ELLIE JOHNSON

Setelah Chloe dan Alvin jadian, mereka semakin lebih dekat. Hampir setiap hari mereka berdua bersama, baik di kampus maupun di Warung sate mereka selalu saja bersama.

Aldirch dan Daffin selalu saja menghela napas kasar melihat kedekatan mereka beberapa hari ini.

Tak terasa hubungan mereka berdua berjalan hampir Satu Tahun. Namun selama mereka memiliki hubungan, Alvin tidak pernah membawa Chloe ke rumahnya untuk di kenalin ke keluarga Johnson.

Setiap kali Chloe meminta selalu saja ada alasan yang tidak bisa mempertemukan kedua nya. Chloe yang memang gadis tegar dan tidak pernah menangis tidak ambil pusing dengan semua itu. Dia menjalani nya dengan santai dan tanpa banyak berpikir.

.

.

"Kemana Alvin?" tanya Brian yang mengambil kipas dari tangan Chloe.

"Tidak tahu," jawab Chloe tenang.

"Tidak tahu! Tidak tahu bagaimana? Dia kan kekasih mu Chloe, masa gak tahu? Dan ku lihat akhir akhir ini Alvin jarang menemui mu?" tanya Brian.

"Mungkin sibuk kali, aku tidak terlalu tahu," jawab Chloe yang sibuk mengolesi sate dengan bumbu.

"Kamu itu aneh banget sih. Hubungan mu dengan nya kan tidak sebentar, kenapa sekarang seperti nya kalian jarang komunikasi?"

"Dia sibuk katanya, banyak urusan."

Brian menatap Wajah Chloe yang tenang tanpa ada rasa sedih sedikitpun. Senyum kecil terbit di bibir manis nya.

"Bagaimana kalau nanti kita jalan jalan? Aku akan mentraktir mu makan."

"Jalan-jalan ya! Baiklah, nanti jemput aku ya," jawab Chloe melirik Brian dan di angguki oleh nya.

Seharian Brian dan Chloe berjualan dengan suasana hati yang bahagia. Bahagia karena dapat Cuan banyak dari pelanggan setia nya.

Namun saat hendak menutup warung, tiba tiba seorang wanita baya datang menghampiri sambil melempar beberapa uang ke wajah Chloe dengan kasar.

Chloe, Brian dan Meli tentu saja kaget melihat hal itu, melihat seorang wanita yang tiba-tiba datang dan berperilaku tidak sopan.

"Apa yang ada anda lakukan?" ucap Brian berdiri di depan Chloe.

"Minggir kau! Urusan ku bukan pada mu," dorong wanita di tubuh Brian dengan kasar.

"Semua yang membuat masalah di tempat ini akan menjadi urusan saya Nyonya. Jadi berperilaku lah dengan sopan," jelas Brian.

"Tidak perlu, karena kalian semua tidak pantas mendapatkan perilaku baik dari ku. Kalian hanya orang orang miskin yang pantas nya di hina dan di caci," jawab Wanita baya yang bernama Ellie Johnson.

Mendengar itu Chloe langsung mengerutkan kening, tidak suka dengan kata kata yang di ucapkan oleh wanita baya itu. "Siapa anda?"

"Aku Ellie Johnson, ibu dari Alvin Johnson," Jelas Ellie

"Alvin Johnson!" gumam mereka bertiga.

"Jadi anda ibu dari Alvin?" tanya Chloe yang tidak menyangka wanita kasar itu adalah ibu dari kekasih nya.

"Ya, dan kau pasti si wanita miskin itu kan? Wanita yang selalu menggoda anak ku agar bisa menjadi bagian dari keluarga Johnson."

"Wanita miskin! Maaf Nyonya jaga bicara anda itu. Chloe tidak menggoda anak anda, mereka sama sama saling suka. Jadi jaga bicara anda yang mengatakan Chloe menggoda Alvin anak anda," kesal Brian tidak suka Chloe di hina oleh Ellie.

"Jangan bela gadis miskin itu sialan, gara-gara dia anak ku menjadi pembangkang," tunjuk Ellie di wajah Chloe. Chloe hanya diam karena dia menghormati wanita yang lebih tua, apalagi wanita itu ibu dari kekasih nya. Jika saya wanita itu lebih muda dan bukan ibu Alvin, mungkin saja tangan yang menunjuk wajah itu akan dia patahkan sekarang juga.

"Nama mu Chloe bukan? Seorang gadis miskin rendahan. Oh ya, jangan pernah dekat-dekat dengan anak aku lagi. Dia tidak pantas untuk mu yang bau asap ini. Anak ku adalah pemuda terhormat dari keluarga terhormat. Jadi jangan pernah coba coba mendekati anak ku, karena anak ku tidak pantas untuk mu yang hanya penjual sate ini. Anak ku lebih pantas dengan gadis bangsawan yang sudah jelas bebet, bobot dan bibitnya. Tidak seperti kau, gadis rendahan!" hina Ellie dengan kata kata pedas.

