5. Saling Suap

Alvin sudah siap dengan dandanannya yang seperti nerd. Dia berjalan menuruni tangga menuju ruang makan seperti biasa. Sampai pandangannya melihat para mahluk mahluk laknat yang sibuk mencomot makanan yang ada dimeja makan.

"Ngapain kalian kemari pagi pagi?" tanya Alvin menghampiri mereka.

"Widih ini dia big bos nerd kita hahahaha" hina Julian bukannya menjawab pertanyaan Alvin.

"Biasa numpang makan kita Al" jawab Satya santai.

Mereka ini orang orang yang aneh. Selalu bangun pagi hari, tapi entah kenapa mereka selalu telat.

"Lo kemaren kemana aja Al? Gue telponin gak lo angkat" tanya Geo saat Alvin duduk di kursi.

"Emang Alvin kemaren gak bareng kalian?" Bingung Mommy Mira karena kemarin malem Alvin pulang malam. Biasanya kalok pulang malam gini, dia bersama teman temannya itu.

"Nggak Tanmi" Jawab Geo.

Mommy Mira menatap Alvin minta penjelasan.

"Ada apa?" Suatu suara menginterupsi. Itu adalah suara tegas Daddy Exel.

"Ini si Alvin Dad, kemaren kan pulang malem. Mommy kira dia bareng mereka. Dia bilangnya nganter temen, mommy kira nganterin mereka" Mommy Mira menjelaskan.

"Ohw! Biarin aja Mom" ucap Daddy Exel cuek. Dia sudah tau bahwa kemarin Alvin mengantar seorang gadis pulang.

"Ih Daddy kok nyebelin sih" Menepuk lengan Daddy Exel gemas. "Yaudah deh, ayo kalian dimakan. Ntar telat loh" ujar Mommy Mira.

"Siap Tanmi" jawab teman teman ogeb Alvin serempak.

Ditengah tengah dentingan sendok dan piring yang beradu, Alvin yang baru selesai makan bersuara "Ge, cariin gua motor butut" Membuat Geo yang sedang minum lantas tersedak. Hal itu membuat yang lain menatap kearah Alvin.

"Ngapain lo cari motor butut Al? Lagian kan tantangannya cuma ngubah penampilan aja. Gak sampe lo harus pura pura jadi miskin juga kali" ucap Geo.

"Berisik, udah kalian cariin gue motor butut. Gak pakai lama" suruh Alvin ke teman temannya. Mommy dan daddy-nya yang melihat itu hanya menggeleng saja.

"Iya, Ntar deh gua tanyain sama anak Aodra yang ada dibasecamp" Kenan mengiyakan permintaan Alvin.

Kini mereka berangkat menuju sekolah. Alvin menyuruh Geo mengantarnya ke halte terdekat. Seperti kemarin dia akan menaiki angkot untuk pergi ke sekolah.

Alvin melihat Zea yang diantar abangnya yang dia kenal kemarin menggunakan motor. Alvin mendekat kearah Zea, tapi dia mengurung niatnya ketika melihat kumpulan temannya itu sedang menatapnya.

"Woy cupu kemari lo" panggil Julian meneriaki Alvin.

"Bang*sat ngapain sih mereka" umpat Alvin dengan suara kecil. Alvin tak memperdulikan mereka, lantas kembali berjalan. Sampai tangannya ditarik oleh Satya mendekati kumpulan orang itu.

"Ngapain kalian?" tanya Alvin cuek. Julian merangkul leher Alvin dengan lengannya mensejajarkan tinggi Alvin dengan dirinya. Dimata orang lain itu akan terlihat seperti Alvin sedang dibully. Zea yang ada didekat sana lantas menghampiri kumpulan anak Aodra itu.

"Ngapain kalian. Mau jadi pembully ha?!" bentak Zea tak ada takutnya.

"Eh baby Ze, bukan gitu kok beb. Kita cuma mau kenalan aja" Julian membela diri melepas rangkulan pada Alvin. Alvin yang melihat itu tersenyum kecil nyaris tak terlihat. Zea membelanya.

Lalu ide gila muncul dikepalanya. "Bohong Ze, mereka tadi mau bully aku" Melas Alvin mentautkan tangannya dengan Zea mencari kesempatan. Teman temannya yang melihat itu hanya melongo.

"Alvin sendiri yang bilang, kalok kalian mau bully dia. Dasar anak geng, gak ada yang baik" kesal Zea membuat mereka semakin tercengang. Mereka ingin bilang "Disebelah lo itu big bos geng Aodra, mana berani kita bully big bos" namun tertahan karena mendapat tatapan tajam dari Alvin dari balik kaca mata bulat nya itu.

"Udah yuk Al, kita ke kelas aja" ajak Zea menarik tangan Alvin.

Disepanjang koridor banyak yang menyapa Zea sekaligus risih akan kehadiran Alvin.

"Halo Zea cantik"

"Zea apa kabar?"

"Ih Ze kok lo bareng itu cowok nerd itu sih"

"Ih Zea kok mau sih gandengan gitu sama cowok nerd, lagian tadi pagi gue lihat tuh cowok berangkat naik angkot coba. Euyy."

"Dasar nerd, cupu, dekil. Jijik banget"

Zea yang mendapat sapaan hanya tersenyum. Lalu menoleh kearah samping tak enak hati saat melihat cowok itu mendapat hinaan, namun ekspresinya nampak biasa saja.

"Btw Al, makasih ya. Kemaren udah bantuin gue. Udah nganterin pulang juga. Maaf juga karna udah ngerepotin lo" ucap Zea sembari tersipu malu, karena tadi pagi mamanya bilang kepadanya. Jika kemarin malem dia diantar oleh Alvin dan digendong sampai kamar.

"Sama sama, gue gak ngerasa direpotin Ze" ucap Alvin melihat kearah Zea masih dengan berpegangan tangan.

...****************...

Zea dan Alvin masuk kedalam kelas, disambut oleh kedua sahabatnya itu.

"Zea, gak enak banget sumpah kemaren lo gak ikut kita nongkrong di cafe. Tempatnya bagus banget tau gak lo, tapi percuma aja gak ada lo rasanya kek ada yang kurang gitu. Bener gak Cha?" heboh Keyla meminta pembenaran.

"Hooh bener banget, eh tapi kok kalian bisa bareng sih, ini kenapa juga kalian gandengan kek mau nyebrang gini" ucap Icha membuat Zea dan Alvin melepaskan tautan tangan mereka. Mereka berdua tak sadar, bergandengan tangan sedari tadi. Kemudian mereka duduk di bangkunya masing-masing.

Alvin kini kembali menjadi sosok nerd dipojokan, diam tanpa suara sambil membaca buku. Sesekali melirik ke arah Zea yang sedang bercanda tawa bersama temannya itu.

...****************...

Sekarang adalah jam pelajaran Fisika. pelajaran sudah dimulai kembali. Berkutat dengan rumus rumus fisika membuat Zea sangat pusing. Kini guru tidak masuk ke kelas tapi memberikan tugas untuk dikerjakan. Seketika suasana kelas kacau, karna sibuk mencari jawaban. Tugas fisika yang diberikan oleh gurunya ini benar benar sulit. Hal itu membuat kepala Zea terasa meledak padahal dirinya termasuk siswa yang pintar.

Zea menoleh ke arah Alvin yang terlihat santai. Alvin kini sedang tertiduri berbantal lengannya. Zea mencoba membangunkan Alvin menepupuk bahunya. Karena tugas ini harus diselesaikan secepat mungkin. Jika tidak selesai, mereka tidak boleh istirahat. Hampa rasanya jika tidak boleh istirahat.

"Al hey, bangun" ucap Zea mengguncang bahu Alvin. Membuat kedua kelopak mata itu terbuka memperlihatkan bola mata hitam legam bak elang miliknya. Zea terpanah melihat mata itu.

"Kenapa Ze?" Tanya Alvin.

"Ini tugas pak Budi harus dikerjakan sekarang Al. Sorry kalok gue ganggu tidur lo" Zea mengingatkan.

"Gue udah selesai kok" Ucap Alvin membuat Zea memutar balik badannya menghadap ke Alvin langsung. Icha dan Keyla yang dari tadi disebelahnya lantas sama sama melihat Alvin .

"Serius?!" tanya Zea. Alvin kemudian menyerahkan bukunya kepada Zea. Zea yang mau menerimanya lantas buku itu direbut oleh Icha. Membuat Zea berdecak. Zea, Icha, dan Keyla menatap buku itu tak terpacaya.

"Heol, Daebak. Beneran udah selesai. Eh Nerd.." panggil Icha.

"Alvin Cha" ralat Zea.

"Eh iya maaf, maksud gue Alvin. Gua contek ya hehehehe" ucap Icha sembari tertawa kecil. Membuat Zea dan Keyla berdecak melihat kelakukan temannya itu.

"Al boleh, ajarin gue?" dari pada Zea menyontek mending minta diajarin saja.

"Boleh" ucap Alvin membuat Zea girang.

Mereka sudah selesai dengan tugasnya. Mereka sekarang berada di kantin. Zea membeli roti sandwich dan susu.

"Guys gue mau balik ke kelas dulu ya. Tiba tiba gue lupa ada ya belum gua kerjain. Kalian makan aja" pamit Zea.

"Ih lo kok malah balik ke kelas sih Ze" kesal Icha melihat sahabatnya itu pergi.

"Udah biarin aja, mungkin dia ada keperluan" ucap Keyla.

Sebelum sampai dikelas Zea berpapasan dengan Vara cs. Cewek yang selalu iri bahwa Zea lebih populer dari dirinya. Vara menyenggol bahu Zea dengan sengaja. Membuat Zea mengaduh.

"Lo apa apaan sih Var" kesal Zea menatap Vara.

"Lo itu yang jadi orang jangan sok kecantikan, lo tadi pagi godain anak Aodra kan? dasar murahan" bentak Vara.

Zea tersenyum miring melipat tangannya. Dia menatap Vara yang sedang menatapnya tajam. Jujur saja kejadian tadi pagi tidak seperti yang dipikirkan Vara. Orang jelas jelas tadi pagi Zea sedang memarahi geng Aodra karena membully Alvin.

"Jadi lo marah ke gue gara gara gue tadi deketin anak Aodra! Lo inget nih ya baik baik, gue itu gak suka sama anak Aodra. Mereka itu bukan tipe gue. Paham lo. Lagian yang murahan itu bukan gue. Tapi elo yang ngejar ngejar anak Aodra" ucap Zea tepat sasaran menunjuk Vara.

"Sialan lo" umpat Vara mendorong Zea keras.

Zea tak siap dengan hal itu, sontak membuat Zea pasrah bahwa dirinya akan jatuh ketanah. Namun sebelum itu terjadi ada seseorang yang menahan tubuhnya. Zea menoleh kearah pria itu.

"Lo gak papa?" tanya Alvin dia tadi ingin pergi menyusul teman temannya diruang yang disiapkan khusus untuk anak Aodra. Namun diurungkan ketika melihat Zea sedang berhadapan dengan Vara cs.

"Gue gak apa kok, makasih" ucap Zea tersenyum. Berbalik menatap Vara.

"Wow ini nih yang pantes buat cewek kek lo. Lo itu pantesnya sama cowok cupu, dekil, nerd kek gini nih" ejek Vara menunjuk Alvin. Zea tak terima Vara menghina Alvin, lantas Zea mendorong tubuh gadis itu membuat Vara terhempas kebelakang.

"Jaga omongan lo ya, dasar nenek gayung"

"Apa lo bilang.." kesal Vara hendak menampar Zea namun ditahan oleh Alvin. Vara mencoba melepaskan cekalan tangannya, namun tak bisa. Vara tak tahu bahwa tenaga Alvin sekuat ini.

"Lepas" pinta Vara berusaha melepaskan tangannya yang sudah memerah, meminta bantuan kedua temannya yang lain. Namun hasilnya nihil.

"Al udah lepasin, kasihan" pinta Zea membuat Alvin melepaskannya dengan kasar.

Alvin berjalan mendekati Vara "Lo dengar ya. Sebaiknya lo jaga sikap lo ke Zea, kalok gak gua bisa bikin hidup lo menderita" bisik Alvin ditelinga Vara membuat gadis itu gemetar ketakutan, pergi meninggalkan Alvin dan Zea.

Kini tinggal Alvin dan Zea berdua. "Lo kok bisa kena masalah kek gini?" tanya Alvin mengurung niatnya menghampiri anak Aodra.

"Gue tadi mau ke kelas, mau ngasih ini ke lo. sebagai tanda terimakasih gue" Zea menjelaskan sembari menunjukkan kantong plastik berisi sandwich dan susu.

"Yaudah kalok gitu lo ikut gue. Gue punya tempat yang bagus" Alvin menarik tangan Zea. Mengajaknya ke suatu tempat dibelakang sekolah. Sebelum sampai, dia mengeluarkan ponselnya dan mengetikan sesuatu.

'Kosongin taman aodra'

Alvin mengajak Zea ketaman belakang sekolah. Disana ada bangku bangku yang tertata rapi. Alvin mengajak Zea duduk disalah satu bangku ditaman itu. Dibawah sebuah pohon.

"Wah gue baru tau ada pemandangan kek gini disekolah" kagum Zea melihat hamparan luas ditumbuhi berapa bunga dan tanaman lainnya.

"Lo kok tau sih ada tempat kek gini? Padahal lo kan murid baru disini" tanya Zea menatap Alvin heran.

"Gua punya kenalan yang juga sekolah disini, makanya gua tau" jawab Alvin membuat Zea mengangguk percaya.

"Oh ya btw, nih buat lo" ucapnya, menyodorkan kantong kresek itu kembali.

"Thanks, lo udah makan?" tanya Alvin sembari membenarkan kaca matanya. Padahal kaca mata itu tidak akan jatuh karena tertahan oleh hidung mancung Alvin

Zea yang mendapat pertanyaan menggeleng "Belum laper" jawab Zea. Alvin menghela nafas. Membuka bungkus sandwich, lalu mendekatkannya ke mulut Zea.

"Makan!" Suruh Alvin. Zea menggeleng. "Gue juga gak akan makan, kalok lo gak makan" paksa Alvin. Dengan terpaksa Zea membuka mulutnya. Alvin yang melihat Zea yang menuruti perintahnya tersenyum.

"Lo juga makan!" pinta Zea melihat Alvin yang hanya menatapnya. Alvin mengangguk memakan sandwich tepat dibekas gigitan yang tadi dimakan Zea.

"Enak?" tanya Zea, Alvin mengangguk dan menyodorkan kembali sandwich itu ke Zea. Sampai sandwich itu habis

Beberapa pasang mata yang melihat itu saling menatap satu sama lain tak percaya. Mereka penasaran, kenapa big bosnya itu menyuruh untuk mengosongkan taman Aodra. Tempat anak Aodra yang berada di sekolah itu berkumpul. Dan rasa penasarannya itu membuat mereka shock, ternyata big bosnya itu sekarang sedang suap suapan dengan seorang gadis yang mereka kenal.

