4. Anak Zea

Hiruk pikuk ramai suasana kantin saat ini. Zea dan kawan kawan duduk disalah satu tempat yang ada disana.

"Pesen kayak biasanya?" tanya Icha.

"Yoii, yang pedes ya Cha" jawab Zea. diacungi jempol oleh Icha.

Tak lama kemudian Icha datang membawa 3 mangkok bakso dengan 2 gelas es jeruk dan 1 gelas jus stroberi kesukaan Zea.

Suara riuh dari pintu masuk kantin terdengar. Siapa lagi yang bisa membuat kegaduhan seperti itu jika bukan para most wanted di sekolahnya itu. Mereka berjalan mendekat kearah meja yang tidak diduduki. Meja khusus yang dibuat untuk mereka. Meja khusus untuk anak Aodra. Itu lah yang tersimpan dibenak semua orang yang ada disekolah.

"Heol!" umpat Icha yang merupakan korban drama Korea.

"Kenapa Cha?" Zea menatap Icha heran.

"Gua lupa kalok kita duduk didekat meja mereka" jelas Icha menunjuk kearah kumpulan laki laki yang mendekat.

"Yaelah bukannya lo harusnya seneng ya, bisa deket sama A'a Kenan lo itu" ujar Keyla menatap Icha.

"Seneng sih, tapi gua gak mau deket deket sama si bang..bang sat itu. Lagian nih ya, gua punya info buat kalian berdua yang wajib kalian tau" ucap Icha serius.

"Info apaan Cha?" Zea bertanya sembari memakan baksonya. Jarang sekali sahabatnya ini serius.

"Gue sekarang udah oleng bukan ke A'a Kenan lagi. Gue udah oleng ke si anak baru itu. Aduh tampannya si doi, memikat hati" ungkap Icha sembari melihat kearah Geo mengagumi nya.

"Eh nih anak, gua kira informasi apaan" kesal Zea sembari melempar tisu yang digulung kearah Icha.

"Tau tuh ngeselin banget" Keyla mendengus. ikut melempari tisu kearah Icha.

Tanpa mereka sadari Satya dan Julian berjalan menghampiri mereka. Icha yang sedang makan dengan nikmat, kembali menyendok baksonya, ketika dia ingin memasukan kemulut. Tangannya ditarik dan seketika bakso itu kandas dimakan oleh Satya.

Icha berdiri dan berteriak, "Woy Satya ****** loh, bakso gue lo makan. Lagian itu bakso kesukaan gua, bakso isi keju lo rebut. Gak mau tau ganti pokoknya" Marahnya sambil memukul mukul Satya.

"Ganti pokoknya ganti" rengek Icha masih memukul mukul Satya.

"Ih Cha udah sakit tau gak. Kasar banget sih jadi cewek" Satya mengahalau tangan Icha berusaha menghentikannya.

"Salah lo, bakso gua lo comot. Udah miskin lo, sampe gak bisa beli sendiri" ucap Icha yang masih berada dalam mode singa menjambak rambut Satya. Ganas dan sadis.

"Aduh sorry sorry, udah Cha ampun" Satya mengaduh. Icha menghentikan ulahnya tak tega dan kembali duduk manis sembari menyeruput minumannya. Sembari menghentak hentakan kakikinya. Yang lainnya hanya diam sembari tertawa kecil melihat kejadian itu. Sudah terbiasa dengan sikap keduanya yang bagai kucing dan anjing kalok bertemu. Tidak mau akur.

Sementara itu Julian sibuk menghampiri dan menggoda Zea. "Halo Zea cantik, lagi makan bakso ya. makin hari makin cantik aja" godaan lebay keluar dari mulut Julian.

"Iya Jul. Lo juga..." balas Zea terhenti sambil tersenyum manis.

"Juga apa Ze? Makin ganteng ya?" sela Julian percaya diri dan tersenyum.

"Lo juga makin gila aja, makin kurang waras juga" hal itu sontak membuat semua yang ada disana tertawa. Wajah Julian berubah muram.

"Ayo Jul buruan, udah ditunggu yang lain tu!" Satya menarik tangan Julian kekedai makanan.

Zea dan kawan kawan yang hampir selesai makan didatangi oleh Satya dan Julian kembali yang membawa beberapa mangkok dan piring makanan. Kok cepet banget? iya memang, karena mereka selalu diprioritaskan jadi gak perlu ada antri antri club.

"Nih bakso lo, gua ganti. Bakso isi keju kan" ungkap Satya meletakan mangkok bakso didepan Icha. Membuat Icha tersenyum. beginilah Satya. Kadang baik, kadang suka jahil. Kadang Icha harus siap hati gak meleleh karna perhatian dari Satya.

"Dan ini buat kalian berdua. Seporsi batagor campur somay" ungkapnya kembali sembari meletakan piring kehadapan Zea dan Keyla.

"Kok cuma seporsi Sat. Gua sama Zea kan dua orang" Keyla berbicara sembari memakan somay bersama Zea.

"Ye nih anak, udah di kasih gak bilang makasih. Malah ngelunjak" Satya berlalu pergi meninggalkan ketiga gadis itu menuju keteman temannya yang sudah menunggu disana.

"Baby Ze, Abang Julian duluan ya" pamit Julian sambil mengikuti Satya dari belakang.

Dilain meja....

"Lo lama banget si Sat Jul. Udah laper tau gak" keluh Geo menatap dua orang yang baru datang.

"Ye ni anak, pesen sendiri sono" Dengus Satya duduk di kursi yang biasa dia tempat bersama Julian mengikuti.

"Alvin mana Ge?" tanya Julian.

"Dikelas katanya" jawab Geo santay sembari memakan baksonya. Diangguki paham oleh Julian.

...****************...

Istirahat telah berakhir. Semua orang kembali ke kelasnya masing masing.

Zea, Keyla dan Icha sudah kembali kekelas. Tiba tiba Ketua kelas yang bernama Niko masuk ke kelas setelah dipanggil untuk berkumpul bersama ketua kelas lainnya tadi.

"Oke guys, mohon perhatiannya sebentar. Gua tadi dapet informasi bahwa guru guru sekarang sedang rapat. Jadi...." ucap Niko terhenti.

"Jadi apa Nik, buruan... lama banget" sahut Icha penasaran.

"Jadi kita boleh pulang sekarang.. Hore!!" sambung Niko membuat yang lain kegirangan.

”Hore!!" teriakan para murid dikelas segera berhambur keluar kelas.

...****************...

"Hey Ze, Ayo ikut nongkrong dicafe" ajak Keyla sembari mengemasi barang barangnya.

"Gak dulu deh gue hari ini. Next time aja" tolak Zea.

"Lah kenapa?" heran Icha.

"Biasalah, gue harus ngasih makan anak anak gue. Kalian duluan aja" jawab Zea.

'Ini cewek udah punya anak?' tanya Alvin dalam hati yang masih berada disana menatap kearah Zea heran.

Zea yang sudah bersiap pulang pandanganya tak sengaja bertemu dengan Alvin. Zea tersenyum manis kearah Alvin membuat cowok itu tertegun.

"Hey Al, gak pulang?" sapa Zea ke Alvin. Hal itu membuat Alvin tersadar lantas menggeleng.

"Ze, gua sama Icha duluan ya. Bye bye" pamit Keyla dan Icha melambaikan tangan.

"Hati-hati" timpal Zea membalas lambaian tangan mereka.

Sekarang kelas hanya ada Zea dan Alvin. Alvin segera mengambil tas dan membawanya dipunggung.

"Ayo Al keluar bareng" ajak Zea dibalas anggukan.

Mereka berdua berjalan menyelusuri lorong yang sepi. Hening. Tidak ada percakapan diantara keduanya. Sampai salah satu diantara mereka berbicara.

"Lo punya anak?" tanya Alvin. Alvin orang yang selalu enggan berbicara kini berbicara dulu. Entah apa yang merasukinya.

"Eh!" sentak Zea terkejut mendengar ucapan Alvin. Dia pikir Alvin akan bicara layaknya orang yang baru pertama kali akrab menggunakan aku–kamu. Ternyata dia gaul juga.

"Gue tadi denger obrolan lo sama temen lo. Lo bilang mau kasih makan anak anak lo" jelas Alvin. Zea mengangguk mulai mengerti arah pembicaraan Alvin.

"Lo mau ikut gak? gue kenalin sama anak anak gue" ajak Zea memandang kearah Alvin tersenyum.

"Emang lo gak masalah gitu kalok gue ikut?"

"Tentu gak masalah kok, Oh ya ngomong-ngomong. Lo tadi berangkat naik apa?" tanya Zea, kini mereka sudah berada di pintu gerbang sekolah.

"Gue naik angkot tadi" Jawab Alvin. Dia pikir Zea akan menjauh darinya karena merasa gak selevel. Namun kenyataannya lain.

"Bagus deh kalok gitu. Gue tadi mau ngajakin lo naik angkot buat kesana. takutnya lo ntar gak mau. Yaudah yuk, mereka pasti udah nungguin" Ajak Zea menggandeng dan menarik tangan Alvin antusias menuju kearah halte terdekat. Entah kenapa muncul dentuman kecil dijantungnya.

Alvin dan Zea naik kedalam angkot. lalu tak berapa lama mereka turun. Kini Zea mengajak Alvin kearah kedai makan terdekat. Sebuah warung kecil. Zea lalu memesan beberapa porsi makan yang dibungkus. Selepas itu Zea mampir kesebuah mini market terdekat untuk membeli beberapa camilan dan Snack.

"Kita mau kemana sih, ngapain lo bawa banyak makanan gitu?" Heran Alvin menatap makanan yang dibawa Zea.

"Udah ikut aja, nih kamu bawa" Zea memberikan kantong berisi camilan yang dia beli. Alvin meraih semua makanan yang dipegang Zea.

"Eh eh ngapain, itu berat lo"

"Udah gak papa ayo jalan" ucap Alvin sembari menenteng dua kantong besar.

"Yaudah deh, ayo!" pasrah Zea.

Zea dan Alvin masuk kedalam bangunan yang terlihat kumuh. Alvin menatap tempat itu tak percaya, 'serius nih, masak anak itu cewek tinggal disini' Disana nampak banyak anak kecil yang sedang duduk. Lantas mereka menoleh menatap Zea dan kemudian berhambur menghampiri Zea.

"Kak Ze, Yee kak Ze kesini" sorak seorang anak.

"Kak Zea bawa makanan gak buat kita?" tanya anak kecil lainnya.

Alvin melihat itu langsung paham, anak yang dimaksud oleh Zea ternyata bukan seperti yang dibayangkan. Namun anak anak jalanan yang kini sedang belajar di gedung kumuh itu.

"Kak itu siapa?" tanya seorang gadis kecil menunjuk Alvin.

"Eh gua sampai lupa sama lo Al" ucap Zea tersenyum memperlihatkan giginya.

"Hai kalian kenalin, ini temen kak Zea namanya kak Alvin. Kak Alvin sama kak Zea bawa makanan nih buat kalian. Kalian pasti lelah habis belajar" Zea menunjukkan kearah makanan yang dibawa Alvin.

"Ze, jangan dibagiin dulu makanannya. pelajarannya belum selesai, gara gara kamu datang tadi anak anak pada ngacir semua" kata bang Arka sambil melirik ke Alvin sekilas. Yap orang itu adalah kakak dari Zea. Zea dan kakaknya hampir seminggu sekali mengajar anak anak jalanan, walau terkadang digantikan oleh teman teman abangnya itu ketika dia dan bang Arka sibuk.

"Ayo anak anak selesaikan pelajarannya dulu, baru kalian boleh makan" ucap bang Arka kembali fokus ke papan.

Pembelajaran telah usai. Kini anak anak itu berbaris untuk mendapat makanan mereka. Alvin yang melihat interaksi Zea dan anak anak itu tertegun. Ada perasaan gak enak didadanya ketika melihat laki laki yang mengajar tadi mengusap kepala Zea dengan sayang ketika gadis itu membagikan makanan.

Entah dorongan dari mana. Alvin menghampiri keduanya dan menepis tangan Bang Arka yang sedang mengusap puncuk kepala Zea. Berdiri ditengah tengah mereka sambil sibuk membantu Zea membagikan makanan.

Bang Arka masih shock melihat kejadian itu dan menatap tajam ke arah Alvin. Alvin menoleh membalasnya dengan tatapan yang tak kalah tajam. 'Mine' Dia tidak tahu kenapa kata itu muncul dari benaknya.

"Siapa dia Ze? kamu belum kenalin ke Abang dari tadi" Bang Arka penasaran.

"Oh iya Bang, ini Alvin dia anak baru di sekolah Zea. Alvin kenalin Abang aku" Zea memperkenalkan satu sama lain.

'Abang? What? Dia abangnya Zea. Sial' celetuk Alvin dalam hati meratapi kebodohannya.

"Ehm, Alvin Bang" salam Alvin menyodorkan tangan.

"Arka, kakaknya Zea" Bang Arka membalas jabatan tangan Alvin. Seketika itu suasana canggung.

"Lo suka adik gua" bisik Arka pada Alvin. Mereka sedang duduk dibangku dekat papan memperhatikan Zea yang bermain bersama anak anak jalanan itu.

"Gak tau, gua baru kenal adik lo" jawab Alvin jujur.

"Gua kasih tau nih, lo itu selera adik gua" Bang Arka melihat penampilan Alvin.

"Gak salah? Adik lo suka cowok nerd?" tanyanya tak percaya. mana ada cewek suka sama cowok yang penampilannya kayak dia sekarang. Cupu dan dekil itulah penampilan Alvin.

"Ya bukan nerd juga sih. Zea itu gak suka sama cowok yang ganteng abis, tajir abis, yang perfeksionis gitu lah. Dulu Zea pernah deket hampir jadian sama cowok yang yah begitulah, sayangnya kelakuan itu anak bejat ke Zea, waktu Zea tolak. Gara gara tau itu anak, anak geng. Dia ngelakuin sesuatu sampai buat Zea trauma kalok deket cowok yang kek gitu" ungkap Bang Arka, dia merasa Alvin dapat dipercaya. Ucapan bang Arka membuat Alvin naik pitam dan menggeram tak terima.

"Siapa orang?" tanya Alvin, ingin sekali dia menghancurkan orang itu.

"Mau ngapain lo, kalok gua kasih tau orangnya" tukas bang Arka melihat semburan kemarahan dimata Alvin.

"Mau gua habisi" ungkap Alvin membuat bang Arka heran.

"Emang lo berani? Gaya lo aja kek nerd gini. Mau ngehabisin orang" sergah bang Arka.

"Gue serius"

"Udah deh, lagian emang lo siapanya adik gue? Cuma teman baru kan. Adik gue itu care kesemua orang. Jadi jangan terlalu berharap" ucap bang Arka lantas menepuk bahunya. Membuat Alvin tersadar. Bang Arka kini bergabung dengan Zea yang sedang bermain dengan anak anak itu.

Kelas sudah selesai. Banyak anak yang berjejer rapi mengambil Snack yang emang disiapkan Zea untuk dibawa pulang oleh mereka selepas bermain. Mereka berhamburan keluar ruangan dengan wajah sumringah.

Sampai sebuah tangan kecil menyentuh tangannya. Zea melihat anak dengan pakaian lusuh itu seketika berjongkok, mensejajarkan dirinya.

"Hey kenapa? nama kamu siapa?" tanya Zea baru pertamakali melihat anak kecil itu.

"Namaku Wily kak, aku baru masuk sini hari ini karna pengen belajar. Oh ya kak, boleh gak itu ada makanan sisa Wily minta satu lagi? Wily mau kasih ke adik Wily" ucap anak bernama Wily menunjuk kantong kresek yang masih sisa beberapa bungkus makanan.

"Oh tentu, nih kakak kasih!" Zea mengambil satu bungkus makanan dan Snack lalu memasukannya ke kantong kresek kecil kemudian menyerahkannya kebocah itu.

"Wah makasih kak, adik pasti seneng" Girang Wily.

"Oh ya Wil, adik Wily kok gak ikut datang kesini? Kalok adik Wily kesini kan, kita bisa belajar bareng bareng" kata Zea membuat Wily menunduk. Alvin dan Bang Arka masih menjadi penonton kedua orang itu.

"Adik Wily sedang sakit kak, kemarin uang yang Wily kumpulin dari hasil nabung Wily. Wily belikan obat untuk adik. Terus Wily udah gak punya uang buat beli makan buat adik. Makanya Wily kesini. Katanya kalok Wily kesini, Wily dapat makanan. Hehe ternyata bener Wily dapet makanan, dapet dua lagi. Ini bisa buat makan dua adik Wily" Jelas Wily dengan senyuman. Zea menatap nanar kearah Wily, bersimpati. Alvin yang melihat gadis itu murung menghampirinya dan ikut berjongkok, lalu mengelus puncak kepala gadis itu. Perlakukan Alvin tak luput dari tatapan Bang Arka.

"Kalok gitu kak Alvin sama kak Zea boleh gak mampir kerumah Wily. Kita mau ngecek keadaan adik Wily" ucap Alvin mengusap kepala bocah itu.

"Kakak mau main kerumah Wily? Boleh Kak, ayo Kak! Tapi apa kakak yakin? Rumah Wily sangat kecil" tanya bocah itu senang kemudian menjadi murung.

"Tentu Kakak yakin" jawab Zea. Bang Arka yang mendengar itu kemudian menghampiri keduanya..

"Ze, sorry nih. Abang gak bisa ikut. Abang ada janji sama temen temen Abang. Jadi Abang harus pergi dulu sekarang" ucap bang Arka menjelaskan.

"Iya Bang, Abang pergi aja. Zea sama Alvin, berdua aja gak papa kok" Sambil berjalan keluar pintu.

"Bagus deh, Al lo jagain adik gua ya. Jangan sampe lecet" titah bang Arka menaiki motornya, lalu memasang helm.

"Iya bang, gue jagain kok tenang aja"

Alvin dan Zea serta Wily berjalan kerumah Wily. Saat sampai mereka menatap nanar rumah ditunjuk Wily dari kejauhan. Sampai di depan rumah ada seorang bocah yang memanggil mereka.

"Kak, Kak, Kak Wily. Aku dari tadi cari kakak. Hiks Mia kak, hiks badan Mia panas sekali kak dirumah. Cika gak tau harus gimana" ucap gadis itu sembari menangis. Wily yang mendengar itu lantas berlari masuk kedalam rumahnya. Rumah mereka sangat sangat kecil dan bahkan banyak tak layak untuk dihuni. Wily hanya tinggal bersama kedua adiknya, rumah itu adalah rumah peninggalan kedua orang tuanya yang sudah meninggal.

Sesampainya mereka langsung memasuki rumah itu. Alvin dan Zea mengecek kondisi tubuh gadis yang terbaring. Sangat panas. Alvin lantas menggendong gadis itu keluar dari rumah. Mereka membawa gadis itu ke klinik terdekat.

"Kak gimana adik Wily, ini semua salah Wily. Gak bisa jagain adik huhuhuhu" bocah itu terisak sedih.

"Wily tenang ya, adik Wily sedang diperiksa. Kakak Zea yakin, adik Wily akan baik baik saja" ucap Zea berusaha menenangkan. Padahal dirinya sendiri sedang kalut. Alvin kemudian memegang tangan gadis itu berusaha menguatkan.

Kemudian dokter datang dan dia menyatakan bahwa adik Wily terkena tipes. Akhirnya harus dirawat terlebih dahulu.

Hari makin gelap. Wily dan Adiknya Cika sudah tertidur disebelah bangsal adiknya yang kosong sehabis makan tadi ditemani Zea dan Alvin tentunya.

Zea pun juga sudah ngantuk sebenernya. Alvin yang melihat itu menjadi tidak tega. "Ze, pulang yuk. Udah malem nih, kamu juga udah ngantuk gitu" ajak Alvin.

"Terus mereka gimana Al, gak ada yang jagain mereka?" tanya Zea menatap kedua bocah malang itu

"Kamu tenang aja, aku bakal nyuruh perawatan jagain mereka. Besok habis sekolah kita balik kesini lagi oke?" bujuk Alvin. Alvin sebenernya bukan orang yang lembut, tapi entah kenapa baru sehari dia mengenal Zea. Dia tidak bisa lepas dari gadis itu.

"Yaudah deh, yuk pulang"

Mereka berada didalam sebuah mobil selepas tadi Zea menyebutkan alamatnya kepada Alvin. lalu Alvin menyuruh orang suruhannya datang. Zea yang sudah mengantuk tak memperhatikan bahwa dia masuk kedalam sebuah mobil mewah. Dia kira Alvin memesan online. Tak lama kemudian Zea tertidur disamping Alvin. Alvin yang melihat itu menyenderkan kepala Zea ke bahunya dan sesekali mengusap kepala gadis itu.

"Jalan pak" titah Alvin.

Mereka sampai disebuah rumah sederhana menurut Alvin. Alvin yang melihat Zea masih tertidur, tak tega membangunkannya. Kini dia menggendong Zea ala bridal sampai didepan rumah. Dia menekan bel rumah dan keluarlah wanita paruh baya yang membukakan pintu. Dia menatap Alvin dan Zea yang ada didalam gendongan Alvin. Zea tadi sudah mengabari jika akan pulang telat. Juga sudah mendapat laporan dari Bang Arka.

Mama Tia menyuruh Alvin masuk dan menunjukkan arah kamar Zea. Alvin meletakan Zea dikasur lalu menyelimuti gadis itu. Alvin menatap sekeliling kamar gadis itu lalu melihat foto kecil Zea yang ada dimeja nakas sebelah tempat tidur Zea. Foto menggemaskan Zea membuatnya tersenyum.

Dia menatap kaarah pintu, melihat Mama Zea yang memperhatikannya dari tadi. lalu beranjak keluar kamar.

"Terima kasih ya sudah mengantar Zea, Nak??"

"Alvin Tante" tambah Alvin.

"Nak Alvin"

"Kalau begitu saya pamit dulu ya Tan" pamit Alvin mencium punggung tangan mama Tia.

"Hati hati ya nak Al" ucap Mama Tia mengantarkan Alvin kedepan pagar. Alvin mengangguk dan memasuki mobil menyuruh supir pulang kerumah.

Alvin masuk kedalam rumah. Terlihat Mommy Daddynya yang masih berada diruang keluarga menonton televisi. Mommynya tadi bersikukuh ingin menunggu Alvin pulang.

"Udah pulang Al?" tanya mommy Mira. Dijawab anggukan oleh Alvin.

"Habis dari mana kok baru pulang?" tanya kembali, padahal dia ingin menghabiskan waktunya bersama putranya itu.

"Nganter temen Mom. Alvin mau kekamar dulu Mom, capek!" ucap Alvin menaiki tangga, Padahal sudah ada lift dirumahnya.

Alvin merebahkan dirinya kekasur. mengingat gadis yang bersamanya sedari tadi.

"Zea" gumamnya sembari tersenyum.

TBC

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Happy Reading ♡

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Cinta pandang pertama deh kek nya Alvin ke Zea..

2023-08-22

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Jangan bilang tuh anak musuh geng nya Alvin..

2023-08-22

0

istrinya THV 🐻💜

istrinya THV 🐻💜

semakin seru 💪💪💪

2022-06-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Anak Baru Part 1
3 3. Anak Baru Part 2
4 4. Anak Zea
5 5. Saling Suap
6 6. Ketemu Wily dan Adiknya
7 7. Aodra Is Back
8 8. Kunjungan
9 9. Rumah Zea
10 10. Bolos
11 11. Nongkrong di Cafe
12 12. Weekend Day
13 13. Masa Lalu Zea
14 14. Marah
15 15. Alegiance
16 16. Sisi Gelap
17 17. Hukuman Joe
18 18. Party
19 19. Zea yang Kepo
20 20. Restoran
21 21. Kacau
22 22. Pertengkaran
23 23. Alvin Bonyok
24 24. Jenguk Alvin
25 25. Terima Lo
26 26. Bikin Kue
27 27. Butuh Pelampiasan
28 28. Bekal
29 29. Gak Usah Masak
30 30. Diikuti
31 31. Ganteng Kok Kere
32 32. Ditampar Fakta
33 33. Hantu
34 34. Resmi Pacaran
35 35. keberangkatan Part 1
36 36. Keberangkatan Part 2
37 37. Cewek Gila
38 38. Gratisan
39 39. Vara Cari Ribut
40 40. Peringatan untuk Pak Reno
41 41. Sosok Rupawan Alvin
42 42. Karena Lumpur
43 43. Event Dadakan
44 44. Lo Harus Ikut
45 45. Taruhan Rey
46 46. Handphone Zea Gak Ada
47 47. Bumerang
48 48. Cemburu
49 49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50 50. Undangan
51 51. Nasehat Papa
52 52. Misi Zea
53 53. Putus
54 54. Menahan emosi
55 55. Dikejar
56 56. Iblis
57 57. Markas Alegiance
58 58. Alvin x Alegiance
59 59. Leader of Alegiance
60 60. Gue mau pulang
61 61. Alvin
62 62. Dimana adek gue?
63 63. Keluarga Zea
64 64. Petunjuk
65 65. Pelampiasan Rindu
66 66. Menggila
67 67. Itu salahku
68 68. Butuh privasi
69 69. menurut
70 70. Joe pria yang setia
71 71. Permintaan Zea
72 72. Awal rencana
73 73. Mencoba keluar
74 74. Laporan
75 75. Kepergian Joe
76 76. Keluar
77 77. Flashback
78 78. batas toleransi
79 79. Meet
80 80. Back to school
81 81. Back to school 2
82 82. Awas mie ayam panas
83 83. Prank?
84 84. Apartemen Alvin
85 85. Apartemen Alvin 2
86 86. Menginap
87 87. At night
88 88. Berangkat sekolah
89 89. Kelas yang bising
90 90. Lapangan
91 91. Pertandingan basket
92 92. Pertandingan basket 2
93 93. Manja
94 94. Siapa Lo?
95 95. Tangis Icha
96 96. Masalah Icha
97 97. Bercerita
98 98. Keputusan Alvin
99 99. Main game
100 100. Memanggil Satya
101 101. Satya tau
102 102. Kelakuan Julian
103 103. informasi
104 104. Membuat onar
105 105. Terget
106 106. pembully di Immanuel
107 107. Gue calon suami lo
108 108. Maskeran
109 109. Jahil
110 110. Gagal nobar
111 111. Sambutan 1
112 112. Sambutan 2
113 113. Fly to heaven
114 114. Pilih Pakaian
115 115. Gangguan nenek gayung
116 116. Dessert
117 117. Tuduhan
118 118. Rey terkapar
119 119. Berkemas
120 120. Ulah Arka
121 121. Sakit
122 122. Uks
123 123. Pulang
124 124. Nasib Rey
125 125. Mengundurkan diri
126 126. Abang dipihakmu
127 127. latihan basket
128 128. Pria lain
129 129. Cemburu
130 130 Ruangan rahasia
131 131. Gagal
132 132. Daddy Exel jahil
133 133. Paris
134 134. Rindu?
135 135. Gadis Kopi
136 136. Negosiasi
137 137. Numpang
138 138. Ikut mendaki
139 139. Merayu
140 140. mendapat ijin
141 141. meminta ijin
142 142. Mendapat ijin 2
143 143. Perjalanan mendaki
144 144. Menyusul
145 145. Tambahan bocah
146 146. Bertengkar
147 147. Cerita
148 148. Teman senasib
149 149. Ruangan kedap suara
150 150. Kembali terluka
151 151. Perawatan
152 152. Lari
153 153. Melarikan diri 1
154 154. Melarikan diri 2
155 155. Selesai...
156 156. Basecamp
157 157. Berangkat
158 158. Kemah
159 159. Kesiangan
160 160. Menyerah
161 161. Geo dan Joe
162 162. Relax
163 163. Aktivitas setelah naik gunung
164 164. spa
165 165. Lupa kabar
166 166. Keributan
167 167. Solusi??
168 168. Ketemu Satya
169 169. Pernyataan suka Kuina
170 170. Drama
171 171. 2 Minggu
172 172. Arka tahu
173 173. Arka tahu 2
174 174. Pelarian Zea
175 175. Memulai baru
176 176. Terlibat
177 177. Mommy Mira flashback
178 178. Bersama mommy Mira
179 179. Menemui Icha dan Keyla
180 180. Percakapan dengan kenan
181 181. Zea pergi
182 182. Zea sampai
183 183. Sekolah baru
184 184. Tempat rahasia
185 185. menyusul ke ladang
186 186. Mama Papa datang
187 187. Bangku takdir??
188 188. Ujian dadakan
189 189. Nilai tambahan
190 190. Alvin day
191 191. Bazar mini
192 192. Pergi ke kota
193 193. Keluar Desa
194 194. sampai di mall
195 195. Bertemu
196 196. Zea menyebalkan
197 197. Kesepakatan
198 198. Minggu pertama bertemu
199 199. Minggu pertama bertemu 2
200 200. Nubruk
201 201. Menemani
202 202. Alvin sakit
203 203. merawat
204 204. Mamasak untuk Alvin
205 205. Kerja kelompok
206 206. Vidcall
207 207. Rencana liburan
208 208. mendapat ijin
209 209. bertemu Icha dan Keyla
210 210. Pelabuhan
211 211. Sampai
212 212. Duduk 1 meja
213 213. Pantai
214 214. Menghilang
215 215. Bersama Alvin
216 216. Cafe pantai
217 217. cafe pantai selesai
218 218. Pergi ke festival
219 219. Kuliner
220 220. Diincar ??
Episodes

Updated 220 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Anak Baru Part 1
3
3. Anak Baru Part 2
4
4. Anak Zea
5
5. Saling Suap
6
6. Ketemu Wily dan Adiknya
7
7. Aodra Is Back
8
8. Kunjungan
9
9. Rumah Zea
10
10. Bolos
11
11. Nongkrong di Cafe
12
12. Weekend Day
13
13. Masa Lalu Zea
14
14. Marah
15
15. Alegiance
16
16. Sisi Gelap
17
17. Hukuman Joe
18
18. Party
19
19. Zea yang Kepo
20
20. Restoran
21
21. Kacau
22
22. Pertengkaran
23
23. Alvin Bonyok
24
24. Jenguk Alvin
25
25. Terima Lo
26
26. Bikin Kue
27
27. Butuh Pelampiasan
28
28. Bekal
29
29. Gak Usah Masak
30
30. Diikuti
31
31. Ganteng Kok Kere
32
32. Ditampar Fakta
33
33. Hantu
34
34. Resmi Pacaran
35
35. keberangkatan Part 1
36
36. Keberangkatan Part 2
37
37. Cewek Gila
38
38. Gratisan
39
39. Vara Cari Ribut
40
40. Peringatan untuk Pak Reno
41
41. Sosok Rupawan Alvin
42
42. Karena Lumpur
43
43. Event Dadakan
44
44. Lo Harus Ikut
45
45. Taruhan Rey
46
46. Handphone Zea Gak Ada
47
47. Bumerang
48
48. Cemburu
49
49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50
50. Undangan
51
51. Nasehat Papa
52
52. Misi Zea
53
53. Putus
54
54. Menahan emosi
55
55. Dikejar
56
56. Iblis
57
57. Markas Alegiance
58
58. Alvin x Alegiance
59
59. Leader of Alegiance
60
60. Gue mau pulang
61
61. Alvin
62
62. Dimana adek gue?
63
63. Keluarga Zea
64
64. Petunjuk
65
65. Pelampiasan Rindu
66
66. Menggila
67
67. Itu salahku
68
68. Butuh privasi
69
69. menurut
70
70. Joe pria yang setia
71
71. Permintaan Zea
72
72. Awal rencana
73
73. Mencoba keluar
74
74. Laporan
75
75. Kepergian Joe
76
76. Keluar
77
77. Flashback
78
78. batas toleransi
79
79. Meet
80
80. Back to school
81
81. Back to school 2
82
82. Awas mie ayam panas
83
83. Prank?
84
84. Apartemen Alvin
85
85. Apartemen Alvin 2
86
86. Menginap
87
87. At night
88
88. Berangkat sekolah
89
89. Kelas yang bising
90
90. Lapangan
91
91. Pertandingan basket
92
92. Pertandingan basket 2
93
93. Manja
94
94. Siapa Lo?
95
95. Tangis Icha
96
96. Masalah Icha
97
97. Bercerita
98
98. Keputusan Alvin
99
99. Main game
100
100. Memanggil Satya
101
101. Satya tau
102
102. Kelakuan Julian
103
103. informasi
104
104. Membuat onar
105
105. Terget
106
106. pembully di Immanuel
107
107. Gue calon suami lo
108
108. Maskeran
109
109. Jahil
110
110. Gagal nobar
111
111. Sambutan 1
112
112. Sambutan 2
113
113. Fly to heaven
114
114. Pilih Pakaian
115
115. Gangguan nenek gayung
116
116. Dessert
117
117. Tuduhan
118
118. Rey terkapar
119
119. Berkemas
120
120. Ulah Arka
121
121. Sakit
122
122. Uks
123
123. Pulang
124
124. Nasib Rey
125
125. Mengundurkan diri
126
126. Abang dipihakmu
127
127. latihan basket
128
128. Pria lain
129
129. Cemburu
130
130 Ruangan rahasia
131
131. Gagal
132
132. Daddy Exel jahil
133
133. Paris
134
134. Rindu?
135
135. Gadis Kopi
136
136. Negosiasi
137
137. Numpang
138
138. Ikut mendaki
139
139. Merayu
140
140. mendapat ijin
141
141. meminta ijin
142
142. Mendapat ijin 2
143
143. Perjalanan mendaki
144
144. Menyusul
145
145. Tambahan bocah
146
146. Bertengkar
147
147. Cerita
148
148. Teman senasib
149
149. Ruangan kedap suara
150
150. Kembali terluka
151
151. Perawatan
152
152. Lari
153
153. Melarikan diri 1
154
154. Melarikan diri 2
155
155. Selesai...
156
156. Basecamp
157
157. Berangkat
158
158. Kemah
159
159. Kesiangan
160
160. Menyerah
161
161. Geo dan Joe
162
162. Relax
163
163. Aktivitas setelah naik gunung
164
164. spa
165
165. Lupa kabar
166
166. Keributan
167
167. Solusi??
168
168. Ketemu Satya
169
169. Pernyataan suka Kuina
170
170. Drama
171
171. 2 Minggu
172
172. Arka tahu
173
173. Arka tahu 2
174
174. Pelarian Zea
175
175. Memulai baru
176
176. Terlibat
177
177. Mommy Mira flashback
178
178. Bersama mommy Mira
179
179. Menemui Icha dan Keyla
180
180. Percakapan dengan kenan
181
181. Zea pergi
182
182. Zea sampai
183
183. Sekolah baru
184
184. Tempat rahasia
185
185. menyusul ke ladang
186
186. Mama Papa datang
187
187. Bangku takdir??
188
188. Ujian dadakan
189
189. Nilai tambahan
190
190. Alvin day
191
191. Bazar mini
192
192. Pergi ke kota
193
193. Keluar Desa
194
194. sampai di mall
195
195. Bertemu
196
196. Zea menyebalkan
197
197. Kesepakatan
198
198. Minggu pertama bertemu
199
199. Minggu pertama bertemu 2
200
200. Nubruk
201
201. Menemani
202
202. Alvin sakit
203
203. merawat
204
204. Mamasak untuk Alvin
205
205. Kerja kelompok
206
206. Vidcall
207
207. Rencana liburan
208
208. mendapat ijin
209
209. bertemu Icha dan Keyla
210
210. Pelabuhan
211
211. Sampai
212
212. Duduk 1 meja
213
213. Pantai
214
214. Menghilang
215
215. Bersama Alvin
216
216. Cafe pantai
217
217. cafe pantai selesai
218
218. Pergi ke festival
219
219. Kuliner
220
220. Diincar ??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!