Mile membuka high heels Tiara yang sudah rusak.
"Aaa.. Sakit tau!! Pelan-pelan." ucap Tiara meremas pundak Mile yang jongkok di depan Tiara.
"Ini hanya sedikit sakit." ucap Mile sambil memijit kaki Tiara dengan pelan. "Ini sangat sakit tau." ucap Tiara marah. Mile dengan sabar memijit-mijit kaki Tiara.
Tiara melihat tangan nya yang pundak Mile dia langsung melepaskan nya. "Hanya keseleo, sebentar lagi pasti sembuh. Bawa ke klinik agar di balut." ucap Mile.
Mile berdiri. "Kalau begitu kamu bisa pulang sendiri kan?" tanya Mile. "Kamu gak lihat pergelangan kaki ku sakit seperti ini? Aku gak bisa nyetir sendiri." ucap Tiara.
"Kalau begitu saya akan memesan Taksi." ucap Mile.
"Dasar pria tidak tanggung jawab! Aku adalah calon istri kamu, namun bisa-bisa nya kamu membiarkan aku pulang dengan Taksi?" ucap Tiara.
"Saya sedang kerja di sini, klien ku sudah menunggu di dalam." ucap Mile. Tiara menoleh ke dalam.
"Ya udah deh, aku tunggu kamu siap kerja saja, aku tidak mau pergi dengan Taksi." ucap Tiara.
Mile menghela nafas panjang.
"Kalau begitu tunggu sebentar di sini." ucap Mile dia pun langsung masuk ke dalam.
"Huff dasar Bilmar berengsek! Karena dia kaki ku jadi sangat sakit." ucap Tiara. Mau berjalan saja dia tidak kuat.
Satu jam setengah sudah berlalu, Mile baru saja selesai.
"Lama banget sih! Aku sudah bosan duduk di sini dari tadi." ucap Tiara.
"Tadi cukup lsma membahas pekerjaan nya," ucap Mile.."Ah sudah lah, aku tidak mau tau. Anterin aku ke klinik dulu." ucap Tiara.
Mile membantu Tiara berjalan.
"Hati-hati!" ucap Mile pada Tiara. Tidak beberapa lama akhirnya sampai di klinik.
Kaki Tiara sudah di balut dia pun bisa keluar.
"Tidak mungkin saya mengantar kan kamu pulang ke rumah, Saya sudah mengabari buk Rosa dia yang akan datang menjemput kamu." ucap Mile.
Tiara mengangguk. "Saya pulang duluan." ucap Mile.
Dia langsung pergi meninggalkan Tiara yang masih kesakitan.
"Huff coba saja kalau Ayah nya yang memerintah kan untuk m ngantarin aku pulang dia pasti melaksanakan nya. Sejauh apapun dia pasti mau mengantar kan nya." ucap Tiara.
Sesampainya Buk Rosa dan pak Daniel mereka langsung mencari Tiara.
"Tiara! Kamu kenapa bisa seperti ini nak?" tanya buk Rosa.
"Ini hanya kecelakaan biasa Buk." ucap Tiara.
"Sudah jelas besok adalah acara pertunangan kamu, masih Saja keluar! Kamu tidak bisa di larang sama sekali!" ucap Pak Yuda marah.
"Sudah Ayah jangan marah di sini, malu ada yang dengar, sekarang kita pulang saja." ucap buk Rosa menenangkan suami nya.
Di Rumah Pak Daniel..
"Mile, Papah sudah mengurus semua nya besok tinggal melangsungkan Acara pertunangan kamu. Kamu sudah siap kan?" tanya pak Yuda pada Mile yang duduk di ruang tamu.
Mile menoleh ke arah Papah nya.
"Apa kah mamah tidak di undang? Mau bagaimanapun dia adalah ibu kandung ku Pah." ucap Mile.
"Jangan berbicara soal Mamah kamu! Papah tidak ingin melihat wajah nya, dia sudah meninggal kan Kita dari dulu." ucap pak Daniel.
Mile diam.
"Pertunangan, atau pernikahan kamu dia sama sekali tidak di undang, Mamah Vina lah yang akan menjadi Mamah kamu." ucap Pak Daniel.
"Papah hanya mau mengatakan itu saja, jangan membahas Mamah kamu lagi pada Papah, jangan mencoba untuk mengundang atau berkomunikasi dengan nya!" ucap pak Daniel.
"Baik Pah." ucap Mile. Papah nya pun pergi masuk ke dalam kamar nya.
Bibik Ja baru datang membawa Teh untuk Mile.
"Minum dulu den." ucap Bibik. Mile mengucapkan terimakasih.
"Den yang sabar yah menghadapi Tuan." ucap Bibik. Mile mengangguk. "Tuan pasti marah-marah terus kalau di bahas soal Ibu, lebih baik jangan membahas nya den." ucap Bibik.
Mile hanya diam saja.
"Ya udah kalau begitu Bibik ke dapur dulu yah den. Den Mile Istirahat yah, Besok adalah acara pertunangan Yang tentu nya pasti sangat melelahkan." ucap Bibik.
"Iyah Bik, Bibik juga istirahat lah." ucap Mile.
Di malam hari. Tiara berbaring di kasur nya. dia menonton Film barat kesukaan nya.
Namun tiba-tiba dia merasa bosan, dia mengingat besok sudah hari pertunangan nya.
Dia melihat ponsel nya ada notifikasi dari Roy. Sudah banyak namun dia baru mau membalas nya.
Baru saja melihat melihat pesan Roy langsung menelpon nya.
"Halo.." sapa Tiara.
"Kamu kenapa tidak membalas pesan ku dari tadi?" tanya Roy.
"Aku baru saja pulang." ucap Tiara.
"Oohhh, kamu baik-baik saja kan?" tanya Roy.
"Humm aku baik-baik saja, kaki ku keseleo dan sekarang sedikit sakit." ucap Tiara.
"Kok bisa? Kamu kemana tadi?" tanya Roy.
"Tidak perlu membahas nya, aku tidak mau membahas nya lagi." ucap Tiara.
"Ya udah, kalau begitu kamu istirahat yah." ucap Roy.
Tiara menginyakan dan mematikan sambungan telepon.
"Apa yang harus aku lakukan agar pertunangan tidak jadi Besok?" batin nya.
"Tapi mustahil aku bisa mengelak, kalau aku melawan Ayah pasti akan Marah besar." ucap Tiara, dia pun memilih untuk tidur, pasrah dengan keadaan.
Keesokan harinya Tiara bangun tiba-tiba karena merasa perut nya sakit dan mau muntah. Dia langsung berlari ke kamar mandi.
Cukup lama dia di wastafel mengeluarkan semua isi yang di perut nya, perut nya juga sakit dia memilih buang air besar terlebih dahulu.
Satu jam kemudian dia baru keluar dari kamar, dia merasa badan nya sudah sangat Lemas dia berbaring sebentar namun dia tidak bisa tidur dan keluar dari kamar.
Keluar kamar dia melihat rumah sudah di tata dengan rapi, dia turun dan melihat dekorasi untuk pertunangan nya nanti.
"Aku sama sekali tidak menyukai ini, bukan acara paksaan seperti ini yang aku mau!" ucap nya.
"Eh Non Tiara sudah bangun? MUA nya sudah menunggu di ruangan bawah untuk merias non Tiara." ucap Bibik.
Tiara mengangguk, namun sebelum ke ruangan itu dia makan dulu, dia mengisi perutnya yang sudah kosong.
"Wahh tumben-tumbenan banget kamu bangun jam segini dek? Seperti nya kamu tidak sabar untuk bertunangan dengan Mile." ucap Rafi.
Tiara hanya diam saja. "Kenapa wajah kamu terlihat sangat pucat? Apa kamu sakit?" tanya Rafi, Tiara menggeleng kan kepala nya.
"Aku pucat mungkin karena Gugup." ucap Tiara.
"Ya udah kalau begitu aku menemui MUA nya dulu." ucap Tiara meninggalkan meja makan.
"Apa yang terjadi pada nya Bik?" tanya Rafi.
"Kurang tau Den. Mungkin Non Tiara masih belum siap. Bisa jadi semalaman tidak bisa tidur." ucap Bibik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments