Double up mumpung otak lagi cair(≧▽≦)
...****************...
Ketiga orang itu sedang bersiap, mereka akan menghadiri pesta geng Aodra. Zea, Keyla, dan Icha sedang berdandan.
Mereka bertiga bukanlah tipe orang yang anti sama Makeup. makeup itu selalu ada dikegiatan mereka sehari hari, walaupun yang digunakan untuk sehari hari itu hanya makeup tipis. Untuk Zea makeup sehari harinya hanya bedak dan pelembab bibir saja. namun karena kini mereka akan pergi ke pesta, mereka tidak mungkin tampil dengan wajah polos mereka. Yang ada penampilan mereka akan dilihat aneh oleh orang orang yang ada disana.
"Sini Ze gue makeupin, udah lama gue gak makeupin lo" seru Icha pada Zea.
"Ih biar gue aja Cha yang makeupin Zea!" Seru Keyla tak mau kalah.
Padahal Zea bisa makeup sendiri. Wajah Zea yang cantik itu menjadi rebutan kedua sahabatnya untuk mendandaninya. Padahal Zea bukanlah tipe orang yang polos yang tidak tahu soal dunia permakeupan dan dunia fashion. Orang mamanya adalah seorang desainer, gak mungkin dirinya tak tahu pasal dunia para wanita itu. Lagian kedua orang temannya itu suka sekali dandan, maka secara tidak langsung Zea juga mengikuti apa yang disuka teman temannya itu. selama tidak membawa pengaruh buruk baginya.
"Udah jangan berantem, kenapa gak kalian berdua aja yang dandanin gue" lerai Zea kepada keduanya.
Kedua orang itu bertatapan lalu mengangguk dan menjabat tangan. Pertanda setuju.
Keyla dan Icha kini mulai menyapukan alat alat makeup kewajah Zea. Wajah Zea itu sudah cantik, jadi tidak perlu ditambahi makeup yang aneh aneh. Sedikit polesan membuat wajah cantik Zea menjadi semakin mempesona dan memikat. Keduanya kini berhenti dan menandakan kegiatan yang mereka lakukan sudah selesai.
"Woah, emang debez maha karya kita, bener gak Key" ucap Icha mengganggumi wajah Zea.
"Yoii bener banget, kita emang keren Cha!" ucap Keyla. Keyla dan Icha bersalaman, menandakan misi sukses.
"Udah nih?" tanya Zea kearah keduanya
"Udah Ze, lihat nih. Keren kan maha karya kita?" ucap Keyla menyodorkan kaca.
"Good job girls, kalian emang yang terbaik" ucap Zea memberi acungan jempol.
"Yaiya dong siapa dulu? Icha gitu" ucap Icha membanggakan diri
"Enak aja lo doang, gue juga dandanin Zea kali" ucap Keyla tak terima
"Eits eits,, udah gak usah berbangga diri. Dandanan kalian ini bagus karena muka gue yang cantik, jadi gak usah saling berantem" lerai Zea.
"Yeyy nih anak malah sok kecapekan" ucap Keyla menonyor kepala Zea
"Tapi emang Zea cakep Key" timpal Icha hal itu membuat Keyla mendelik kearahnya.
"Udah ah yuk berangkat, ntar telat lagi." ajak Zea.
##
Mereka turun dari mobil menatap kearah tempat lokasi pesta. Basecamp Aodra. Zea menatap tempat itu dengan kagum. Tempat itu lebih besar dari pada yang dia bayangkan. Bahkan lebih besar dari rumahnya. eh salah rumah orang tuanya.
"Wah gile, gedhe banget. ini basecamp kok wow amazing gini. Ada sirkuitnya pula" ucap Icha menatap kagum tempat itu.
"Bener Cha gedhe gile" kagum Keyla.
Zea menatap keduanya heran karena melihat keduanya terpesona akan tempat itu.
"Bukannya kalian udah sering kesini ya?" tanya Zea.
"Eh kami gak pernah kesini Ze, kalok Aodra party biasanya ngadain di Vila kalok gak hotel. Ini pertama kalinya diadain dibasecamp mereka secara langsung" ucap Keyla menjelaskan. Zea mengangguk mendengar penjelasan mereka.
Mereka memasuki sebuah ruangan disana sudah ramai. Banyak orang yang berjoget ria mendengar suara lantunan musik. Ketiga gadis itu duduk disalah satu tempat yang disediakan disana.
Ting Ting
Sebuah bunyi perpaduan antara gelas dan sendok membuat semua orang menoleh. Disana keempat anggota inti Aodra menjadi pusat perhatian semua orang.
"Hai semuanya!!! Welcome to Aodra party." Suara keras Satya membuat semua orang bersemangat.
"WHOOAAA"
"Stttss.. Malam ini kami menyambut semua orang yang ada disini, dibase-camp Aodra. Welcome..." tekan Julian membuat orang orang berteriak kembali. Termasuk kedua temannya itu, Zea hanya menatap cengo.
"Oke All tahan!! Kalian mau joget disini, bebas. Mau berenang disana juga, bebas. Atau mau balapan di sirkuit Aodra, Bebas. Mau minum wine, bir, Vodka yang ada disana, juga bebas... Kalian semua bebas melakukan apa saja disini" sorak sorak kembali terjadi.
"Eits eits, tapi ada satu hal yang gak boleh kalian lakukan disini. Apa itu bang Julian?" tanya Satya, Hal itu membuat semua orang terdiam.
"Kalian dilarang keras untuk kebelakang tempat ini, disana ada sebuah ruangan yang ditempati oleh King. Kalian dilarang keras berkeliaran atau masuk kesana. Kalok kalian ngotot kesana, kalian tanggung sendiri akibatnya. Karena mood king sedang tidak bagus hari ini"
"Bahkan kami tidak bisa menolong kalian" tambah Geo membuat semua orang bergidik ngeri mendengar ucapan itu.
"Udah kalian gak perlu tegang ladies and gentleman, sekarang mari mulai partynya..." ucapan Julian membuat semua orang kembali bersorak.
Keyla dan Icha mengajak Zea untuk berjoget disana. Zea menatap sekeliling tempat itu. Pandangannya terarah kebeberapa CCTV yang ada disana.
'Ah sepertinya tempat ini dijaga ketat.' batin Zea.
Zea melangkahkan kakinya kearah meja dimana ada banyak makanan disana. Zea mengambil beberapa makanan disana. Sejujurnya dari tadi dia belum makan, teman temannya itu menyuruhnya untuk tidak makan dulu karena makanan dipesta sangat enak enak.
Yah! Sekarang terbukti makanan yang Zea makan sungguh lezat. Dirinya mencicipi dan meletakan di piring beberapa hidangan yang ada disana dan membawanya kembali ketempat dimana tadi dia duduk. Zea menikmati makanan itu, sampai sebuah suara memanggilnya.
"Wahh gue gak nyangka ternyata lo datang kesini juga cewek murahan" ucap Vara menatap benci kearah Zea.
Vara adalah gadis yang selalu iri dengannya. Karena popularitas Zea dan kecantikan Zea lebih darinya. Zea yang tak memperdulikan ucapan Vara melanjutkan makannya.
"Dasar cewek murahan, berani banget lo cuekin gue" ucap Vara melayangkan tangannya kearah Zea, Zea dengan sigap menahan tangan Vara. Zea menggenggam erat tangan Vara.
"Gue gak ada cari gara gara sama lo, lebih baik lo jangan cari keributan disini, ini bukan tempat dimana lo bisa sesuka hati" Bisik Zea ditelinga Vara membuat Vara menghentakan tangan Zea. Pegangan tangan Zea lepas dan Vara pergi meninggalkan dirinya.
"Dasar cewek aneh" lirih Zea menatap kepergian Vara dan kedua temannya.
Zea mengendikan bahu dan melanjutkan kembali makanannya. Zea merasa haus deretan gelas yang berjejer disana.
"Gue minum yang mana ya?" gumam Zea lirih bertanya pada dirinya sendiri.
"Yang ini aja kali ya" Zea mengambil Gelas dengan cairan berwarna putih sekali tegak. Lantas meminumnya sekali teguk. Zea pusing seketika. ini pertama kali Zea minum minuman seperti ini.
'Sial gue minum apa sih ini, tapi kok enak ya ada manis, asam, pahitnya' batin Zea, dirinya lantas menegak kembali minuman itu.
Zea mengernyit ketika kepala kian terasa aneh, dirinya berlalu meninggalkan ruangan itu hendak kearah toilet untuk mencuci muka.
Namun Zea tak menemukan toilet yang dia cari. Zea berjalan dengan berpegangan pada tembok tanpa sadar dirinya melangkahkan kaki ketempat yang dilarang. Kepalanya kini pusing dan pandangannya memburam.
Zea hampir jatuh sampai sebuah rangkulan tangan menahan tubuh Zea. Pria itu lantas menggendong Zea ala bridal style masuk keruangannya.
Alvin pria itu mendudukkan Zea dipangkunya dengan posisi miring dan tangan Alvin menahan tubuh Zea membawa gadis itu kepelukannya.
Alvin membelai rambut Zea, menyibak rambut Zea kebelakang telinga. Alvin mengeratkan pelukannya dan mendekap gadis itu.
Alvin mengendus aroma harum dari ceruk leher Zea. Hidung penciumannya tertuju pada mulut Zea. Bau minuman beralkohol tercium disana.
"Dasar nakal, berani minum minuman sembarangan" Alvin mencubit hidung Zea gemas membuat gadis itu mengeryit terusik. Zea benar benar menggoda imamnya.
Alvin menatap bibir merah cery Zea, dirinya ingin merasakan bagaimana rasa dari bibir itu.
Cup
Kecupan singkat mendarat dibibir Zea. Hal itu tak membuat Alvin puas, pria itu ******* bibir gadis itu menggigit kecil bibir bagian bawahnya. Zea yang tak sadar membuka mulutnya. Alvin yang melihat itu tak menyia-nyiakan kesempatan. Alvin menjulurkan lidahnya menerobos masuk dan mengabsen deretan gigi Zea. Walaupun tak mendapat balasan dari Zea.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu mebuat aksi Alvin terhenti. Alvin. mengusap bibir Zea yang terdapat bekas air liurnya. Lalu mengecup singkat sebelum memerintahkan orang yang mengetuk pintunya masuk.
"Masuk!"
Suara pintu terbuka membuat orang yang masuk keruangan itu kaget melihat Zea berada dalam pangkuan Alvin dalam keadaan tak sadar. Geo yang masuk keruangan itu menatap Zea yang ada didekapan Alvin lekat.
"Lo ingin gue butakan mata lo" Bentak Alvin membuat Geo memalingkan mukanya.
Alvin membunuh orang. Geo tau hal itu dan pada malam itu Geo juga melihat kejadian itu. Geo sebenarnya sudah biasa melihat Alvin membunuh seseorang. Namun yang membuat Geo kaget atas kejadian itu adalah ketika dirinya tau bahwa Joe itu bawahan Alvin. Lebih tepatnya Anjing pemburu Alvin.
Alvin tak mempermasalahkan bahwa Geo tau mengenai Joe yang merupakan bawahannya. Toh orang kedua orang itu nantinya akan bertemu. Tangan kanan dan tangan kirinya.
Hal yang membuat Alvin tak menceritakan hal ini pada Geo adalah karena selama ini Geo masih harus mengirim berita mengenai keadaan Alvin kepada Daddynya itu. Padahal laporan yang Geo laporkan itu atas seijin Alvin. Walaupun ayah Geo merupakan bawahan ayah Alvin, namun orang yang harus Geo lebih hormati adalah Alvin itu sendiri yang akan menjadi atasannya.
Geo sebenarnya bisa saja menjadi seorang pimpinan disalah satu perusahaan cabang Immanuel yang tersebar dimana mana. Namun pria itu menolak dan ingin berada didekat Alvin menjadi tangan kanan laki laki itu.
"Ada apa?" tanya Alvin ketika melihat pria itu diam.
"Ehm,, gak bukan apa apa. Teman teman Zea nyariin dia, gue mau kasih tau elo. ternyata Zeanya ada sama lo" ucap Geo menjelaskan. Alvin masih sibuk membelai wajah cantik Zea.
"Katakan pada mereka kalok Zea sama gue, bilang kalok mereka gak usah khawatir" titahnya.
'Gimana gue bilang mereka gak usah khawatir, Zeanya ada ditangan binatang buas kek lo' kesal Geo didalam hati.
Namun Geo menuruti dan segera pergi meninggalkan Alvin dan Zea berdua diruangan itu.
Zea menggeliat dalam tidurnya. Kurang nyaman dengan posisinya sekarang. Alvin melihat itu hanya terkekeh.
manis sekali, pikir Alvin.
Dia beranjak dan menggendong Zea bridal style. Dirinya membuka sebuah ruangan yang didalamnya terdapat tempat tidur king size disana. Alvin membaringkan tubuh Zea dikasur itu. Dirinya ikut berbaring mendekap Zea kepelukannya. Alvin mengecup kening Zea membuat gadis itu tersenyum dan terlelap.
