Setelah berbicara hal tak penting dengan Langit, Biru pun segera berlalu dan menemui sahabat nya di kantin. Seperti biasa, ia tidak memesan makanan, ia memilih memesan jus dan menghabiskan waktu istirahat sambil mengobrol dan bercanda dengan rina dan Sasa.
Brakk!
Tiba tiba saja, meja tempat duduk Biru di gebrak oleh seorang gadis berambut pirang ikal dengan pakaian yang lumayan sexy. Dialah Sisil dan dua teman nya.Biru merasa tidak mengenal dia, namun di lihat dari wajah nya, seperti nya gadis itu tengah menatap Biru dengan tatapan marah.
“Gue peringati sama lo, jangan dekat dekat dengan Langit!” sentak sisil kembali menggebrak meja Biru.
“Maaf, bisakah bicara dengan sopan sedikit. Pertama, aku tidak pernah dekat dengan Langit, kedua aku tidak pernah dekat dekat dengan nya, dan ketiga aku tidak berminat dekat dengan dia.” Kata Biru menggelengkan kepala nya.
“Lo pikir gue percaya hah! Ngapain lo tadi ke taman bunga berdua sama Langit kalau lo gak ada niat deketin dia. Mau pansos kan lo hah! Mau cari ketenaran lo, inget ya selama ada gue disini, gak akan ada yang bisa ngerebut Langit dari gue!”
“Oh yang tadi, bukan aku yang ingin ke sana. Tapi Langit sendiri yang mengajak ku ke sana.Memang nya kamu siapa? Kamu pacar nya Langit kah?” tanya Biru dengan polos nya, padahal kini dirinya tengah di labrak oleh genk Sisil.
“Iya, gue pacar nya. Makannya gue peringati ke lo, jangan berani berani mencoba untuk merebut cowok gue, ngerti loh!” seru nya.
“Kalau begitu, kamu aja yang nyuruh begitu sama Langit. Kamu bisa bilang ke dia, agar pindah tempat duduk misal nya, bilang sama dia suruh cari tempat duduk lain.” Kata Biru dengan enteng nya.
“Lo—“
Sisil hendak melayangkan protes kembali, namun tiba tiba suara bariton dari Langit membuat seluruh isi kantin terdiam dan berbisik bisik hingga membuat Sisil urung melanjutkan ucapan nya.
“Nah, pas banget nih. Langit, tolong bilang sama pacar nya, kalau aku tidak pernah kegatelan sama kamu. Dan juga buat kamu, tolong segera pindah tempat duduk. Kasian pacar nya,” kata Biru, “Ayo Rin, Sa!” Biru beranjak dari tempat duduk nya dan hendak pergi.
Namun saat dirinya hendak melewati Langit, ia berhenti karena tangan nya kembali di tahan oleh cowok itu, “Jangan pergi.”
Langit menghela nafas nya berat, lalu matanya menatap Sisil dengan tatapan yang sulit di jelaskan, “Sejak kapan gue pacaran sam lo?”tanya nya dengan wajah datar.
“Lang—“
“Buat kalian semua, cowok cowok disini, yang mau deketin Sisil silahkan. Asal kalian tahu, gue sama dia gak pernah pacaran bahkan deket pun tidak pernah. Dan mulai hari hari gue akan umumin siapa cewek gue,” kata Langit, lalu ia menaikkan tangan nya yang masih menggenggam tangan Biru ke atas, hingga membuat semua yang di sana terkejut. Begitu pun dengan Biru yang tak kalah terkejut nya.
“Lang!” protes nya tak terima.
“Gue gak terima penolakan.” Bisik Langit di telinga Biru, “Barang siapa yang berani deketin apalagi nyakitin cewek gue, maka bersiaplah untuk berhadapan sama gue! Dan untuk siapapun yang melihat Biru di bully atau di sakitin siapapun, kalian wajib lapor ke gue. Dan gue akan kasih bayaran buat kalian!”
“Whatt! Kamu gila Lang!” seru Biru tak terima.
“Sekali lagi, gue tidak menerima bantahan atau penolakan.” Setelah mengatakan itu, langit segera menarik tangan Biru dan membawa nya pergi dari kantin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
tim gercep satset ya Lang🥰😍
2024-03-19
0
Abinaya Albab
wuohhhhhhh...mantap Langit 👍
2023-07-03
2
Ita rahmawati
waaaahhh langit keren pdahal blm tau klo biru sakit dn btuh perlindungan tp dia dh peka dg sendriny melindungi biru 👏👏👏👏
2023-02-06
1