3. Anak Baru Part 2

Alvin kini sudah bersiap dengan baju kaos berwarna putih dan celana hitam serta sebuah jaket berwarna hitam. Hanya pakaian biasa memang, tapi karena Alvin yang memakainya. cowok dengan tampang yang diatas rata rata itu membuatnya terlihat mempesona.

Alvin kini menuruni tangga menuju kearah dapur. Terlihat kedua orang tuanya sudah berada di meja makan.

"Dad, Mom" sapa Alvin.

"Eh anak kesayangan Mommy datang, baru Mom mau manggil" ucap Mommy Miranda sumringah.

"Kapan kamu sampai Al?" tanya Daddy Exel basa basi.

"Siang Dad"

"Mom Dad, Alvin mau pergi" pamit Alvin

"Mau kemana Al? gak makan dulu?" tanya Miranda yang sedang sibuk menyiapkan makan sang suami.

"Rumah Satya"

"Yah padahal Mom udah buatin makanan kesukaan kamu" kecewa Mommy Miranda.

"Al makan dulu" Perintah Daddy Exel mutlak. Melihat raut sedih diwajah sang istri tercinta.

"Huft Okey" Helaan nafas Alvin duduk dikursi meja makan.

Mommy Mira yang melihat itu senang dan mulai menyiapkan makanan sang anak dengan antusias.

"Dikit aja Mom, nanti Al ada pesta dirumah Satya" ucap Alvin. Mommy Miranda mengangguk menuruti keinginan sang putra semata wayangnya itu.

Suasana meja makan dipenuhi dengan suasana romantis dari kedua orang tuanya itu. Kedua orang tuanya itu sekarang sedang makan sepiring berdua dengan sang Mom yang memegang sendok menyuapi daddynya. Sedangkan daddynya itu sibuk Mengelus rambut sang Mommy dengan sayang. Terkadang Alvin sendiri sangat heran dengan daddynya. Daddynya adalah seorang CEO dari perusahaan ternama didunia. Ceo yang terkenal dengan ketegasan, sifat dingin dan tak kenal ampun bagai elang itu. Sekarang ketika bertemu dengan mommynya berubah menjadi seorang burung kecil yang meminta untuk selalu dimanja dan diperhatikan. Alvin terkadang jengah melihat keromantisan kedua orang tuanya itu.

"Bisa gak sih Mom Dad gk usah romantis romantisan didepan Al" ucap Alvin kesal ketika melihat Daddy sibuk mencuri ciuman dipipi sang mommy.

"Makanya cari Pasangan, biar tau rasanya" ucap sang daddy. Alvin semakin dibuat kesal mempercepat makannya lalu setelah selesai dia menegak air hingga kandas.

"Alvin pergi" ucap Alvin berlalu tanpa memperhatikan kedua orang tuanya yang masih asik bermesraan itu.

"Hati hati Al" ucap sang mommy memperhatikan anaknya yang sudah menjauh

...**************...

Alvin kini menaiki motor hitamnya melaju kerumah Satya.

Alvin sudah sampai didepan gerbang rumah Satya. Pintu gerbang terbuka, terlihat Geo yang sudah menunggu disana yang sudah hafal suara motornya. Alvin masuk dan memarkirkan motornya. Lalu pergi ke halaman belakang rumah bersama Geo. Disana terlihat teman temannya yang sudah memanggang anek macam makan seperti daging, sosis, jagung dan masih banyak lagi.

"Lo kemana aja si Al, lama amat. Kita tadi udah foto bareng. Udah gue upload juga di medsos. Tapi gak ada lo. Gara gara lo kita tungguin dari tadi gak nongol nongol. Lo tau gak sih, gak ada lo itu kek ada yang kurang rasanya" cerocos Satya lebay.

"Yee, nih orang. Alvin lo ajak foto. Gak bakal mau dia, medsosnya aja kalo bukan gue yang post kosong itu pasti" ucap Geo.

"Berisik" ucap Al, berjalan ke arah sofa panjang yang memang sengaja ditaruh disana, lalu merebahkan tubuhnya berbantal lengannya.

"Ye ini anak santai banget hidupnya, dateng dateng langsung tiduran" ucap Julian yang baru saja menghampiri.

"Biarin aja, lelah mungkin dia. Dia belum istirahat total sangking sibuknya ngurus kerjaannya sambil ngurusin geng geng yang ada disana, yang selalu ngajak dia battle. Padahal akhirnya tuh lawan kalah juga, tapi gak mau pernah nyerah. Datang terus" Jelas Gio sambil menatap Alvin.

"WOY JUL, LO KOK NINGGALIN GUE. NIH URUSIN. MAIN TINGGAL AJA" teriak Kenan saat sadar dia di tinggal sendiri saat sedang memanggang daging.

"Maaf maaf" Julian menghampiri Kenan sambil menyatukan kedua tangannya.

Geo yang tak tega melihat sahabatnya itu, masuk kedalam rumah untuk mengambil bantal. Lalu kembali ke halaman belakang.

