15. Alegiance

Zea POV

Aku bersandar pada sandaran kasur. menatap gusar kearah ponselku ketika tak mendapatkan balasan dari Alvin. Apa jangan jangan Alvin menyerah padaku? gara gara tau tentang kisah ku dan Zion. Pasti begitu! mana mungkin Alvin tetap bertahan setelah tau kalok Zion itu berkuasa, apa lagi Alvin juga bukan orang yang bisa menentang Zion. Buktinya saja dia selalu menaiki motor matic dan waktu itu berangkat pakai angkot, yah walau pakaian yang biasa dia kenakan nampak bagus.

Alvin sepertinya menggunakan dalih marah seperti ini untuk menjauhiku. Aku senang jika itu benar, karena dengan itu Alvin akan terhindar dari bahaya. Tapi dilain sisi hatiku merasa teriris saat mengetahui bahwa aku dan Alvin tak akan seperti dulu lagi.

Suara derapan motor terdengar dari luar rumah. Rumahku itu rumah minimalis sederhana didaerah perumahan. Papaku itu seorang pengusaha, sedangkan mamaku dulunya adalah seorang desainer. Namun kini mamaku hanya menjadi ibu rumah tangga biasa. Aku tau alasan mamaku berhenti bekerja itu karena masalahku dengan Zion, mama fokus menemaniku disaat pemulihan dulu. Tapi untung saja saat ini mama mulai menggeluti bidang kesukaannya itu lagi, walau hanya sesekali. Keluarga kami ini hidup dengan sederhana, keluarga yang nyaman dan hangat.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku. Aku menatap pintu itu sendu tanpa beranjak dari kasur. Untuk saat ini aku sudah tenang kembali tak memikirkan tentang Zion, setelah beristirahat sebentar beberapa saat yang lalu.

"Zea boleh mama masuk?" tanya mama dari luar pintu.

"Masuk aja ma, gak Zea kunci kok" jawabku. Aku menatap kembali layar ponselku berharap ada pesan masuk dari Alvin.

"Ze, lihat nih Alvin datang" ucap Mama membuatku mendongak menatap laki laki yang ada dibalik mama dengan senyumnya itu.

"Hai Ze!" panggilnya, aku menatap pria itu terharu, air mataku mulai berlinang. Kupikir dia telah meninggalkan diriku. Tapi aku salah, kini dia didepanku. Alvin yang melihat aku meneteskan air mata menghampiri, menangkup kedua pipiku serta menghapus air mata yang jatuh dari kedua kelopak mataku. Aku yang diperlukan hal itu makin mengeraskan Isak tangis ku.

"Hwaaaa, lo kok gak bales chat gue Al hiks hiks. Gue pikir lo mau ngejauhin gue, Hwaaa Lo jahat banget hiks hiks" tangisku makin pecah, diriku tak memperdulikan penampilan kacauku saat ini. Bahkan aku tak memperdulikan mama yang kini sedang asik menonton drama live yang anaknya ini buat.

"Mana mungkin gue ngejauhin lo, udah jangan nangis lagi ya! Lihat tuh muka lo, mata bengkak, hidung keluar ingus, jelek banget." ejek Alvin mencubit hidungku.

"Hik hik,, enak aja ngatain gue jelek hik, ngaca dulu sono" ucapku tak terima sesekali terisak, enak aja cewek secantik gue dikatain jelek.

"Ekhem, ssik banget sampe lupa ada Mama disini..." ucap Mama membuatku malu.

"Yaudah Mama tinggal dulu, kalian berdua jangan macem macem loh ya" lanjut Mama memperingati kami.

'Sial mama dari tadi ngelihatin gue dong' batinku

"Iya Tante, makasih banyak" ucap Alvin, mama keluar dari kamarku dan kini tinggal aku dan Alvin.

Alvin berdiri, aku menahan lengannya, "Mau kemana?" tanyaku menatap Alvin.

