MENYERAH

Setelah semuanya selesai mereka semua pergi dari ruangan Dekan.

Alvin berjalan bersama Chloe. Chloe menoleh ke arah Alvin, "Terimakasih," ucap Chloe berterimakasih karena Alvin membantunya tadi.

Tapi sebenarnya jika Alvin tidak datang pun Chloe bisa menyelesaikan semua itu. Tapi dia tidak enak dengan Alvin yang sudah membela nya, jadi lebih baik dia diam dan mendengar pembelaan yang di lakukan Alvin.

"Tidak perlu berterimakasih, aku suka membantu mu," jawab Alvin tersenyum.

ALVIN JOHNSON.

Melihat senyum Alvin, Chloe langsung membuang muka, wajahnya terasa panas. Dia akui beberapa hari ini dia mengenal Alvin, Alvin memang lah sangat tampan. Seperti hal nya dengan Brian yang tak kalah tampan nya.

"Kenapa dengan jantung ku? Kenapa berdebar seperti ini?" batin Chloe sambil menepu-nepuk pipinya yang terasa panas melihat senyum Alvin yang manis.

Alvin yang melihat Chloe menepuk pipinya sendiri tersenyum, "Ada apa dengan mu? Kenapa pipi mu kamu tepuk seperti itu? Jika nanti membekas gimana?" ucap Alvin menarik tangan Chloe agar tidak menepuk pipi nya sendiri.

Chloe menatap Alvin yang memegang tangan nya dan menatap nya. Jantung nya tiba tiba berdetak lebih cepat. "Ada apa dengan jantung ku?" batin Chloe.

"Chloe," panggil Alvin mendekatkan wajah nya di depan Chloe.

Chloe yang melihat wajah Alvin dekat dengan nya langsung sadar, "Ah iya.. Ada apa?"

"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Alvin.

"Tidak! Aku tidak apa-apa," jawab Chloe lalu berjalan lebih dulu. Alvin mengikutinya dari belakang.

"Mau kembali ke kelas atau pulang?" tanya Alvin berjalan di samping Chloe.

"Aku langsung pulang saja. Aku akan menghubungi Areum," jawab nya mengambil ponsel nya di saku.

.

.

"Ya hallo Chloe, bagaimana? Apa yang terjadi? Maaf tadi aku tidak bisa membantu, tapi aku sudah menghubungi Daffin dan Aldirch untuk datang membantu mu," ucap Areum lirih karena dia ada di dalam kelas

"Aku baik-baik saja. Dan kamu bilang tadi, kamu menghubungi mereka?"

"Ya, aku menghubungi Al dan Daffin."

"Sial! Aku yakin sebentar lagi mereka pasti datang," batin Chloe karena Al dan Daffin pasti nya akan mengganggu nya.

Dan benar saja seperti dugaan Chloe, Aldirch dan Daffin datang bersamaan. Dan langsung menarik Chloe. "Apa yang terjadi dengan mu? kau tidak apa-apa kan?" tanya Aldirch.

"Tidak! Aku tidak apa-apa. Memang apa yang akan terjadi dengan ku? Bukankah kamu tahu sendiri seperti apa aku. Tapi tadi ada Alvin yang membantu ku," jelas Chloe dan mematikan panggilan nya terhadap Areum.

Mendengar Alvin membantu Chloe, Aldirch langsung menoleh menatap Alvin. "Kau yang membantu nya?" tanya Aldirch sangat tidak suka, kenapa dia harus terlambat? Dia pikir Chloe pasti bisa mengatasi nya sendiri, tapi nyata nya malah laki-laki yang tidak dia suka ini membantu Chloe.

"Aku hanya berbicara dengan mereka sedikit saja," jawab Alvin.

"Dia pasti menggunakan kekuatan keluarga nya itu," batin Daffin menatap Alvin dengan mata tidak suka.

Dua laki-laki itu benar benar tidak suka kepada Alvin. Chloe yang melihat cara pandang mereka terhadap Alvin tahu bahwa kedua nya tidak menyukai Alvin sama sekali.

"Terimakasih karena sudah membantu Princess ku. Kami permisi dulu," tarik Aldirch membawa Chloe pergi. Daffin masih di tempat menatap Alvin.

"Aku tahu kau pasti berniat mendekati princess. Tapi kami tidak akan membiarkan mu mendekati nya," ucap Daffin

"Jika dia mencintaiku, apakah kalian akan melarang nya?" tanya Alvin

"Tentu saja kami akan melarang nya."

