Mereka berempat sedang berada didalam mobil yang dikendarai Alvin.
"Lo kok berani sih Al nolak anak Aodra?" tanya Icha yang tadi melihat Alvin menolak Geo.
"Emang kenapa?" tanya balik Alvin.
"Kayaknya lo gak tau deh, karna masih anak baru. Gini nih, gue yang cantik dan baik hati ini bakal kasih tau ke lo" ucap Icha dengan pdnya.
"Gua mulai dari mana ya?" pikir Icha.
"Dari ketuanya dulu aja Cha" jawab Keyla.
"Okey. Lo dengerin Al. Aodra itu adalah sebuah geng yang diketuai oleh anak pengusaha kaya keluarga Immanuel. Lo pasti tau kan keluarga Immanuel. Dan asal lo tau ya, sekolah yang kita tempat itu juga milik keluarga Immanuel. Pernah ada tuh murid yang bikin masalah sama anak Aodra, akhirnya itu anak di D.O dari sekolah" ucap Icha menjelaskan.
"Ih! Kok ngeri sih Cha? Sampe main d.o segala" ujar Zea.
"Gak sampe situ aja Ze, denger denger nih ya Aodra itu juga berhubungan dengan dunia gelap. Kayak balapan liar, minuman keras, tawuran. Ngeri deh pokoknya. terus nih, ketua Aodra itu punya julukan "king winner" gara gara dia selalu menang dan gak pernah kalah sama siapa saja yang coba nantangin dia. Dan yang tadi ngehampiri kita itu anggota inti Aodra" kini Keyla berucap.
"Bener tuh, tapi nih ya info yang paling penting, gue denger denger si king ini itu ganteng banget. Gue aja penasaran banget sama muka si king, emang seganteng apa sih" lanjut Icha membayangkan muka tampan King.
"Lo Cha gak pernah bisa santai kalok urusan cowok ganteng. Lagian masa sih king itu gak pernah kalah sekali pun. Bohong itu pasti" Keluh Zea.
'Gue emang gak pernah kalah Ze. Ini pertama kali gue kalah dan gara gara kekalahan ini gue bisa ketemu ama lo.' batin Alvin tersenyum.
"Ih lo Ze, kita serius kali"
"Udah ah, jangan ngomong mereka lagi, gak suka gue kalok udah pasal masalah anak geng kek mereka" ucap Zea kesal.
"Iya Ze sorry!!" pinta Icha dan Keyla.
Seketika suasana mobil menjadi hening. Alvin yang dari tadi mendengar percakapan para gadis itu akhirnya mulai membuka suara.
"Gak mau beli sesuatu dulu Ze?" tanya Alvin.
"Eh Iya Al, ntar mampir ke supermarket terdekat ya" jawab Zea.
Alvin melajukan mobilnya. Mereka membeli beberapa buah tangan untuk Wily dan Adiknya disebuah supermarket.
Saat di perjalanan menuju klinik. Zea tak sengaja melihat Wily yang sedang mengamen dijalan. Zea menepuk lengang Alvin menunjukkan ke Wily. Wily berjalan mendekati mobil mereka dan mengamen. Alvin membuka kaca mobil. Tampak Wily terkejut disana.
"Wily ngapain disini?" tanya Zea menatap Wily.
"Suruh masuk ke mobil dulu Ze"
"Key tolong bukain pintu mobil, biar Wily duduk sama kalian" Keyla membukakan pintu, menyuruh Wily mesuk kedalam.
Alvin melajukan mobil kearah klinik tempat Mia, adik Wily dirawat. Mereka kini sampai di ruang dimana Mia dirawat. Terlihat Mia dan Cika, adik Wily disana.
Zea meletakan buah dan beberapa makanan dinakas samping tempat tidur.
"Hey, nama kamu siapa?" tanya Zea mengusap kepala Mia yang sedang tidur diranjang pasien. Karna mereka belum sempat berkenalan kemarin.
"Namaku Mia kak" ucap gadis itu tersenyum.
"Kenalin nama kakak Zeara panggil aja Kak Zea, ini ada Kak Alvin, ini ada juga Kak Keyla dan yang terakhir ini Kak Icha" ucap Zea memperkenalkan.
"Oh ya, kalian sudah makan?" tanya Zea ketiga bocah itu.
"Mia sudah kak, tapi kak Wily sama Cika belum" ucap Mia.
Zea mengangguk mengerti, "Girls, gue minta tolong jagain Mia ya. Gue sama Alvin mau ngajak mereka makan dulu" tunjuk Zea.
"Okey Ze, santai. Kek sama siapa aja. Mia bakal kita jagain kok, lo tenang aja" ucap Keyla diberi jempol Icha. Zea mengangguk, teman-temannya itu memang bisa diandalkan
"Wily, Cika ayo ikut kak Zea sama kak Alvin" ajak Zea menggandeng dua anak itu.
"Ayo Al" ajak Zea
Mereka sampai disebuah kedai makan yang tak jauh dari klinik. Mereka duduk disalah satu tempat disana.
"Mau makan apa? Biar aku pesenin" tanya Alvin.
"Aku terserah deh Al, Wily sama Cika mau makan apa?" Zea balik bertanya kedua bocah yang duduk dihadapannya.
"Cika pengen ayam goreng kak, udah lama Cika gak makan ayam" ucap gadis kecil itu antusias.
"Cika, jangan ngerepotin kak Zea sama kak Alvin" Kini Wily yang berucap.
"Gak papa Wil, kami gak merasa direpotkan kok" Zea mengusap kepala Wily dan Zea.
"Gue pesenin makanan, kalian tunggu aja" Ucap Alvin berlalu meninggalkan mereka.
Alvin kembali duduk disebelah Zea setelah memesan.
"Wil boleh kak Zea tanya?" tanya Zea.
"Boleh kak, tanya aja" jawab Wily menunduk.
"Wily tadi ngamen ya? Kenapa?" tanya Zea dengan nada lembut.
"Iya kak, Wily butuh uang. Wily gak bisa terus bergantung sama kakak. Wily harus kerja" Ucap bocah itu sendu.
Hati Zea terasa tertusuk mendengar hal itu. Seorang seperti Wily yang seharusnya kini bermain dan bersenang senang dengan teman teman seumurannya harus menjadi tulang punggung untuk adik adiknya.
"Emangnya dengan Wily ngamen dapat ngehasilin uang berapa?" Alvin kini bertanya.
"Biasanya kalau banyak orang yang baik Wily dapat 30 ribu kak. terus setengahnya dipake buat bayar setoran" jawab Wily.
"Setoran?" tanya Zea memastikan.
"Iya kak, biasanya kalok Wily ngamen didaerah lain. Wily harus kasih setoran sama penjaga daerah situ" ucap Wily membuat Zea membekap mulutnya.
"Tega banget sih mereka, bisa bisanya mereka ngambil uang anak kecil" Alvin memegang tangan Zea mengusapnya lembut.
Pembicaraan mereka kini harus terhenti ketika pesanan mereka datang. Mereka memakannya dengan lahap. Saat sudah selesai makan Alvin dan Zea tadi sempat cekcok saat akan membayar makanan mereka. Zea yang keras kepala membuat Alvin mengalah membiarkan gadis itu membayar makanan mereka.
"Gimana Wily, Cika, suka nggak makanannya?" tanya Zea senang. Kini mereka sedang perjalanan kembali ke klinik
"Suka kak, terima kasih ya kak" ucap kedua bocah tersenyum memperlihatkan deretan giginya. Zea pun ikut tersenyum.
"Cantik" gumam Alvin disebelah Zea melihat gadis itu tersenyum.
Selepas berbincang bincang dengan ketiga bocah itu Keyla dan Icha berpamitan pulang saat hari sudah mau sore. Begitupun dengan Zea dan Alvin yang juga harus pulang.
"Kakak tinggal pulang dulu ya. Besok kakak kesini lagi. Itu ada buah sama camilannya jangan lupa dimakan" pamit Zea.
"Zea kamu tunggu disini bentar, ada yang harus aku omongin dulu sama Wily" ucap Alvin mengajak Wily keluar ruangan. Zea menatap kepergian kedua orang itu.
"Kenapa kak?" tanya Wily ketika Alvin mengentikan langkahnya.
"Kamu mau hidup kayak anak anak lain?" tanya Alvin tanpa basa basi menatap Wily.
"Mau kak. Mau banget, tapi sepertinya gak mungkin. Karna Wily harus kerja buat adik" jawab Wily sendu.
"Kakak bisa bantu kamu dan adik adikmu"
"Beneran, kakak bisa bantu?" tanya Wily tak percaya menatap Alvin.
"Kakak bisa bantu, tapi dengan syarat. Kamu gak boleh bilang ini sama siapapun termasuk Kak Zea" ucap Alvin.
"Tapi kenapa kok Kak Zea gak boleh tau?" tanya Wily kembali.
"Kamu gak perlu tau alasannya. Terus kalok Kak Zea tanya, kamu bilang aja. Ada orang yayasan datang buat bantu anak anak jalanan. Dan kamu beruntung bisa dapat bantuan" jelas Alvin.
"Baik kak, Wily akan ngelakuin yang kakak mau. Wily gak akan bilang ke siapapun termasuk adik adik Wily" ucap Wily.
"Bagus kalok gitu, ayo kita kembali. Ntar kakak Zea curiga lagi kalok kita terlalu lama" Alvin mengajak Wily kembali..
Ketika keduanya kembali keruangan. Alvin langsung mengajak Zea pulang. Mereka berpamitan dan tak lupa menitip pesan kepada perawat yang ada disana untuk menjaga ketiga anak itu.
TBC
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Happy reading ♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Rea Ana
yuks, mangat
2022-10-09
1