Hari hari Chloe menjalani dengan berjualan di warung satenya dengan di temani oleh Brian dan Meli.
Sudah hampir satu minggu warung sate yang di buka Chleo laris manis, banyak pelanggan yang datang karena merasa suka dengan sate buatan Chloe dan Meli. Selain terjangkau harga nya, mereka datang juga sambil cuci mata melihat kecantikan Chloe yang bagaikan seorang putri.
Alvin yang melihat Chloe membuka warung Sate di samping perusahaan Papa nya datang untuk melihat keadaan Chloe.
"Hai Chloe," sapa Alvin pada Chloe yang sedang melayani para pelanggan nya.
"Eh Alvin. Kamu kemari? Apakah mau mencoba menu warung ku?" tanya Chloe
"Ya," jawab Alvin.
"Carilah tempat duduk, aku akan menghampiri mu jika aku sudah selesai melayani pelanggan yang lain," jawab Chloe dan di angguki Alvin.
Alvin mencari tempat duduk sambil memperhatikan Chloe, Brian yang sedang mengipas-ngipas sate nya hanya memperhatikan Alvin yang terus menatap Chloe.
Setelah Chloe selesai mengantarkan pesanan nya, dia menghampiri Alvin. "Maaf membuat mu lama menunggu."
"Tidak apa apa, aku sedang santai kok," jawab Alvin.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Chloe.
"Pesen menu andalan disini," jawab Alvin memberikan senyum.
"Baiklah, tunggu sebentar akan aku ambilkan," ucap Chloe dan pergi meninggalkan Alvin.
Chloe mengambil pesanan, dan membawanya untuk Alvin. Namun saat tubuh nya berbalik, Aldirch datang dan langsung menyambar nampan berisikan pesanan Alvin.
"Al, kenapa kau mengambilnya?" tanya Chloe.
"Aku yang akan mengantarkannya. Kau bantuin saja Brian yang sedang sibuk membakar sate itu," Jawab Aldirch sambil matanya menunjuk Brian yang sedang keteteran.
Chloe beralih melihat Brian dan ternyata benar, Brian sedang sibuk sambil sesekali mengelap keringat di keningnya.
"Oh baiklah, tolong antarkan ini kepada Alvin. Kau tahu kan Alvin?" tanya Chloe.
"Em, aku sangat mengenal nya. Sekarang bantulah dia, kasihan," ucap Aldirch meminta Chloe segera membantu Brian.
Chloe mengangguk dan berjalan pergi menuju Brian yang sedang memanggang Sate. Chloe mengambil tisu dan langsung mengelap kening Brian yang keringetan.
"Chloe," Brian menoleh saat tangan itu menyentuh keningnya menggunakan tisu.
"Kau keringetan. Aku mengelap nya karena takut tetesan itu akan jatuh di satenya. Dan aku tidak ingin sate ku menjadi asin karena keringat mu," ucap Chloe sambil terkekeh.
"Ya gak gitu juga kali, aku selalu mengelapnya kok agar tidak terkena keringat ku," jawab Brian. "Oh ya, kamu ngapain kesini? Ini banyak asap," tanya Brian yang tidak ingin Chloe terkena asap berbau sate itu.
"Aku mau bantuin kamu Bri," jawab Chloe mengambil kipas di tangan Brian.
"Chloe, tidak usah. Biarkan aku saja," Brian mencoba mengambil kipas yang sudah ada di tangan Chloe.
"Aku saja."
"Aku."
Mereka berdua terus tarik menarik kipas itu. Tak jauh dari sana Mata Alvin terus menatap Chloe dan Brian. Aldirch yang sudah meletakkan pesanan Alvin duduk di depan Alvin.
"Kau memperhatikan princess?" tanya Aldirch membuat Alvin sadar dan menatap Aldirch.
"Ya, memang kenapa? Apakah tidak boleh?"
"Ya, sangat sangat tidak boleh," jawab Aldirch.
'Kenapa? Yang melihat mata ku, kenapa kau melarang ku?"
"Karena dia milik ku," jawab Aldirch menatap tidak suka.
"Heh, mungkin sekarang iya, tapi tidak untuk ke depannya," jawab Alvin percaya diri bahwa Chloe akan menjadi kekasih nya.
"Aku akan tetap mengganggu kalian jika sampai kalian bersama," jawab Aldirch santai.
Alvin yang mendengar mendengus kesal, dia berdiri menatap Aldirch dan setelah itu pergi meninggalkan Warung Princess Sate tanpa memakan makanan yang di pesan nya tadi.
Melihat Alvin pergi, Aldirch memakan sate yang ada di depan nya, "Tak akan ku biarkan kau mendekati Princess ku. Jika pun nanti Princess jatuh cinta dengannya aku tetap tidak akan menyetujui hubungan itu."
"Dasar laki laki serakah, kamu pikir aku tidak tahu jika kamu memiliki wanita yang di pilih keluarga mu? Tak akan ku biarkan," kesal Aldirch saat mengetahui kenyataan bahwa Alvin memiliki wanita yang sudah di calonkan oleh keluarga Johnson.
Setelah menghabiskan makanan yang ada di meja, Aldirch menghampiri Chloe yang sedang bersama dengan Brian.
"Kamu kok sudah disini? Gak nemenin Alvin?" tanya Chloe yang melihat adiknya ada di sampingnya.
"Dia sudah pulang," jawab Aldirch melirik Brian yang mimik wajah nya biasa saja. Aldirch hanya menghela napas dengan kasar melihat itu.
.
.
.
Siang hari Chloe pergi ke kampus dengan di antar oleh Brian.
"Belajar yang benar. Jika sudah selesai hubungi aku, oke," ucap Brian dan di angguki Chloe.
Chloe berjalan masuk dengan santai. Namun saat menuju kelas nya, banyak pasang mata yang memperlihatkan wajah jijik terhadap dirinya.
"Kenapa dengan mereka? Tidak seperti biasanya?" batin Chloe terus berjalan.
Chloe mencoba tak memperdulikan wajah wajah yang menurutnya menyebalkan itu. Namun saat melewati mereka, telinga nya mendengar kata yang tidak enak di dengar.
"Cih, hanya penjual sate yang bau asap belagu sekali. Sok kecantikan," ucap seorang siswi.
"Ku kira dia anak orang kaya. Tapi nyata nya seorang penjual sate, Cih! menjijikkan,"
"Panggilan nya sok-soan Princess, nyatanya hanya princess sate."
Hahahahahha.......
Mereka semua tertawa menghina Chloe yang sebagai seorang penjual sate.
Mendengar itu Chloe langsung berhenti. Pikir mereka Chloe akan menangis karena hinaan yang mereka lontarkan. Namun kenyataan nya Chloe malah menghampiri dan berdiri di depan mereka, menatap mereka semua dengan diam.
"Apa! Mau menangis? Menangis lah," ucap salah satu wanita yang menghina Chloe.
"Hus, minggir sana, jangan dekat-dekat. Dasar bau asap," sambung wanita lain sambil mendorong bahu Chloe hingga membuat Chloe mundur satu langkah.
Chloe hanya diam, masih menatap wajah beberapa gadis di depan nya.
"Kenapa ngelihatin kami seperti itu? Mau nantang Lo?" ucap wanita itu mendekati Chloe dan hendak menjambak rambut Chloe, karena Chloe sejak tadi menatap nya dengan pandangan rumit.
Namun sebelum tangan itu menyentuh rambut panjang nya, tangan gadis itu di cekal kuat oleh Chloe hingga membuat gadis itu mengerang kesakitan.
"Aduh, sakit. Lepas! Lepaskan tangan ku," pinta gadis itu meronta, mencoba melepas tangan Chloe yang mencengkram pergelangan tangannya dengan kuat.
"Lepaskan tangan ku! Gadis miskin sialan!" umpat gadis itu kesal.
Gadis lainnya yang melihat ikut berbicara. "Gadis busuk, lepaskan tangan teman ku," pinta gadis lain dan mencoba mendorong Chloe.
Chloe yang melihat menendang gadis itu hingga terjatuh.
Aah.....
"Jangan macam macam dengan ku. Kamu pikir aku takut dengan kalian," ucap Chloe menatap setiap gadis yang menghinanya.
"Beraninya kau menendang ku. Aku tidak terima, kau akan tahu akibat nya. Akan ku katakan kepada ayah ku, dan kau akan menyesal karena berani melakukan ini pada ku," ucap Gadis yang di tendang oleh Chloe. yang ternyata seorang anak Menteri Negara.
Chloe yang mendengar terkekeh. "Kamu pikir aku takut? Tidak! Aku tidak takut sama sekali. Jika kau mau mengadu, mengadulah," Jawab Chloe melepas tangan gadis yang di cekal nya tadi dan mendorong nya hingga jatuh ke lantai.
Semua siswa melihat kejadian itu. Tak jauh dari sana Alvin melihat itu semua nya. Senyum terbit di bibirnya, "Sungguh berani," gumamnya.
"Tapi setelah ini aku yakin kau akan berurusan dengan beberapa orang penting. Hah....Aku harus membantunya."
Chloe berjongkok mencengkram dagu. gadis yang paling berani, "Siapa nama mu? Dan dari keluarga apa kau?" tanya Chloe
"Lepas!" gadis itu menepis tangan Chloe yang ada di dagunya.
"Aku Airi, dari keluarga Garcia. Airi Garcia," jawab Airi sombong. Pikir nya Chloe akan takut setelah mendengar nama keluarga Garcia. Namun, kenyataan nya tidak. Chloe malah tertawa terbahak bahak.
Hahahahhaha......
Semua yang melihat mengerutkan kening melihat Chloe yang tertawa, seolah dia sama sekali tidak takut dengan keluarga Garcia. Keluarga terkaya Nomor 5 di Negara K.
"Kau pasti takut sampai kau menjadi gila seperti ini," ucap Airi berdiri dengan sombong.
"Aku sungguh takut sekali, sampai takutnya aku ingin membunuh keluarga mu semua," ucap Chloe mencondongkan wajah nya di wajah Airi.
"Dasar Jala*ng. Awas kau ya, lihat lah apa yang akan kami lakukan pada mu," ucap Airi dan di angguki beberapa teman nya yang merupakan orang terpandang di Negara K ini.
Chloe yang memutar bola matanya malas melihat kesombongan dan kepercayaan diri mereka. "Aku tunggu semua itu," tantang Chloe pergi meninggalkan mereka semua.
Mereka yang melihat wajah tanpa rasa takut itu menjadi kesal.
"Dasar gadis asap, jala*ng. Lihat lah kau akan menyesal. Tertawalah sekarang tapi tidak untuk besok." ucap Airi begitu kesal dengan Chloe karena wajah cantik yang dimiliki Chloe si princess sate.
..
..
..
..
SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA DUKUNGAN NYA
DENGAN
LIKE
KOMEN
TAP FAVORIT
BERI HADIAH
DAN VOTENYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Sandisalbiah
emang dia princess... jd masalah buat lo...
2024-02-12
1
Diah Susanti
lah emang seorang putri👸
2023-06-18
0
Varhan Thio
Hati hati Chloe ..,
2023-05-12
0