"Tapi jika dia cinta mati kepada ku dan ingin tetap menjalin hubungan dengan ku, apakah kalian bisa melarang. Aku yakin tidak. Dan berusahalah, karena aku yakin Chloe saat ini pasti sudah memiliki rasa kepada ku," ucap Alvin menempuh bahu Daffin dan pergi.

Melihat Alvin yang sudah pergi, Daffin menepuk bahunya seperti membersihkan kotoran dari tubuhnya. "Berusahalah," gumam nya dan pergi meninggalkan tempat itu.

.

.

.

.

Setelah kejadian Chloe dan Airi, Alvin dan Chloe kini semakin dekat. Di kampus mereka sudah di rumorkan sebagai sepasang kekasih. Daffin dan Aldirch yang mendengar sangat sangat kesal. Sudah banyak yang mereka lakukan untuk mengagalkan kedekatan mereka. Dan kini mereka berdua sudah frustrasi, mereka bingung bagaimana cara agar mereka berdua tidak semakin dekat.

Jika di lihat lihat, Chloe seperti nya memang jatuh cinta kepada Alvin. Mengingat itu mereka berdua menghela napas dengan kasar.

Hah.....

"Apa yang harus kita lakukan? Aku tidak suka dengan si Alvin itu," ucap Aldirch sepertinya menyerah.

"Aku tidak tahu. Aku sudah pusing, jangan tanya aku lagi. Aku sudah tidak ingin mengganggu Chloe lagi. Kau tahu terakhir aku mengganggu kebersamaan mereka, aku di hajar babak belur oleh Chloe gadis keturunan Mafia itu. Dia sangat marah, karena aku terus mengganggu nya. Dia berkata, 'Apa kau tidak ingin melihat ku bahagia dan merasakan cinta? Jika iya aku akan menghajar mu dan memotong milik mu agar kau tidak memiliki keturunan suatu hari nanti'."

"Al aku benar benar takut saat Chloe mengatakan itu. Aku yakin Chloe pasti berbicara sungguh sungguh. Oleh sebab itu aku tidak ingin mengganggu nya lagi. Terserah dia mau berhubungan dengan siapa, aku tidak peduli. Aku tidak ingin burung kakak tua kebanggan ku ini hilang karena kemarahan nya," jelas Daffin

"Tapi dia akhirnya pasti akan membuat Chleo patah hati Daff," ucap Aldirch

"Aku tahu. Tapi tidak mungkin kita akan terus membuat Chloe marah kan? Lebih baik biarkan saja. Kita awasi saja dia," jawab Daffin dan membuat Aldirch berpikir dengan diam.

"Baiklah kalau begitu. Jika Chloe memang mencintai Alvin, aku dengan terpaksa akan menerima nya sebagai kekasih Princess," ucap Aldirch.

..

..

..

..

Daffin dan Aldirch terus mengawasi kedekatan Chloe dan Alvin. Chloe sekarang lebih sering di antar jemput oleh Alvin. Sedangkan Brian hanya diam tidak melarang, karena dia tahu dia hanyalah seorang teman.

Alvin yang sering kali melihat Brian, tersenyum mengejek. Seperti berkata 'Aku menang kan'.

Namun Brian tidak peduli, melihat Chloe bahagia dirinya sudah senang sebagai sahabat.

Seperti saat ini Alvin mengantar Chloe ke warung Satenya.

"Kau tidak mampir?" tanya Chleo.

"Aku langsung saja. Ada sesuatu yang harus ku urus," jawab Alvin.

"Baiklah, hati-hati di jalan," ucap Chloe tersenyum dan di angguki Alvin.

Alvin hendak mengelus dan menarik kepala Chloe untuk dia cium. Namun saat matanya melihat ke arah belakang Chloe. Tiga laki laki yang sejak tadi melihat menatap tajam sambil bersedekap dada, seperti berkata. "Jika kau berani mencium nya, bibir itu akan ku jadikan pantat babi."

Melihat tatapan itu, Alvin tidak melanjutkan niat nya. Dia tahu untuk saat ini Chloe belum resmi menjadi kekasih nya. Tapi jika sudah jangan harap untuk menahan, dia pasti akan bisa melakukan itu pada Chloe.

Alvin pun pamit dan pergi meninggalkan orang orang yang masih terus menatapnya tidak suka.

.

.

.

.

SELAMAT MEMBACA

JANGAN LUPA DUKUNGAN NYA.

LIKE

KOMEN

TAP FAVORIT

BERI HADIAH

DAN VOTE.

.

.

.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***