Pagi pagi sekali Adinda sudah rapih, dia juga sudah membereskan ruangan nya
kemudian kepala pelayan di rumah itu menemui Adinda dengan membawa perintah dari tuan Tio.
tok..tok..tokk
"yaaa tunggu sebentar." Adinda segera menuju pintu kamar nya dan melihat siapa yang datang
"selamat pagi nona, maaf mengganggu." ucap kepala pelayan itu yang bernama Romi
"ada apa pak?." tanya Adinda
"nona dipanggil oleh tuan Tio dan beliau menunggu anda di ruangan nya." jawab pak Romi
"oh kalau begitu saya langsung segera ke sana."
Adinda langsung menuju lantai pertama dimana ruangan Tio Anggara berada.
"permisi.." ucap Adinda dibalik pintu ruangan tersebut
"masuk nak." katanya
"ada apa tuan memanggil saya kemari? apakah ada yang harus saya bantu?." tanya Adinda
"tidak ada, duduklah, saya ingin berbicara serius sama kamu."
ada apa ya.. tidak biasanya tuan Tio memasang ekspresi seserius itu. dalam hati Adinda
"jadi begini nak, apakah kamu berkenan jika saya menikahkan kamu dengan putra saya?." tanya Tio Anggara terhadap Adinda
"maaf apa saya boleh bertanya untuk apa anda menikahkan saya dengan putra anda tuan?." jawab Adinda penasaran
"saya ingin kamu aman nak bersama nya, saya ingin melihat mu memiliki kebahagiaan, jika awalnya kau merasa biasa saja dengan dia, kau bisa belajar untuk membangun kebahagiaan itu perlahan lahan. dari dulu saya berniat untuk menjodohkan mu dengan putra tunggal saya ketika kamu dewasa." ucap nya penuh harapan
bagaimana mungkin aku menikah dengan nya, bahkan tidak berdasarkan cinta sedikitpun. tapi dengan semua yang diberikan oleh orang tua nya apa aku masih pantas menolak? aku benar benar tidak ingin menyinggung perasaan nya, ibu dan tuan begitu baik padaku. batin Adinda
"gimana nak? apa kau berkenan?." tanya Tio sekali lagi
"i..iyaa tuan saya berkenan." jawab Adinda
detik itu juga terlihat senyuman di wajah Tio Anggara. dia langsung memanggil pak Romi untuk menyuruh Satria menghadap nya.
lalu beberapa menit kemudian Satria datang
"ada apa pah?." tanya Satria
"duduk, akan papa jelaskan." ucap Tio kepada putranya
kemudian Satria menuruti perintah papa nya, dia segera duduk dan mendengarkan setiap detail yang dijelaskan oleh Tio.
"jadi begini, tadi papa sudah bertanya kepada Adinda tentang perjodohan yang sudah papa buat dari kalian kecil, Adinda menyetujui jika dia menikah dengan mu. bagaimana dengan mu?." tanya Tio kepada putranya
"tapi apa ini tidak terlalu cepat?." jawab Satria
"Satria, apa kamu tidak melihat papa yg sudah tua seperti ini? papa ingin kamu bersama dengan Adinda, bahagiakan dia nak. papa yakin Adinda bisa menjadi yg terbaik di hidup kamu." katanya
Satria pun tak bisa menolak keinginan papa nya tersebut, dalam hati kecil Satria sebenarnya dia juga memiliki perasaan untuk Adinda, karena masa lalu Adinda yg membuat Satria harus memberi banyak perhatian dan itu membuat dirinya menaruh hati pada perempuan tersebut.
"ya udah pa kalau begitu aku ikut saja perintah papa, aku permisi dulu mau berangkat ke kantor." ucap Satria
setelah Satria pergi ke kantor ditemani oleh asisten nya, tuan Tio Anggara menanyakan tentang pekerjaan kepada Adinda
"Adinda, apa kamu tidak berangkat kerja?."
"tidak tuan, hari ini adalah jadwal libur kerja saya." jawab Adinda
ya, Adinda bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan Lee, dari dulu tuan Tio telah menyuruhnya untuk masuk kedalam perusahaan Anggara namun Adinda selalu saja menolak dengan alasan beliau sudah banyak memberi sesuatu yang berharga untuknya.
"oh yasudah kalau seperti itu, jangan lupa sarapan ya nak, tanyakan pada Novi dia membuat masakan apa hari ini, jika kamu tidak menyukainya suruh dia mengganti menu makanan tersebut." kata Tio Anggara
"iyaa tuan terimakasih, saya pamit ke kamar dulu." Adinda menjawab
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Selviana
mampir juga di novel aku yaitu MENANTU PRIA
2021-06-14
0
Uli Ciombink
msih nyimak
2021-03-12
0
피롷
bagus thor ceritanya tpi kok manggil tuan sih....trus jga knpa romi pke embel2 pak sdangkan utk tio ga pke embel2 pak???
2021-02-24
0