"Renata!"
"Katakan padaku, siapa laki-laki yang saat ini bersamamu?"
"Apa?" Kedua mata Renata membola mendengar teriakan Bima.
"Jawab, Renata! Kenapa kau lama sekali mengangkat panggilan teleponku?" Bima semakin kesal karena merasa diabaikan oleh Renata.
"Pertanyaan Tuan muda tidak jelas, aku bingung mau jawab apa," ucap Renata asal. Dia sungguh sangat kesal mendengar ucapan pria di ujung sana.
Jawaban Renata yang seenaknya membuat singa di ujung telepon tambah mengaum karena amarahnya langsung memuncak ke ubun-ubun.
"Heh, Jangan main-main denganku, Renata!" Bima mengalihkan panggilan teleponnya dengan panggilan video.
Pria itu benar-benar merasa penasaran dengan Renata.
Sementara di ujung sana Renata menggerutu kesal.
'Dia bilang dia tidak menyukaiku, dia membenciku dan tidak mencintaiku, tetapi kenapa dia seolah seperti orang yang sangat peduli denganku?'
'Lagipula, bukankah hari malam ini adalah malam pertamanya? Kenapa dia malah meneleponku malam-malam? Apa dia sengaja ingin menunjukkan padaku tentang malam pertamanya?'
Renata membenarkan posisi tidurnya. Perempuan itu merapikan rambutnya, tetapi dia lupa menutupi tubuhnya yang berbalut baju tidur dengan tali spageti itu dengan selimut.
Bima menelan saliva saat wajah cantik Renata terlihat memenuhi layar ponselnya. Perempuan itu terlihat sangat seksi
dengan baju tidur yang memperlihatkan bahu mulus dan area dadanya yang terbuka dan terlihat menggoda.
Segala pikiran buruk yang sedari tadi hinggap di kepalanya, semakin berputar membuat Bima hilang kendali. Amarahnya semakin memuncak melihat istri pertamanya itu berbaring dengan posisi yang menantang.
"Tunjukkan padaku di mana laki-laki itu?" teriak Bima.
"Apa maksud, Tuan? Laki-laki siapa yang Tuan maksud?" teriak Renata kesal. Perempuan yang awalnya membaringkan tubuhnya itu, langsung terbangun mendengar tuduhan suaminya yang tidak berdasar.
Amarahnya naik seketika. Kekesalannya pada Bima yang sempat mereda kembali naik.
'Apa dia sudah gila? Menuduhku menyembunyikan laki-laki di rumah ini malam-malam?'
'Dia pikir aku ini perempuan apa?'
Renata mengepalkan tangannya. Image sebagai gadis baik dan pendiam seketika sirna mendengar tuduhan Bima yang menyakiti harga dirinya.
Selama ini dia diam, karena dia merasa kalau dia harus menghormati Bima sebagai suaminya.
Namun, kesabarannya kini habis. Laki-laki itu sungguh keterlaluan karena menganggapnya sebagai perempuan murahan.
"Tidak usah berpura-pura, Renata! Tunjukkan di mana laki-laki itu bersembunyi!"
Wajah cantik Renata memerah. Dengan penuh amarah, perempuan itu mengarahkan kamera ponselnya ke seluruh ruangan kamarnya hingga ke kamar mandi.
Kamar yang ditempati Renata adalah kamar pembantu. Kamar berukuran kecil dengan ranjang besar yang biasanya di tempati oleh Renata dan ibunya saat sang ibu masih tinggal di rumah itu.
Dengan kesal, Renata bahkan mengarahkan ponselnya pada kolong tempat tidur. Tak berhenti di sana, Renata juga bermaksud keluar dari kamar.
"Berhenti! Mau kemana kau?" Suara teriakan Bima mengehentikan gerakan tangan Renata membuka kunci pintu.
"Aku mau keluar kamar dan menunjukkan pada Tuan kalau aku tidak menyembunyikan laki-laki di rumah ini!" Renata berteriak saking kesalnya.
Tangannya kembali bergerak ingin membuka pintu.
"Diam di sana Renata!" Teriakan Bima di ujung telepon kembali menghentikan Renata.
Perempuan itu dengan kesal memperlihatkan wajah cantiknya pada Bima. Napas Renata naik turun menahan amarah.
Sementara, Bima justru kembali menelan saliva melihat pemandangan yang menantang pada layar ponselnya.
Perempuan cantik yang terlihat pada layar ponselnya itu saat ini memakai baju tidur transparan setengah paha dengan tali spaghetti dan dada rendah. Bukan hanya itu saja, Renata bahkan tidak memakai dalaman di bagian tubuh atasnya, hingga membuat bagian tubuhnya tercetak dengan jelas.
Untuk sesaat, Bima tidak berkedip. Namun, detik berikutnya, harimau itu kembali mengaum meluapkan kekesalannya.
"Apa kau ingin menunjukkan tubuhmu pada semua orang karena itu kau ingin keluar dengan mengenakan baju seperti itu?"
"Selangkah lagi kau keluar dalam keadaan seperti itu, aku akan pulang saat ini juga untuk menghukummu!"
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
ihh kok gw geli dgn si Bima ini, pen kutabok
2024-06-29
0
meE😊😊
kok jasi malu ya liat klakuan bima🤣🤣🤣 cmburu bos??
2023-12-12
0
Chloe
AQ mulai mencium bau cemburu nihhh
2023-09-03
0