"Kayaknya gua harus angkat bendera putih nih, kalok saingan gua deketin baby Zea itu big bos" runtuk sedih Julian. Satya yang ada disebelahnya menepuk nepuk punggung Julian, berusaha menguatkan.

"Yang sabar ye Jul. Lagian kalok gak ada big bos juga, Zea gak bakal mau sama lo" ucap Satya.

"Gue masih gak percaya itu Alvin" ucap Geo mengerjapkan matanya.

"Gue juga gak nyangka, Alvin bisa bucin gitu" Kenan bersuara.

...****************...

Alvin merasa ada yang mengawasi mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Lantas membuat orang yang sedang mengintip itu bersembunyi.

Alvin mengambil kotak susu yang Zea beli tadi. Lalu menusuk lubangnya dengan sedotan dan menyodorkannya ke Zea.

"Minum" titah Alvin, Zea menurutinya. Zea juga gak tau apa yang merasukinya sehingga menuruti perkataan Alvin.

"Udah?" tanya Alvin, diangguki Zea. Menyeruput susu itu dari sedotan yang sama. Mereka sudah berciuman secara gak langsung.

krucuk krucuk

Alvin lantas memandang perut Zea, membuat Zea langsung menutupi perutnya. Dia sangat malu "Masih laper Ze?" tanya Alvin terkekeh. Zea mengangguk mengiyakan. Sepertinya Zea sekarang sudah menjadi bisu, karena sedari tadi dia hanya mengangguk dan menggeleng menjawab Alvin.

"Mau makan apa?" tanya Alvin kembali.

"Pengen batagor campur somay Al, tapi malas buat ke kantin lagi. Enak disini aja, nikmatin pemandangan" ucap Zea mengalihkan pandangannya ke sekitar.

"Gue pesenin ya?" Alvin berdiri lalu ditahan oleh Zea.

"Gak usah, lo disini aja" cegah Zea menahan tangan Alvin.

"Gue cuma mau ambil hp Ze, gua kenal orang kantin. Gue akan minta bawain kesini" ujar Alvin menjelaskan. Hal itu membuat Zea malu dua kali lipat.

Alvin kini mengotak Atik hpnya memberi pesan ke anak Aodra lain, untuk membawakannya yang Zea mau. Alvin sebenernya tau bahwa teman temannya kini sedang mengintipnya. Tapi dia masa bodoh dengan mereka.

"Al, soal biaya pengobatan Mia adik Wily, lo sebutin nominalnya. Ntar gua transfer ke lo" ucap Zea sembari menunggu.

"Gak perlu Ze. Lo tenang aja" tolak Alvin.

"Tapi lo kan pasti juga butuh uang. Lo aja kalok berangkat sama pulang sekolah naik angkot kan?" terang Zea tidak ada maksud menghina Alvin.

"Emang apa salahnya kalok gue naik angkot?" tanya Alvin memandang Zea.

"Sorry, bukan gitu maksud gue" Zea yang dipandang menunduk, merasa bersalah.

"Huft, gue paham maksud lo. Lo gak perlu ganti uangnya kok, lo tenang aja. Lagian gue naik angkot bukan karena gua mau kok, gua naik angkot itu karena..." ucap Alvin terhenti, hampir saja dia membeberkan soal taruhannya.

"Karena apa?" tanya Zea.

"Karna motor gue lagi rusak aja. Makanya gue naik angkot" Jawab Alvin. Zea mengangguk paham.

"Eh itu batagor campur somay lo dateng" Alvin mengalihkan pembicaraan mereka, menunjuk ke seorang murid yang membawakan pesanan mereka.

"Alvin kan? ini tadi dari Abang kantin. Katanya pesenan lo" ucap siswa itu, Alvin berdiri mengambil makanan dan sebotol air meneral yang tadi dia pesan. meletakannya disebelah Zea.

"Eh Al, ini biar gua yang baya, kan ini punya gue" Zea ingin menyerahkan uang.

"Gak perlu" ucap Alvin menginterupsi siswa itu untuk pergi dengan dagunya.

"Loh kok dianya malah pergi, kan belum dibayar" Zea bingung melihat kepergian orang yang mengantar pesanannya tadi.

"Udah gue bayar kok tadi" ucap Alvin sembari duduk keposisi semula. Alvin membuka botol mineral.

"Kapan?" tanya Zea lagi.

"Udah gak usah dipikirin, minum dulu gih" Alvin mendekatkan minuman ke bibir Zea.

"Aku bisa sendiri kok Al" ucap Zea mengambil alih botol minuman yang dipegang Alvin. Zea mengambil piring yang berisi batagor dan somay itu memakannya sesuap. Mengambil lagi dan menyodorkannya ke Alvin. "Nih Al" sodor Zea. Kini giliran Zea yang menyuapi Alvin.

"Udah kan? ayo balik ke kelas, bentar lagi bel" ajak Alvin ketika selesai menegak air mineral yang tersisa. Menggandeng Zea meninggalkan taman. Sebenarnya Alvin tak peduli mau dia telat, bolos, ataupun buat onar disekolah. Tidak akan ada yang memarahinya. Tapi bersama Zea, membuat Alvin ingin terlihat menjadi pria yang baik dimatanya.

"Itu piringnya gimana Al, gak dibalikin dulu?" tanya Zea menatap piring yang ada bangku yang mereka duduki.

"Gak perlu nanti ada yang ambil" Zea mengangguk mengerti.

"Ntar gue mau jenguk Mia, lo mau ikut?" tanya Zea.

"Iya, ntar gue ikut lo. Hari ini gak ada jadwal ngasih makan anak-anak lo?" tanya Alvin, teringat kata kata Zea.

"Hehehe, masih ingat aja. Gak ada kok, jadwal gue cuma seminggu sekali. Ntar ada temen Abang Arka yang bakal kesana. Itu tuh sebenarnya programnya Abang Arka sama kawan kawannya. Gue cuma ngikut" Zea tertawa sembari menjelaskan.

Kini mereka sampai di kelas lalu disambut oleh kedua sahabat baik Zea yang sedari tadi cemas mencari cari Zea. Taunya malah lagi sama Alvin.

"Lo itu dari mana sih Ze, gua sama Icha nyariin lo dari tadi. Gue sama Icha tadi gak sengaja denger pembicaraan Vara cs kalok lo habis ribut sama dia" omel Keyla melihat sahabatnya itu baru masuk kelas.

"Tau lo Zea, main ilang ilangan aja. Taunya lagi asik berdua sama si dia" ucap Icha melotot kearah Alvin. Alvin tak peduli, kembali ketempat duduk.

"Maaf udah bikin kalian khawatir" ucap Zea tulus, duduk di bangkunya.

"Habis dari mana lo tadi?" tanya Keyla kepada Zea.

"Makan sama Alvin" jawab jujur Zea.

"What? Jadi lo serius dari tadi berduaan sama dia?" sentak Icha dijawab anggukan oleh Zea.

"Parah" Timpal Icha kembali.

Selepas itu guru datang memasuki kelas. membuat kedua sahabatnya itu tak lagi bertanya tanya.

Pelajarannya terus berlalu, Alvin yang dari tadi asik memandangi punggung Zea yang serius mendengar pelajaran. Zea yang merasa dipandangi menoleh kebelakang. Membuat Alvin salah tingkah menatap kebukunya.

Pelajaran usai, kini Zea sedang memasukan bukunya kedalam tas.

"Ze,Key, yuk nongkrong dulu" Ajak Icha memperhatikan Zea dan Keyla.

"Boleh tuh" ucap Keyla setuju.

"Sorry nih gue gak bisa" tolak Zea menatap keduanya.

Alvin yang melihat Zea sudah selesai mendekatinya. " Udah selesai?" tanya Alvin diangguki Zea. Keyla dan Icha menatap keduanya.

"Tunggu..tunggu...tunggu, jadi lo nolak kita karena mau jalan sama nih cowok" ucap Icha menunjuk Alvin.

"Gue sama Alvin bukan mau jalan seperti yang lo pikir Cha. Gue sama Alvin mau njenguk salah satu anak gua. Kemarin adiknya sakit" jelas Zea.

"Terus apa hubungannya anak lo sama Alvin, bukannya kalian baru kenal kemarin ya?" tanya Keyla heran.

"Kemarin gue ngajak Alvin kesana, panjang deh ceritanya. Lagian kalok kalian mau ikut njenguk, ikut aja. Ayo!" ajak Zea. Alvin yang mendengar ucapan Zea menjadi kesal, padahal dia ingin berdua saja dengan gadis itu. Tapi gadis itu malah mengajak kedua sahabatnya.

Keyla dan Icha saling bertatapan kemudian mengangguk. "Oke deh kita ikut, pakai mobil gue aja" ujar Keyla menyetujui.

Mereka kini berjalan di parkiran. Sesampainya, Nampak gerombolan geng Aodra yang masih berada disana. Julian dan Satya yang melihat mereka, menghampiri.

"Hey baby Zea, mau kemana?" tanya Julian mendapat tatapan tajam dari Alvin. membuatnya menelan Saliva. Zea tak menjawabnya, dia masih ingat bahwa mereka ingin membully Alvin tadi pagi.

"Ngapain lo kesini?" sinis Icha melihat Satya. Yang ditanya hanya diam.

"Hai kalian, boleh kenalan. Gue Geo Adiguna panggil aja Geo. Gue murid baru disini" sapa Geo menyingkirkan hawa negatif dari tempat itu.

"Hai juga Geo, kenalin gua Zeara Mauria Mahendra panggil aja Zea" sambil mengulurkan tangannya. Geo menjabat uluran tangan Zea singkat. Alvin menatap itu tidak suka.

"Gue Keyla Admaja, panggil aja Keyla" Keyla tersenyum dibalas dengan senyum.

Seketika Icha meleleh, "Hai Geo, kenalin gue Neisha Chalista panggil aja Icha" ucap Icha tersenyum centil menautkan rambutnya kebelakang.

"Ohw gue inget lo, lo cewek yang tetangganya Satya waktu itu kan, yang jatuh waktu ngintipin kita." Geo memastikan, seketika raut wajah Icha berubah. Zea dan Keyla menoleh kearah Icha.

"bhahahahaha..." Tawa Zea dan keyla pecah.

"Lo kok gak bilang sih Cha kalok sampe ketahuan plus jatuh segala waktu ngintipin... bhahahahaha" Zea tertawa meratapi kebodohan sahabatnya itu.

"Parah lo Cha hahahahaha" Keyla menertawakannya.

"Udah puas ketawanya.....gua pulang nih ya!" ancam Icha ngambek, berpura pura ingin pergi.

"Yah jangan dong Cha gitu aja ngambek" ucap Zea menahan Icha.

Icha sekarang dalam mood yang buruk. Salah satu aib yang dia coba sembunyikan dari sahabatnya terbuka. Apa lagi yang membukanya cowok yang kini dia kagumi.

Geo menatap ke Alvin. Bingung harus bersikap bagaimana.

"Alvin" Alvin memperkenalkan diri. Geo mengangguk paham.

"Kalian mau kemana?" Tanya Geo melihat mereka.

"Kita mau njenguk anak didik gue yang lagi sakit" jawab Zea.

"Ohw, kita boleh join?" tanya Geo kembali.

"Gak boleh, kita ini mau njenguk bukan mau hangout. yang ada mereka ganggu pasien lain" ucap Alvin menolak. Keyla dan Icha menatap Alvin karena dengan beraninya dia langsung menolak mereka. Pasalnya mereka ini anggota inti geng Aodra.

"Ohw oke gue paham" ucap Geo mengangguk.

"Yaudah kalok gitu kita duluan ya" pamit Zea ke empat cowok tadi.

Mereka berada disebelah mobil Keyla. Keyla menatap ke arah Alvin "Lo bisa bawa mobil?" tanya Keyla.

"Bisa"

"Yakin lo?" ucap Keyla memastikan.

"Hm"

"Oke deh lo yang bawa" ucap Keyla memberikan kuncinya ke Alvin.

"Gue didepan ya gays nemenin Alvin" ucap Zea diacungi jempol oleh keduanya.

TBC

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Happy Reading♡

Terpopuler

Comments

istrinya THV 🐻💜

istrinya THV 🐻💜

memoga nga berat yah konfliknya thor, aq nga kuat soalnya klo ad konflik yg berat 😃

2022-06-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Perkenalan
2 2. Anak Baru Part 1
3 3. Anak Baru Part 2
4 4. Anak Zea
5 5. Saling Suap
6 6. Ketemu Wily dan Adiknya
7 7. Aodra Is Back
8 8. Kunjungan
9 9. Rumah Zea
10 10. Bolos
11 11. Nongkrong di Cafe
12 12. Weekend Day
13 13. Masa Lalu Zea
14 14. Marah
15 15. Alegiance
16 16. Sisi Gelap
17 17. Hukuman Joe
18 18. Party
19 19. Zea yang Kepo
20 20. Restoran
21 21. Kacau
22 22. Pertengkaran
23 23. Alvin Bonyok
24 24. Jenguk Alvin
25 25. Terima Lo
26 26. Bikin Kue
27 27. Butuh Pelampiasan
28 28. Bekal
29 29. Gak Usah Masak
30 30. Diikuti
31 31. Ganteng Kok Kere
32 32. Ditampar Fakta
33 33. Hantu
34 34. Resmi Pacaran
35 35. keberangkatan Part 1
36 36. Keberangkatan Part 2
37 37. Cewek Gila
38 38. Gratisan
39 39. Vara Cari Ribut
40 40. Peringatan untuk Pak Reno
41 41. Sosok Rupawan Alvin
42 42. Karena Lumpur
43 43. Event Dadakan
44 44. Lo Harus Ikut
45 45. Taruhan Rey
46 46. Handphone Zea Gak Ada
47 47. Bumerang
48 48. Cemburu
49 49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50 50. Undangan
51 51. Nasehat Papa
52 52. Misi Zea
53 53. Putus
54 54. Menahan emosi
55 55. Dikejar
56 56. Iblis
57 57. Markas Alegiance
58 58. Alvin x Alegiance
59 59. Leader of Alegiance
60 60. Gue mau pulang
61 61. Alvin
62 62. Dimana adek gue?
63 63. Keluarga Zea
64 64. Petunjuk
65 65. Pelampiasan Rindu
66 66. Menggila
67 67. Itu salahku
68 68. Butuh privasi
69 69. menurut
70 70. Joe pria yang setia
71 71. Permintaan Zea
72 72. Awal rencana
73 73. Mencoba keluar
74 74. Laporan
75 75. Kepergian Joe
76 76. Keluar
77 77. Flashback
78 78. batas toleransi
79 79. Meet
80 80. Back to school
81 81. Back to school 2
82 82. Awas mie ayam panas
83 83. Prank?
84 84. Apartemen Alvin
85 85. Apartemen Alvin 2
86 86. Menginap
87 87. At night
88 88. Berangkat sekolah
89 89. Kelas yang bising
90 90. Lapangan
91 91. Pertandingan basket
92 92. Pertandingan basket 2
93 93. Manja
94 94. Siapa Lo?
95 95. Tangis Icha
96 96. Masalah Icha
97 97. Bercerita
98 98. Keputusan Alvin
99 99. Main game
100 100. Memanggil Satya
101 101. Satya tau
102 102. Kelakuan Julian
103 103. informasi
104 104. Membuat onar
105 105. Terget
106 106. pembully di Immanuel
107 107. Gue calon suami lo
108 108. Maskeran
109 109. Jahil
110 110. Gagal nobar
111 111. Sambutan 1
112 112. Sambutan 2
113 113. Fly to heaven
114 114. Pilih Pakaian
115 115. Gangguan nenek gayung
116 116. Dessert
117 117. Tuduhan
118 118. Rey terkapar
119 119. Berkemas
120 120. Ulah Arka
121 121. Sakit
122 122. Uks
123 123. Pulang
124 124. Nasib Rey
125 125. Mengundurkan diri
126 126. Abang dipihakmu
127 127. latihan basket
128 128. Pria lain
129 129. Cemburu
130 130 Ruangan rahasia
131 131. Gagal
132 132. Daddy Exel jahil
133 133. Paris
134 134. Rindu?
135 135. Gadis Kopi
136 136. Negosiasi
137 137. Numpang
138 138. Ikut mendaki
139 139. Merayu
140 140. mendapat ijin
141 141. meminta ijin
142 142. Mendapat ijin 2
143 143. Perjalanan mendaki
144 144. Menyusul
145 145. Tambahan bocah
146 146. Bertengkar
147 147. Cerita
148 148. Teman senasib
149 149. Ruangan kedap suara
150 150. Kembali terluka
151 151. Perawatan
152 152. Lari
153 153. Melarikan diri 1
154 154. Melarikan diri 2
155 155. Selesai...
156 156. Basecamp
157 157. Berangkat
158 158. Kemah
159 159. Kesiangan
160 160. Menyerah
161 161. Geo dan Joe
162 162. Relax
163 163. Aktivitas setelah naik gunung
164 164. spa
165 165. Lupa kabar
166 166. Keributan
167 167. Solusi??
168 168. Ketemu Satya
169 169. Pernyataan suka Kuina
170 170. Drama
171 171. 2 Minggu
172 172. Arka tahu
173 173. Arka tahu 2
174 174. Pelarian Zea
175 175. Memulai baru
176 176. Terlibat
177 177. Mommy Mira flashback
178 178. Bersama mommy Mira
179 179. Menemui Icha dan Keyla
180 180. Percakapan dengan kenan
181 181. Zea pergi
182 182. Zea sampai
183 183. Sekolah baru
184 184. Tempat rahasia
185 185. menyusul ke ladang
186 186. Mama Papa datang
187 187. Bangku takdir??
188 188. Ujian dadakan
189 189. Nilai tambahan
190 190. Alvin day
191 191. Bazar mini
192 192. Pergi ke kota
193 193. Keluar Desa
194 194. sampai di mall
195 195. Bertemu
196 196. Zea menyebalkan
197 197. Kesepakatan
198 198. Minggu pertama bertemu
199 199. Minggu pertama bertemu 2
200 200. Nubruk
201 201. Menemani
202 202. Alvin sakit
203 203. merawat
204 204. Mamasak untuk Alvin
205 205. Kerja kelompok
206 206. Vidcall
207 207. Rencana liburan
208 208. mendapat ijin
209 209. bertemu Icha dan Keyla
210 210. Pelabuhan
211 211. Sampai
212 212. Duduk 1 meja
213 213. Pantai
214 214. Menghilang
215 215. Bersama Alvin
216 216. Cafe pantai
217 217. cafe pantai selesai
218 218. Pergi ke festival
219 219. Kuliner
220 220. Diincar ??
Episodes

Updated 220 Episodes

1
1. Perkenalan
2
2. Anak Baru Part 1
3
3. Anak Baru Part 2
4
4. Anak Zea
5
5. Saling Suap
6
6. Ketemu Wily dan Adiknya
7
7. Aodra Is Back
8
8. Kunjungan
9
9. Rumah Zea
10
10. Bolos
11
11. Nongkrong di Cafe
12
12. Weekend Day
13
13. Masa Lalu Zea
14
14. Marah
15
15. Alegiance
16
16. Sisi Gelap
17
17. Hukuman Joe
18
18. Party
19
19. Zea yang Kepo
20
20. Restoran
21
21. Kacau
22
22. Pertengkaran
23
23. Alvin Bonyok
24
24. Jenguk Alvin
25
25. Terima Lo
26
26. Bikin Kue
27
27. Butuh Pelampiasan
28
28. Bekal
29
29. Gak Usah Masak
30
30. Diikuti
31
31. Ganteng Kok Kere
32
32. Ditampar Fakta
33
33. Hantu
34
34. Resmi Pacaran
35
35. keberangkatan Part 1
36
36. Keberangkatan Part 2
37
37. Cewek Gila
38
38. Gratisan
39
39. Vara Cari Ribut
40
40. Peringatan untuk Pak Reno
41
41. Sosok Rupawan Alvin
42
42. Karena Lumpur
43
43. Event Dadakan
44
44. Lo Harus Ikut
45
45. Taruhan Rey
46
46. Handphone Zea Gak Ada
47
47. Bumerang
48
48. Cemburu
49
49. Niat Ngerjain Malah Disusahin
50
50. Undangan
51
51. Nasehat Papa
52
52. Misi Zea
53
53. Putus
54
54. Menahan emosi
55
55. Dikejar
56
56. Iblis
57
57. Markas Alegiance
58
58. Alvin x Alegiance
59
59. Leader of Alegiance
60
60. Gue mau pulang
61
61. Alvin
62
62. Dimana adek gue?
63
63. Keluarga Zea
64
64. Petunjuk
65
65. Pelampiasan Rindu
66
66. Menggila
67
67. Itu salahku
68
68. Butuh privasi
69
69. menurut
70
70. Joe pria yang setia
71
71. Permintaan Zea
72
72. Awal rencana
73
73. Mencoba keluar
74
74. Laporan
75
75. Kepergian Joe
76
76. Keluar
77
77. Flashback
78
78. batas toleransi
79
79. Meet
80
80. Back to school
81
81. Back to school 2
82
82. Awas mie ayam panas
83
83. Prank?
84
84. Apartemen Alvin
85
85. Apartemen Alvin 2
86
86. Menginap
87
87. At night
88
88. Berangkat sekolah
89
89. Kelas yang bising
90
90. Lapangan
91
91. Pertandingan basket
92
92. Pertandingan basket 2
93
93. Manja
94
94. Siapa Lo?
95
95. Tangis Icha
96
96. Masalah Icha
97
97. Bercerita
98
98. Keputusan Alvin
99
99. Main game
100
100. Memanggil Satya
101
101. Satya tau
102
102. Kelakuan Julian
103
103. informasi
104
104. Membuat onar
105
105. Terget
106
106. pembully di Immanuel
107
107. Gue calon suami lo
108
108. Maskeran
109
109. Jahil
110
110. Gagal nobar
111
111. Sambutan 1
112
112. Sambutan 2
113
113. Fly to heaven
114
114. Pilih Pakaian
115
115. Gangguan nenek gayung
116
116. Dessert
117
117. Tuduhan
118
118. Rey terkapar
119
119. Berkemas
120
120. Ulah Arka
121
121. Sakit
122
122. Uks
123
123. Pulang
124
124. Nasib Rey
125
125. Mengundurkan diri
126
126. Abang dipihakmu
127
127. latihan basket
128
128. Pria lain
129
129. Cemburu
130
130 Ruangan rahasia
131
131. Gagal
132
132. Daddy Exel jahil
133
133. Paris
134
134. Rindu?
135
135. Gadis Kopi
136
136. Negosiasi
137
137. Numpang
138
138. Ikut mendaki
139
139. Merayu
140
140. mendapat ijin
141
141. meminta ijin
142
142. Mendapat ijin 2
143
143. Perjalanan mendaki
144
144. Menyusul
145
145. Tambahan bocah
146
146. Bertengkar
147
147. Cerita
148
148. Teman senasib
149
149. Ruangan kedap suara
150
150. Kembali terluka
151
151. Perawatan
152
152. Lari
153
153. Melarikan diri 1
154
154. Melarikan diri 2
155
155. Selesai...
156
156. Basecamp
157
157. Berangkat
158
158. Kemah
159
159. Kesiangan
160
160. Menyerah
161
161. Geo dan Joe
162
162. Relax
163
163. Aktivitas setelah naik gunung
164
164. spa
165
165. Lupa kabar
166
166. Keributan
167
167. Solusi??
168
168. Ketemu Satya
169
169. Pernyataan suka Kuina
170
170. Drama
171
171. 2 Minggu
172
172. Arka tahu
173
173. Arka tahu 2
174
174. Pelarian Zea
175
175. Memulai baru
176
176. Terlibat
177
177. Mommy Mira flashback
178
178. Bersama mommy Mira
179
179. Menemui Icha dan Keyla
180
180. Percakapan dengan kenan
181
181. Zea pergi
182
182. Zea sampai
183
183. Sekolah baru
184
184. Tempat rahasia
185
185. menyusul ke ladang
186
186. Mama Papa datang
187
187. Bangku takdir??
188
188. Ujian dadakan
189
189. Nilai tambahan
190
190. Alvin day
191
191. Bazar mini
192
192. Pergi ke kota
193
193. Keluar Desa
194
194. sampai di mall
195
195. Bertemu
196
196. Zea menyebalkan
197
197. Kesepakatan
198
198. Minggu pertama bertemu
199
199. Minggu pertama bertemu 2
200
200. Nubruk
201
201. Menemani
202
202. Alvin sakit
203
203. merawat
204
204. Mamasak untuk Alvin
205
205. Kerja kelompok
206
206. Vidcall
207
207. Rencana liburan
208
208. mendapat ijin
209
209. bertemu Icha dan Keyla
210
210. Pelabuhan
211
211. Sampai
212
212. Duduk 1 meja
213
213. Pantai
214
214. Menghilang
215
215. Bersama Alvin
216
216. Cafe pantai
217
217. cafe pantai selesai
218
218. Pergi ke festival
219
219. Kuliner
220
220. Diincar ??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!