masak bersama dengan ibu mertua

mereka segera membersihkan dirinya dikamar mandi, setelah selesai Adinda keluar dari ruang ganti dengan memakai piyama di tubuhnya.

ini merupakan malam pertama bagi Satria dan Adinda.

"sayang, cepat kemari aku tidak sabar ingin tidur bersama mu." ucap Satria membuat Adinda tertawa kecil

"iya sebentar sayang." jawab Adinda

lalu mereka segera menaiki ranjang dan tidur berhadapan

"apa kau bahagia menikah dengan ku?." tanya Satria membuat mata Adinda yang tadinya terpejam menjadi terbuka

"mengapa kau bertanya seperti ini? aku tentu bahagia menikah dengan mu."

"aku berjanji agar selalu membahagiakan mu dan melindungi mu." kata Satria

Adinda yang mendengar nya begitu senang dan kini ia mulai memeluk suami nya itu hingga mereka tertidur pulas bersama.

ditempat lain Monic sedang memikirkan cara agar bisa mengambil hati Satria

dengan cara apa agar dia mau menerima ku? aku tidak boleh kalah dengan wanita itu, aku lebih dulu mencintai Satria, tapi kenapa malah wanita itu yang menjadi istrinya?!! aku sungguh tidak terima. dalam hati Monic

"aku harus menghubungi teman ku, supaya dia mau membantu memikirkan rencana apa yang cocok untuk hal seperti ini." gumam nya

kemudian Monic menghubungi teman nya itu, dan teman nya bersedia untuk membantu Monic mendapatkan hati seorang Satria.

esok pagi Monic berencana untuk mencari tahu kemana Adinda pergi, kebetulan Monic sedang tidak ada pemotretan, jadi dia bisa menjalankan rencana nya dengan tenang.

***

Tania Anggara bangun dari tidurnya, dia melihat jam bahwa sudah menunjukan pukul 05.00 pagi

ia segera membasuh wajah nya dan menuju dapur untuk membuat kan makanan.

"Desi?." panggil Tania

"iya nyonya ada apa?." tanya Desi

"pagi ini biarkan saya yang memasak untuk suami, anak dan juga menantu saya." ucapnya

"baik nyonya."

tidak lama kemudian Adinda pun ikut terbangun, ia melihat suami nya yang masih terlelap dalam tidurnya dengan posisi memeluk Adinda.

Adinda mencoba melepaskan pelukan Satria dan menuju kamar mandi.

berapa menit kemudian ia sudah rapih dan segera turun ke bawah menuju dapur untuk memasak makanan Satria nanti.

ketika di dapur Adinda melihat ibu mertua nya yang sedang sibuk menyiapkan bahan makanan

"ibu?? sedang apa disini?." tanya Adinda

"kamu sudah bangun sayang, ibu sedang menyiapkan bahan memasak karena ingin membuatkan nya untuk kalian." kata Tania

"apa tidak sebaiknya ibu beristirahat saja, biar aku yang menggantikan nya." Adinda menjawab

"tidak usah nak, ibu kan nanti akan kembali lagi ke Singapura dengan papa mu, jadi ibu ingin memasak pagi ini untuk kita makan bersama."

"ya sudah kalau begitu, aku bantu ya." ucap Dinda

lalu mereka memasak makanan itu bersama sama, dan menyiapkan nya di atas meja makan.

"ibu aku permisi dulu ingin membangunkan suami ku." kata Adinda kepada Tania

"oh iya nak silahkan."

Adinda segera menuju kamar nya dan membangun kan Satria yang masih tertidur

"sayangg?? bangunn, ini sudah pagi." ucap Adinda lembut

"sayang bangun lah, aku dan ibu sudah memasak sarapan untuk mu." katanya lagi yang mulai menciumi pipi suami nya itu

Satria pun terbangun saat istrinya memberi ciuman ciuman kecil di pipi nya.

"sayang.." panggil Satria

"ya aku disini, ayo bangun." Adinda kini mencubiti pipi Satria

"iyaa iyaa aku bangun, kau wangi sekali sayang." kata Satria

"bagaimana tidak, aku sudah mandi sejak 1jam yang lalu, jadi sekarang saat nya kau yang mandi."

"hmmm nanti saja ya." ucap Satria manja

"ih, aku dan ibu sudah membuatkan makanan untukmu ayo bangun sayangg, mandilah aku akan menunggu mu di ruang makan." jawab Dinda

"aku akan mandi jika kau menemaniku."

"tidak. aku sudah mandi, jika kau masih mau tertidur disini dan tidak mandi juga, baik lah aku akan makan bersama pak Romi saja. berduaaa." kata Adinda

Satria yang mendengar ucapan istrinya itu langsung berdiri dan cepat cepat menuju kamar mandi, dia tidak ingin jika istri nya makan bersama dengan pak Romi.