Brian dan Chloe saling pandang setelah itu mereka menggeleng bersamaan. "Bukan."
"Eh, bukan! Iya kah?" tanya Meli menatap kedua nya bergantian.
"Ya, Bu. Dia bukan pacar Brian. Brian baru saja bertemu tadi, dan tidak sengaja menabrak nya hingga membuat tangan nya terluka. Brian membawa nya kemari karena ingin mengobati nya," jelas Brian sambil melirik Chloe yang ada di samping nya. Pertanyaan ibu nya itu benar benar membuat Brian tidak enak terhadap Chloe.
"Oh, begitu. Kirain kalian pacaran. Padahal ibu sudah sangat senang jika kalian pacaran, satu tampan satu nya cantik. Benar benar serasi, tapi ya sudah lah jika kalian tidak pacaran," ucap Meli tidak semangat dan berdiri meninggalkan kedua nya yang diam sambil melihat ke arah Meli yang sepertinya sangat kecewa.
"Sepertinya ibu mu sangat kecewa!" ucap Chloe menoleh ke arah Brian.
Brian menoleh menatap Chloe, mata mereka saling bertemu. Namun dengan cepat Brian membuah muka. " Ya, ibu selalu berharap aku memiliki kekasih. Tapi apalah daya ku ini yang tidak laku laku. Lagian mana mungkin ada wanita yang mau dengan ku, kamu tahu sendiri kan gimana keadaan ku! Miskin dan hanya sebagai penjual kerupuk," ucap Brian sambil mencariobat untuk mengolesi luka Chloe.
Setelah ketemu, Brian duduk kembali di samping Chloe menarik tangan putih dan lembut itu, mengolesi nya dengan obat. "Tapi kau tampan, masa sama sekali tidak ada yang mau dengan mu?" tanya Chloe menatap wajah Brian yang memang sangat lah tampan.
Chloe tidak menyangka jika Brian adalah seorang anak dari wanita biasa yang hanya menjual kerupuk. Pikirnya Brian adalah anak orang berada. Di lihat dari postur tubuhnya dan kulit putih nya, Brian benar benar cocok menjadi seorang CEO di perusahan bukan malah menjadi tukang penjual kerupuk.
"Apakah menurut mu aku tampan?" tanya Brian menatap Chloe
"Ya," jawab Chloe jujur. Brian tersenyum manis membuat wajah Chloe langsung merona. Brian yang melihat rona merah di pipi Chloe tersenyum, dia kembali mengolesi obat di tangan Chloe.
Sedangkan Meli yang berada di dapur mengintip di balik pintu, melihat ke arah mereka berdua. Meli berharap dan berdoa semoga mereka menjadi pasangan kekasih.
"Sudah," Brian membalut luka itu dengan rapi. Chloe yang melihat tersenyum dengan balutan rapi itu. Padahal biasanya jika dia terluka lebih parah dari itu, dia tidak terlalu memperdulikannya. Namun sekarang hanya goresan kecil dia sudah mendapatkan penanganan hingga serapi ini.
Chloe terkekeh melihat itu. Brian yang melihat Chloe tertawa kecil mengerutkan kening nya, bingung dengan apa yang di tertawakan Gadis cantik di depannya ini.
"Apa yang lucu?" tanya Brian dan mengagetkan pikiran Chloe. Chloe menatap Brian yang seperti bertanya tanya. "Apakah balutan ku jelek?" tanya nya lagi.
"Eh, tidak! Ini bagus, aku suka. Terimakasih ya," ucap Chloe memberikan senyum manis nya.
.
.
Sejak pertemuan itu Brian dan Chloe berteman baik. Terkadang Chloe yang sedang senggang membantu Meli untuk berjualan kerupuk.
Seperti saat ini. "Apakah kamu lelah Chloe?" tanya Meli yang melihat Chloe menyeka keringat nya.
"Tidak Bu, hanya panas saja," Jawab Chloe jujur.
Untuk lelah bagi Chloe itu tidak berpengaruh untuk dirinya. Baginya menjual kerupuk tidak ada lelah nya sama sekali. Jika di bandingkan dengan latihan yang di berikan Daddy nya pekerjaan ini tidak ada seberapa nya.
Brian yang melihat Chloe menyeka keringat juga berkata. "Jika kau lelah kau bisa istirahat, biar aku dan ibu yang berjualan."
"Tidak, aku tidak lelah, hanya panas dan gerah saja," jawab Chloe mengibaskan tangan nya di tubuh.
Brian yang melihat melepas topinya dan mengipasi Chloe agar tidak kepanasan. Uh, sungguh so sweet sekali jika di pandang.
"Sini biar aku saja," pinta Chloe mengambil topi yang ada di tangan Brian.
"Tidak usah, biar aku saja," jawab Brian ngotot dan mengipasi tubuh Chloe dengan topi hitam nya. Chloe tersenyum dan akhirnya membiarkan Brian mengipasi tubuhnya yang gerah.
Meli yang melihat hanya tersenyum kecil dengan kedua nya. Anak nya ini ternyata pintar mencari kesempatan.
Berjalan nya waktu mereka berdua semakin dekat. Chloe yang tiap hari melihat Meli berjualan dengan berjalan kaki menawarkan kerupuk ke setiap orang yang di jumpai nya membuat Chloe merasa kasihan.
Chloe duduk bersama dengan Brian teman laki laki nya tanpa gangguan dari adik nya Aldirch selama ini. Mungkin Aldirch tahu jika Brian adalah laki laki yang baik, maka dari itu Aldirch tidak melarang atau mengganggu nya seperti saat laki laki lain yang pernah mendekatinya.
Chloe tahu jika selama ini Aldirch terus mengawasi nya. Tapi biarlah, asalkan tidak menganggu pikirnya.
Chloe menghadap Ke Brian yang sibuk membuat kerupuk di dapur. "Bri," panggil Chloe dan membuat Brian mendongak menatap Chloe.
"Ada apa?" tanya Brian dengan pandangan lembut membuat Hati Chloe meleleh dengan pandangan itu. "Hati adek meleleh bang lihat senyum mu."
Walaupun Chloe sering terpesona dengan wajah Brian, tapi Chloe tidak memiliki rasa apapun selain sebagai teman. Entah kenapa rasa itu tidak ada. Jika itu ada mungkin Chloe akan mengutarakan cinta nya kepada Brian, laki laki tampan dengan sejuta pesona.
"Jangan memberikan tatapan seperti itu," ucap Chloe memukul lengan Brian.
"Memang kenapa? Kau selalu aneh tau. Memang aku gak boleh melihat mu? Apakah aku harus merem jika melihat mu? Perasaan aku biasa saja," jawab Brian tidak mengerti.
"Wajah mu itu membuat ku tidak enak," ucap Chloe membuang muka.
Brian tersenyum, menyentuh dagu Chloe agar menghadap ke arah nya. "Jika seperti ini apakah membuat mu bertambah tidak enak?" tanya Brian mendekat kan wajahnya di depan Chloe dengan jarak beberapa Centimeter.
Chloe yang melihat melotot dan mendorong wajah Brian dengan tangan nya. "Menjauh dari ku," ucap Chloe kesal dan cemberut.
Brian yang melihat tertawa keras melihat Chloe yang kesal dan cemberut. Itulah yang di sukai Brian, menjahili Chloe adalah kegiatan yang menyenangkan untuk nya.
"Wajah mu sangat jelek jika cemberut seperti itu," ucap Brian gemas dan mencubit hidung mancung Chloe.
"Sakit Bri," kesal Chloe menepis tangan Brian dari hidung nya.
"Makanya jangan cemberut seperti itu," ucap Brian melanjutkan pekerjaan nya membuat kerupuk. "Oh ya, kamu tadi mau ngomong apa?"
"Em, begini Bri. Aku kasihan dengan Ibu jika harus jualan Kerupuk berkeliling. Bagaimana kalau ibu dan kamu ganti pekerjaan saja!" ucap Chloe menatap Brian.
"Maksud mu aku dan ibu tidak usah jualan Kerupuk lagi dan mengganti dengan pekerjaan lain?" tanya Brian dan di angguki Chloe.
"Hah, ingin nya seperti itu Chloe. Tapi kita tidak ada modal besar untuk bikin usaha yang lain," jelas Brian menunduk melanjutkan pekerjaan nya.
"Aku yang akan memberi modal, kita buka usaha sama sama. Kamu tahu sendiri kan aku juga tidak ada pekerjaan! Bagaimana kalau kita buka usaha bareng bareng? Aku yang kasih modal dan kita jalani sama sama. Untuk keuntungan kau tidak perlu khawatir, kita bagi dua saja. Bagaimana?" jelas Chloe menatap Brian sambil menunggu jawaban.
.
.
.
.
.
Selamat membaca jangan lupa like komen dan vote serta hadiah nya.
Dukung yuk perjalanan Chloe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Sandisalbiah
ide bagus Chloe.. semoga bisa membantu Brian dan ibunya..
2024-02-12
1
Truely Jm Manoppo
kerennn Chloe
2023-11-07
0
Varhan Thio
bagus kalau sama sama buka usaha
2023-05-12
0