sudah berjam jam Adinda berada di kantor suaminya, dan dia memutuskan untuk kembali kerumah saja
"sayang, lebih baik aku pulang saja ya." ucap Adinda kepada Satria
"lho memang kenapa? kamu lelah? atau bosan?." tanya Satria
"tidak, aku hanya ingin dirumah saja." balas istrinya
"apa kamu sakit?." Satria menjadi khawatir
"hei sayang, aku tidak apa apa. aku hanya ingin pulang." kata Adinda manja
"ya sudah kau pulang saja, biar supir yang mengantarmu." ucapnya
"ah terimakasih, padahal kau tidak perlu repot repot menyuruh supir untuk mengantar ku sebab aku bisa pulang sendiri." jawab Adinda
"aku tidak akan mengizinkan nya sayang, ya sudah aku antar kamu sampai mobil."
Satria menggandeng istrinya menuju mobil, dan disana sudah ada supir yang satria maksud, ia bernama Rahman.
"siang nona, mari saya antar." kata Rahman sopan
"siang pak, terimakasih."
kemudian Satria mencium kening istrinya serta mengucapkan hati hati dijalan, lalu Rahman membuka kan pintu untuk Adinda dan langsung melajukan mobil tersebut.
ditengah perjalanan Adinda meminta Rahman untuk berhenti disebuah toko makanan karena setahu Adinda lemari pendingin dikamar nya sudah tidak tersedia cemilan.
"pak didepan toko itu kita berhenti dulu ya, saya mau beli sesuatu." ucap Adinda
"baik nona." balas Rahman
Rahman menghentikan mobilnya tepat didepan toko, ia juga membukakan pintu mobil tersebut
"pak Rahman tunggu disini saja ya, biar saya yang kedalam, cuma sebentar kok." kata Adinda pada Rahman
"siap nona." jawabnya
Adinda pun segera masuk kedalam dan memilih beberapa makanan, setelah sudah selesai memilih ia segera menuju kasir untuk membayar nya.
ketika Adinda sedang menuju keluar ada seorang laki laki memakai pakaian hitam dan kacamata hitam, dia mengikuti Adinda dari belakang, ternyata laki laki itu sudah mengikuti nya sedari tadi dan ia mencari waktu yang tepat untuk membawa Adinda.
belum sempat membuka pintu mobil, punggung Adinda lebih dulu dipukul dengan laki laki itu, hal tersebut membuat Adinda lemas dan jatuh tak sadarkan diri. kemudian laki laki berkacamata hitam itu menggendong Adinda kedalam mobil nya yg tak jauh dari toko tersebut.
pak Rahman yg baru saja datang karena habis membuang air kecil di toilet dekat sana langsung bertanya tanya mengapa ada belanjaan makanan yang berantakan di samping pintu mobilnya.
ia menunggu Adinda keluar dari toko itu, namun sekian lama dia menunggu Adinda tak juga datang, dengan rasa penasaran pak Rahman pun masuk kedalam toko lalu mencari Adinda, tapi ternyata Adinda sudah tidak ada, pak Rahman panik karena takut istri tuan nya menghilang, apa lagi dengan makanan berantakan yang baru saja dia lihat tadi.
Rahman segera menghubungi tuan nya, untungnya dengan cepat Satria mengangkat panggilan itu.
"ada apa?." tanya Satria
"anu tuan, nona Adinda." jawab Rahman panik
"ada apa dengan istri saya? cepat jelaskan!." kata Satria yang mulai khawatir kepada istrinya
"nona tuan, nona menghilang." jelas Rahman gugup
"APA?!!! bagaimana bisa istri saya menghilang?! ceritakan kejadian yang sebenarnya sekarang!!."
"tadi nona meminta saya untuk berhenti disebuah toko, dan saat saya sudah menghentikan mobilnya persis didepan toko nona Adinda melarang saya untuk ikut masuk tuan, dia bilang sama saya bahwa hanya sebentar, lalu saya meninggalkan nona Adinda di dalam toko untuk membuang air kecil karena saya tidak bisa lagi menahan nya, setelah saya kembali saya melihat ada beberapa makanan yang terjatuh di samping mobil dan saya memeriksa nona Adinda kedalam tapi ternyata tidak ada tuan, maafkan saya." Rahman memohon
"dasar bodoh!!!!!!."
Satria mematikan panggilan tersebut dan segera menghubungi asisten nya untuk mencari tahu apa yang terjadi pada istrinya.
ditempat lain Fenom berhasil melakukan tugas nya, ia membawa Adinda ke sebuah tempat dimana Jonatan sudah lama menunggu nya disana.
"lama sekali kamu, tapi bagus kalau kamu sudah berhasil membawa wanita ini kehadapan ku." ucap Jonatan
Jonatan sengaja menyuruh Fenom untuk membawa Adinda ke sebuah tempat agar dia bisa membuat keadaan seakan Adinda sedang tidur berdua bersama nya.
"Fenom, cepat ambil fotonya sebelum wanita ini membuka kedua matanya." kata Jonatan pada asisten nya
kemudian Jonatan mendekatkan tubuhnya dengan Adinda dan menarik tangan Adinda agar terlihat seperti sedang memeluk Jonatan
"tuan, aku sudah mengambil foto nya." ucap Fenom
"coba ku lihat, baguss. kita tunggu saja tanggal main nya." balas Jonatan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Hidayati Hidayati
thorrrr kenapa jonathan jahat sekali......m
2022-01-26
0
Neti Jalia
10 like untukmu🤗🙏
*hujan dibalik punggung
*suamiku Ceo ganas
2021-05-28
1
Muniroh 457
Jonathan pasti kena karmanya
2021-02-06
1