"Ngomong-ngomong boleh gak minta nomor kamu? Siapa tau ada yang penting atau acara seperti ini, aku bisa langsung mengabari kamu, kalau kamu mau aku jemput kamu juga." ucap Roy.
Tiara tersenyum.
"Boleh." ucap Tiara sambil memberikan nomor nya pada Roy
"Save yah nomor aku." ucap Roy, Tiara tersenyum.
"Tapi ngomong-ngomong kamu sangat berbeda yah dengan kakak kamu." ucap Tiara.
"Berbeda kenapa?" Tanya Roy.
"Kamu sangat ramah, kamu juga sangat pandai berbicara dengan lawan berbicara, sementara Mile dia terlihat sangat dingin, berbicara saja suara nya sangat berat." ucap Tiara.
Roy tersenyum.
"Mungkin kamu kurang mengenal nya, kepribadian nya memang sangat lah dingin." ucap Roy.
"Aku salut deh sama kamu, dia sudah sangat cuek sama kamu, seperti tidak menghargai kamu Tapi kamu tetap saja tersenyum Saat menceritakan dia." ucap Tiara.
"Dia adalah kakak kandung ku, mana bisa aku membencinya seperti yang dia lakukan pada ku." ucap Roy.
"Memang nya dia kenapa bisa membenci kamu? Kan kamu adalah Saudara kandung nya."
"Cerita nya panjang, inti nya dia tidak pernah suka pada Ibu ku, karena Ibu kami berbeda dan juga Papah Lebih dekat dengan ku." ucap Roy.
"Oohhh begitu yah, berarti ibu kamu adalah istri kedua Papah kamu?" ucap Tiara, Roy mengangguk.
"Tiara ayo pulang! Ini sudah jam Sepuluh malam." ucap Mile.
Kedua nya menoleh ke arah Mile.
"Ya udah kalau begitu aku pulang duluan yah, senang bisa berkenalan dengan kamu." ucap Tiara. Roy tersenyum.
"Aku juga senang bisa berkenalan dengan perempuan yang ramah seperti kamu, kabarin yah kalau sudah sampai di rumah." ucap Roy. Tiara mengangguk.
Dia melambaikan tangan dan pergi mengikuti Mile dari belakang.
"Pah kami ijin langsung pulang yah, soal nya rumah Tiara sangat jauh dari sini, tidak enak kalau Buk Rosa sampai menunggu." ucap Mile.
"Loh kok cepat banget sih? Ayo Makan dulu atau minum." ucap Buk Vina.
"Terimakasih Tante tapi ini sudah sangat malam, Ibu sama Ayah pasti khawatir." ucap Tiara.
"Oohh begitu yah, ya udah kalau begitu anterin dia pulang Mile, hati-hati yah. Makasih sudah mau datang." ucap Buk Vina memeluk Tiara.
"Sampai berjumpa lagi Tante, Pak." ucap Tiara. Mereka pun meninggalkan acara yang masih sangat ramai.
"Huff kenapa kamu menjodohkan dia sama Mile sih sayang? Lebih cocok dengan Roy, kamu lihat sendiri dia sangat akrab dengan Roy." ucap Vina pada pak Daniel.
"Sudah lah jangan terlalu membedakan mereka! Kedua nya sama-sama anak ku, aku hanya ingin melihat Mile ada yang jagain dan dia lebih bagus mempunyai Istri dan setelah itu baru Cocok jadi pewaris kekayaan ku." ucap Pak Daniel.
"Huff kamu selalu mengutamakan Mile, Roy selalu kamu lupakan, ingat yah dia juga anak kamu." ucap buk Vina.
"Iyah aku sudah mengatur semua nya, lagian aku sudah memberi kan Beberapa saham pada Roy, apa Lagi yang kurang?"
"Saham yang kamu berikan pada Roy tidak sebesar milik Mile." ucap Buk Vina.
"Sudah lah Vina! Kamu tau sendiri aku merintis semua nya ini di saat dia masih di kandungan, jadi wajar saja ini adalah rejeki nya, Lagian aku tidak Akan langsung lepas tangan, kalau dia tidak mengikuti perintah ku dia akan di tendang dari keluarga Keratin Ini!" ucap Pak Daniel.
"Oohhh begitu yah, ya udah deh terserah kamu saja," ucap buk Vina.
Tiara masuk ke dalam mobil.
Sementara Mile menjawab telepon sebentar di luar.
"Ting!!!" bunyi pesan masuk ke dalam ponsel Tiara.
Tiara membuka nya ternyata pesan dari Roy.
"Bilang pada kak Mile agar tidak menggunakan kecepatan tinggi, karena dia membawa seseorang bidadari yang cantik." ucap Roy.
Tiara senyum-senyum sendiri, Mile masuk ke dalam mobil dan melihat Tiara yang senyum-senyum sambil membalas pesan Roy.
"Pasang Sabuk pengaman kamu agar aman selama perjalanan." ucap Mile. Namun Tiara tak juga mendengar nya, Mile mau memasang nya namun tiba-tiba Tiara terkejut.
"Kamu mau ngapain? Jangan macem-macem yah!" ucap Tiara mengancam.
"Saya bilang dari tadi pasang Sabuk pengaman kamu!" ucap Mile. "Aku tidak mendengar nya, kamu bisa mengulangi nya lagi tidak perlu ambil kesempatan mau memasang Sabuk pengaman!" ucap Tiara.
Mile hanya menghela nafas panjang sambil menghidupkan mobil.
Mile menoleh ke arah Tiara yang dari tadi sangat fokus pada ponsel nya. "Kamu akan pusing kalau bermain ponsel saat di perjalanan." ucap Mile.
Lagi-lagi Tiara mengabaikan nya.
Satu jam perjalanan, Mile berhenti di sebuah Cafe untuk membeli kopi agar tidak terlalu mengantuk.
"Kamu tidak ingin minum?" tanya Mile. Namun ternyata Tiara sudah ketiduran. Mile melihat ponsel Tiara masih hidup, dia melihat ternyata Tiara berbalas pesan dengan Roy terlihat sangat akrab.
Mile mematikan ponsel nya dan langsung menyimpan nya. Dia memberikan bantal menopang kepala Tiara dan setelah itu turun.
Tiara merasa mobil berhenti cukup lama dia akhirnya terbangun, dia melihat ke arah luar dan ternyata Mile sedang mengopi di depan Cafe. Seperti nya dia sengaja agar Tiara tidak panik.
Tiara mengingat rambut nya yang lepek karena tidur, dia melihat bantal yang jatuh. Tidak beberapa lama dia keluar.
"Kamu sudah bangun?" ucap Mile.
"Kamu lihat sendiri kan aku sudah bangun, gak usah nanya lagi deh." ucap Tiara sambil duduk di samping Mile.
"Buk tolong cappucino nya satu lagi yah." ucap Mile.
"Aku gak minum itu, aku gak suka." ucap Tiara.
"Tapi hanya itu yang tersedia di sini," ucap Mile.
"Lagian kamu ngapain singgah di tempat seperti ini sih? Sudah sepi tidak ada menu lain!" ucap Tiara kesal.
"Kalau kamu tidak mau duduk di sini, lebih baik masuk ke dalam mobil lagi!" ucap Mile langsung memasang wajah datar nya.
Tiara akhirnya pasrah, melihat Mile sangat menikmati kopi nya, akhirnya dia tergiur dan meminum kopi nya.
"Di sini sangat dingin yah." ucap Tiara.
Mile dengan baik hati Membuka Jas nya.
"Eh mau ngapain?" tanya Tiara.
"Kata nya kedinginan, ini mungkin bisa membantu sampai mata saya tidak mengantuk lagi." ucap Mile.
Tiara mengambil dan memasang nya sendiri.
"Huff kenapa rumah Tante Vina sangat Jauh." ucap Tiara kesal.
Tidak beberapa lama akhirnya Mile kembali Segar. Mereka pun berangkat.
Tidak beberapa lama di mobil Tiara sudah tidur lagi.
Mile terus menyetir mobil, namun baru Tiga puluh menit dia sudah mengantuk lagi tiba-tiba dia rem mendadak. Tiara terbangun.
"Ada apa? Kamu menabrak apa?" tanya Tiara panik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments