ketika Adinda sudah ditangani oleh dokter, Satria menghubungi Farel untuk benar benar menuntaskan masalah ini.
"cari tau semuanya tentang istriku yang sempat menghilang." katanya
"baik tuan."
Satria bertanya kepada dokter tentang keadaan istrinya
"bagaimana dok?." kata Satria
"istri tuan tidak kenapa napa, hanya saja dia butuh istirahat dan tidak boleh terlalu banyak memikirkan sesuatu, itu akan bermasalah pada kesehatan nya nanti." jelas dokter
"baik, terimakasih."
"sama sama tuan, kalau begitu saya permisi." balas dokter tersebut
Satria menghampiri Adinda yg sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, ia selalu memegangi tangan istrinya dan tak pernah melepaskan nya
sayang, apa yang sebenarnya terjadi. batin Satria
kini air mata nya mulai terjatuh mengingat bagaimana tadi dirinya melukai perasaan Adinda
aku minta maaf sayang, aku terlalu kasar pada mu.
Satria menciumi punggung tangan istrinya.
kini sudah mulai sore, Adinda pun akhirnya tersadar..
"aku dimana?." katanya letih
"aku senang kau sadar, saat ini kamu sedang berada dirumah sakit." jawab Satria mengelus kepala istrinya.
Adinda mulai mengingat ngingat kejadian tadi, dan air mata nya mulai menetes lagi.
"jangan menangis, aku sungguh benar benar minta maaf." balas Satria
"tidak apa apa, aku tau kau emosi karena melihat ku tidur bersama nya." ucap Adinda
tidak lama kemudian ponsel Satria berbunyi
tringg..tringg..tringg
"ya? ada kabar apa?." tanya Satria
"saya sudah menemukan info tentang istri tuan." jawab Farel
"jelaskan."
"jadi istri tuan saat itu diculik oleh laki laki bernama Fenom, dia adalah asisten kepercayaan nya tuan Jonatan, Jonatan sengaja merekayasa semua foto foto itu, sebenarnya istri tuan tidak tidur dengan nya, dan soal sikap istri tuan yang tiba tiba berubah juga karena ulah Jonatan, dia mengancam istri tuan tentang keselamatan tuan, karena itu istri tuan menurut untuk menjauhi tuan agar tuan tidak dalam bahaya, lalu yg mengirim foto itu adalah Fenom." Farel menjelaskan
"sialan, berani berani nya dia mempermainkan keluarga ku!! urus mereka dan beritahu aku jika kau berhasil memberinya beberapa pelajaran." balas Satria
"baik tuan kalau begitu saya tutup dulu panggilan nya." ucap Farel
Satria saat ini merasa sangat sangat bersalah dengan istrinya, ia bahkan tak sadar dengan beberapa kata yang dia ucapkan hingga membuat sang istri jatuh pingsan. ia segera memeluk istrinya yang terbaring itu dan menciumi pipi hingga keningnya.
"sayanggg, ku mohon maaf kan aku." Ucap Satria penuh permohonan
"tidak perlu seperti ini, aku lebih baik menderita daripada melihat mu berada dalam bahaya." kata Adinda membuat hati Satria seakan teriris iris, ia sangat kecewa dengan dirinya sendiri, karena dirinya sudah menyakiti hati perempuan yang dia sayangi.
"sekali lagi maaf kan aku, lupakan perkataan ku tadi, aku berjanji tak akan mengulangi nya."
balas Satria
"apa kau sudah makan? dan kenapa kau tak berangkat kekantor ?." tanya Adinda
"aku tidak nafsu makan, karena kamu tidak menemaniku disana." jawabnya
"kau rindu aku temani?." Adinda meledek suaminya
"benar benar ya kau ini." Satria mencubit hidung Adinda dan mulai tertawa bersama
"aku sangat mencintai mu Satria." kata Adinda
"aku juga sangat mencintai dirimu." Satria mulai mendekatkan wajahnya dengan Adinda, dan ia mulai berciuman mesra diatas ranjang rumah sakit itu
saat Satria ingin membuka kancing pakaian istrinya, Adinda langsung menolak
"Satria?!! ini rumah sakit, aku tidak mau melakukan nya disini." ucap Adinda
"aku tidak sabar, nanti kita lanjutkan dirumah ya sayang." jawab Satria memamerkan gigi putihnya
Adinda tertawa melihat tingkah suaminya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Stefani Pandita
Tooor bikin yg enqk d baca ia,smgaa jonataan cepat d bereskqn.
2021-08-10
0
Nona Cherry Jo
ceritanya bagus, tpi terlihat sangat terburu-buru...
2021-04-01
1
Nia Yusniah
untung masalahx cepat selesai,tp harus hati2 banyak yg iri
2020-11-16
2