Pukul 12 malam....
Basecamp Aodra yang ramai layaknya tempat pesta kini terjadi kekacauan. Membuat semua orang berhambur.
Orang yang menyebabkan kekacauan itu yang tak lain adalah Zion. Zion membawa banyak orang berbadan besar, sekitar 50 orang yang dia sewa untuk membalas dendam. 20 diantaranya adalah bodyguard profesional yang dia sewa dan yang membalas dendam atas kematian salah satu rekan mereka, selebihnya adalah preman preman yang dia bayar.
Pria itu benar benar tak tahu diri. Sudah untung bisa lepas dari Alvin malah balik lagi kesini, Geo membatin.
"KING, KELUAR LO KING. GUE BAKAL HABISIN LO HARI INI!!" teriak Zion menggema diruangan itu.
"Zion sebaiknya lo cabut dari sini sekarang mumpung king masih baik ngelepasin lo. kalok lo bales dendam mending next time aja, jangan sampai lo buat king marah gara gara nganggu waktunya" ucap Geo menasehati. Ketiga temannya hanya menatap Zion meremehkan.
Bego, pikir mereka.
Zion yang merasa diremehkan lantas menyuruh orang orangnya menyerang tempat itu. Suara mulai riuh banyak orang berlarian dan berteriak tanpa sadar mereka berlarian kearah belakang. Tempat terlarang.
Alvin yang sedari tadi asik memandangi wajah Zea mendengar suara larian dan teriak serta keributan yang terjadi diluar. Suara itu membuat tidur Zea terganggu, gadis itu menggeliat. Alvin geram melihat hal itu mengusap punggung Zea mencoba membuat gadis itu tenang dan tak terbangun dari tidurnya. Alvin beranjak dari kasur saat merasa Zea tenang kembali. Dirinya menyelimuti gadis itu dan mengecup kepalanya singkat.
Alvin keluar dari ruangan itu. Mendekat kearah suara riuh itu. Dirinya membuka pintu dan melihat banyak orang disana.
"Ngapain kalian ada disini, bukankah gue bilang ini wilayah terlarang" bentak Alvin dengan suara keras. Semua yang ada disitu menatap takut kearah orang yang mereka yakini adalah King.
Disana nampak Keyla dan Icha yang merupakan sahabat Zea sedang terduduk takut. Mereka juga panik saat tahu bahwa yang menyerang tempat ini adalah Zion, mereka khawatir bagaimana keadaan Zea.
Mereka semua berkumpul ditempat itu. Tempat yang mereka datangi merupakan wilayah paling pojok dibasecamp itu.
"Kalian ngapain disini? Kalian semua bisu ha?? Jawab!!" seru Alvin dengan suara keras.
"Maaf King, disana ada pria bernama Zion yang menyerang. Dia bawa banyak orang sekitar 50an. Kami semua takut dan sembunyi disini." jawab Keyla mencoba menatap kearah Alvin.
Keyla tidak mengenali pria itu, dia tertegun melihat wajah tampan bak dewa Yunani Alvin. Semua orang menatap kearah king sekilas dan mereka sama sama tertegun melihat wajah king. terutama wanita.
Bahkan kini Keyla dan Icha saling bertautan tangan mengaggumi wajah king. Seakan rasa takut mereka akan kejadian itu hilang seketika.
King yang mendengar ucapan Keyla masuk keruangannya kembali. Mereka berpikir apakah king takut? karena jumlah mereka sangat banyak.
Alvin mengambil pisau dan pistol yang ada di laci ruangan itu dengan wajah datar. Dia masuk keruangan tempat Zea berada berharap Zea tak terbangun. Dirinya tersenyum saat melihat Zea tak terbangun dan masih pulas dalam tidurnya. Alvin mendekat kearah Zea mengecup bibir merah cery Zea sekilas. Lalu keluar dari ruangan itu.
Alvin membuka pintu sambil memegang pistol. Semua orang yang ada disana bergidik ngeri, apalagi melihat raut muka emosi diwajah Alvin. Namun dalam hati mereka masih menganggumi Alvin, apalagi dengan Alvin yang membawa pistol.
Tembak hati eneng mas, eneng rela...
"Kalian semua diam disini jangan brisik, jangan sampai gadisku terbangun gara gara suara kalian" tekan Alvin membuat mereka yang ada disana diam. Tapi mereka bertanya tanya Gadis? Gadis king? King punya cewek? itu adalah berita yang mengejutkan.
Alvin mendatangi kearah tempat yang menjadi sumber keributan dan merusak moodnya itu. Alvin sampai diruangan itu melihat semuanya berantakan. Dirinya juga melihat para sahabat dan anak buahnya melawan orang suruhan Zion.
Tak ingin banyak bermain main. Alvin langsung mengarahkan pistol yang dia pegang kearah para orang suruhan Zion. Dan semua peluru yang dia tembak tepat sasaran, tak ada satupun yang meleset.
Alvin terus melancarkan aksinya itu. Banyak orang yang menyerangnya, tapi tak ada satupun serangan yang melukai bahkan mengenai Alvin. Dirinya menatap Zion yang kini seorang diri menengang menatapnya. Alvin menarik pelatuknya dan menembakannya ke kaki Zion.
dor
"Arghhh sakit.."
Zion terjatuh tersungkur berteriak kesakitan akibat timah panas. Alvin berjalan mendekati orang yang terjatuh sambil memegangi kakinya itu. Sampai didekat pria itu Alvin menendang kepala Zion membuat pria itu terjengkang.
"Lo bener bener bikin gue marah"
"Arghh ampun king maafkan aku" teriak Zion saat Alvin menginjak kakinya yang tertembak.
"Mengampunimu setelah kau mengganggu waktuku ha?" ucap Alvin kini menginjak tangan Zion membuat bunyi retakan tulang yang membuat orang yang mendengarnya bergidik ngeri.
Dari arah belakang, orang orang yang tadi bersembunyi mulai menghampiri. Mereka ada yang mengikuti dan melihat aksi Alvin yang menghabisi orang orang Zion. Ada yang kagum ada yang bergidik ngeri. Apallagi sekarang Alvin sedang menyiksa Zion.
"Dan untuk kalian, apakah kalian tidak bisa menghadapi masalah seremeh ini sampai harus gue yang turun langsung ha?" bentak Alvin kearah anak buahnya membuat mereka menegak ludah kasar.
"Sorry king, Kami sebenernya bisa mengatasi mereka sendiri" jawab Satya mendapat pelototan dari ketiga orang lainnya.
"Kalian bisa mengatasinya sendiri!! lalu bagaimana kalian mengatasi orang orang yang masuk kewilayah yang kularang itu ha?" Bentak Alvin membuat ketiga orang lainnya meruntuki kebodohan Satya.
"Maaf King, lo mau mereka kami apakan?" Kenan bertanya.
"Huft.." Alvin menghela nafas menatap keempat teman laknatnya itu.
"Bereskan semua kekacauan ini dan suruh mereka semua yang ada disini termasuk kalian untuk lari mengitari sirkuit. 5 putaran untuk cowok dan 2 putaran untuk cewek. Tidak ada perdebatan maupun bantahan" titah Alvin mutlak.
Mereka semua menghela nafas mendengar perkataan king. Dikira sirkuit itu lapangan sekolah apa? Sirkuit yang sangat besar kita disuruh mengitari, yang ada mereka semua berakhir dengan tidak punya kaki seperti Zion. Eh apa kabar pria itu? Pria itu kini terkapar setelah dibuat babak belur oleh Alvin.
"Geo, bawa bajingan ini keanjingku. Suruh dia mencabik cabik bajingan ini, tapi jangan sampai mati" ucap Alvin membuat Geo mengangguk.
"Emang lo punya anjing king?" tanya Julian cengo kearah Alvin.
"Terus kalok sudah selesai hukuman boleh gak kita party lagi" ucap Julian lagi, Ingin sekali mereka menjahit mulutnya itu.
"Terserah" jawab Alvin lantas berjalan meninggalkan mereka. Alvin berjalan beberapa langkah kemudian berbalik.
"Kalian ingat, jangan pernah masuk ke sini lagi. Siapapun yang berani masuk akan gue hajar orang itu sampai orang tuanya bahkan tak mengenalinya. Ingat?? Tanpa terkecuali" ancam Alvin membuat mereka bergidik ngeri.
Alvin kemudian berjalan menuju ketempat Zea semula. Dengan orang orang yang ada disana mulai menjalankan titah Alvin tanpa terkecuali. Eh salah kecuali Zea, dirinya tak menjalani hukuman itu. Bahkan kini dirinya tertidur lelap dengan Alvin yang memeluknya.
TBC
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Happy Reading ♡♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments