Keesokan harinya Tiara bangun dia kaget melihat dirinya di ruangan yang berbeda. Dan tidak mengenakan pakaian sama sekali.
Dia melihat tidak ada orang di kamar itu. Dia segera bangun namun tiba-tiba dia merasa kan nyeri yang begitu hebat di bagian ************ nya.
"Aaa kenapa sangat sakit." batin Tiara dia mencoba mengingat apa yang terjadi tadi malam. Perlahan dia mengingat nya.
"Aaaaaaa.....!!!! Tidak mungkin, tidak mungkin." dia berteriak histeris mengingat kejadian tadi malam. Seketika dia menangis sejadi-jadinya.
"Tidak mungkin, ini hanya mimpi aku tidak mungkin melakukan itu." ucap nya sambil memegang kepala nya dan menekuk kedua lututnya. Dia tampak seperti orang yang ketakutan.
Cukup lama dia menangis dia merasa jijik akhirnya dia ke kamar mandi membersihkan tubuh nya, dia melihat sangat banyak bekas merah di tubuh nya. Dia berusaha menggosok nya berharap hilang namun dia malah melukai diri nya sendiri.
"Aku jijik, aku tidak mau." Tiara tidak berhenti menangis. Di tambah lagi mengingat kejadian malam itu kekasih hati nya tidur dengan Orang lain membuat hati nya semakin hancur.
Dia sangat berharap yang tidur dengan nya tadi malam adalah Kekasih nya, namun dia sangat ingat bau pria itu dengan kekasih nya sangat berbeda.
Wajah nya tidak di ingat oleh nya namun bentuk badan tinggi badan dan juga bau pria itu sangat teringat oleh nya.
"Aku sangat menjijikkan. hiks.. hiks..". dia tidak berhenti menangis.
Setelah selesai mandi dia berjalan perlahan keluar. Dia mengambil pakaian nya yang sudah sobek dan terpaksa dia meminta tolong pada house keeping untuk membantu nya menyediakan pakaian.
Setelah selesai memasang baju dia mau keluar, namun tiba-tiba ponsel nya berdering di Bawah Selimut, Tiara menarik selimut dia kaget melihat darah yang mengenai seprai.
Air mata nya kembali menangis.
"Aku sudah tidak suci lagi." ucap nya dia menjawab telepon dari ibu nya.
"Tiara kamu di mana nak? Kenapa kamu belum pulang? Ini sudah siang kamu janji semalam cepat pulang." ucap Buk Rosa. "Iyah Ibu ini aku mau pulang. Suruh supir jemput aku di alamat yang aku kirim ke Ibu."
"Loh mobil kamu mana nak?" tanya Buk Rosa.
"Mobil aku di bawa sama teman aku buk, buruan jemput aku buk." ucap Tiara.
"Ya udah, ibu yang jemput ke sana yah, kamu tunggu sebentar." ucap Buk Rosa.
Setelah selesai menelpon Tiara sangat merasa bersalah mendengar suara ibunya itu.
Dia beranjak namun dia melihat Jam tangan yang di lantai. Jam tangan pria dia mengambil nya.
"Jam tangan ini pasti milik pria itu." ucap Tiara.
Dia mengambil nya dan turun ke bawah.
Tidak beberapa lama Ibu nya datang.
"Kenapa kamu bisa ada di sini nak? Ini sangat jauh." ucap Buk Rosa. Namun Tiara hanya diam saja.
"Wajah kamu kenapa? Kenapa terlihat sangat sembab, kamu Habis nangis?" tanya Bu Rosa.
Tiara bersandar pada ibu nya.
"Kenapa nak? cerita sama Ibu." ucap buk Rosa. Tiara hanya diam Saja. "Ya udah kalau belum mau cerita, ayo kita pulang." ucap buk Rosa meminta supir jalan.
Selama perjalanan Tiara menangis sampai dia tertidur di pangkuan ibunya.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai di rumah.
"Tiara!! Kamu dari mana saja?" tanya Pak Yuda yang sudah emosi gara-gara putri nya tidak pulang.
"Aku mau istirahat Buk." ucap Tiara. Namun tiba-tiba Pak Yuda menahan tangan Tiara.
"Dari mana kamu?" tanya pak Yuda.
"Aku sudah pulang Ayah! Apa lagi yang ayah mau?" ucap Tiara. "Besok keluarga calon suami akan datang. Jangan kemana-mana lagi." ucap pak Yuda.
"terserah ayah saja, aku sangat lelah aku mau istirahat." ucap Tiara.
Pak Yuda sangat heran melihat putrinya terlihat sangat lemas dan wajah nya sembab.
"Ada apa dengan dia buk?" tanya Pak Yuda. S
istri nya menggeleng kan kepala nya karena tidak tau.
"Huff dia minum di bar semalaman kata mata-mata Ayah, setelah itu dia menghilang begitu saja. Sementara mobil nya masih ada di bar." ucap pak Yuda.
"Ya Allah Nak, kenapa dia bisa mengenal tempat seperti itu? Ibu tidak habis pikir lagi dengan dia." ucap buk Rosa.
"Nah karena itu Ayah mau mempercepat pernikahan nya buk." ucap Pak Yuda.
Di tempat lain Mile baru saja pulang dari kantor dengan Ayah nya tepat jam Lima sore.
"Aku langsung ke kamar Yah Pah." ucap Mile.
"Eh tunggu dulu. Papah mau bilang kalau Besok kamu bertemu dengan calon istri kamu, kalian harus saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu." ucap Pak Daniel.
"Kenapa sangat cepat Pah? Apa tidak bisa Minggu depan Saja? Aku ingin fokus dulu belajar menjadi pemimpin di perusahaan papah." ucap Mile.
"Ikuti aja perintah Papah." ucap Pak Daniel.
"Besok kita ada pertemuan Pah, mana bisa di batalkan." ucap Mile.
"Jangan mencari alasan, semua nya bisa di atasi oleh sekretaris papah, pokoknya kamu siap-siap saja." ucap Pak Daniel.
"Papah tolong Fikir kan lagi." ucap Mile.
"Papah sudah memikirkan nya matang-matang, papah mau di usia Papah yang sudah tua kamu cepat menikah." ucap Pak Daniel.
"Kenapa papah begitu percaya dengan hubungan perjodohan? Sedangkan Papah sama Mamah yang saling mencintai saja tidak bisa bertahan selama nya, apa lagi aku yang dijodohkan." ucap Mile.
"Mile!!! Jangan mencoba membahas masa lalu Papah, ikuti saja perintah Papah kalau tidak kamu akan bernasib sama seperti Mamah kamu. Hidup tanpa harta." ucap Pak Daniel.
Mile pun diam .
"Pergi lah mandi dan setelah itu keluar untuk makan malam." ucap Pak Daniel. Mile pun langsung masuk ke kamar nya.
Keesokan harinya Buk Rosa sedang mendandani Tiara.
"Kamu senyum sedikit dong nak, kalau kamu Cemberut terus bagaimana bisa kelihatan cantik?" ucap Buk Rosa. Tiara Pun memaksa kan untuk senyum.
"Ibu sangat senang deh akhirnya kamu bertemu dengan calon suami kamu. Ibu yakin kamu pasti langsung suka, dia juga sangat tampan." ucap Buk Rosa.
"Aku tidak tau tujuan hidup apa, aku sudah hancur, aku juga tidak tau keluarga calon suami ku menerima ku atau tidak." batin Tiara.
Setelah selesai buk Rosa pun keluar, di luar Kakak nya Rafi sudah menunggu dan juga Ayah nya.
"Di mana Tiara buk? Kenapa tidak ikut keluar?" tanya Rafi.
"Seperti nya dia butuh mempersiapkan diri dulu, biar kan saja Dulu di kamar." ucap buk Rosa.
"Aku melihat nya dulu yah buk " ucap Rafi.
Rafi melihat Tiara yang duduk di pinggir kasur.
"Wahh Kamu sangat cantik sekali adikku." ucap Rafi duduk di samping Tiara.
Ayo dong like, komen dan vote sebanyak-banyak, jangan lupa rate nya juga yah bintang lima pokoknya, maksa nih 😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments