tidak lama setelah itu Adinda terbangun, dia melihat Jonatan berada didepan nya.
"pak Jonatan? mengapa anda berada disini? dan dimana saya?." kata Adinda yang penuh tanya
"kamu berada di suatu tempat yang jauh, atas perintah dari ku Fenom membawa mu kesini."
"Fenom? jadi kau?." ucap Adinda
"iya Din, aku yang tadi memukul mu dan membawa mu kemari." jelas Fenom
"untuk apa kalian bawa saya kesini? salah saya apa?." tanya Adinda menatap keduanya
"salah kamu adalah kamu menikah dengan laki laki itu!." balas Jonatan yang kini mengeraskan suaranya
"maksud kamu Satria?."
"ya, benar. kau tau aku sangat tidak terima saat kau menikah?! maka dari itu aku menyuruh Fenom membawa mu kesini karena aku ingin bicara pada mu." ucapnya
"apa kau tidak bisa membicarakan nya dengan baik baik? lalu katakan apa yang ingin kamu bicarakan padaku." jawab Adinda
"aku ingin kau segera menjauhi suami mu itu! kalau tidak, aku tak akan segan segan memberi nya kejutan." kata Jonatan mengancam
"kau gila?! aku adalah istri sah suamiku, tidak mungkin aku menjauhi nya."
"ya terserah saja, kalau kau mau suami mu tidur selamanya hahaha." balas Jonatan membuat Adinda sangat takut
"biadap!!!." tangis Adinda pecah
"pikirkan lagi, setelah itu kau boleh pergi." ucap Jonatan
Adinda segera pergi dari tempat itu, dan menaiki sebuah taksi, ia harus menghabiskan banyak waktu diperjalanan selama berjam jam karena jaraknya yang jauh.
saat malam, Adinda sudah sampai. ia segera membuka pintu dan pelayan begitu gembira melihat keadaan nya yang baik baik saja.
Desi langsung menuju ruangan Satria, dan memberikan kabar bahwa istrinya sudah pulang.
"tuan, nona sudah kembali." ucap Desi
"benarkah????." Satria berjalan cepat menuju pintu rumah dan memeluk istri tercintanya itu.
"sayang, kau sudah pulang? aku sangat khawatir padamu, aku mencari mu kemana mana tapi tidak menemukan nya. Asisten ku pun belum kembali karena aku menyuruhnya untuk mencari tahu keberadaan mu." jelas Satria
memang benar Satria sudah mencari istrinya kemanapun.
hati ku sakit sekali, saat aku harus memilih untuk mempertahankan antara pernikahan ku atau hidup mu. tapi biar lah jika memang takdir ku akan seperti ini aku rela kita tak lagi bersama agar kamu selamat dari orang jahat kaya mereka. batin Adinda yang benar benar ingin menangis detik itu
"maaf aku lelah, aku ke kamar duluan permisi." ucap Adinda pada suaminya
"hei ada apa dengan mu mengapa seperti ini?." balas Satria
Adinda hanya menghiraukan perkataan suaminya dan segera pergi ke kamar untuk mandi dan tidur.
Satria mengejar Adinda dan menunggu hingga Adinda selesai berpakaian.
"sayang, kau kenapa?." tanya nya
"tidak apa apa, aku hanya lelah saja." Adinda langsung membaringkan tubuhnya dikasur dan menghadap ke sisi lain bukan pada suaminya.
lalu Satria memeluk Adinda dari belakang dan memejamkan matanya, tapi siapa sangka justru Adinda melepaskan tangan Satria dari pelukan nya.
"sayang? ada apa sih? apa aku ada salah pada mu sampai sampai kau melepaskan nya?." tanya Satria sedih
"aku hanya tidak ingin dipeluk, tubuhku terasa kurang udara jadi jangan menutupi apapun." jawabnya dingin
apa yang terjadi dengan nya? mengapa berubah seperti ini?. dalam hati Satria
kemudian Adinda tertidur pulas dan Satria mencuri kesempatan itu untuk memeluk nya erat.
keesokan hari..
Adinda bangun dan segera mencuci wajahnya, ia turun kebawah dan menyuruh Desi untuk membangunkan Satria
"mba? tolong bangunkan Satria ya, kalau dia bertanya mengapa aku tidak membangunkan nya jawab saja bahwa aku sedang sibuk didapur." jelas Adinda
"baik nona." Desi langsung menuju kamar tuan nya dan membangunkan Satria
"permisi tuan, maaf anda harus bangun karena sudah pagi." kata Desi
Satria mengira bahwa Desi adalah istrinya, dia memeluk Desi dan berkata "jangan seperti tadi malam lagi ya sayang, aku mencintai dirimu."
"tuan, tuan, saya bukan nona tuan tolong lepaskan." ucap Desi
Adinda yg ingin menuju kamar untuk melihat apakah suami nya telah bangun atau belum, malah melihat Desi di pelukan suami tercinta nya. kebetulan Adinda sedang membawa segelas susu yg tadinya dibuat untuk Satria, tapi saat melihat hal itu menurutnya adalah kesempatan agar bisa lepas dari suaminya.
prakkk...
Dinda memecahkan gelas itu didepan pintu kamar, Satria yg terasa ke ganggu langsung membuka mata dan terkejut dengan apa yang dia lihat, ia melihat Desi sedang dipeluknya dan istrinya terpaku didepan pintu.
Satria mendorong Desi hingga terjatuh, dan Desi berteriak.
"bodoh! kenapa kamu yang ada disini?!." bentak Satria
"ma..maaf tuan saya diperintah oleh nona untuk membangunkan tuan tapi tadi tuan malah menganggap saya nona, seperti nya tuan bermimpi." jelas Desi
"sayang sejak kapan kau di sana?." kata Satria
Adinda segera masuk dan membereskan semua baju-baju nya untuk masuk kedalam koper.
"sayang, apa maksud mu?? kau ingin kemana?." tanya Satria panik
"aku ingin pergi, aku tidak bisa disini lagi dengan mu." ucap Adinda menangis karena dia tidak sanggup bersikap seperti itu terhadap suaminya
"aku mohon kamu jangan pergi, aku sebagai suami mu tak akan pernah mengizinkan nya." ucap Satria memegangi tangan Adinda
"aku tidak butuh izin mu lagi." kata Adinda yang segera pergi meninggalkan kamarnya
Desi dan Satria mengejar Adinda keluar
"nona, maafkan saya nona, saya tidak bermaksud membuat nona seperti ini." ucap Desi yg kemudian berlutut dikaki Dinda
"iya sayang, kau hanya salah paham. aku sangat mencintai mu, tolong maafkan aku." kata Satria penuh permohonan
aku juga sangat mencintaimu sat, namun aku tidak bisa jika harus melihat mu terancam bahaya oleh Jonatan. batin Adinda
Adinda melepaskan tangan suaminya dan Desi, ia dengan cepat pergi menuju jalan dan menaiki taksi
Satria hanya berteriak dan terkulai lemas seperti tak berdaya melihat istrinya meninggalkan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Desi Yuliana
baru jg nikah udh ada masalah blm jg seneng2
2022-08-10
0
Miya Wibowo
pie to kiihh baru nikah semalam kok wes konpflik
2022-04-09
0
Sri Ramadiyah Harahap
thor2 baru aja menikah sdh ada problem , suruh Adinda terus terang dgn Satria. bukankah perjanjian setelah menikah tdk ada kebohongan
2022-01-02
0