"Al nih, dari pada lo pakek tangan. Mau selimut sekalian gak?" ucap Geo menyodorkan bantal kepada Alvin yang belum tertidur. Dia sedari tadi hanya menutup matanya, mendengar percakapan yang dilontarkan teman temannya itu.

"No, thanks!" jawab Alvin mengambil bantal itu, lalu kembali memejamkan mata.

Geo berjalan menuju kearah teman temannya yang sedang sibuk memanggang sambil berceloteh ria.

"Bicarain apa?" tanya Geo

"Itu tuh tetangga sebelah gue tadi, bisa bisanya dia ngintip. Ketahuan lagi, kayak gak ada kerjaan aja" jawab Satya. Geo hanya berohria.

"Bener tuh apa lagi mukanya yang cengoh karena ketahuan tadi. Hahaha sumpah bikin ngakak aja" Julian tertawa.

Sebenernya sebelum Alvin datang. ada sebuah insiden. Insidennya yang cukup memalukan. Dimana tetangga Satya yang sekaligus anak dari temen bundanya bernama Neisha atau kerap dipanggil Icha itu tak sengaja ketahuan ketika sedang mengintip. Icha yang sedang mengintip menaiki kursi karena tadi diberi tau sahabat bundanya yang sedang berkunjung jika Satya dan teman temannya sudah berkumpul. Tidak melewatkan kesempatan untuk cuci mata. Apa lagi ada A'a kenan yang sering dia puja. Icha yang sedang mengintip menaiki kursi didepan pintu penghubung yang emang sengaja dibuat. Kaget dengan suara bundanya yang menginterupsi, sedangkan Satya yang sempat sekilas melihat Icha datang bangkit untuk melihat gadis itu. Satya membuka pintu penghubung itu.

"Ngapain lo?" sontak suara itu membuat Icha kaget dan terjatuh ke tanah. Hal itu, membuat semua yang melihat kejadian tadi sontak tertawa dan alhasil Icha sangat malu. Icha yang tak bisa menjawabnya lalu bangun dan berlari kedalam rumah.

'Jangan sampe sahabat gua tau kejadian memalukan ini' batin Icha merutuki dirinya sendiri.

..........

Sekarang semua pria itu sedang duduk sambil ditemani makanan yang tadi mereka panggang. Termasuk Alvin.

"Al Al, gua tantang lo lomba makan sama gue. Battle kita yuk yuk!!" ajak Julian.

"Ogah" jawab Alvin malas.

"Ih lo kok, gak asik gitu. Ayolah, ayolah, terima tantangan gua" Julian merengek seperi anak kecil.

"Dih maksa" sahut Satya melihat kelakuan sohibnya itu.

"Ayolah Al ayolah!" rengekan Julian menarik narik lengan Alvin, lantas membuat Alvin menghela nafas dan mengiyakan.

"Yes, jadi kita battle tuh makan sosis besar 5. Yang kalah wajib nurutin apa yang menang mau ya?!" Sambil menunjuk kearah sosis jumbo yang tadi mereka bakar.

"Ni anak dibaikin malah ngelunjak, parah lo" seru Kenan ke arah Julian, kemudian menyentil dahi sohibnya itu.

"Ih lo main sentil-sentil aja. Merah nih jidat gua. lagain Iri lo? Bilang bos" ucap Julian sambil mengusap usap dahinya lalu berlalu menatap Kenan.

"Ayo Al. Jadi gak Al? jangan bilang lo takut"

"Oke, tapi satu aja sosisnya. gua gak mau sampai kekenyangan"

"Lah kok satu, gak menantang kalau cuma satu"

"Satu atau gak sama sekali"

"Oke deh satu, yuk mulai" Julian pasrah.

Pertandingan dimulai, yang lain memperhatikan kedua orang yang sedang berlomba itu. Saat battle Julian memakan sosis dengan rakus, sedangkan disisi lain Alvin makan dengan ogah ogahan. Sejujurnya dia sudah kenyang dan tidak mood untuk makan lagi. Saat dimeja makan tadi sang mommy emang mengambilkan sedikit. Tapi bukan artian dengan porsi yang sedikit, banyaknya menu lauk pauk yang ada dimeja makan. Semua dituangkan kedalam piring sedikit demi sedikit yang lama lama membuat piring itu menjadi bukit. Alvin yang sudah diambilkan mau tak mau harus memakannya. Tanpa bisa protes.

"Yes gue menang! HOREE, akhirnya baru kali ini gue menang lawan big boss" seru Julian mengepalkan tangan lalu menariknya kebelakang beberapa kali. tingkahnya itu mendapat gelengan dari kawan kawannya. Seperti anak kecil saja.

"Huft, buruan lo mau apa dari gue?" tanya Alvin.

"Gue boleh minta apa aja nih?" tanya balik Julian manik turunkan alisnya.

"Hmm" jawab Alvin malas, lagian pikirnya temannya itu gak bakal minta yang aneh aneh. mungkin cuma traktir, motor, mobil, atau mungkin sesuatu yang membuatnya harus melakukan pekerjaan fisik. Tapi dugaannya salah..

"Jul kasih permintaan yang sulit, baru kali ini kan seorang Alvin kalah" ucap Satya mengompori ikut antusias.

"Bener tuh kasih permintaan yang sulit!" Geo ikut berseru. diangguki oleh Kenan.

"Bentar bentar gue mikir dulu" tahan Julian

Julian mulai menelisik Alvin melihatnya dari atas kebawa. 'Enaknya gue minta apa ya? hmm mobil/motor/apartement? jangan deh dompet si Al kan tebel, lagian kalok gue minta itu mah gue bisa beli sendiri. Coba gue lihat lihat nih orang, apa yang gak dia punya. Uang? perfect, banyak banget malahan. Penampilan? eh buset ganteng gila kalok diteliti nih big bos. Fisik? perfect juga, gue gak pernah lihat nih orang kalah kalau soal fisik. Ini aja gue untung bisa menang saat kondisinya lagi tepar kayak gini. Lagi lelah kek gini aja, tuh muka masih aja biasa aja kek gak ada beban. Wajahnya pun masih ganteng aja. Penampilannya masih keren aja. Ah iya penampilan hehehehe.' batin Julian sambil mengusap usap kedua tangannya, memikirkan ide licik yang ada dikepalanya saat ini.

"Lo mau apa buru!" melihat gelagat Julian 'ada yang gak beres nih keknya.' pikir Alvin.

"Oke gini big bos, sebenernya permintaan gue ini mungkin bagi lo adalah hal yang sulit__" ucap Julian terputus.

"Emang ada gitu hal sulit yang gak bisa dilakuin Alvin sang big bos kita?" tanya Satya

"Ih lo pakek nyamber aja, gue belum selesai ngomong nih" ujar Julian kesal perkataannya diputus.

"Oke back to topic, Gini Al gue mau lo nerima taruhan gue"

"Taruhan apaan? langsung ke inti" ucap Alvin.

"Penampilan lo kan perfect nih, gue mau lo dandan jadi nerd Al" ucap Julian membuat teman temannya mendelik.

"Wait!! wait!! Gini nih gua perjelas nih ye. Gua mau lo nerima taruhan gue. Saat lo masuk sekolah loh harus berpenampilan kek nerd, harus perfect dan totalitas kek nerd and then lo harus berpenampilan kek nerd itu selama setengah semester, eh jangan deh kelamaan dua bulan aja. Kalok lo berhasil, supercar Bugatti Centodieci yang ada ditoko bokap gue lo bawa deh" Jelas Julian mantap.

"Serius lo Jul" tanya Geo, diangguki mantap oleh Julian. Sontak hal itu membuat yang lain tertawa.

"Gak habis pikir gue, bad boy nyamar jadi seorang nerd wkwkwk, ampun gak kuat" heran Satya diselingi tawa melambai lambaikan tangannya. Geo dan Kenan ikut tertawa

"Bener tuh" ujar kenan

"Gimana Al, lo terima gak?" tanya Julian.

"Oke" Jawab Alvin. 'Kayaknya bakal menarik juga.' batinnya.

"Emang kalian masuk sekolah kapan?" tanya Satya.

"Ya bareng kalian masuk lah, loh masuk hari pertama. Gua sama Alvin juga ikut masuk" Jawab Geo

"Ohw."

...****************...

Nerd? Siapa sih yang gak tau dengan penampilan yang satu ini. Sekarang pria dengan tampang bak dewa yunani itu harus berpenampilan layaknya seorang nerd. Alvin yang turun dari tangga dengan pakaian yang rapi, kulit yang dibuat kecoklatan dengan foundation, rambut yang dipotong menjadi bowl cut, dan kaca mata bulat itu kini sedang menuruni tangga menuju kearah ruang makan. Disana ada kedua orang tuanya yang seperti biasa selalu bermesraan tidak tau tempat emang. 'Dasar dua bucin' batin Alvin.

"Pagi Dad Mom" sapa Alvin.

"Pagi say— What?" balasan mom terputus dan kaget saat menoleh kearah Alvin. Daddy yang melihat reaksi istrinya sontak menoleh balik dan tertawa.

"Apa apaan penampilan kamu ini Al?" tanya daddy sesudah menghentikan tawanya sambil geleng-geleng.

"Tantangan Dad" Jawab singkat masa bodo.

"Astaga anak mommy yang ganteng kok bisa tiba tiba jadi kayak shrek gini" Shrek karakter buruk rupa berwarna hijau itu disamakan dengan Alvin. Padahal dirinya tak sejelek itu hanya agak culun dan cupu saja.

"Cih" decih Alvin

"Yaudah deh Mom Dad, Alvin mau berangkat" Alvin mencium telapak tangan mereka.

"Kok berangkat awal Al? tumben" heran mommy Mira.

"Al naik angkot, jadi harus berangkat awal" jawabnya berlalu pergi, membuat keduanya melotot tak percaya.

"Aduh dad, kenapa sih anakmu itu? banyak mobil mewah digarasi. Dianya kok malah naik angkot. Gak habis pikir sama kelakuan anakmu itu"

"Kok cuma anak Daddy sih Mom, kan itu juga anaknya Mommy" ucap Daddy Exel tak terima.

...****************...

Alvin merupakan laki laki yang perfeksionis. mungkin karena sudah di didik untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal, walaupun karena pengaruh dari didikan itu membuat kelakuan Alvin menjadi melenceng. Menjadi nakal, keras kepala, arogan dan selalu ingin benar.

Kini Alvin sedang menunggu kedatangan angkot di sebuah halte. Sembari memberi kabar ke Geo untuk berangkat duluan. Jarak antara halte dan rumahnya sedikit jauh. Makanya Alvin berangkat pakai motor menuju apartemen pribadinya dulu dan meletakan motor kesayangannya itu disana. Lalu Alvin berjalan menuju halte terdekat dari apartemennya.

Ribet? memang. Sebenarnya Alvin sendiri tidak ingin melakukan hal ini. Namun mau bagaimana lagi jiwa perfeksionis yang sudah mendarah daging itu membuatnya harus melakukan ini. Walaupun sebenarnya Alvin sendiri tidak peduli dengan tanggapan orang lain mengenai dirinya, dia melakukan ini hanya untuk dirinya sendiri. Catat.

Sampai sebuah angkot datang. "Mang kiri mang." Alvin melambaikan tangan. Angkot itu berhenti, Alvin menatap angkot itu sedikit ragu untuk menaikinya.

"Mas jadi gak naiknya." ucap Mang supir melihat Alvin diam, Alvin yang tersadar segera menaiki angkot itu. Kini Alvin duduk diantara ibu yang memangku anaknya yang sekitar berumur 3 tahun dan ibu-ibu yang membawa barang belanjaan. Sepertinya ibu itu habis dari pasar.

Alvin mengambil hpnya yang ada di sakunya. dia memfoto dirinya dan mengirim ke grub. Dengan caption 'My totality'. Alvin menaruh kembali hpnya ditempat semula. kemudian terdiam.

'Ini bau apaan sih.' batin Alvin. mencium bau yang tidak sedap. Dia mengedarkan pandangannya. manemukan bau yang tercium dari hidungnya yang mancung itu. Bau itu berasal dari seorang pria yang baru masuk sambil membawa ayam yang masih hidup.

'Holly ****, itu orang ngapain bawa bawa ayam hidup kedalam angkot sih.'

Akhirnya Alvin sampai ditempat tujuannya. Untung saja tidak banyak insiden yang terjadi di angkot.

Kini Alvin turun dihalte terdekat dari sekolah nya. Kini dia harus sedikit berjalan kaki dari halte menuju sekolahnya. Sebenarnya banyak orang yang melihatnya turun dari angkot. Karena halte itu tak jauh dari sekolahnya dan pastinya banyak mobil mobil dan motor mewah lewat yang dapat dipastikan itu adalah kendaraan para siswa dan siswi yang ada disana.

Alvin berjalan melewati koridor sekolah yang mulai sepi menuju ke ruang kepala sekolah untuk laporan. Setelah sampai dia langsung membuka pintu yang bertuliskan 'ruang kepala sekolah' disana. Tak banyak orang yang berlalu lalang disana membuatnya berani langsung masuk tanpa mengetuk pintu dulu. Ya jelas, orang dia anak pemilik sekolah.

Pria yang ada disana lantas mendongakkan wajahnya. Melihat seorang pemuda disana yang tak ia kenali. Mengernyit bingung. 'siapa?' batinnya. Alvin lantas langsung duduk disofa yang ada di ruangan.

"Siapa kamu? main nyelonong aja" tanyanya.

"Alvin" jawabnya singkat dengan muka datar.

"Alvin? Alvin Exelino Immanuel? anaknya bapak Exel? pemilik sekolah?" mendapat anggukan dari Alvin.

"Wah bapak sampai pangling lihat kamu. Padahal kamu udah bilang ke bapak ditelpon kalok bakal nyamar gini. Bahkan kamu sampe minta kelas yang beda sama teman teman kamu yang resek dan nakal itu" ucap kepala sekolah itu yang memang sudah tau siapa Alvin yang sebenarnya. Alvin lantas tak menjawab hanya mendengarkan saja.

Kepala sekolah yang tak mendapat jawaban dari Alvin menghela nafasnya.

"Huft, tunggu sebentar. Bapak panggilkan wali kelas kamu" Mengambil telpon memanggil seseorang. Tak lama kemudian seorang pria datang sembari mengetuk pintu. Gak main nyelonong kek Alvin tadi.

Pintu terbuka dan nampak seorang pria disana. "Ini Pak anak barunya?" tanya pria itu memastikan tak percaya.

"Iya"

"Yaudah kamu ikut saya" katanya sedikit ogah ogahan karena melihat penampilan Alvin yang cupu, culun, dan kucel karena kulitnya coklat. Berbeda dengan murid baru yang satunya tadi.

Kini Alvin kembali berjalan melewati koridor sekolah yang agak sepi karena kebanyakan murid sudah masuk ke kelas. Alvin tadi memang datang sedikit terlambat, maklum naik angkot jadi agak lama.

Banyak tatapan mata yang melihatnya dari jendela. Yap seperti yang diharapkan. Kebanyakan tatapan mata itu menatapnya dengan jijik dan aneh. Bahkan ada yang menghinanya secara terang terangan.

"Widih siapa tuh? murid baru? cupu banget"

"Iuu deh, kok bisa sih cowok kek gitu masuk ke sekolah kita"

"Jijik jijay sama tuh cowok, ini nih tadi itu si Geo ganteng abis. nah kok murid baru yang satunya malah kampungan kek gini"

"Bener tuh, kek si Geo itu langit nah si itu cowok gorong gorong"

"Dasar nerd!"

Kedatangan Alvin tak luput dari mata 4 kawannya itu. Mereka ingin menyapa dan menertawakannya secara langsung tapi tidak bisa. Alvin tak memperdulikan ucapan disekitarnya. Dia melangkah kakinya sampailah disebuah kelas yang bertuliskan 11 IPA 1.

Alvin masuk kedalam kelas dan banyak murid yang berbisik disana. Kebanyakan menatapnya dengan tatapan mengejek. Kecuali gadis yang berada dipojok.

"Semuanya mohon perhatikan, kita kedatangan murid baru. Perkenalkan diri kamu" ucap wali kelasnya tadi menginterupsi.

"Nama gu_"

"Udah deh pak, gak perlu perkenalan. Gak ada dari kita yang tertarik juga sama dia. Lihat aja tampilannya culun gitu, kayak nerd!" sahut Shasya salah satu murid centil yang ada disana.

"Lo apa apaan si Sha, hargain dong. Orang dia mau perkenalan juga" ucap seorang gadis yang tak lain adalah Zea.

"Nyahut aja lo, dasar cewek sok kecantikan"

"Oyy nenek lampir, sahabat gua ini emang cantik. Ngapa? Iri lo?" Keyla membanggakan Zea. Shasya ingin membalas ucapan itu. namun ditahan oleh suara wali kelasnya.

"Udah kalian kok malah pada ribut. Alvin lanjutkan perkenalanmu. Kalok gak mau dilanjut kamu langsung duduk aja, nanti kenalan sendiri" ucap Wakel itu cuek.

"Saya langsung duduk aja Pak" ucap Alvin.

"Yaudah itu, ada bangku dipojok dibelakang Zea. Kamu duduk sana aja" tunjuknya ke bangku baling belakang dipojok sendiri.

Alvin melangkahkan kakinya. ketika ditengah jalan ada sebuah kaki yang bersiap untuk membuatnya jatuh. Alvin yang tau itu masa bodoh, melangkah melewati kaki itu. Membuat siempu kesal.

Kini Alvin sudah berada ditempat duduknya. Lantas gadis cantik nan manis bernama Zea yang tadi membelanya itu membalikan badannya menghadap Alvin.

"Halo nama gue Zea, nama lo?" Zea menyodorkan tangan mengajak berkenalan. Alvin yang melihat itu terdiam. "Alvin." jawab singkat tanpa menjabat tangan Zea. Mungkin udah kebiasaan Alvin yang cuek makanya dia enggan menjabat tangan Zea.

Zea yang tak mendapat balasan jabatan tangannya lantas menurunkan tangannya. 'Mungkin itu cowok pemalu' batin Zea. Guru masuk kekelas. Ini adalah hari pertama sekolah. Maka dari itu hari pertama ini hanya berisi perkenalan singkat.

Alvin yang sedari tadi duduk dipojok diam saja. Tak peduli pada sekitar. Tidak peduli untuk mencari teman dikelas itu, karena dia tak butuh.

Bel istirahat berbunyi. Banyak orang yang keluar dari kelas menuju kantin. Ada juga yang masih stay dikelas. Salah satunya adalah Alvin. Dia malas pergi ke kantin, walau teman temannya tadi memintanya untuk pergi ke gudang yang sudah dibersihkan dan menjadi tempat mereka nongkrong disekolah. Alvin sekarang masih senang tiasa menelungkupkan kepalanya dimeja dan memejamkan matanya.

"Hey Al, gak mau ke kantin?" tanya Zea menepuk bahu Alvin yang tertidur. Mendapat tepukan membuat Alvin mendongakkan wajahnya melihat siapa yang menggangu tidurnya.

"Kenapa?" tanya Alvin.

"Gak mau kekantin? udah bel istirahat loh" ajak Zea lagi, mendapat gelengan dari Alvin.

"Zea ayo buruan. Lo ngapain sih, cacing diperut gua udah meronta ronta nih minta diisi" ucap Icha tak sabaran bersama Keyla yang menunggu didepan pintu. Melihat sahabatnya itu masih sibuk dengan laki laki yang notabennya anak baru itu.

Zea, Keyla, dan Icha satu kelas. Zea dan Icha duduk satu bangku. Sedangkan Keyla duduk disebelahnya bersama murid yang bernama Nimas.

"Mau titip?" Tanya Zea kembali.

"Nggak, pergi aja" tukas Alvin merasa terusik. 'Kenapa sih tuh cewek, sok care banget." batin Alvin. Zea yang mendengar itu lantas menyusul kedua temannya itu menuju kantin.

"Lo ngapain sih Ze, sok akrab gitu sama tuh cowok baru" ujar Icha.

"Ya gak papa mau kenalan aja"

"Lo itu terlalu care tau gak sama semua orang" Keyla berbicara.

"Bener tuh, ati-ati aja sama sifat lo ini. Bisa bisa sifat baik lo ini berakhir jadi bumerang bagi diri lo sendiri" kini Icha berucap.

"Ih kalian apaan sih."

"Lagian lo itu terlalu baik, baik itu boleh tapi jangan sampe kebaikan lo jadi hal yang bisa nyelakaian diri lo sendiri" Keyla menasehati.

"Iya nyaii, Zea paham xixixi" tanggap Zea sambil cekikikan.

"Eh ini anak dibilangin juga" kesal Keyla

"Ya biasa lah, bocah gak ada akhlak ya gini. lagian tadi itu ya si anak baru culun itu cuek gitu masih aja lo baik-baikin. Gua tadi disebelah lo pengen kenalan juga, gak jadi" Icha yang tadinya duduk sebangku disebelah Zea mengurung niatnya untuk berkenalan, melihat temannya itu dicuekin. Walau sebenarnya Icha juga gak terlalu frendly kesemua orang, dia ingin berkenalan hanya untuk formalitas aja. Icha itu excited sama suka cowok tampan. seperti A'a Kenan, dipanggil A'a walau seumur.

"Dia itu gak cuek, hanya pemalu aja" bela Zea untuk Alvin.

"Pemalu gimana, wong dianya kelihatan tadi cuek gitu" sergah Icha.

"Udah udah kalian berdua ini kok malah ribut gini sih. Udah jangan ribut. Gua cabein satu satu nih kalok ribut" lerai Keyla.

"Siap nyai" Sahut Zea dan Keyla berbarengan memberi hormat lepas tertawa membuat Keyla cemberut.

TBC

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Happy Reading ♡

Terpopuler

Comments

CaH KangKung,

CaH KangKung,

,👣👣

2022-12-22

0

istrinya THV 🐻💜

istrinya THV 🐻💜

masih ku pantau 😜

2022-06-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Anak Baru Part 1
3 3. Anak Baru Part 2
4 4. Anak Zea
5 5. Saling Suap
6 6. Ketemu Wily dan Adiknya
7 7. Aodra Is Back
8 8. Kunjungan
9 9. Rumah Zea
10 10. Bolos
11 11. Nongkrong di Cafe
12 12. Weekend Day
13 13. Masa Lalu Zea
14 14. Marah
15 15. Alegiance
16 16. Sisi Gelap
17 17. Hukuman Joe
18 18. Party
19 19. Zea yang Kepo
20 20. Restoran
21 21. Kacau
22 22. Pertengkaran
23 23. Alvin Bonyok
24 24. Jenguk Alvin
25 25. Terima Lo
26 26. Bikin Kue
27 27. Butuh Pelampiasan
28 28. Bekal
29 29. Gak Usah Masak
30 30. Diikuti
31 31. Ganteng Kok Kere
32 32. Ditampar Fakta
33 33. Hantu
34 34. Resmi Pacaran
35 35. keberangkatan Part 1
36 36. Keberangkatan Part 2
37 37. Cewek Gila
38 38. Gratisan
39 39. Vara Cari Ribut
40 40. Peringatan untuk Pak Reno
41 41. Sosok Rupawan Alvin
42 42. Karena Lumpur
43 43. Event Dadakan
44 44. Lo Harus Ikut
45 45. Taruhan Rey
46 46. Handphone Zea Gak Ada
47 47. Bumerang
48 48. Cemburu
49 49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50 50. Undangan
51 51. Nasehat Papa
52 52. Misi Zea
53 53. Putus
54 54. Menahan emosi
55 55. Dikejar
56 56. Iblis
57 57. Markas Alegiance
58 58. Alvin x Alegiance
59 59. Leader of Alegiance
60 60. Gue mau pulang
61 61. Alvin
62 62. Dimana adek gue?
63 63. Keluarga Zea
64 64. Petunjuk
65 65. Pelampiasan Rindu
66 66. Menggila
67 67. Itu salahku
68 68. Butuh privasi
69 69. menurut
70 70. Joe pria yang setia
71 71. Permintaan Zea
72 72. Awal rencana
73 73. Mencoba keluar
74 74. Laporan
75 75. Kepergian Joe
76 76. Keluar
77 77. Flashback
78 78. batas toleransi
79 79. Meet
80 80. Back to school
81 81. Back to school 2
82 82. Awas mie ayam panas
83 83. Prank?
84 84. Apartemen Alvin
85 85. Apartemen Alvin 2
86 86. Menginap
87 87. At night
88 88. Berangkat sekolah
89 89. Kelas yang bising
90 90. Lapangan
91 91. Pertandingan basket
92 92. Pertandingan basket 2
93 93. Manja
94 94. Siapa Lo?
95 95. Tangis Icha
96 96. Masalah Icha
97 97. Bercerita
98 98. Keputusan Alvin
99 99. Main game
100 100. Memanggil Satya
101 101. Satya tau
102 102. Kelakuan Julian
103 103. informasi
104 104. Membuat onar
105 105. Terget
106 106. pembully di Immanuel
107 107. Gue calon suami lo
108 108. Maskeran
109 109. Jahil
110 110. Gagal nobar
111 111. Sambutan 1
112 112. Sambutan 2
113 113. Fly to heaven
114 114. Pilih Pakaian
115 115. Gangguan nenek gayung
116 116. Dessert
117 117. Tuduhan
118 118. Rey terkapar
119 119. Berkemas
120 120. Ulah Arka
121 121. Sakit
122 122. Uks
123 123. Pulang
124 124. Nasib Rey
125 125. Mengundurkan diri
126 126. Abang dipihakmu
127 127. latihan basket
128 128. Pria lain
129 129. Cemburu
130 130 Ruangan rahasia
131 131. Gagal
132 132. Daddy Exel jahil
133 133. Paris
134 134. Rindu?
135 135. Gadis Kopi
136 136. Negosiasi
137 137. Numpang
138 138. Ikut mendaki
139 139. Merayu
140 140. mendapat ijin
141 141. meminta ijin
142 142. Mendapat ijin 2
143 143. Perjalanan mendaki
144 144. Menyusul
145 145. Tambahan bocah
146 146. Bertengkar
147 147. Cerita
148 148. Teman senasib
149 149. Ruangan kedap suara
150 150. Kembali terluka
151 151. Perawatan
152 152. Lari
153 153. Melarikan diri 1
154 154. Melarikan diri 2
155 155. Selesai...
156 156. Basecamp
157 157. Berangkat
158 158. Kemah
159 159. Kesiangan
160 160. Menyerah
161 161. Geo dan Joe
162 162. Relax
163 163. Aktivitas setelah naik gunung
164 164. spa
165 165. Lupa kabar
166 166. Keributan
167 167. Solusi??
168 168. Ketemu Satya
169 169. Pernyataan suka Kuina
170 170. Drama
171 171. 2 Minggu
172 172. Arka tahu
173 173. Arka tahu 2
174 174. Pelarian Zea
175 175. Memulai baru
176 176. Terlibat
177 177. Mommy Mira flashback
178 178. Bersama mommy Mira
179 179. Menemui Icha dan Keyla
180 180. Percakapan dengan kenan
181 181. Zea pergi
182 182. Zea sampai
183 183. Sekolah baru
184 184. Tempat rahasia
185 185. menyusul ke ladang
186 186. Mama Papa datang
187 187. Bangku takdir??
188 188. Ujian dadakan
189 189. Nilai tambahan
190 190. Alvin day
191 191. Bazar mini
192 192. Pergi ke kota
193 193. Keluar Desa
194 194. sampai di mall
195 195. Bertemu
196 196. Zea menyebalkan
197 197. Kesepakatan
198 198. Minggu pertama bertemu
199 199. Minggu pertama bertemu 2
200 200. Nubruk
201 201. Menemani
202 202. Alvin sakit
203 203. merawat
204 204. Mamasak untuk Alvin
205 205. Kerja kelompok
206 206. Vidcall
207 207. Rencana liburan
208 208. mendapat ijin
209 209. bertemu Icha dan Keyla
210 210. Pelabuhan
211 211. Sampai
212 212. Duduk 1 meja
213 213. Pantai
214 214. Menghilang
215 215. Bersama Alvin
216 216. Cafe pantai
217 217. cafe pantai selesai
218 218. Pergi ke festival
219 219. Kuliner
220 220. Diincar ??
Episodes

Updated 220 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Anak Baru Part 1
3
3. Anak Baru Part 2
4
4. Anak Zea
5
5. Saling Suap
6
6. Ketemu Wily dan Adiknya
7
7. Aodra Is Back
8
8. Kunjungan
9
9. Rumah Zea
10
10. Bolos
11
11. Nongkrong di Cafe
12
12. Weekend Day
13
13. Masa Lalu Zea
14
14. Marah
15
15. Alegiance
16
16. Sisi Gelap
17
17. Hukuman Joe
18
18. Party
19
19. Zea yang Kepo
20
20. Restoran
21
21. Kacau
22
22. Pertengkaran
23
23. Alvin Bonyok
24
24. Jenguk Alvin
25
25. Terima Lo
26
26. Bikin Kue
27
27. Butuh Pelampiasan
28
28. Bekal
29
29. Gak Usah Masak
30
30. Diikuti
31
31. Ganteng Kok Kere
32
32. Ditampar Fakta
33
33. Hantu
34
34. Resmi Pacaran
35
35. keberangkatan Part 1
36
36. Keberangkatan Part 2
37
37. Cewek Gila
38
38. Gratisan
39
39. Vara Cari Ribut
40
40. Peringatan untuk Pak Reno
41
41. Sosok Rupawan Alvin
42
42. Karena Lumpur
43
43. Event Dadakan
44
44. Lo Harus Ikut
45
45. Taruhan Rey
46
46. Handphone Zea Gak Ada
47
47. Bumerang
48
48. Cemburu
49
49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50
50. Undangan
51
51. Nasehat Papa
52
52. Misi Zea
53
53. Putus
54
54. Menahan emosi
55
55. Dikejar
56
56. Iblis
57
57. Markas Alegiance
58
58. Alvin x Alegiance
59
59. Leader of Alegiance
60
60. Gue mau pulang
61
61. Alvin
62
62. Dimana adek gue?
63
63. Keluarga Zea
64
64. Petunjuk
65
65. Pelampiasan Rindu
66
66. Menggila
67
67. Itu salahku
68
68. Butuh privasi
69
69. menurut
70
70. Joe pria yang setia
71
71. Permintaan Zea
72
72. Awal rencana
73
73. Mencoba keluar
74
74. Laporan
75
75. Kepergian Joe
76
76. Keluar
77
77. Flashback
78
78. batas toleransi
79
79. Meet
80
80. Back to school
81
81. Back to school 2
82
82. Awas mie ayam panas
83
83. Prank?
84
84. Apartemen Alvin
85
85. Apartemen Alvin 2
86
86. Menginap
87
87. At night
88
88. Berangkat sekolah
89
89. Kelas yang bising
90
90. Lapangan
91
91. Pertandingan basket
92
92. Pertandingan basket 2
93
93. Manja
94
94. Siapa Lo?
95
95. Tangis Icha
96
96. Masalah Icha
97
97. Bercerita
98
98. Keputusan Alvin
99
99. Main game
100
100. Memanggil Satya
101
101. Satya tau
102
102. Kelakuan Julian
103
103. informasi
104
104. Membuat onar
105
105. Terget
106
106. pembully di Immanuel
107
107. Gue calon suami lo
108
108. Maskeran
109
109. Jahil
110
110. Gagal nobar
111
111. Sambutan 1
112
112. Sambutan 2
113
113. Fly to heaven
114
114. Pilih Pakaian
115
115. Gangguan nenek gayung
116
116. Dessert
117
117. Tuduhan
118
118. Rey terkapar
119
119. Berkemas
120
120. Ulah Arka
121
121. Sakit
122
122. Uks
123
123. Pulang
124
124. Nasib Rey
125
125. Mengundurkan diri
126
126. Abang dipihakmu
127
127. latihan basket
128
128. Pria lain
129
129. Cemburu
130
130 Ruangan rahasia
131
131. Gagal
132
132. Daddy Exel jahil
133
133. Paris
134
134. Rindu?
135
135. Gadis Kopi
136
136. Negosiasi
137
137. Numpang
138
138. Ikut mendaki
139
139. Merayu
140
140. mendapat ijin
141
141. meminta ijin
142
142. Mendapat ijin 2
143
143. Perjalanan mendaki
144
144. Menyusul
145
145. Tambahan bocah
146
146. Bertengkar
147
147. Cerita
148
148. Teman senasib
149
149. Ruangan kedap suara
150
150. Kembali terluka
151
151. Perawatan
152
152. Lari
153
153. Melarikan diri 1
154
154. Melarikan diri 2
155
155. Selesai...
156
156. Basecamp
157
157. Berangkat
158
158. Kemah
159
159. Kesiangan
160
160. Menyerah
161
161. Geo dan Joe
162
162. Relax
163
163. Aktivitas setelah naik gunung
164
164. spa
165
165. Lupa kabar
166
166. Keributan
167
167. Solusi??
168
168. Ketemu Satya
169
169. Pernyataan suka Kuina
170
170. Drama
171
171. 2 Minggu
172
172. Arka tahu
173
173. Arka tahu 2
174
174. Pelarian Zea
175
175. Memulai baru
176
176. Terlibat
177
177. Mommy Mira flashback
178
178. Bersama mommy Mira
179
179. Menemui Icha dan Keyla
180
180. Percakapan dengan kenan
181
181. Zea pergi
182
182. Zea sampai
183
183. Sekolah baru
184
184. Tempat rahasia
185
185. menyusul ke ladang
186
186. Mama Papa datang
187
187. Bangku takdir??
188
188. Ujian dadakan
189
189. Nilai tambahan
190
190. Alvin day
191
191. Bazar mini
192
192. Pergi ke kota
193
193. Keluar Desa
194
194. sampai di mall
195
195. Bertemu
196
196. Zea menyebalkan
197
197. Kesepakatan
198
198. Minggu pertama bertemu
199
199. Minggu pertama bertemu 2
200
200. Nubruk
201
201. Menemani
202
202. Alvin sakit
203
203. merawat
204
204. Mamasak untuk Alvin
205
205. Kerja kelompok
206
206. Vidcall
207
207. Rencana liburan
208
208. mendapat ijin
209
209. bertemu Icha dan Keyla
210
210. Pelabuhan
211
211. Sampai
212
212. Duduk 1 meja
213
213. Pantai
214
214. Menghilang
215
215. Bersama Alvin
216
216. Cafe pantai
217
217. cafe pantai selesai
218
218. Pergi ke festival
219
219. Kuliner
220
220. Diincar ??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!