13. Masa Lalu Zea

Sedari tadi aku hanya diam memikirkan tentang Zion yang tiba tiba datang kehadapan ku. Aku pikir rasa traumaku kepadanya sudah hilang nyatanya hal itu masih ada. Alvin mengantarku kerumah. Aku sedari tadi linglung termenung akan yang terjadi hari ini.

Alvin menyentuh tanganku, aku mengedarkan pandangan. Kami sudah berada di dalam rumah dengan Alvin mendudukanku di sofa. Sedari tadi aku tidak sadar akan apa yang aku lakukan dan hanya menuruti arahan Alvin.

Kami saling bertatapan, aku menatap matanya dari balik kaca mata bulatnya itu. Melihat matanya itu membuat air mata yang sedari tadi aku tahan jatuh. Aku gak baik baik saja. Aku takut, aku cemas, aku ingin rasanya menghilang dari muka bumi ini. Tapi aku tak bisa, aku masih memiliki orang orang yang menyayangiku. Alvin mengusap air mataku lembut. Dia marah, terbukti dari raut mukanya yang mengeras. Tapi amarahnya itu bukan kepadaku, dia masih bersikap lembut kepadaku dan sepertinya marahnya itu ditujukan kepada Zion.

"Zea" panggil Alvin, aku tidak menjawab. Untuk saat ini aku tidak ingin mengatakan apapun dan sepertinya Alvin mengerti akan hal ini.

Suara langkah kaki dari arah tangga mendekat ke arah kami dan sepertinya itu bang Arka karna kamarku dan bang Arka itu ada dilantai dua.

"Ze, Zea kenapa? Lo apain adek gue hah?" teriak bang Arka duduk di sampingku, menarikku yang berderai air mata kedalam pelukannya. khawatir.

"Ze, lo kenapa dek? Lo diapain sama si brengsek ini" tanya kembali bang Arka, aku menggeleng bukan Alvin yang membuatku begini. Berharap bang Arka mengerti. Mama dan papa yang sedari tadi dikamar keluar mendengar teriakkan bang Arka.

Alvin menarik kembali diriku yang ada didalam pelukan bang Arka. Aku hanya pasrah, tak peduli siapa yang memberiku ketenangan. Jika saja aku dalam keadaan baik baik saja ditarik tarik begini mungkin aku akan memaki mereka berdua. Alvin mendekap ku memelukku mencoba menenangkan dan memberi bisikan halus bahwa 'semuanya baik baik saja'.

"Zea sayang kamu kenapa?" tanya mama khawatir mendekat ke arahku, mencoba melihat keadaanku yang masih didekapan Alvin.

"Ada apa ini?" tanya papa kepada Alvin dengan tajam.

"Zea mau ke kamar hiks" pintaku masih sesenggukan, Alvin seakan tahu dengan kondisiku mengangguk. Yang aku butuhkan sekarang adalah ketenangan.

"Saya bakal jelasin nanti, saya ijin bawa Zea kekamar dulu" ucap Alvin kepada ketiga orang yang sedari tadi meminta penjelasan.

"Ayo Mama antar" ajak Mama Tia.

Alvin menuntunku berdiri, ketika aku berdiri kakiku lemas dan hampir saja terjatuh. untung Alvin menahanku. Melihat itu Alvin lantas menggendongku ala bridal style. sebenarnya diriku malu tapi rasa malu itu terkalahkan oleh rasa takutku.

Mama membuka pintu kamar yang terdapat gantungan bertuliskan 'Zea room'. Alvin menggendongku masuk kedalam kamar, membaringkanku dikasur dan menyelimuti ku.

"Istirahat Ze,,,gue mau kebawah dulu!" ucapnya. Alvin ingin pergi, namun aku menahan tangannya. Dirinya kembali menatapku.

"Soal kencannya bagaimana?" tanyaku padanya, dirinya terkekeh. Ah sepertinya aku salah ngomong, kan kami hanya ingin jalan bukan kencan. Aku meruntuki kebodohanku yang salah berbicara.

"Udah lemes gini masih juga mikiran kencan!! Lo istirahat aja dulu, soal kencan bisa kapanpun" katanya sambil mengusap rambutku, sepertinya Alvin sudah terbiasa membelai rambutku ini.

"Aku kebawah dulu ya?" pintanya, aku mengangguk menatap kepergian Alvin keluar dari kamar. Aku memejamkan mata berusaha melupakan kejadian tadi, berusaha menyingkirkan Zion dari otak ku, berusaha untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa aku baik baik saja.

...****************...

Author POV

Alvin keluar dari kamar Zea terdapat Mama Tia disana. Keduanya turun menuju ruang dimana Papa dan Abang Zea yang sedari tadi menunggu meminta penjelasan. Alvin mendekati mereka lalu duduk di sofa menatap ketiganya.

"Kenapa adek gue bisa gitu?" tanya bang Arka tak sabaran. Sama seperti orang tua Zea yang menatap Alvin ingin segera minta penjelasan.

"Ditaman tadi kami ketemu cowok, namanya Zion, Di__"

"Apa? Kalian ketemu Zion" potong Bang Arka terlihat kaget dengan pernyataan Alvin begitu juga kedua orang tua Zea.

"Pah.." keluh Mama Tia memegang lengan suaminya. Papa Hendra mencoba menenangkan.

"It's okay Ma"

"Yap, Zion yang buat Zea kayak gitu. Kalok saya boleh tau ada hubungan apa Zea sama Zion, sampai membuat Zea seperti itu?" tanya Alvin melanjutkan perkataannya, Dia bisa saja menyelidiki sendiri. Tapi untuk sekarang dia mencoba bertanya, dirinya ingin tahu segala hal tentang Zea. Walaupun dia sudah memiliki gambaran kasar mengenai keadaan sekarang ini, tapi dirinya ingin informasi yang lebih detail.

"Kami tahu apa yang terjadi sekarang! tapi untuk masalah Zea, kami masih ragu untuk menceritakan kepadamu nak Alvin. Kami takut kamu juga menanggung akibatnya. Saya harap kamu menjauhi Zea mulai sekarang, saya bukan melarang hubungan diantara kalian berdua. Saya berkata seperti ini karena takut kamu dalam bahaya karena Zea, masalah ini tidak segampang yang kamu bayangkan. Untuk Zea dan Zion kami juga akan berusaha melindungi Zea, dari anak gila yang membuat putri kami menderita" ucap Papa Hendra menahan emosi memberi penjelasan.

"Om tak perlu khawatir soal saya, dari awal Bang Arka sudah bilang pada saya dan saya siap menanggung resiko. Saya mau kalian menceritakan detail dari masalah yang Zea hadapi" kata tegas Alvin menatap ketiganya.

"Huft, kalok begitu kamu tanyakan pada Arka saja. Saya ingin melihat kondisi Zea dulu" ucap Papa Hendra, Alvin menatap Papa Hendra dan Mama Tia pergi keatas menuju tempat Zea berada.

"Hah, kita pergi ke kafe terdekat aja. Gak enak bicara disini" ucap bang Arka.

"Oke"

...****************...

Di sebuah cafe..

Keduanya duduk berhadapan setelah memesan minuman. Mereka duduk disudut ruangan menginginkan ketenangan.

"Huft, gue sendiri juga gak tau pasti gimana kejadiannya karena Zea gak mau cerita sampe sekarang_"

"Lo ceritain aja apa yang lo tau bang" potong Alvin.

"Oke gue ceritain" ucap bang Arka, menjeda ucapnya sebelum berbicara.

