Tiara bangun dia melihat ruangan seperti di rumah sakit membuat nya langsung duduk. Dia kaget juga melihat infus yang terpasang di tangan nya.
"Kamu sudah bangun?" tanya Mile yang baru saja datang melihat Tiara bangun.
"Apa yang terjadi pada ku? kenapa aku di sini?" tanya Tiara.
"Badan kamu sangat panas, kamu segera membawa kamu ke sini." ucap Mile.
Tiara terdiam. Dia memegang perutnya yang tiba-tiba mual lagi.
"Kamu kenapa?" tanya Mile.
"Aku tiba-tiba mual." ucap Tiara. Mile dengan cepat membantu Tiara ke kamar mandi.
"Uwekk-uwekk. Mile bingung harus berbuat apa dia hanya bisa membantu memegang Infus Tiara.
Setelah keluar dari kamar mandi.
"Seperti nya kamu masuk angin, kamu Makan dulu yah." ucap Mile.
Mile menyuapi Tiara, Dari pagi tadi Tiara tidak ada makan. Dia menghabiskan makanan yang di suapin oleh Mile.
"Ya udah kamu istirahat yah," ucap Mile.
Tiara menutup mata nya mencoba menahan rasa pusing di kepala nya. "Apa yang terjadi kepada tubuh ku yah, sudah beberapa hari seperti ini." batin nya.
Di sore hari nya Tiara sudah bisa pulang dari rumah sakit. Mile yang harus menjaganya karena orang tua Tiara masih bekerja.
Sesampainya di rumah, Mile membantu Tiara ke kamar nya.
"Kalau kamu butuh apa-apa bilang saja." ucap Mile. sambil membenarkan selimut Tiara.
"Lebih baik kamu pulang saja." ucap Tiara. Mile menatap Tiara.
"Kamu pasti mempunyai pekerjaan lain, lagian saya sudah baikan." ucap Tiara."Baik lah kalau begitu, saya permisi." ucap Mile langsung pergi.
Tiara menghela nafas panjang. Dia mengambil ponselnya memeriksa pesan dari Ibu nya dan setelah itu mematikan nya.
Empat hari kemudian Tiara dan Mile sama sekali tidak ada bertemu. Tiara baru saja bangun namun sudah melihat Ibu dan Ayah nya di ruang tamu.
"Pagi Ayah, ibu." sapa Tiara.
"Pagi Juga nak." sapa Buk Rosa.
Tiara duduk di dekat ibu nya. "Tiara Bibik bilang akhir-akhir ini kamu sering mual-mual bahkan sering juga pusing, apa yang terjadi?' tanya buk Rosa.
"Aku tidak tau buk." ucap Tiara.
"Kita periksa ke dokter saja! takut nya ada penyakit apa di badan kamu, tiga hari lagi acara pernikahan kamu." ucap Pak Yuda.
Akhirnya hari ini mereka memeriksa Tiara ke rumah sakit, namun masih mengantri. Tiba-tiba jantung Tiara berdetak cepat ketika mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.
"Semoga tidak ya Allah, kenapa aku baru kefikiran sekarang sih? Ya Allah." batin Tiara. Dia sudah sangat takut. Mau mengelak tidak bisa lagi karena nama nya sudah di panggil.
Awalnya Di suruh jelasin apa gejalanya, buk Rosa menjelaskan apa yang di alami Tiara.
Tiara pun di suruh periksa Tespek ke kamar mandi. Dia sangat kaget melihat hasil nya garis dua. "Ya Allah." seketika tangan Tiara bergetar dia sangat takut.
"Ini tidak mungkin, aku hanya melakukan nya sekali, ini tidak Akan mungkin." ucap Tiara.
"Tok!! tok!! apa yang terjadi Tiara?" tanya Buk Rosa.
"Iyah Buk, tunggu." Tiara keluar dan memberikan hasil tes itu. Ibu dan ayah nya tercengang melihat hasil nya.
"Ini mungkin salah Sus, alat nya mungkin tidak bagus, saya tidak percaya." ucap Pak Yuda. Dokter pun memeriksa langsung dengan alat nya agar tidak ada yang salah lagi.
Setelah mendapat kan Hasil teh, dan ternyata positif pak Yuda terduduk lemas sambil memegang kepala nya yang terasa sangat sakit.
Setelah dari sana mereka langsung pulang. Pak Yuda tiba-tiba menarik tangan Tiara masuk ke dalam.
"Ayah maafin aku, aku minta maaf. sakit lepasin Ayah." ucap Tiara memohon, namun pak Yuda langsung mendorong Tiara ke lantai yang sudah menangis.
"Dasar anak yang hanya membuat malu Keluarga saja! Kurang Aja*" ucap pak Yuda terlihat sangat marah. Dia memegang rahang Tiara dengan sangat Keras.
"Gugur kan kandungan kamu! Ayah tidak mau tau!" ucap pak Yuda. "Tidak mungkin Ayah, usianya masih muda." ucap Tiara. Tiba-tiba Pak Yuda menampar wajah Tiara.
"Gugur kan! Ayah tidak mau tau!" ucap Pak Yuda. Sementara buk Rosa yang merasa marah namun tidak tega anak nya di kasarin.
Bibik yang sudah curiga dari lama hanya bisa terdiam melihat Tiara di kasarin oleh Ayahnya.
"Dasar perempuan murahan." ucap ayah nya. Dan setelah itu pergi. "Ibu aku mohon jangan marah pada ku buk, aku minta maaf, aku tidak sengaja." ucap Tiara.
"Siapa Ayah dari anak itu?"
Tiara menggeleng kan kepala nya.
"Aku tidak tau buk, waktu itu aku mabuk, aku sama sekali tidak sadar." buk Rosa semakin kecewa dengan jawaban Putri nya.
"Sudah berapa kali ibu peringatkan pada mu nak, jangan mabuk, jangan mabuk namun tetap saja kamu mengulangi nya, terjadi sudah apa yang ibu khawatir selama ini." ucap buk Rosa.
"Maafin aku buk." ucap Tiara. "Tiada Maaf bagi kamu dari ibu nak, ibu sangat kecewa." ucap buk Rosa pergi menenangkan pikiran nya agar tidak terlalu marah pada Putri nya.
Mereka berdua merasa sangat gagal mendidik anak mereka, pak Yuda langsung mengabari Rafi. Rafi sangat terkejut dia pun langsung pulang.
Rafi melihat Tiara menangis di lantai, dia langsung membantunya duduk di sofa.
"Sudah-sudah jangan Nangis lagi. ibu sama Ayah mungkin sangat kaget." ucap Rafi.
"Mereka sudah membenci ku Kak, aku sudah sangat kotor." ucap Tiara.
Rafi sebenarnya sangat kecewa dengan adik nya, namun tidak mungkin juga dia ikut marah, percuma saja semua nya sudah terjadi.
"Yang sabar yah dek." ucap Rafi. Rafi meminta adik nya untuk istirahat, setelah Tiara tenang dia pun langsung keluar untuk menemui Bilmar. Dia sangat tau kalau Adik nya sangat mencintai Bilmar.
Tiara bukan wanita yang sembarangan mau pergi dengan pria lain kalau bukan pria yang dia sukai, selama ini hanya dengan Bilmar jadi Rafi mengira itu adalah Bilmar.
Tidak beberapa lama sampai di tongkrongan Bilmar, dia menarik Bilmar ke parkiran, dia memberikan tinjauan di pipi Bilmar.
"Apa yang terjadi kak? Apa yang kakak lakukan?" tanya Bilmar kaget.
"Kamu kan yang menghamili Adek saya? Kamu yang sudah menghancurkan masa depan nya kan?" tanya Rafi.
"Apa yang kakak bicarakan, aku sudah lama putus dengan Tiara, aku juga tidak pernah macem-macem dengan Tiara." ucap Bilmar.
Rafi tidak percaya dia menghabisi Bilmar sampai babak belur, mungkin kalau bukan orang sekitar yang menahan Rafi, Bilmar sudah Habis.
Rafi sangat emosi meninggal kan Bilmar.
Dia mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments