🍁🍁 Terluka dalam satu hubungan adalah hal yang wajar. Namun saling berdiam dan memendam ego, bukanlah jalan terbaik. 🍁🍁
.
.
.
"Heh kenapa lo diem aja hah, gak punya jawaban kan lo buat ngelak lagi!” bentak Sisil yang melihat Biru hanya diam saja.
"Sil, gue peringatin mending lo pergi dari sini sebelum gue aduin ke guru kalau lo bikin keributan dan fitnah sembarangan!” ancam Rina, namun bukanya takut Sisil dan Nindi malah tertawa.
"Hahahaha, Fitnah darimana, lo gak tau ya gosip yang beredar di sini kalau setiap hari si pela**r itu selalu di anter oleh Sugar Daddy nya dan selalu mengumbar kemesraan di luar gerbang sekolah?" cibir Sisil menatap rendah pada sosok Biru, "Sungguh memalukan nama baik sekolah."
"Udah berapa banyak om om yang lo layani Ru?" kata Nindi semakin membuat panas suasana. "Berapa bayaran lo ?"
"Wahh, masak sih Biru kaya gitu ?"
"Iya, padahal dia kelihatan anak baik baik loh."
"Hooh gak nyangka ya dibalik sifat polosnya itu ternyata dia simpanan om om."
Dan masih banyak lagi cibiran cibiran dari beberapa siswa yang ada di kelas itu, Sasa dan Rina sudah geram dengan keadaan ini terlebih melihat Biru yang hanya diam aja seolah tak peduli, padahal Biru sedang mengontrol rasa sakit yang dia rasa.
Dengan segera Rina berlalu pergi dari sana dengan berlari. Ia tidak bisa diam saja melihat sahabat nya di bully dan di fitnah seperti itu.
"Hahaha, kabur kan temen lo, Malu tuh pasti punya temen Pelac** kaya lo!” seru Sisil dengan tertawa si ikuti Nindi dsn yang lainya.
"Jaga mulut lo ya!” kata Sasa geram dan menunjuk wajah Sisil dengan Jari telunjuknya, Ru, ayo dong Ru jelasin. Jangan diem aja Ru, buktiin ke mereka kalau ucapan nenek sihir ini fitnah!” imbuh nya kini Sasa menatap Biru dan sesekali mengguncang pelan bahu Biru yang semakin membuat Biru merintih.
Tak lama Rina kembali datang bersama seorang guru, rupanya tadi Rina memanggil guru BK untuk mengurus masalah ini karena Sisil dan Nindi sudah membuat ricuh kelasnya juga menebar Fitnah.
"Ada apa ini ribut ribut hah!” seru pak Agus selaku guru BK langsung membubarkan kerumunan di kelas Biru, “Sisil, Nindi, kalian ikut bapak ke kantor!” imbuh nya dan langsung pergi meninggalkan kelas lebih dulu.
"Awas ya kalian bertiga tunggu pembalasan dari kita, termasuk lo pelac** sialan!” ancam Sisil sambil menggertakan giginya.
"Hey, Biru lo gapapa kan?" tanya Rina pelan, lalu tangan nya tanpa sengaja menyentuh tangan Biru namun terasa sangat dingin. "Biru, tangan lo dingin banget." Pekik nya terkejut.
"Aku gapapa,” jawab Biru lirih di sertai dengan helaan nafas panjang.
"Kenapa lo diem aja sih Rudi katain kaya gitu, gue yakin kok lo gak mungkin kaya gitu," kata Sasa sedikit kesal karena biru hanya diam saat di fitnah, "Dan gue yakin pasti itu om om sodara lo atau om lo?"
Biru menggelengkan kepalanya, "Dia bukan om aku, dia juga bukan saudaraku." kata Biru lirih. Kepalanya masih menghadap kebawah sambil menyender pada meja.
"Ru, jangan bilang— ?" pertanyaan Rina menggantung dengan tangan membekap mulutnya tak percaya,”Enggak, gak mungin kan Ru. Gak mungkin itu benar—“
"Dia—" Biru tak bisa melanjutkan kata katanya karena kepalanya semakin sakit sungguh menyiksanya, rasanya dia sudah tak sanggup untuk membuka matanya, namun dia masih bisa mendengar. apalagi dengan suara keras yang baru saja menyentaknya.
"Minggir!” seru Langit dingin seraya melirik tajam ke arah Sasa dan Rina.
"Nyesel tau gak gue pernah mengidolakan cowok breng**k kaya lo!” ucap Sasa lalu pergi kembali mejanya, “Gue gak nyangka kalau lo se-pengecut ini! Cowok bangkee!”
"Tauh, banyak banyak istighfar Ru, ada setan di samping lo!” ucap Rina lalu ikut pergi.
"Kalian tuh yang setan!” seru Langit yang begitu geram menahan amarahnya.
Biru berusaha menegakkan kepala nya dan meraba raba isi tas nya, namun tiba tiba tas nya langsung di rebut oleh Langit.Meski Langit sedang marah, namun melihat keadaan Biru yang saat ini, ia merasa seolah dejavu saat pertama kali ia melihat bagaimana Biru sesak nafas. Langit berniat hendak mengambilkan tin oxygen untuk Biru, namun saat ia membuka tas Biru ia langsung membelalakkan matanya saat melihat isi dalam tas Biru, lalu matanya menatap tajam ke arah Biru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Lusia Ani Hermawati
mantap penyampaian tokoh langit nya bagus banget 👍
2024-02-28
0
Ita rahmawati
ap langit liat berkas penyakitny biru ya
2023-02-06
1
Ririe Handay
emang apa Lang isinya
2023-01-14
0