" Zea sama Zion, yang gue tau mereka dekat waktu SMP selama 2 tahun. Zion yang kerap mengejar ngejar Zea, hampir membuat Zea luluh oleh ajakan pacaran darinya. Zea yang waktu itu ingin menerima Zion tak sengaja mengetahui bahwa Zion itu seorang anggota geng, awalnya Zea fair aja sama Zion dan masih menimang nimang ajakan pacaran Zion. Dia pikir Zion hanya sekedar mencari jati dirinya, dia nantinya akan berhenti sendiri. Dengan adanya dirinya Zea percaya dia akan membuat Zion keluar dari dunia gelap itu. Tapi sifat Zion gak berubah, bahkan makin terjerumus kedalam dunia gelap itu..." Jeda Bang Arka, Alvin sedari tadi geram akan cerita Bang Arka ketika mengetahui bahwa Zion dan Zea sempat dekat.

"... Lo pasti berpikir gimana gue tau soal kedekatan mereka? Zea yang waktu itu adalah gadis yang sangat sangat ceria, bahkan Zea itu adalah anak yang selalu bercerita tentang kehidupannya pada gue, mama, maupun papa... oke gue lanjut kecerita,, Sampai suatu ketika Zea tidak tahan dengan kelakuan Zion yang suka balapan liar, tawuran, bahkan minum minuman beralkohol. Zea sudah tidak menanggapi pernyataan cinta dari Zion, tapi dia memilih bertahan dengan status sahabat menemanin Zion untuk berubah. Yah Lo tau pria bajingan seperti dia itu tak akan berubah. Sampai dipuncaknya Zea mengetahui Zion mulai sering gonta ganti cewek, yah loh pasti paham akan satu ini, bajingan itu menyewa perempuan perempuan ****** dan memakainya. Zea bahkan pernah memergoki Zion mengkonsumsi narkoba. Hal itu membuat Zea menyerah dan memilih menjauhinya serta tak ingin terlibat dengan Zion lagi" lanjutnya bercerita.

"Zion yang tak terima Zea menjauhinya mulai menggila dan giat mendekati Zea. Dan suatu ketika Zea sempat dinyatakan hilang, Zea menghilang selama 3 hari. Kami juga sudah lapor kepolisi atas menghilangnya Zea waktu itu, dan polisi juga membantu mencari Zea. Kami semua panik dan asal Lo tau bajingan itu dia juga berpura pura panik ketika mengetahui Zea menghilang. Sial!" umpat bang Arka geram ketika mengingat kejadian itu.

"Gue yang waktu itu menjadi pendengar Zea ketika bercerita tentang Zion mulai mencurigai Zion. Gue ngikutin itu cowok dari pagi sampai malam selama 2 hari. Gue gak peduli sama sekolah gue, fokus gue adalah menemukan Zea karna gue gak percaya sama polisi. Gue ngikutin itu cowok mulai dari dia keluar rumah, dia kesekolah, dia ketempat tongkrongannya. Sampai suatu titik gue ngikutin Zion ke sebuah tempat yang letaknya agak sedikit jauh dari kota, ditempat itu banyak pohon pohon besar. Gue lupa pohon apa itu karna gak terlalu perhatiin waktu itu. Gue ngikutin Zion yang berhenti di sebuah rumah kecil, gue ngikutin Zion masuk kedalam. Dan lo tau apa yang gue temuin, Yap gue nemuin Zea yang dikurung disana"

Brakk..

"Sialan, bajingan brengsek. Gue bakal habisin itu bajingan" teriak Alvin marah menggebrak meja, lalu berdiri. sontak membuat bang Arka dan beberapa pengunjung disana tersentak kaget. Alvin yang mencoba pergi dari tempat itu ditahan Bang Arka, sekali kali menundukkan kepala kepada pengunjung yang ada disana meminta maaf akan keributan yang Alvin buat.

"Lo mau kemana? Lo tenang dulu aelah, gue belum selesai cerita" ucap Bang Arka mencoba menenangkan Alvin mencoba membuat laki laki itu duduk ditempatnya semula.

"Gimana gue bisa tenang coba, gue bakal bener habisin itu bajingan" ucapnya sambil mengepalkan tangan, darahnya mendidih sedari tadi. Bahkan kini sisi gelap yang selama ini dia tahan memberontak ingin mengambil alih.

"Lo tenang dulu gue lanjutin cerita gue.." ucapnya membuat Alvin tenang, dirinya masih membutuhkan informasi dari bang Arka.

"Lanjutin" titah Alvin mencoba fokus kepada bang Arka.

"Hah, oke gue lanjutin. Gue yang melihat Zea disekap dirumah kecil itu langsung menghajar Zion habis habisan membuat pria itu terkapar. Gue nyelamatin Zea yang ada disana dengan kondisi kacau, Zea diikat disebuah ruangan gelap disana. gue gak tau apa yang Zion lakuin ke Zea sampai membuatnya sekacau itu. Hanya Zea yang tau dan sampai sekarang dia gak mau cerita sama siapapun. Lalu gue nelpon orang rumah tentang keadaan Zea dan waktu itu gue juga nelpon polisi untuk mengurus sibajingan itu. Zea bahkan sempat mengalami depresi saat itu dan dilarikan ke psikiater sampai akhirnya Zea kembali normal. Yang paling buat gue geram, Zion sempat dipenjara waktu itu, tapi hanya sebentar dan dengan kekuasaan orang tua bajingan itu membuat Zion bebas. Lalu Zion pindah keluar kota untuk sementara. Sekarang dia kembali lagi kesini dan dia berhasil membuat Zea kacau lagi. Bajingan sialan" runtuk Bang Arka melanjutkan cerita.

"Sudah selesai?" tanya Alvin memastikan. Bang Arka mengangguk meminum minumannya meredakan rasa kering di tenggorokan sehabis bercerita.

"Gue harap lo gak terlalu gegabah dalam menanggapi masalah ini, lo pasti dapat bayangin kekuasaan orang tua Zion karena dapat mengeluarkan Zion dalam masalah ini. Gue juga harap lo pikiran gimana kelanjutan hubungan lo sama Zea setelah mengetahui cerita ini" ucap bang Arka memberi pengertian.

"Oke thanks, gue tau apa yang harus gue lakuin. Dan soal hubungan gue sama Zea, gue gak akan pernah ngelepasin Zea sampai kapanpun. Kalok gitu gue pergi dulu Bang" pamit Alvin menuju keluar kafe, Bang Arka hanya melihat kepergian Alvin dengan senyum dia berharap Alvin orang yang tepat untuk adiknya tercinta itu. Dia juga berharap Alvin dapat melindungi Zea.

TBC

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Happy reading 。◕‿◕。 ♡♡

Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Anak Baru Part 1
3 3. Anak Baru Part 2
4 4. Anak Zea
5 5. Saling Suap
6 6. Ketemu Wily dan Adiknya
7 7. Aodra Is Back
8 8. Kunjungan
9 9. Rumah Zea
10 10. Bolos
11 11. Nongkrong di Cafe
12 12. Weekend Day
13 13. Masa Lalu Zea
14 14. Marah
15 15. Alegiance
16 16. Sisi Gelap
17 17. Hukuman Joe
18 18. Party
19 19. Zea yang Kepo
20 20. Restoran
21 21. Kacau
22 22. Pertengkaran
23 23. Alvin Bonyok
24 24. Jenguk Alvin
25 25. Terima Lo
26 26. Bikin Kue
27 27. Butuh Pelampiasan
28 28. Bekal
29 29. Gak Usah Masak
30 30. Diikuti
31 31. Ganteng Kok Kere
32 32. Ditampar Fakta
33 33. Hantu
34 34. Resmi Pacaran
35 35. keberangkatan Part 1
36 36. Keberangkatan Part 2
37 37. Cewek Gila
38 38. Gratisan
39 39. Vara Cari Ribut
40 40. Peringatan untuk Pak Reno
41 41. Sosok Rupawan Alvin
42 42. Karena Lumpur
43 43. Event Dadakan
44 44. Lo Harus Ikut
45 45. Taruhan Rey
46 46. Handphone Zea Gak Ada
47 47. Bumerang
48 48. Cemburu
49 49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50 50. Undangan
51 51. Nasehat Papa
52 52. Misi Zea
53 53. Putus
54 54. Menahan emosi
55 55. Dikejar
56 56. Iblis
57 57. Markas Alegiance
58 58. Alvin x Alegiance
59 59. Leader of Alegiance
60 60. Gue mau pulang
61 61. Alvin
62 62. Dimana adek gue?
63 63. Keluarga Zea
64 64. Petunjuk
65 65. Pelampiasan Rindu
66 66. Menggila
67 67. Itu salahku
68 68. Butuh privasi
69 69. menurut
70 70. Joe pria yang setia
71 71. Permintaan Zea
72 72. Awal rencana
73 73. Mencoba keluar
74 74. Laporan
75 75. Kepergian Joe
76 76. Keluar
77 77. Flashback
78 78. batas toleransi
79 79. Meet
80 80. Back to school
81 81. Back to school 2
82 82. Awas mie ayam panas
83 83. Prank?
84 84. Apartemen Alvin
85 85. Apartemen Alvin 2
86 86. Menginap
87 87. At night
88 88. Berangkat sekolah
89 89. Kelas yang bising
90 90. Lapangan
91 91. Pertandingan basket
92 92. Pertandingan basket 2
93 93. Manja
94 94. Siapa Lo?
95 95. Tangis Icha
96 96. Masalah Icha
97 97. Bercerita
98 98. Keputusan Alvin
99 99. Main game
100 100. Memanggil Satya
101 101. Satya tau
102 102. Kelakuan Julian
103 103. informasi
104 104. Membuat onar
105 105. Terget
106 106. pembully di Immanuel
107 107. Gue calon suami lo
108 108. Maskeran
109 109. Jahil
110 110. Gagal nobar
111 111. Sambutan 1
112 112. Sambutan 2
113 113. Fly to heaven
114 114. Pilih Pakaian
115 115. Gangguan nenek gayung
116 116. Dessert
117 117. Tuduhan
118 118. Rey terkapar
119 119. Berkemas
120 120. Ulah Arka
121 121. Sakit
122 122. Uks
123 123. Pulang
124 124. Nasib Rey
125 125. Mengundurkan diri
126 126. Abang dipihakmu
127 127. latihan basket
128 128. Pria lain
129 129. Cemburu
130 130 Ruangan rahasia
131 131. Gagal
132 132. Daddy Exel jahil
133 133. Paris
134 134. Rindu?
135 135. Gadis Kopi
136 136. Negosiasi
137 137. Numpang
138 138. Ikut mendaki
139 139. Merayu
140 140. mendapat ijin
141 141. meminta ijin
142 142. Mendapat ijin 2
143 143. Perjalanan mendaki
144 144. Menyusul
145 145. Tambahan bocah
146 146. Bertengkar
147 147. Cerita
148 148. Teman senasib
149 149. Ruangan kedap suara
150 150. Kembali terluka
151 151. Perawatan
152 152. Lari
153 153. Melarikan diri 1
154 154. Melarikan diri 2
155 155. Selesai...
156 156. Basecamp
157 157. Berangkat
158 158. Kemah
159 159. Kesiangan
160 160. Menyerah
161 161. Geo dan Joe
162 162. Relax
163 163. Aktivitas setelah naik gunung
164 164. spa
165 165. Lupa kabar
166 166. Keributan
167 167. Solusi??
168 168. Ketemu Satya
169 169. Pernyataan suka Kuina
170 170. Drama
171 171. 2 Minggu
172 172. Arka tahu
173 173. Arka tahu 2
174 174. Pelarian Zea
175 175. Memulai baru
176 176. Terlibat
177 177. Mommy Mira flashback
178 178. Bersama mommy Mira
179 179. Menemui Icha dan Keyla
180 180. Percakapan dengan kenan
181 181. Zea pergi
182 182. Zea sampai
183 183. Sekolah baru
184 184. Tempat rahasia
185 185. menyusul ke ladang
186 186. Mama Papa datang
187 187. Bangku takdir??
188 188. Ujian dadakan
189 189. Nilai tambahan
190 190. Alvin day
191 191. Bazar mini
192 192. Pergi ke kota
193 193. Keluar Desa
194 194. sampai di mall
195 195. Bertemu
196 196. Zea menyebalkan
197 197. Kesepakatan
198 198. Minggu pertama bertemu
199 199. Minggu pertama bertemu 2
200 200. Nubruk
201 201. Menemani
202 202. Alvin sakit
203 203. merawat
204 204. Mamasak untuk Alvin
205 205. Kerja kelompok
206 206. Vidcall
207 207. Rencana liburan
208 208. mendapat ijin
209 209. bertemu Icha dan Keyla
210 210. Pelabuhan
211 211. Sampai
212 212. Duduk 1 meja
213 213. Pantai
214 214. Menghilang
215 215. Bersama Alvin
216 216. Cafe pantai
217 217. cafe pantai selesai
218 218. Pergi ke festival
219 219. Kuliner
220 220. Diincar ??
Episodes

Updated 220 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Anak Baru Part 1
3
3. Anak Baru Part 2
4
4. Anak Zea
5
5. Saling Suap
6
6. Ketemu Wily dan Adiknya
7
7. Aodra Is Back
8
8. Kunjungan
9
9. Rumah Zea
10
10. Bolos
11
11. Nongkrong di Cafe
12
12. Weekend Day
13
13. Masa Lalu Zea
14
14. Marah
15
15. Alegiance
16
16. Sisi Gelap
17
17. Hukuman Joe
18
18. Party
19
19. Zea yang Kepo
20
20. Restoran
21
21. Kacau
22
22. Pertengkaran
23
23. Alvin Bonyok
24
24. Jenguk Alvin
25
25. Terima Lo
26
26. Bikin Kue
27
27. Butuh Pelampiasan
28
28. Bekal
29
29. Gak Usah Masak
30
30. Diikuti
31
31. Ganteng Kok Kere
32
32. Ditampar Fakta
33
33. Hantu
34
34. Resmi Pacaran
35
35. keberangkatan Part 1
36
36. Keberangkatan Part 2
37
37. Cewek Gila
38
38. Gratisan
39
39. Vara Cari Ribut
40
40. Peringatan untuk Pak Reno
41
41. Sosok Rupawan Alvin
42
42. Karena Lumpur
43
43. Event Dadakan
44
44. Lo Harus Ikut
45
45. Taruhan Rey
46
46. Handphone Zea Gak Ada
47
47. Bumerang
48
48. Cemburu
49
49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50
50. Undangan
51
51. Nasehat Papa
52
52. Misi Zea
53
53. Putus
54
54. Menahan emosi
55
55. Dikejar
56
56. Iblis
57
57. Markas Alegiance
58
58. Alvin x Alegiance
59
59. Leader of Alegiance
60
60. Gue mau pulang
61
61. Alvin
62
62. Dimana adek gue?
63
63. Keluarga Zea
64
64. Petunjuk
65
65. Pelampiasan Rindu
66
66. Menggila
67
67. Itu salahku
68
68. Butuh privasi
69
69. menurut
70
70. Joe pria yang setia
71
71. Permintaan Zea
72
72. Awal rencana
73
73. Mencoba keluar
74
74. Laporan
75
75. Kepergian Joe
76
76. Keluar
77
77. Flashback
78
78. batas toleransi
79
79. Meet
80
80. Back to school
81
81. Back to school 2
82
82. Awas mie ayam panas
83
83. Prank?
84
84. Apartemen Alvin
85
85. Apartemen Alvin 2
86
86. Menginap
87
87. At night
88
88. Berangkat sekolah
89
89. Kelas yang bising
90
90. Lapangan
91
91. Pertandingan basket
92
92. Pertandingan basket 2
93
93. Manja
94
94. Siapa Lo?
95
95. Tangis Icha
96
96. Masalah Icha
97
97. Bercerita
98
98. Keputusan Alvin
99
99. Main game
100
100. Memanggil Satya
101
101. Satya tau
102
102. Kelakuan Julian
103
103. informasi
104
104. Membuat onar
105
105. Terget
106
106. pembully di Immanuel
107
107. Gue calon suami lo
108
108. Maskeran
109
109. Jahil
110
110. Gagal nobar
111
111. Sambutan 1
112
112. Sambutan 2
113
113. Fly to heaven
114
114. Pilih Pakaian
115
115. Gangguan nenek gayung
116
116. Dessert
117
117. Tuduhan
118
118. Rey terkapar
119
119. Berkemas
120
120. Ulah Arka
121
121. Sakit
122
122. Uks
123
123. Pulang
124
124. Nasib Rey
125
125. Mengundurkan diri
126
126. Abang dipihakmu
127
127. latihan basket
128
128. Pria lain
129
129. Cemburu
130
130 Ruangan rahasia
131
131. Gagal
132
132. Daddy Exel jahil
133
133. Paris
134
134. Rindu?
135
135. Gadis Kopi
136
136. Negosiasi
137
137. Numpang
138
138. Ikut mendaki
139
139. Merayu
140
140. mendapat ijin
141
141. meminta ijin
142
142. Mendapat ijin 2
143
143. Perjalanan mendaki
144
144. Menyusul
145
145. Tambahan bocah
146
146. Bertengkar
147
147. Cerita
148
148. Teman senasib
149
149. Ruangan kedap suara
150
150. Kembali terluka
151
151. Perawatan
152
152. Lari
153
153. Melarikan diri 1
154
154. Melarikan diri 2
155
155. Selesai...
156
156. Basecamp
157
157. Berangkat
158
158. Kemah
159
159. Kesiangan
160
160. Menyerah
161
161. Geo dan Joe
162
162. Relax
163
163. Aktivitas setelah naik gunung
164
164. spa
165
165. Lupa kabar
166
166. Keributan
167
167. Solusi??
168
168. Ketemu Satya
169
169. Pernyataan suka Kuina
170
170. Drama
171
171. 2 Minggu
172
172. Arka tahu
173
173. Arka tahu 2
174
174. Pelarian Zea
175
175. Memulai baru
176
176. Terlibat
177
177. Mommy Mira flashback
178
178. Bersama mommy Mira
179
179. Menemui Icha dan Keyla
180
180. Percakapan dengan kenan
181
181. Zea pergi
182
182. Zea sampai
183
183. Sekolah baru
184
184. Tempat rahasia
185
185. menyusul ke ladang
186
186. Mama Papa datang
187
187. Bangku takdir??
188
188. Ujian dadakan
189
189. Nilai tambahan
190
190. Alvin day
191
191. Bazar mini
192
192. Pergi ke kota
193
193. Keluar Desa
194
194. sampai di mall
195
195. Bertemu
196
196. Zea menyebalkan
197
197. Kesepakatan
198
198. Minggu pertama bertemu
199
199. Minggu pertama bertemu 2
200
200. Nubruk
201
201. Menemani
202
202. Alvin sakit
203
203. merawat
204
204. Mamasak untuk Alvin
205
205. Kerja kelompok
206
206. Vidcall
207
207. Rencana liburan
208
208. mendapat ijin
209
209. bertemu Icha dan Keyla
210
210. Pelabuhan
211
211. Sampai
212
212. Duduk 1 meja
213
213. Pantai
214
214. Menghilang
215
215. Bersama Alvin
216
216. Cafe pantai
217
217. cafe pantai selesai
218
218. Pergi ke festival
219
219. Kuliner
220
220. Diincar ??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!