Chloe memejamkan mata, menghela napas menahan emosi mendengar cacian dan hinaan orang tua kekasih nya. Berkali kali Chloe mengatur napasnya. Namun berbeda dengan Brian yang sudah tidak tahan mendengar hinaan-hinaan itu.

"Mulut anda sudah seperti bebek yang minta di goreng Nyonya. Terlalu banyak mengoceh. Anda mengatakan anda dari keluarga terhormat, namun kenyataan nya sikap anda tidak mencerminkan seorang wanita yang terhormat," jawab Brian.

"Kau mengatakan aku wanita yang tidak terhormat? Apa mata mu buta? Aku ini dari keluarga Johnson, keluarga terkaya di Negara ini. Jangan macam macam dengan ku, aku bisa saja membuat kalian enyah dari dunia ini," kesal Ellie dengan wajah memerah.

Chloe yang mendengar langsung tertawa keras mendengar Ellie ingin mengenyahkan dirinya dari dunia ini.

Semuanya menatap Chloe yang tertawa, mereka tidak mengerti kenapa Chloe tertawa. Pikirnya apakah ada yang lucu.

Melihat Chloe yang sepertinya menertawakan nya, Ellie berkata. "Aku benar benar tidak main main gadis miskin. Jangan pikir ucapan ku ini hanya lelucon. Aku benar benar akan melakukan nya jika kau masih mendekati anak ku. Ini peringatan dari ku, jika sampai ku lihat kau masih mendekati anak ku, aku benar benar akan membuat perhitungan dengan mu."

Setelah mengatakan itu Ellie pergi meninggalkan tempat itu, meninggalkan Chloe yang terbengong. Namun saat melihat Ellie pergi, Chloe tertawa kembali mengingat ancaman itu. Lucu sekali pikirnya, Putri Mafia diancam oleh seorang yang mungkin kekuatan nya hanya seujung kukunya.

Meli dan Brian yang melihat Chloe tertawa hanya saling pandang, tidak mengerti. Bukankah seharusnya Chloe menangis karena mendapatkan penghinaan? Tpi ini tidak! Malah sebaliknya, Gadis itu tertawa dan tidak merasa sedih atau takut sedikit pun.

"Chloe," panggil Brian pelan sambil menepuk bahu.

"Em, ah ya. Kita harus segera pulang. Bukankah kau ingin mengajak ku jalan jalan nanti malam?"

"Benar, aku ingin mengajak mu jalan jalan. Tapi kamu baik baik sajakan?" tanya Brian khawatir.

"Aku baik baik saja, tidak usah khawatir. Lagian apa yang di ucapkan ibu Alvin tadi sudah ku anggap angin lalu. Kau tenang lah, aku ini gadis kuat dan tidak mudah di gertak. Aku pun juga tidak merasa sakit hati walaupun dia mengucapkan kata-kata kasar kepada ku," ucap Chloe memberikan senyum manisnya.

"Syukurlah. kalau begitu kita pulang ya," ucap Brian dan di angguki Chloe.

Kini mereka berdua pulang bersama. Namun sebelum itu mereka mengumpulkan uang yang berserakan di lantai, uang yang di lemparkan Ellie ke wajah Chloe. Pikir Chloe, sayang jika tidak di ambil, padahal Uang itu sama sekali tidak bersalah. Jadi lebih baik dia ambil dan di pergunakan untuk keperluan lain. Bisa jadi dia akan sumbangkan kepada orang orang yang membutuhkan.

Setelah mengantarkan Meli pulang, kini Brian mengantarkan Chloe ke kontrakan nya.

Di perjalanan.

"Kau benar benar tidak sedihkan?" tanya Brian yang merasakan punggung nya di buat sandaran kepala Chloe.

"Tidak!"

"Beneran?" tanya nya lagi.

"Beneran Bri. Lagian buat apa sih aku sedih. Itu kan hanya kata kata pedas, gak ngaruh juga buat aku yang seorang princess ini," jawab Chloe mengeratkan pelukannya di pinggang Brian.

"Apakah kau sangat mengkhawatirkan ku?" ucap Chloe lirih, namun Brian masih bisa mendengarnya.

Brian tidak menjawab, dia hanya diam. Namun dalam hati dia berkata. "Tentu saja aku menghawatirkan mu Chloe. Aku tidak ingin membuat mu sedih. Aku ingin kau selalu bahagia dan tersenyum."

Chloe masih menyandarkan kepalanya di punggung Brian, pikiran nya berkelana. "Aku tahu kau mengkhawatirkan ku. Tapi setiap kali aku mencoba membuka percakapan untuk mengetahui apakah kau memiliki perasaan kepada ku atau tidak, kau selalu saja diam. Hah....." Chloe menghela nafas.

Selama menjalin hubungan dengan Alvin, Chloe selalu mencari tahu apakah Brian menyukai nya atau tidak. Tapi di lihat dari lama nya di berhubungan dengan Alvin, Brian selalu saja biasa biasa saja layaknya seorang sahabat, tidak lebih.

.

.

.

.

Selamat membaca

Jangan lupa

Like

Komen

Tap favorit

Beri hadiah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***