Mile mulai kedinginan menunggu Tiara yang tidak mau pulang.
"Sudah sangat dingin, apa kamu tidak kedinginan? Bagaimana kalau ibu kamu menunggu di rumah?" ucap Mile. Tiara menoleh ke arah Mile.
"Kalau kamu kedinginan kenapa kamu memberikan jaket kamu pada ku?" ucap Tiara melemparkan jaket nya pada Mile. Mile hanya bisa menghela nafas panjang.
"Kamu akan masuk angin berlama-lama di sini, Besok saya Akan membawa kamu lagi ke sini, asal sekarang kita pulang yah, ini sudah jam Sepuluh malam." ucap Mile.
Tiara juga merasa sudah kedinginan. Akhirnya pun dia mau, namun sebelum pulang Mile mengajak Tiara ke warung yang ada di dekat Danau itu.
"Kita ngapain ke sini? Kata nya mau pulang." ucap Tiara.
"Udah duduk saja! Lagian dingin-dingin seperti ini enak makan Mie rebus yang sangat pedas." ucap Mile. Tiara menghela nafas panjang.
"Aku masih kenyang kamu makan saja." ucap Tiara.
"Eitsss mau kemana? sudah di pesan dua." ucap Mile menahan tangan Tiara. Tiba-tiba Tiara menepis nya.
Dia pun duduk dengan wajah sangat cuek nya. Mile Menghela nafas panjang.
Tidak beberapa lama akhirnya selesai makan, Tiara tidak menghabiskan makanan nya karena tidak suka dengan jajanan di tepi jalan seperti itu. Selama perjalanan mereka tidak ada percakapan sama sekali.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di rumah.
"Maaf yah buk lambat pulang nya." ucap Mile pada buk Rosa.
"Gak apa-apa kok nak, kalian berdua harus banyak mengenal satu sama lain." ucap buk Rosa. Melihat Ibu nya baik pada Mile membuat nya muak.
"Kamu bisa pulang sekarang! Saya mau istirahat ini juga sudah malam." ucap Tiara mengusir Mile.
"Tiara jaga cara bicara kamu! nak Mile lebih tua dari kamu!" ucap Buk Rosa.
Tiara malah pergi meninggalkan mereka.
"Ya udah buk kalau begitu saya pulang dulu." ucap Mile.
"Maafin semua sifat Tiara yang tidak sopan yah nak, ibu jadi Merasa tidak enak." ucap buk Rosa.
"Gak apa-apa kok buk, kalau begitu saya permisi yah." Mile menjabat tangan calon mertua nya dan setelah itu dia pun pergi.
Mile meninggalkan Rumah orang tua Tiara yang sangat besar bagaikan istana itu.
"Tiara! Buka pintu nya." ucap buk Rosa. Tiara membuka pintu.
"Ada Apa buk? Aku tidak memakai pakaian aku mau tidur." ucap Tiara dari dalam. "Ibu mau berbicara sama kamu."
"Besok saja buk, aku capek banget." ucap Tiara.
"Ibu mau bicara Sekarang," ucap buk Rosa terus mengetuk pintu kamar, namun Tiara diam saja akhirnya buk Rosa menyerah dan pergi dari pintu Tiara.
"Huff kapan sih bekas ini hilang semua." Tiara baru saja selesai mandi dia mencoba mengoleskan salep pada bekas-bekas kecupan yang membiru di seluruh tubuh nya.
"Siapa pun pria itu aku harap aku tidak bertemu lagi dengan nya, aku tidak mau bertemu dengan pria itu." ucap Tiara.
Dia membuka ponsel nya. Dia mencoba menelpon nomor Bilmar namun tidak bisa di hubungi sama sekali.
Dia berbaring di ranjang nya sambil memeriksa ponsel nya dia kaget tiba-tiba ada notifikasi dari nomor yang tidak di kenal.
"Simpan nomor ku." isi pesan itu, Tiara Penasaran dia langsung membuka nya dan melihat foto pemilik kontak dan ternyata itu adalah Mile.
Dia pun menyimpan no nya Tampa membalas pesan.
"Pembawa sial" Nama nomor Mile di ponsel Tiara setelah itu dia tidur.
Di tempat lain Mile baru saja mau tidur namun tiba-tiba pintu nya di ketuk.
"Maaf den saya mengganggu istirahat Den Mile, tapi saya mau mengatakannya kalau tiga hari ini Tuan tidak pulang, dia akan menginap di rumah Istri nya." ucap Bibik.
Mile mengangguk.
"Den Mile dari mana sudah larut malam pulang, tadi Tuan bertanya." ucap Bibik. "Saya berkunjung ke rumah Pak Yuda, bukan kah Papah yang menyuruh saya ke sana." ucap Mile.
Bibik hanya diam, mendengar suara Mile yang sangat dingin membuat Bibik itu berhati-hati untuk berbicara.
"Kalau begitu saya akan mengabari tuan kalau den Mile sudah pulang, saya minta maaf." Bibik itu pun pergi. Mile menutup pintu.
"Aku sangat benci pulang ke Indonesia karena ini, Papah tidak pernah menyempatkan waktu untuk ku, bahkan aku baru saja di sini dia sudah mau menginap di sana." ucap Mile.
Tiga hari kemudian Pak Daniel baru saja pulang. Dia melihat Mile yang sedang duduk di pinggir kolam sambil memeriksa laptop nya.
"Selamat pagi anak Papah, lagi apa nak?" tanya Pak Daniel duduk di samping Mile. "Aku sedang memeriksa data-data yang baru saja di kirim sekretaris Papah." ucap Mile.
Pak Daniel tersenyum.
"Papah tidak salah memilih kamu menjadi penerus Papah. Papah sangat Bangga sama kamu, tidak sia-sia semua uang yang papah habis untuk menyekolahkan kamu." ucap Pak Daniel.
Mile hanya diam saja.
"Oh iya besok ulang tahun Mamah kamu, datang yah." ucap pak Daniel. "Aku ada pertemuan dengan klien Papah." ucap Mile. "Kan bisa di tunda Nak, come on jangan seperti itu nak, kamu harus menghargai nya." ucap Pak Daniel.
"Aku akan mengusahakan nya." ucap Mile namun tetap fokus pada laptop nya.
"Bagaimana kamu dengan Tiara? Apa hubungan kalian baik-baik saja? Sudah berapa kali kamu bertemu dengan nya?" tanya Pak Daniel.
"Hubungan kami sangat baik, aku mengunjungi nya tiap hari." ucap Mile. "Jangan berbohong! papah tidak suka pada anak yang berbohong!" ucap pak Daniel meninggikan suara nya.
"Aku menemui nya baru sekali, aku bekerja setiap hari, aku tidak punya waktu untuk mengunjungi nya." ucap Mile.
Pak Daniel menghela nafas panjang.
"Kalau pekerjaan ini membuat kamu tidak mempunyai waktu untuk hubungan kamu, lebih baik tidak perlu di kerjakan, serahkan tanggung jawab ini pada adik kamu." ucap pak Daniel. Mile diam.
"Pergi temui dia sekarang kalau tidak jangan harap kamu mendapat kan apapun dari papah." ucap Pak Daniel.
"Baik Pah, aku minta maaf aku akan segera menemui nya, ijin kan aku menyiapkan pekerjaan ku dulu." ucap Mile. namun tiba-tiba papah nya menutup Laptop Mile.
"Pergi sekarang juga! Dan papah mau kamu datang bersama dia ke acara ulang tahun Mamah kamu." ucap Pak Daniel, Mile tidak bisa mengatakan apapun selain menginyakan semua perintah Papah nya.
Dia siap-siap ke kamar nya dan setelah itu dia berangkat sebelum berangkat dia pamit dulu pada papah nya.
Butuh waktu dua Jam perjalanan ke rumah Tiara. Tidak beberapa lama akhirnya sampai juga.
"Nak Mile, akhirnya kamu sampai juga. Ayo silakan masuk, tadi Papah kamu mengabari kami kamu akan ke sini, Itu sebab nya Ibu tidak berangkat kerja." ucap Buk Rosa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments