Biru pun akhirnya mengikuti arahan demi arahan yang di katakan teman sebangku nya tadi, namun bukan kantin yang dia temui melainkan sebuah gudang kosong. Tentu saja hal itu membuat Biru langsung merasa kesal, ia benar-benar sudah di bodoh dan di kerjai oleh cowok tersebut.
"Kenapa dia jahat banget sih! Lagian juga kenapa aku bisa percaya sama omongan cowok itu." gerutu Biru sambil kembali berjalan ke kelas namun dia malah terserat.
"Duh tadi aku jalanya lewat mana ya ?" gumam nya lagi saat melihat dua lorong di depan matanya.
Setelah melakukan perdebatan dengan otak nya, akhirnya Biru memilih salah satu lorong untuk dia lewati, namun lorong itu ternyata, ia tidak kembali ke tempat semula, melainkan malah menembus ke arah taman yang indah,"Woaahh, bagus banget, ternyata disini ada taman bagus begini yah?" seru nya langsung menghambur menghampiri taman bunga yang sangat indah.
Taman itu penuh dengan bunga mawar putih, karena merasa suka, tanpa berfikir dua kali Biru melakukan kesalahan dengan memetik salah satu bunga itu dan mencium wanginya. "Wangi banget." Gumam nya menikmati aroma mawar tersebut.
"Ngapain lo disini!" suara bariton seseorang berhasil mengejutkan nya, seketika itu juga, ia langsung membalikan tubuhnya dan langsung menghadap ke arah pemilik suara.
Aura kemarahan begitu nampak di wajah cowok itu saat melihat seseorang memasuki kawasan nya dan berani memetik bunga yang selama ini dia jaga di sana.
Dengan cepat pria itu memegang pundak Biru dan mengguncangnya dengan keras. "Siapa yang suruh lo metik mawar ini, Hah!” bentak nya sambil berteriak membuat tubuh gadis itu bergetar.
"A—aku, aku gak tau ka—kalau ada larangan nya di—“
"Gue tanya siapa yang suruh lo metik mawar disini hah!" teriaknya lagi, membuat tubuh Biru langsung lemas dan bergetar.
"Ti—tidak ada!” jawab Biru langsung memegang dada nya, nafas nya sudah memburu dan terasa sangat sulit di atur.
"Gak ada yang boleh metik bunga disini tanpa se izin gue!” seru cowok itu penuh dengan penekanan.
"Udah bro, udah!” kata salah seorang dari cowok yang di belakang cowok tadi, "Bukanya lo yang ngerjain dia tadi sampe dia nyasar kesini ?" ucap nya lagi membuat cowok yang bernama Langit yang sudah membentak Biru itu menjadi semakin marah.
"Gue gak nanya sama lo Max!” Seru Langit kepada teman nya yang bernama Maxim.
"A-- aku mi--minta maaf,” gumam Biru semakin lirih, kini ia sudah berusaha untuk bertahan di sela sesak yang ia rasakan.
"Apa lo bilang hah! Maaf? Lo pikir dengan kata maaf bisa balikin bunga gue yang lo petik hah!
"Udah Lang, stop lo gak lihat mukanya udah pucet kaya gitu!” kata Maxim yang tidak tega melihat wajah Biru.
"Diem lo!” bentak Langit menatap tajam pada Maxim.
"T—tas,” gumam Biru begitu lirih, sambil memejamkan matanya, dia sudah tidak mampu menopang tubuhnya hingga akhirnya dia ambruk di pelukan cowok yang tadi membentaknya namun tidak pingsan.
"Lo mau cari kesempatan yah hah!” pekik Langit dan hendak mendorong tubuh Biru dari nya, namun urung entah mengapa dirinya tidak memiliki hati setega itu.
"T—tas, to—tolong," lirih Biru sambil mencoba mengatur nafasnya.
"Lang, kayaknya serius dia lang," ucap Maxim panik.
"Apa yang lo lakuin hah, buruan lo cari ambil tas nya, begok!” seru Langit seketika ikut panik saat melihat nafas Biru yang semakin sulit, dan dengan segera, Maxim segera berlari menuju kelas Biru untuk mengambil tas nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
💜jiminaa💜🐣
ini aja aku mula sedih.
2023-05-21
3
Ita rahmawati
hadeuh bru bc kok udh nyesek, apakah biruny nti mninggal makany akhirny sm jingga y 🥺🥺
2023-02-06
0
Indonesian ❤️😁
biru sakit apa ya. koq ga dijelaskan sakitnya.
asma ya
2023-01-22
0