"Mau kesitu, ambil tisu. buat ngusap ingus Lo tuh" tunjuk Alvin kearah meja rias, aku melepaskan cekalan tanganku setelah mengetahui tujuannya.

Kami kini saling berhadapan, tangan Alvin terulur sambil membawa lembar tisu yang tadi dia ambil. Aku menahan tangannya, malu rasanya jika Alvin yang melakukannya.

"Biar aku sendiri!" pintaku.

"Diem!" Desis Alvin, seketika aku terdiam membiarkan Alvin mengelap ingusku, tanpa rasa jijik sedikit pun.

"Udah?" tanyaku yang melihatnya menyudahi kegiatan mengelap ingus.

"Hm" Alvin meletakan tisu bekas itu dinakas.

"Buang disitu Al" tunjukku kepada tong sampah kecil disamping meja rias.

Aku mengambil hp yang dari tadi ku letakan di sampingku, disana terdapat chat grub duo sahabatku itu yang menanyakan soal kencanku dengan Alvin. Kencan dari mana coba? Orang kencan kami tertunda karena aku yang tak mau beranjak dari kasur sedari tadi.

Aku masih sibuk membalas chatingan kedua sahabatku itu, "Udah makan?" tanya Alvin, aku menatapnya sekilas lalu menggeleng dan kembali asik dengan duo sahabatku di grup chat.

Gini nih kalok gak ada nyariin, sekarang orangnya ada didepan didiemin. Malah asik sendiri sama handphone.

"Gue ambilin ya?" tanya Alvin lagi, aku kembali menggeleng masih asik dengan handphone. kini aku menscrool akun media sosialku.

"ZE,, ZEA,, kalok lagi ada gue jangan main hp. Sini gue sita hp lo" tekan Alvin merebut handphoneku.

"Eh eh bentar doang kok Al, kembaliin handphone ku ya." pintaku menautkan kedua tangan, saat Alvin menyimpan handphone ku disakunya.

"Gak, fokus aja ke gue." ucapnya membuatku mengerucutkan bibir kesal. Alvin mencubit hidungku gemas.

Kami saling diam tak berbicara. Aku masih kesal saat Alvin merebut handphoneku, padahal lagi asik.

"Udah jangan marah, beli es cream mau?" tanyanya membuatku mengangguk cepat, siapa sih didunia ini kalok ditawari es cream saat lagi gak mood gini bisa nolak.

"Siap siap dulu gih, cuci muka." suruh Alvin, aku terdiam sedikit ragu untuk keluar rumah lagi. Aku takut akan bertemu Zion kembali.

"Tenang aja, gue bakal lindungi lo." Alvin mengusap rambutku meyakinkanku. Aku mengangguk dan berharap nanti tidak ada masalah yang terjadi.

"Lo keluar dulu sana, gue mau ganti baju." pintaku pada Alvin.

Alvin tersenyum yang menurutku aneh, "Mau gue bantuin?" ucapnya membuatku membelak.

"Mesum!! Keluar lo sana hus hus!!" usir ku pada Alvin mendorongnya keluar kamar, lalu mengunci pintu kamar. Dan terdengar gelak tawa dari balik pintu.

"Huft, ngeselin" dengusku menuju kamar mandi. Just informasi buat kalian semua, sedari tadi pagi aku sebenarnya belum mandi. saat Alvin mengajakku olahraga aku hanya mencuci muka dan menggosok gigi, Seorang Zea tidak ada kata jelek dalam hidupnya walau belum mandi sekalipun.

Aku kini sudah siap dengan pakaianku. menuruni anak tangga menuju tempat Alvin berada. Aku tak menyangka bahwa diriku bisa setegar ini, aku berpikir diriku akan larut kembali dalam kesedihan setelah bertemu Zion. Bersama Alvin didekatku membuat rasa takutku hilang, padahal aku sendiri tidak yakin bahwa Alvin dapat melindungiku.

Diruang tengah aku melihat Mama dan Alvin disana yang saling bercakap cakap.

"Ma, Al" sapaku, keduanya menoleh dan tersenyum.

"Bang Arka sama papa mana Ma?" tanyaku tak melihat dua pria dikeluargaku itu.

"Abang lagi keluar. Kalok papa diruang kerja tuh, libur libur gini masih pacaran sama dokumen" ucap Mama membuatku dan Alvin tertawa.

"Tan, kami pamit dulu. Alvin mau ngajak Zea pergi" pamit Alvin menyalami Mama.

"Kalok gitu Hati hati ya, kalok ketemu cowok gila itu lagi. Menghindar saja" tutur mama terlihat sedikit khawatir.

"Alvin bakal jagain Zea, Tante tenang aja. Kalok gitu kami pergi dulu Tan" Aku dan Alvin berpamitan, kami pergi keluar rumah.

Kini kami berada disebuah kedai es cream. Apakah ini termasuk pengganti kencan? Aku menikmati es cream yang dibelikan Alvin. Padahal aku selalu menolak yang diberikan Alvin, tapi suara tegas Alvin membungkam ku.

"Enak?" tanya Alvin melihatku makan, aku mengangguk.

"Kamu gak pesen juga Al?" tanyaku saat melihat Alvin hanya menatapku. Kedai yang kami datangi ini hanya menjual berbagai macam es cream saja.

"Aku gak suka yang manis, lihat kamu makan aku udah seneng" ucap Alvin sambil menggodaku. Aku tak merasa tergoda, bahkan kini pikiranku kemana mana.

'Apa jangan jangan dia gak ada uang ya gara gara bayarin es creamku' batinku merasa bersalah. Kalaupun aku mengembalikan uangnya, dia pasti menolaknya dengan tegas.

"Nih Al, makan berdua" ucapku menyuapi Alvin es cream. Alvin menggeleng, tapi aku tetep kukuh menyodorkannya kebibir Alvin.

"Makan!" Dia menghela nafas dan membuka mulutnya melahap es cream disendok, melihat itu membuatku tersenyum.

Aksi suap suapan kami berakhir. Aku bersyukur tidak menjumpai Zion kali ini. Aku juga bersyukur karena dapat mengenal dan berjalan berdua dengan Alvin. Kini Alvin mengantarku sampai rumah dengan selamat. Setelah itu dia berpamitan pulang karena dia bilang dia ada acara mendadak.

...****************...

Malam hari adalah suasana yang mencengkeram. Alvin kembali kebasecamp Aodra pada malam harinya untuk mengecek keadaan anak buahnya itu. Dia duduk di kursi khususnya.

"Gimana?" tanya Alvin menatap tajam kearah anak buahnya itu, Alvin kini sudah agak tenang tak sekalap tadi pagi.

"Beberapa sudah kami bereskan, tapi__"

Geo menjeda ucapnya, menarik nafas untuk kembali bersuara. Dia menatap ragu apakah dia harus bilang tentang masalah ini ke Alvin. Geo menatap kearah yang lain agar ikut berbicara.

"Kenapa diam?" bentak Alvin melihat Geo tak lagi bersuara. semuanya menunduk takut.

"Kami berhasil membereskan beberapa anggota geng yang berhubungan dengan Zion, karena mereka terpencar jadi butuh waktu dan mereka akan menyerang tempat ini nanti tengah malam" kini Kenan berbicara.

"Lalu apa masalahnya? bukannya lebih mudah jika dibereskan sekaligus" geram Alvin kembali bertanya.

"Itu emang bagus, tapi kami dapat info kalok geng mereka juga pernah berhubungan dengan Joe, lo pasti tau kan gengnya Joe ini setara dengan kita. Kami cukup kesulitan tanpa lo jika harus membereskan mereka juga dan mungkin akan ada korban jika kita melawan Joe" timpal Satya ikut berbicara.

"Dan Lo tau sendiri king, kalok Joe itu hanya anjing seseorang yang gak kita tahu siapa tuannya. Bahkan dengan backing kami sendiri kami gak bisa mengetahuinya. Kita juga pernah menyuap anggota geng Joe lainnya untuk membocorkan informasi tuannya, tapi seperti yang mereka bilang 'hanya Joe sendiri yang tau wajah tuannya dan siapa tuannya' dan setelah membeberkan itu. Lo tau seberapa gilanya Joe itu, bahkan dia gak segan segan membunuh orang orangnya sendiri yang kita suap" tutur Julian panjang lebar supaya Alvin mengerti.

Itu memang benar, bahwa banyak orang yang menyelidiki mengenai sosok tuan yang sangat dihormati oleh Joe. Namun hasil semua orang sangat nihil. Alvin sendiri sebenarnya sudah tau siapa orang dibalik Joe. Karena orang itu sangat sangat dekat dengannya.

Joe Richard dari alegiance. Sama seperti gengnya, alegiance yang saat ini dipimpin oleh Joe setara dengannya. Joe adalah seorang pria yang seumuran dengan dirinya itu mengabdikan diri kepada seorang pria yang tidak dapat mereka ketahui, terkecuali Alvin yang sudah tau siapa orangnya.

Joe mengabdikan dirinya lantaran pria yang menjadi tuannya itu pernah menolongnya dan membuat dia menjadi seperti sekarang. Kesetiaan Joe pada tuannya itu tak tergantikan. Joe sekarang ini menggeluti bisnis dunia bawah, dia mempunyai Club, hotel, dan Joe juga memiliki perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan minuman beralkohol seperti Wine, Bir, dan lain sebagainya. Hal itu dia dapat dari merampas usaha Alkohol milik seseorang pria yang pernah menyiksanya dulu. Dan tuan dari Joe itulah yang membantunya membalas dendam, bahkan mengajarkannya berbagai hal kepadanya. Dari sanalah kesetian mutlak milik Joe muncul.

Alvin hanya menatap datar kearah mereka. Dirinya bersikap seakan akan dia sedang menimang nimang apa yang akan dia perbuat.

"Okey, ntar tengah malam kita habisi orang yang berhubungan dengan Zion tapi hindari konflik dengan geng Joe" ucap Alvin menatap anak buahnya itu.

Malam nanti akan menjadi suatu titik balik baginya...

TBC

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Happy reading 。◕‿◕。♡

Terpopuler

Comments

A Creapa

A Creapa

alur cerita yg belibet akan tertolong dengan gaya bahasa yg teratur

2022-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Anak Baru Part 1
3 3. Anak Baru Part 2
4 4. Anak Zea
5 5. Saling Suap
6 6. Ketemu Wily dan Adiknya
7 7. Aodra Is Back
8 8. Kunjungan
9 9. Rumah Zea
10 10. Bolos
11 11. Nongkrong di Cafe
12 12. Weekend Day
13 13. Masa Lalu Zea
14 14. Marah
15 15. Alegiance
16 16. Sisi Gelap
17 17. Hukuman Joe
18 18. Party
19 19. Zea yang Kepo
20 20. Restoran
21 21. Kacau
22 22. Pertengkaran
23 23. Alvin Bonyok
24 24. Jenguk Alvin
25 25. Terima Lo
26 26. Bikin Kue
27 27. Butuh Pelampiasan
28 28. Bekal
29 29. Gak Usah Masak
30 30. Diikuti
31 31. Ganteng Kok Kere
32 32. Ditampar Fakta
33 33. Hantu
34 34. Resmi Pacaran
35 35. keberangkatan Part 1
36 36. Keberangkatan Part 2
37 37. Cewek Gila
38 38. Gratisan
39 39. Vara Cari Ribut
40 40. Peringatan untuk Pak Reno
41 41. Sosok Rupawan Alvin
42 42. Karena Lumpur
43 43. Event Dadakan
44 44. Lo Harus Ikut
45 45. Taruhan Rey
46 46. Handphone Zea Gak Ada
47 47. Bumerang
48 48. Cemburu
49 49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50 50. Undangan
51 51. Nasehat Papa
52 52. Misi Zea
53 53. Putus
54 54. Menahan emosi
55 55. Dikejar
56 56. Iblis
57 57. Markas Alegiance
58 58. Alvin x Alegiance
59 59. Leader of Alegiance
60 60. Gue mau pulang
61 61. Alvin
62 62. Dimana adek gue?
63 63. Keluarga Zea
64 64. Petunjuk
65 65. Pelampiasan Rindu
66 66. Menggila
67 67. Itu salahku
68 68. Butuh privasi
69 69. menurut
70 70. Joe pria yang setia
71 71. Permintaan Zea
72 72. Awal rencana
73 73. Mencoba keluar
74 74. Laporan
75 75. Kepergian Joe
76 76. Keluar
77 77. Flashback
78 78. batas toleransi
79 79. Meet
80 80. Back to school
81 81. Back to school 2
82 82. Awas mie ayam panas
83 83. Prank?
84 84. Apartemen Alvin
85 85. Apartemen Alvin 2
86 86. Menginap
87 87. At night
88 88. Berangkat sekolah
89 89. Kelas yang bising
90 90. Lapangan
91 91. Pertandingan basket
92 92. Pertandingan basket 2
93 93. Manja
94 94. Siapa Lo?
95 95. Tangis Icha
96 96. Masalah Icha
97 97. Bercerita
98 98. Keputusan Alvin
99 99. Main game
100 100. Memanggil Satya
101 101. Satya tau
102 102. Kelakuan Julian
103 103. informasi
104 104. Membuat onar
105 105. Terget
106 106. pembully di Immanuel
107 107. Gue calon suami lo
108 108. Maskeran
109 109. Jahil
110 110. Gagal nobar
111 111. Sambutan 1
112 112. Sambutan 2
113 113. Fly to heaven
114 114. Pilih Pakaian
115 115. Gangguan nenek gayung
116 116. Dessert
117 117. Tuduhan
118 118. Rey terkapar
119 119. Berkemas
120 120. Ulah Arka
121 121. Sakit
122 122. Uks
123 123. Pulang
124 124. Nasib Rey
125 125. Mengundurkan diri
126 126. Abang dipihakmu
127 127. latihan basket
128 128. Pria lain
129 129. Cemburu
130 130 Ruangan rahasia
131 131. Gagal
132 132. Daddy Exel jahil
133 133. Paris
134 134. Rindu?
135 135. Gadis Kopi
136 136. Negosiasi
137 137. Numpang
138 138. Ikut mendaki
139 139. Merayu
140 140. mendapat ijin
141 141. meminta ijin
142 142. Mendapat ijin 2
143 143. Perjalanan mendaki
144 144. Menyusul
145 145. Tambahan bocah
146 146. Bertengkar
147 147. Cerita
148 148. Teman senasib
149 149. Ruangan kedap suara
150 150. Kembali terluka
151 151. Perawatan
152 152. Lari
153 153. Melarikan diri 1
154 154. Melarikan diri 2
155 155. Selesai...
156 156. Basecamp
157 157. Berangkat
158 158. Kemah
159 159. Kesiangan
160 160. Menyerah
161 161. Geo dan Joe
162 162. Relax
163 163. Aktivitas setelah naik gunung
164 164. spa
165 165. Lupa kabar
166 166. Keributan
167 167. Solusi??
168 168. Ketemu Satya
169 169. Pernyataan suka Kuina
170 170. Drama
171 171. 2 Minggu
172 172. Arka tahu
173 173. Arka tahu 2
174 174. Pelarian Zea
175 175. Memulai baru
176 176. Terlibat
177 177. Mommy Mira flashback
178 178. Bersama mommy Mira
179 179. Menemui Icha dan Keyla
180 180. Percakapan dengan kenan
181 181. Zea pergi
182 182. Zea sampai
183 183. Sekolah baru
184 184. Tempat rahasia
185 185. menyusul ke ladang
186 186. Mama Papa datang
187 187. Bangku takdir??
188 188. Ujian dadakan
189 189. Nilai tambahan
190 190. Alvin day
191 191. Bazar mini
192 192. Pergi ke kota
193 193. Keluar Desa
194 194. sampai di mall
195 195. Bertemu
196 196. Zea menyebalkan
197 197. Kesepakatan
198 198. Minggu pertama bertemu
199 199. Minggu pertama bertemu 2
200 200. Nubruk
201 201. Menemani
202 202. Alvin sakit
203 203. merawat
204 204. Mamasak untuk Alvin
205 205. Kerja kelompok
206 206. Vidcall
207 207. Rencana liburan
208 208. mendapat ijin
209 209. bertemu Icha dan Keyla
210 210. Pelabuhan
211 211. Sampai
212 212. Duduk 1 meja
213 213. Pantai
214 214. Menghilang
215 215. Bersama Alvin
216 216. Cafe pantai
217 217. cafe pantai selesai
218 218. Pergi ke festival
219 219. Kuliner
220 220. Diincar ??
Episodes

Updated 220 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Anak Baru Part 1
3
3. Anak Baru Part 2
4
4. Anak Zea
5
5. Saling Suap
6
6. Ketemu Wily dan Adiknya
7
7. Aodra Is Back
8
8. Kunjungan
9
9. Rumah Zea
10
10. Bolos
11
11. Nongkrong di Cafe
12
12. Weekend Day
13
13. Masa Lalu Zea
14
14. Marah
15
15. Alegiance
16
16. Sisi Gelap
17
17. Hukuman Joe
18
18. Party
19
19. Zea yang Kepo
20
20. Restoran
21
21. Kacau
22
22. Pertengkaran
23
23. Alvin Bonyok
24
24. Jenguk Alvin
25
25. Terima Lo
26
26. Bikin Kue
27
27. Butuh Pelampiasan
28
28. Bekal
29
29. Gak Usah Masak
30
30. Diikuti
31
31. Ganteng Kok Kere
32
32. Ditampar Fakta
33
33. Hantu
34
34. Resmi Pacaran
35
35. keberangkatan Part 1
36
36. Keberangkatan Part 2
37
37. Cewek Gila
38
38. Gratisan
39
39. Vara Cari Ribut
40
40. Peringatan untuk Pak Reno
41
41. Sosok Rupawan Alvin
42
42. Karena Lumpur
43
43. Event Dadakan
44
44. Lo Harus Ikut
45
45. Taruhan Rey
46
46. Handphone Zea Gak Ada
47
47. Bumerang
48
48. Cemburu
49
49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50
50. Undangan
51
51. Nasehat Papa
52
52. Misi Zea
53
53. Putus
54
54. Menahan emosi
55
55. Dikejar
56
56. Iblis
57
57. Markas Alegiance
58
58. Alvin x Alegiance
59
59. Leader of Alegiance
60
60. Gue mau pulang
61
61. Alvin
62
62. Dimana adek gue?
63
63. Keluarga Zea
64
64. Petunjuk
65
65. Pelampiasan Rindu
66
66. Menggila
67
67. Itu salahku
68
68. Butuh privasi
69
69. menurut
70
70. Joe pria yang setia
71
71. Permintaan Zea
72
72. Awal rencana
73
73. Mencoba keluar
74
74. Laporan
75
75. Kepergian Joe
76
76. Keluar
77
77. Flashback
78
78. batas toleransi
79
79. Meet
80
80. Back to school
81
81. Back to school 2
82
82. Awas mie ayam panas
83
83. Prank?
84
84. Apartemen Alvin
85
85. Apartemen Alvin 2
86
86. Menginap
87
87. At night
88
88. Berangkat sekolah
89
89. Kelas yang bising
90
90. Lapangan
91
91. Pertandingan basket
92
92. Pertandingan basket 2
93
93. Manja
94
94. Siapa Lo?
95
95. Tangis Icha
96
96. Masalah Icha
97
97. Bercerita
98
98. Keputusan Alvin
99
99. Main game
100
100. Memanggil Satya
101
101. Satya tau
102
102. Kelakuan Julian
103
103. informasi
104
104. Membuat onar
105
105. Terget
106
106. pembully di Immanuel
107
107. Gue calon suami lo
108
108. Maskeran
109
109. Jahil
110
110. Gagal nobar
111
111. Sambutan 1
112
112. Sambutan 2
113
113. Fly to heaven
114
114. Pilih Pakaian
115
115. Gangguan nenek gayung
116
116. Dessert
117
117. Tuduhan
118
118. Rey terkapar
119
119. Berkemas
120
120. Ulah Arka
121
121. Sakit
122
122. Uks
123
123. Pulang
124
124. Nasib Rey
125
125. Mengundurkan diri
126
126. Abang dipihakmu
127
127. latihan basket
128
128. Pria lain
129
129. Cemburu
130
130 Ruangan rahasia
131
131. Gagal
132
132. Daddy Exel jahil
133
133. Paris
134
134. Rindu?
135
135. Gadis Kopi
136
136. Negosiasi
137
137. Numpang
138
138. Ikut mendaki
139
139. Merayu
140
140. mendapat ijin
141
141. meminta ijin
142
142. Mendapat ijin 2
143
143. Perjalanan mendaki
144
144. Menyusul
145
145. Tambahan bocah
146
146. Bertengkar
147
147. Cerita
148
148. Teman senasib
149
149. Ruangan kedap suara
150
150. Kembali terluka
151
151. Perawatan
152
152. Lari
153
153. Melarikan diri 1
154
154. Melarikan diri 2
155
155. Selesai...
156
156. Basecamp
157
157. Berangkat
158
158. Kemah
159
159. Kesiangan
160
160. Menyerah
161
161. Geo dan Joe
162
162. Relax
163
163. Aktivitas setelah naik gunung
164
164. spa
165
165. Lupa kabar
166
166. Keributan
167
167. Solusi??
168
168. Ketemu Satya
169
169. Pernyataan suka Kuina
170
170. Drama
171
171. 2 Minggu
172
172. Arka tahu
173
173. Arka tahu 2
174
174. Pelarian Zea
175
175. Memulai baru
176
176. Terlibat
177
177. Mommy Mira flashback
178
178. Bersama mommy Mira
179
179. Menemui Icha dan Keyla
180
180. Percakapan dengan kenan
181
181. Zea pergi
182
182. Zea sampai
183
183. Sekolah baru
184
184. Tempat rahasia
185
185. menyusul ke ladang
186
186. Mama Papa datang
187
187. Bangku takdir??
188
188. Ujian dadakan
189
189. Nilai tambahan
190
190. Alvin day
191
191. Bazar mini
192
192. Pergi ke kota
193
193. Keluar Desa
194
194. sampai di mall
195
195. Bertemu
196
196. Zea menyebalkan
197
197. Kesepakatan
198
198. Minggu pertama bertemu
199
199. Minggu pertama bertemu 2
200
200. Nubruk
201
201. Menemani
202
202. Alvin sakit
203
203. merawat
204
204. Mamasak untuk Alvin
205
205. Kerja kelompok
206
206. Vidcall
207
207. Rencana liburan
208
208. mendapat ijin
209
209. bertemu Icha dan Keyla
210
210. Pelabuhan
211
211. Sampai
212
212. Duduk 1 meja
213
213. Pantai
214
214. Menghilang
215
215. Bersama Alvin
216
216. Cafe pantai
217
217. cafe pantai selesai
218
218. Pergi ke festival
219
219. Kuliner
220
220. Diincar ??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!