemburu Dad, karena kakak nampak bahagia, dia tertawa dengan lepas," jelas Aldirch dengan mata masih mengawasi rumah kecil Brian.
"Berhentilah mengawasi kakak mu, biarkan pada Pengawal bayangan itu yang menjaga nya. Sekarang kau pergilah ke bandara, Daddy menunggu mu," perintah Tian meminta Aldirch untuk segera datang di bandara.
"Daddy datang kesini?" tanya Aldirch tidak percaya
"Ya, cepat lah," perintahnya
"Baik Dad," jawab Aldirch dan memutus panggilan.
Setelah mengetahui Daddy nya datang dan meminta nya untuk segera datang ke bandara, Aldirch dengan cepat meminta satu pengawal nya untuk mengantarkan nya.
Beberapa menit perjalanan akhirnya Aldirch sampai di bandara. Dia mencari keberadaan Daddy nya, setelah menemukannya Aldirch langsung menghampiri nya.
"Dad," peluk Aldirch yang rindu dengan Daddy nya.
"Kau sepertinya baik baik saja, tetap gagah dan tampan," puji Tian menepuk punggung putra nya sambil memeluk.
"Daddy juga masih tetap tampan dan hot," balas Aldirch terkekeh sembari melepas pelukan nya.
"Kau tidak memberikan ku pelukan?" tanya Daffin yang iri karena tidak mendapatkan pelukan dari adik nya.
"Kau! Kau disini juga?" tanya Aldirch tidak percaya
"Tentu saja," jawab Daffin meminta di peluk. Dengan cepat Aldirch pun memeluk kakak nya itu.
Setelah saling kangen kangenan, Tian pun menjelaskan kenapa Daffin ikut ke negara K. Aldirch yang mendengar penjelasan Daddy nya menatap Daffin penuh musuh. "Awas kau kalau menyusahkan ku," ancam Aldirch dengan memicingkan mata.
Aldirch tahu apa saja kelakuan Daffin itu. Pernah dulu terjadi pada nya sebagai sasaran para wanita Daffin yang menghajar nya karena melindungi Daffin dari wanita wanita pengagum nya. Dan hasilnya dia bonyok dan di rawat di rumah sakit beberapa hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Sandisalbiah
definisi sepupu somplak ya si Daffin..!!
2024-02-12
1
Varhan Thio
Chloe,Aldrich,Daffin sudah kumpul di negara K ....semoga semua yang dicita citakan berjalan dengan lancar
2023-05-12
0
Yuni Verro
daffin buaya
2023-04-27
1